sangat
penting untuk memperhatikan faktor kestabilan tanah. Salah satu cara yang
digunakan untuk melakukan pengendalian kestabilan tanah .
(Keruntuhan)
Berikut ini adalah yang menjadi batasan masalah pada penulisan ini agar
ruang lingkupnya tidak terlalu meluas, antara lain:
1. Lokasi yang diteliti di Jalan Bontang ke Sangatta di STA 34+300 .
2. Jenis tanah urug/timbunan adalah lempung dan merupakan tanah homogen
dengan satu lapis tanah.
3. Perhitungan hanya dilakukan pada tekanan tanah dan stabilitas terhadap
guling, geser, dan keruntuhan daya dukung.
menggunakan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi penelitian melalui
perhitungan tekanan tanah lateral mengunakan tanah urug yang sama dengan
tanah disekitar longsoran mendapatkan hasil tekanan tanah aktif sebesar 21.12
kN/m dan tekanan tanah pasif sebesar 754.52 kN/m. Dan dengan tinggi 4,50
meter dan lebar alas 3,50 meter pada dinding penahan tipe kantilever
mendapatkan hasil perhitungan sbb:
1. Stabilitas guling (FSguling) dinding penahan tanah memenuhi faktor
keamanan, pada rencana disain dengan tinggi 4,50 meter dan lebar alas L
sebesar 3,5 meter mendapatkan hasil perhitungan dengan nilai 6,01 > dari
faktor keamanan sebesar 1,50 sehinga memenuhi syarat.
2. Stabilitas geser (FSgeser) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan,
pada rencana disain dengan tinggi 4,50 meter dan lebar alas L sebesar 3,5
meter mendapatkan
Saran
Untuk pelaksanaan pembangunan dinding penahan tanah tipe kantilever
sebaikya tanah urug yang digunakan adalah tanah urug setempat untuk
mengefisienkan waktu dan biaya mobilisasi pengurugkan, tanah urug yang
digunakan juga harus melalui uji laboraturium untuk mengetahui berat jenis tanah
(), kohesi (c), dan sudut gesek dalam (). Apabila tanah urug yang digunakan
tidak sesuai data perencanakan pihak terkait harus melakukan perhitungan ulang
terhadap gaya lateral tanah yang bekerja pada dinding penahan tanah.
Mutu tulangan yang digunakan harus sesuai standar SNI dan sebaiknya
tulangan yang digunakan adalah tulangan jenis ulir sehinga lebih mengikat pada
struktur beton dinding penahan tanah, apabila diameter tulangan diubah maka
harus melakukan perhitungan ulang terhadap gaya lintang dan gaya momen
terfaktor untuk menentukan jarak tulangan momem dan tulangan susut.
Pada saat pengecoran dinding penahan tanah sebaiknya mengunakan
concreate
pump
untuk
mempermudah
waktu
pengecoran
jika
tidak
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo, H.C. (2002), Mekanika Tanah II, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C. (2011), Analisa Dan Perancangan Fondasi I Edisi Kedua,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C. (2011), Analisa Dan Perancangan Fondasi II Edisi Kedua,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim. (1990). SK SNI 03-1962-1990. Buku Petunjuk Teknis Perencanaan Dan
Penanganan Longsoran. Dewan Standarisasi Nasional, Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
SNI 03-1726-2002, Tata cara pada dinding penahan gempa (shear wall)
Braja M. Das (1991) . Persamaan Teori Rankine, Persamaan coulomb,
Persamaan Meyerhof (1963) dan Terzaghi perhitungan stabilitas terhadap
dinding penahan.
CV.Parameter Teknik. Hasil survey Sondir investigasi tanah.