Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PERENCANAAN DINDING PENAHAAN TANAH JL.

BONTANG SANGATTA STA 34+300 KIRI


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Rachmat Hidayat
Ir. H. Habir, MT
Sahrullah, S.T., M.T
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945
ABSTRACT
Retaining wall construction is a structure built to withstand ground
sloped / slope where the soil stability can not be guaranteed by the land itself.
Building retaining wall used to hold the lateral earth pressure caused by soil or
soil urugan native unstable due to topographical conditions. The aim of this study
was to plan for retaining wall in order to withstand the force Against Bolster, Slide
and Stability (collapse). Calculation of earth pressure calculated stability against
collapse of the soil bearing capacity. Results planning cantilever-type retaining
walls using soil data on the laboratory test results to the Bontang location Sangatta
in STA 34 + 300 left.
PENGANTAR
Didalam suatu aspek yang penting dalam suatu kegiatan sebelumnya harus
adanya perencanaan konstruksi.Maka dari itu maksud tujuan dilatar belakang ini
pokok pembahasan yaitu merencanakan dinding penahan tanah yang sesuai
dengan keadaan yang diperlukan. Sebelum melakuakan perencanaan

sangat

penting untuk memperhatikan faktor kestabilan tanah. Salah satu cara yang
digunakan untuk melakukan pengendalian kestabilan tanah .

Maksud tujuan dalam penelitian ini juga bisa bermanfaat dalam


menanggulangi longsor yang ada.Penelitian yang diambil dilokasi Jalan Bontang
ke Sangatta yaitu di STA 34+300 sebelah kiri. Didalam pembangunan dinding
penahan tanah haruslah benar benar berdasarkan perhitungan kestabilan dan
faktor keselamatan karena kesalahan yang terjadi dalam pembangunan dinding
penahan tanah dapat berakibat fatal yaitu kerugian harta dan hilangnya korban
jiwa.
Keadaan ruas jalan Bontang ke Sangatta saat ini bayak ditemukan
keruskan Jalan Longsor. Salah satunya adalah yang dapat kita lihat pada jalan
Provinsi yang menuju Bontang ke Sangatta , pada jalan ini terjadi kelongsoran
yang diakibatkan kemiringan lereng yang terjal dan kondisi tanah yang labil, oleh
karna itu dibutuhkan sebuah perencanaan dinding penahan tanah yang betul-betul
stabil dan efisien. Stabil dari segi kekuatan untuk menopang besarnya gaya
guling, gaya geser dan daya dukung. Oleh karena itu pada penelitian ini kami
bermaksud untuk merencanakan tentang :
Analisa Perencanaan Dinding Penahan Tanah JL. Bontang Sangatta
STA 34+300 kiri Provinsi Kalimantan Timur.
TUJUAN PENELITIAN DAN BATASAN MASALAH
Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakan dinding penahan
tanah agar dapat menahan Terhadap Gaya

Guling, Geser dan Stabilitas

(Keruntuhan)
Berikut ini adalah yang menjadi batasan masalah pada penulisan ini agar
ruang lingkupnya tidak terlalu meluas, antara lain:
1. Lokasi yang diteliti di Jalan Bontang ke Sangatta di STA 34+300 .
2. Jenis tanah urug/timbunan adalah lempung dan merupakan tanah homogen
dengan satu lapis tanah.
3. Perhitungan hanya dilakukan pada tekanan tanah dan stabilitas terhadap
guling, geser, dan keruntuhan daya dukung.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan

hasil perencanaan dinding penahan tipe kantilever dengan

menggunakan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi penelitian melalui
perhitungan tekanan tanah lateral mengunakan tanah urug yang sama dengan
tanah disekitar longsoran mendapatkan hasil tekanan tanah aktif sebesar 21.12
kN/m dan tekanan tanah pasif sebesar 754.52 kN/m. Dan dengan tinggi 4,50
meter dan lebar alas 3,50 meter pada dinding penahan tipe kantilever
mendapatkan hasil perhitungan sbb:
1. Stabilitas guling (FSguling) dinding penahan tanah memenuhi faktor
keamanan, pada rencana disain dengan tinggi 4,50 meter dan lebar alas L
sebesar 3,5 meter mendapatkan hasil perhitungan dengan nilai 6,01 > dari
faktor keamanan sebesar 1,50 sehinga memenuhi syarat.
2. Stabilitas geser (FSgeser) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan,
pada rencana disain dengan tinggi 4,50 meter dan lebar alas L sebesar 3,5
meter mendapatkan

hasil perhitungan dengan nilai 3,34 > dari faktor

keamanan sebesar 1,50 sehinga memenuhi syarat.


3. Stabilitas Stabilitas atau keruntuhan daya dukung tanah (FSdaya dukung)
dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan, pada rencana disain
dengan tinggi 4,50 meter dan lebar alas L sebesar 3,5 meter mendapatkan hasil
perhitungan dengan nilai 3,21 > dari faktor keamanan sebesar 1,50 sehinga
memenuhi syarat. Perhitungan keruntuhan tanah ini mengunakan metode
Hensen (1970).
4. Pada perencanaan penulangan dinding penahan tanah dilakukan perhitungan
gaya lintang dan gaya momen terfaktor untuk mendapatkan jumlah tulangan
dan jarak tulangan, pada perhitungan tulangan dinding vertical didapatkan
tulangan momen dinding D25 300, tulangan susut D19 300 dan untuk
tulangan pada pelat kaki D19 300 dan tulangan susut D19 300.

Saran
Untuk pelaksanaan pembangunan dinding penahan tanah tipe kantilever
sebaikya tanah urug yang digunakan adalah tanah urug setempat untuk
mengefisienkan waktu dan biaya mobilisasi pengurugkan, tanah urug yang
digunakan juga harus melalui uji laboraturium untuk mengetahui berat jenis tanah
(), kohesi (c), dan sudut gesek dalam (). Apabila tanah urug yang digunakan
tidak sesuai data perencanakan pihak terkait harus melakukan perhitungan ulang
terhadap gaya lateral tanah yang bekerja pada dinding penahan tanah.
Mutu tulangan yang digunakan harus sesuai standar SNI dan sebaiknya
tulangan yang digunakan adalah tulangan jenis ulir sehinga lebih mengikat pada
struktur beton dinding penahan tanah, apabila diameter tulangan diubah maka
harus melakukan perhitungan ulang terhadap gaya lintang dan gaya momen
terfaktor untuk menentukan jarak tulangan momem dan tulangan susut.
Pada saat pengecoran dinding penahan tanah sebaiknya mengunakan
concreate

pump

untuk

mempermudah

waktu

pengecoran

jika

tidak

memungkinkan maka pihak pelaksana dapat membuat talang sebagai alat


menyalurkan beton segar. Dan pada saat pembuatan dinding penahan tanah juga
harus memperhatikan system drainasenya agar air hujan tidak tertahan pada tanah
urug yang dapat memberatkan tanah, system drainase ini harus bekerja dengan
baik sehinga dapat mengalirkan air.

DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo, H.C. (2002), Mekanika Tanah II, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C. (2011), Analisa Dan Perancangan Fondasi I Edisi Kedua,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C. (2011), Analisa Dan Perancangan Fondasi II Edisi Kedua,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim. (1990). SK SNI 03-1962-1990. Buku Petunjuk Teknis Perencanaan Dan
Penanganan Longsoran. Dewan Standarisasi Nasional, Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
SNI 03-1726-2002, Tata cara pada dinding penahan gempa (shear wall)
Braja M. Das (1991) . Persamaan Teori Rankine, Persamaan coulomb,
Persamaan Meyerhof (1963) dan Terzaghi perhitungan stabilitas terhadap
dinding penahan.
CV.Parameter Teknik. Hasil survey Sondir investigasi tanah.

Anda mungkin juga menyukai