Anda di halaman 1dari 4

judul

Alif Nur Laili1, Awalia Fitri Prasetya Sari2, Evita Ajeng Pratiwi3, Juwanda Ade Surya Putra4, Muhammad
Arif Nur Huda5, Nabilla Yovina Savitri6, Pradhita Ayu Riyanto7
D-3 Teknik Kimia, Teknik Kimia1, D-3 Akuntansi, Akuntansi2, D-3 Manajemen Informatika, Teknologi
Informasi3, D-3 Teknik Listrik, Teknik Elektro4, D-4 Teknik Otomotif Elektro, Teknik Mesin5, D-4 Manajemen
Rekayasa Kontruksi, Teknik Sipil6, D-3 Administrasi Bisnis, Administrasi Niaga 7 Politeknik Negeri Malang
lalifnur989@gmail.com1, awaliasari23@gmail.com 2, evitaajeng@gmail.com3, andajuan70@yahoo.com4,
arifnewriver@yahoo.com5, nabillayo@gmail.com6, pradhitaayu20@gmail.com7

Abstrak
.........................................
Kata kunci : Pasar Blimbing, ....

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Eksistensi pasar tradisional sudah menjadi
bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan
masyarakat perkotaan. Pasar tradisional merupakan
warisan tempat interaksi penjual dan pembeli untuk
melakukan jual beli. Semua masyarakat pasti
membutuhkan pasar untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Lebih dari itu, pasar tradisional juga
merupakan sarana interaksi dan komunikasi antar
anggota masyarakat yang pada akhirnya akan
menimbulkan hubungan-hubungan sosial. Sebuah
pola interaksi yang tidak akan ditemui dipusat
perbelanjaan modern yang berjiwa individualistik.
Dan yang tak kalah penting adalah dalam interaksi
tersebut juga akan tersemai nilai-nilai kebersamaan.

Kegagalan pasar adalah situasi ketika pasar tidak


mampu secara efektif mengorganisasikan produksi
atau mengalokasikan keadaan kebersihan yang
disediakan kepada konsumen. Situasi seperti ini
dapat tercipta ketika kekuatan pasar telah kehilangan
kemampuannya dalam memenuhi kepentingankepentingan publik yang mengakibatkan konsumen
atau pembeli merasa tidak nyaman.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagi berikut :
a. Bagaimana kondisi kebersihan pasar Blimbing
saat ini?
b. Bagaimana dampak dari kondisi pasar Blimbing
terhadap pelaku pasar?
2.

Pasar tradisional biasanya lekat dengan kesan


negatif, yakni kotor dan berantakan. Seperti pasar
Blimbing yang berada di kecamatan Blimbing,
Malang. Pasar Blimbing adalah pasar yang
tempatnya strategis yang berada diperkotaan Malang
dan dekat dengan daerah komplek perumahan,
kampung serta kampus, selain itu banyak sekali
warga masyarakat Malang yang membeli sayur
mayur ataupun kebutuhan pokok dipasar Blimbing.
Akan tetapi kondisi kebersihan pasar Blimbing
akhir-akhir ini semakin memburuk, apalagi pada saat
musim hujan.keadaan pasar Blimbing sangat becek.

Metode Penelitian

Metode yang kita gunakan dalam penelitian ini


adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian
social. Penelitian sosial ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran kondisi lingkungan pasar
Blimbing. Cara pengumpulan data dengan cara
survey yang berarti pengamatan atau penyelidikan
yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang
jelas dan baik serta wawancara lansung ke pasar
Blimbing. Variabel independen atau variabel bebas
adalah kebersihan pasar Blimbing dan variabel

dependen atau variabel terikatnya adalah para pelaku


di pasar Blimbing.

Blimbing turut berperan penting dalam menunjang


pendapatan daerah, khsusnya kecamatan Blimbing.
Konsep yang dijalankan dalam menjaga kemanan
dipasar ini adalah dari pedagang untuk pedagang.
Maksudnya adalah sistem keamanan yang dijalankan
dipasar ini adalah bersasl dari koordinator pedagang
bekerja sama dengan pedagang lainnya untuk
menjaga sekitar kawasan pasar.
3.2 Kriteria Pasar Yang Ideal
Menurut, Bayu Krisnamurthi mengatakan
bahwa pasar tradisonal kita masih belum memiliki
tujuh kriteria pasar idaman yang seharusnya dimiliki
untuk menjadi pasar yang baik. Oleh karenanya
harus dipenuhi.
Menurutnya ke tujuh kriteria itu dipercaya akan
meningkatkan kualitas pasar tradisioanal yang ada di
Indonesia, kriteria tersebut yaitu :

Gambar 1. Diagram Alir Sistem


3.

Pembahasan

3.1 Profil Pasar Blimbing


Pasar Blimbing merupakan salah satu pasar
tradisional dikota Malang yang berdiri sejak tahun
1970. Pasar ini terletak didekat pusat pemukiman
warga Blimbing tepatnya dijalan Borobudur,
kecamatan Blimbing, kota Malang. Luas pasar
Blimbing sekitar 11.320 m2. Produk yang di
perjualkan dipasar Blimbing sangat lengkap, yakni
dari kebutuhan hidup sehari-hari seperti sembako,
tekstil, toko emas, sayur, buah, oleh-oleh khas kota
Malang, ikan, daging, gerabah, dan sebagainya. Jam
buka pasar Blimbing adalah 1x24 jam, jam buka
tersebut terbagi menjadi tiga shift, yakni pagi, sore
dan malam (bagian belakang yang buka). Pasar
Blimbing cukup ramai dan padat, terutama di pagi
hari. Pembeli dan pedagang kebanyakan berasal dari
kecamatan Blimbing dan sekitarnya. Pasar Blimbing
ini memiliki struktur pengurus pasar yang dikepalai
oleh Bapak Tumirin, selaku Kepala Pasar. Sarana
dan prasarana pasar juga cukup lengkap, antara lain
kantor, musolla, gerobak sampah, alat pemadam
kebakaran, dan lain-lain. Pasar Blimbing ini juga
cukup
memudahkan
warga
sekitar
untuk
mendapatkan kebutuhan sehari-hari yang tentunya
dengan harga yang miring. Keberadaan pasar

1) Pasar itu harus bersih, jangan sampai volume


sampahnya lebih banyak dari pada volume
produk yang diperjualbelikan.
2) Pasar itu harus sehat, artinya produk yang dijual
tidak kadarluarsa, tidak rusak dan harus segar.
3) Pasar itu harus tertib aturan, artinya penjual
harus jujur, jangan melakukan kecurangan dalam
ukuran timbangan. Ketidak tepatan timbangan
mengakibatkan peningkatan inflasi.
4) Pasar itu harus menjamin konsumen, artinya
konsumen merasa aman dalam bertransaksi.
5) Pasar itu harus dapat mempromosikan dan
menjual produk domestik dengan baik. Jangan
para pedagang demen jual barang impor saja,
tambahnya.
6) Pasar yang baik harus menjual produk Usaha
Kecil Menengah, Ini untuk meminimalisir
terjangan produk impor, ungkapnya.
7) Pasar yang baik adalah pasar yang berhasil
meningkatkan pendapatan para pedagang
setempat.

Selain itu diperkuat dengan adanya Keputusan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519
Tahun 2008 mengenai Pedoman Penyelenggaraan
Pasar Sehat.
3.3 Kondisi Pasar Blimbing Saat Ini
Berdasarkan hasil survey dipasar Blimbing
kota Malang, dengan melakukan wawancara kepada
pedagang, pembeli dan petugas kebersihan serta
tukang parkir dengan total keseluruhan 40 orang.

Gambar 2. Diagram Prosentase Orang yang Telah


diwawancara.
Dari total 40 orang tersebut terdiri dari penjual
(sayur, buah, baju, soto, rempah-rempah, daging,
ikan dan toko kelontong) seperti yang tersajikan
dalam diagram bahwa nomer 1 ialah penjual
sebanyak 38%, pada nomer 2 ialah pembeli
sebanyak 38%, nomer 3 petugas kebersihan
sebanyak 12% dan tukang parkir sebanyak 12% dari
total semua berpendapat bahwa kondisi dipasar
Blimbing tersebut 90% sangatlah memprihatikan
terutama segi kebersihannya, dari total semua orang
tersebut berpendapat bahwa pasar Blimbing
sangatlah kurang bersih dan masih kotor terutama
apabila pada saat kondisi musim hujan, kondisi
pasar menjadi becek, banyak air yang menggenang,
dan tanahnya sangat licin berbau tidak sedap, hal itu
memicu timbulnya banyak kuman dan penyakit,
yang dikhawatirkan akan mempengaruhi makanan
yang dijual dipasar Blimbing, selain itu kondisi
tersebut sangatlah tidak baik untuk kesehatan
apabila makanan yang kita beli kemudian kita
konsumsi.
Sedangkan yang berpendapat bahwa kondisi
pasar Blimbing sudah cukup bersih ialah sejumlah
10%. Alasannya karena dibandingkan dari tahuntahun sebelumnya, dua tahun ini kondisi lingkungan
pasar Blimbing dinilai cukup bersih. Adanya
kesadaran dari para pedagang disana untuk bekerja

sama dalam membersihkan sampah dari jualan


mereka dan ikut menjaga kebersihan pasar.
Tak lupa pula peran dari petugas kebersihan
pasar Blimbing dinilai kurang maksimal dalam
bekerja membersihkan pasar. Dari hasil wawancara
kepada para pedagang, mereka mengatakan bahwa
petugas kebersihan jam kerjanya sekitar pagi pukul
10.00 sampai siang pukul 13.00 WIB. Jumlah
personil petugas kebersihan dikatakan sudah cukup
banyak, namun menurut kami masih saja kurang
dalam hal membersihkan pasar. Buktinya dari jam
kerja tersebut belum maksimal hasilnya. Setiap
bulannya juga para pedagang membayar iuran uang
kebersihan sebesar 2000 rupiah. Dan petugas
kebersihan memiliki bagian tempat tersendiri dalam
membersihkan pasar, misalnnya kelompok A petugas
kebersihan bertanggung jawab membersihkan
wilayah bagian samping kanan pasar, kelompok B
petugas
kebersihan
bertanggung
jawab
membersihkan wilayah bagian samping kiri pasar,
kelompok C petugas kebersihan bertanggung jawab
membersihkan wilayah bagian samping depan pasar,
dan kelompok D petugas kebersihan bertanggung
jawab membersihkan wilayah bagian samping
belakang pasar.
Kondisi dari pasar Blimbing dikabarkan bahwa
pasar Blimbing akan di revitalisasi untuk dibangun
menjadi pasar yang lebih bagus dan lebih bersih lagi
seperti pasar modern. Namun dari hal tersebut para
pedangang ada yang berpendapat tidak setuju
apabila dijadikan pasar modern, sebab mereka takut
jika jualan mereka akan sepi dan kehilangan
pelanggan karena tempat mereka jualan akan
digolong-golongkan menjadi pedagang sayur
sendiri, pedagang buah sendiri, pedangan daging
sendiri dan sebagainya yang dapat membuat
pelanggan dari pembeli akan kesusahan mencari
penjualannya. Selain itu juga pasti harga sewa pasar
menjadi tambah mahal. Mereka suka dengan
keadaan pasar tradisional sekarang ini walau tempat
berjualan mereka tidak tertata dengan rapi. Harapan
mereka hanya ingin pembangunan jalan didalam
pasar diperbaiki agar apabila hujan tidak becek.
3.4 Dampak KondisinPasar Blimbing Terhadap
Pelaku Pasar
Dampak disini mengarah pada kondisi
lingkungan dipasar Blimbing, sedangkan untuk

pelaku pasar ialah pihak yang menggerakkan pasar


dengan melakukan aktivitas jual beli didalamnya
yaitu penjual dan pembeli. Selanjutnya dampak
yang ditimbulkan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Segi Kebersihan
Lingkungan pasar bimbing yang kurang bersih
sangatlah tidak enak dipandang dan dirasakan oleh
pelaku pasar. Bagi penjual akan mengakibatkan
dagangannya sepi dikunjungi karena tempat yang
kurang bersih. Bagi pembeli akan mengakibatkan
enggan pergi atau malas untuk mengunjungi dan
belanja ke pasar Blimbing.
2. Segi Kesehatan
Sudah jelas dari kondisi lingkungan yang kurang
sehat maka dapat menimbulkan penyakit. Bagi
penjual akan mengakibatkan dagangannya ditempeli
kuman atau bakteri yang akan menjadi sarang
penyakit. Bagi pembeli akan mengakibatkan
kesehatan tubuhnya terganggu karena terserang
penyakit seperti sakit perut, diare, muntahber dan
sebagainya.

4.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,


kesimpulannya adalah kondisi dipasar Blimbing
sangatlah
memprihatikan
terutama
segi
kebersihannya, dari kondisi tersebut dapat dirasakan
langsung dampaknya oleh pelaku pasar
Adapun saran yang kami berikan adalah
1. Sebaiknya pemerintah daerah lebih
memperhatikan nasib pasar-pasar
tradisional yang banyak tersebar di Area
Malang Raya sehingga kedepannya pasar
tradisional tersebut dapat menjadi sarana
jual beliyang lebih baik lagi.
2. Bagi para pelaku pasar harus lebih peka
dalam merawat dan menjaga kondisi pasar
yang ditempati karena pasar tersebut juga
merupakan tempat sosialisasi bagi penjual
dan pembeli

3. Segi Kenyamanan
Dari kondisi lingkungan yang kurang bersih dan
sehat maka akan menimbulkan ketidaknyamanan
yang dirasakan oleh pelaku pasar. Bagi penjual akan
mengakibatkan pindah tempat berjualan tidak
dipasar Blimbing lagi. Bagi pembeli akan
mengakibatkan risih jika berkunjung ke pasar
Blimbing, sehingga dapat menyebabkan pasar
Blimbing menjadi sepi.

Daftar Pustaka
Samanta,
Pemi.2016.Tujuh
Kriteria
Pasar
Tradisonal
Idaman.
Tersedia:
http://www.CitraIndonesia.com diakses pada tanggal
26 November 2016
malangtradisionalpasar.weebly.com/pasar-blimbing

Anda mungkin juga menyukai