Anda di halaman 1dari 12

Job sheet

Topik Keterampilan

: Melakukan asuhan persalinan normal (APN)

Unit

: Asuhan Kebidanan II

Waktu

: 100 Menit

Objektif Perilaku Siswa

: Setelah mempelajari praktik Asuhan Kebidanan

pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa mampu


1. Mempersiapkan alat, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan
pertolongan persalinan dengan baik dan benar sesuai dengan daftar tilik yang telah
ditetapkan.
2. Melakukan pertolongan persalinan dengan langkah yang baik dan benar sesuai dengan daftar
tilik yang telah ditetapkan
3. Melakukan Pendokumentasian
Metode

: Demonstrasi

Alat bentuk mengajar: 1. Jobsheet


2. Daftar tilik
3. Phantom
Dosen

:
DASAR TEORI
Persalinan
Tujuan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang berintegrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
Petunjuk Bagi mahasiswa
1.

Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.

2.

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pertolongan persalinan

3.

Ikuti petunjuk pelaksanaan dan petunjuk instruktur.

4.

Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

Keselamatan Kerja
1.

Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati

2.

Perhatikan pencegahan Infeksi

3.

Perhatikan kata-kata agar tidak menyinggung pasien

Persiapan Alat
1.

Troli bagian atas berisi :

Bak instrument besar berisi ( Partus Set Besar), yang berisi :

2.

2 sarung tangan steril


Duk steril
Kateter nelaton 1 buah
kocher 1 buah
Klem tali pusat 2 buah
Gunting tali pusat 1 buah
Benang tali pusat
Kasa steril
Gunting Episiotomi 1 buah
Delee

Com tertutup berisi kapas DTT yang berjumlah 8 buah

Com terbuka berisi tisu

Com berisi betadin

Spuit 3 cc 2 buah

Obat obatan seperti oksitosin dan metergin

Delee

Lenec / Dopler

Jam tangan

Gelas berisi air minum

infuse set ( jika perlu )

Troli Bagian bawah berisi :

Alat untuk TTV ( Tensimeter, Stetoskop, Termometer Axilla )

Botol berisi air bersih dan air klorin

Nierbekken 2 buah

Tempat plasenta

Handuk besar 2 buah

Perlengkapan ibu seperti : baju ibu, kain, BH, CD, Softex dan gurita

Perlengkapan bayi seperti : baju bayi, popok, bedong dan topi bayi

PPD (perlengkapan pelindung diri ) yang terdiri dari: topi , kacamata google , masker
, celemek , handuk kecil dan sepatu boot )

3.
4.
5.
6.
7.

Underpads
Lampu Sorot
Tabung Oksigen
Tiang infuse dan safety box
Baskom berisi air 2 buah yang berisi air klorin untuk rendam sarung tangan dan alat
Ember klorin untuk membersihkan tempat tidur atau semprotan berisi air klorin dan air

bersih
8. Troli berisi waskom 2 buah untuk mandi ibu
9. Waslap 4 buah
10. Tempat sampah yang terdiri dari

Tempat sampah medis berwarna kuning

Tempat sampah non medis / kering berwarna hitam

Langkah langkah
1. Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan
a) Ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran
b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
c) Perineum tampak menonjol
2. pastikan kelengkapan peralatan, bahan-bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan penatalkasanaan komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir

3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih

4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di


bawah siku. Mencuci kedua tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
tangan dengan haduk satu kali pakai / pribadi
yang bersih.

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
dalam

6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung


tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkannya kembali di
partus set/ wadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril tampa mengkontaminasi
tabung suntik.

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari


depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah
dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau
anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan
seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang
kapas atau kassa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar.
Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung
tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminai

8. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan


dalam untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap

9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan


tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam
larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam
keadaan terbalik serta merendamnya di larutan klorin 0,5%
selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).

10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus


berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120 160
x/mnt)

11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin


baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginannya.

Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk


meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan
kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman
persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan
memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
kuat untuk meneran :
Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai
keinginan untuk meneran
Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk
meneran
Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang)
Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu
Menganjurkan asupan cairan per oral
Menilai denyut jantung janin setiap lima menit
14. ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman. Jika ibu belum ingin
meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai
meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut
dan beristirahat di antara kontraksi
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
terjadi segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu
dengan segera
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.

16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu

17. Membuka partus set

18. Memakai sarung tangan DTT atau


steril pada kedua tangan

19. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi,
letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan
yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi,
membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu
untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala
lahir
20. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain
atau kassa yang bersih
21. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi

itu

22. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
23. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua
tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk
meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
24. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berda di
bagian bawah ke arah perineum tangan,
membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran
siku dan tangan bayi saat melewati
perineum, gunakan lengan bagian bawah
untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterio (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior
bayi saat keduanya lahir.

25. Lakukan gerakan hiperlordosis dimana


punggung bayi diarahkan mendekat keperut
ibu , maka lahirlah berturut turut dagu, mulut
dan hidung mata dan dahi.
26. Menilai bayi dengan cepat, kemudian
meletakkan bayi di atas perut ibu dengan
posisi kepala lebih rendah dari tubuhnya (bila
tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan)
27. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat

28. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat


bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
29. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
30. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang
bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali
pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernafas,
mengambil tindakan yang sesuai
31. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu
menghendakinya.
32. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi
abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua. Memberi tahu ibu
bahwa ia akan disuntik
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dulu
34. Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis, dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.

36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan


perenganganke arah bawah pada tali pusat dengan lembut.
Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas
dan belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati untuk
membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30 40 detik, menghentikan
peragangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi
berikut mulai.
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran
sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan
tekanan berlawanan arah pada uterus.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan
kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan.
Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hatihati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin.
Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban
tersebut
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan
kanan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras ).
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa
selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di
dalam kantung plastik atau tempat khusus

41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan


segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif

42. Menilai ulang uterus dan memastikan berkontraksi dengan baik


43. pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam

44. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air didensinfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering
45. pastikan uterus kontraksi dengan baik serta kandung kemih
kosong,
46. Mengajarkan ibu / keluarga bagaimana melakukan masase
uterus dan memeriksa kontraksi
47. Evaluasi dan enstimasi jumlah kehilangan darah

48. Memeriksa nadi ibu pastikan ibu baik, TTV ibu


49. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas
denganbaik (40 60 X/i)

50. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5%


untuk didekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas
peralatan setelah didekontaminasi
51. Buang bahan babhan yang terkontaminasi ketempat sampah
yang sesuai

52. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan cairan ketuban, lendir
dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering

53. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu untuk memberi asi

54. Dekontaminasi tempat persalinan

55. Celupkan sarung tangan dan bilas dengan air DTT


bersihkan celemek dulu baru temapt tidur

56. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tanggan dengan tissu atau handuk kering dan bersih

57. Pakai sarung tangan


pemeriksaan fisik

BERSIH

DTT

untukmelakukan

58. Dalam 1 jam pertama, beri salep mata, vit K 1 mg IM di paha


kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi baru lahir

59. Setelah 1 jam pemberian vit K berikan suntukan imunisasi hepatitis B di paha kanan
bawah lateral

60. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di


dalam larutan klorin

61. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir


62. Lengkapi partograp

Anda mungkin juga menyukai