Anda di halaman 1dari 3

Topik : Appendicitis Infiltrat

Tanggal Kasus : 3 September 2016


Presenter :
Tanggal Presentasi :
Pendamping :
Tempat Presentasi : Ruang pertemuan RSUD.H.Moh.Anwar Sumenep
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik

Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Pasien mengeluh nyeri perut kanan sejak kurang lebih 4 hari yang
lalu. Nyeri dirasakn terus-menerus, Demam (+), sampai menggigil. Pasien sudah
berobat ke Puuskesmas tetapi nyeri masih tetap ada.
Tujuan : mencegah penularan dan mengobati Konjungtivitis

Bahan bahasan :
Tinjauan
Kasus
Riset
Pustaka

Cara membahas :
Diskusi dan
EDiskusi Presentasi
mail
Data
Nama : Ny.S
pasien :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :

Audit
Pos

No.Register : 47881

2. Riwayat Pengobatan : Berobat ke bidan tapi tidak ada perbaikan


3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami
sakit seperti ini Selama ini pasien tidak pernah terjatuh hingga membentur
kepala,tidak pernah sakit telinga sebelumnya,tidak pernah sakit kulit
sebelumnya

4. Riwayat Keluarga : tidak ditemukan


5. Riwayat Sosial :pasien sering tidur di dekat kipas sambil nonton TV dan
kadang bonceng naik motor tidak memakai helm
6. Riwayat Pekerjaan : IRT
7. Lain lain : Tidak ada
Daftar Pustaka :
1. Holland, J. Bells Palsy. Brithis Medical Journal. 2008;01;1204.
2. Ropper AH, Brown RH. Bells Palsy Disease Of The Cranial Nerve. Adams
and Victors Principles of Neurology, 8th ed. New York : McGraw Hill, 2005.
1181-1184.
3. Sjahrir, Hasan. Nervus Fasialis. Medan ;Yandira Agung, 2003

Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Bells Palsy
2. Edukasi untuk pencegahan
3. Rasionalisasi pemberian terapi
CATATAN
Subyektif :
1 minggu yang lalu pagi hari saat bangun tidur mulut mencong ke kanan dan
bicara tidak jelas, tidak bisa menggerakkan bibir sebelah kiri dan untuk makan
susah, makanan masuk tapi berantakan keluar dari sisi kiri. Tidak ada kelemahan
pada tangan dan kaki.Selama sakit pasien mengeluh telinga terasa penuh dan
pendengaran menurun. tidak ada keluar air mata yang berlebihan, Pasien tidak
mengeluh pusing, mual dan muntah, BAB dan BAK normal
Obyektif :
TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit RR: 16x/menit T : 36,7 C

Nervus VII

KANAN

KIRI

kerutan dahi

(-)

(-)

tinggi alis

Simetris

Simetris

sudut mata

normal

normal

lipatan nasolabial

normal

turun

Mengerut dahi

(+)

(-)

Menutup mata

(+)

(-)

Bersiul

(-)

(-)

Memperlihatkan gigi

(+)

(-)

Pengecapan 2/3 dpn lidah

TDE

TDE

TDE

TDE

Waktu diam

Waktu gerak

Hyperakusis

Sekresi air mata

TDE

TDE

Assessment :
Berdasarkan anamnesis pasien memiliki kontak dengan faktor resiko yaitu
terpapar angin, mulut mencong ke kanan susah menutup mata, makan dan
minuman keluar dari sisi yang sakit. Dari pemeriksaan fisik terdapat kelemahan
N.VII perifer
Plan :
Diagnosis : Pengobatan : Kortikosteroid Prednison 60mg selama 7 -14 hari diturunkan
secara tapp off,vitamin B1, B6, B12 3x500 ,Acyclovir 400mg 5x sehari
Pendidikan : Pasien diedukasi bahwa penyakit ini bisa disembuhakan dan
kelumpuhan hanya bersifat sementar, penyebab pasti belum diketahui. Tidak tidur
didepan kipas
Konsultasi :
Kontrol ke poli Saraf RSUD Sumenep

Anda mungkin juga menyukai