PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa diseluruh dunia terdapat kematian ibu
sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya noenatus sebesar
10.000.000 jiwa pertahun.kematian maternal bayi tersebut terjadi terutama
dinegara berkembang sebesar 99 %.WHO memperkirakan jika ibu hanya
melahirkan rata-rata bayi 3 bayi. maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi
300.000 jiwa dan kematian nayi sebesar 5.600.000 jiwa pertahun.
Menurut WHO dinegara-negara miskin dan sedang berkembang, kematian
maternal merupakan masalah besar,namun sejumlah kematian yang cukup
besar tidak diketahui. dinegara-negara maju angka kematian maternal berkisar
antara 5 10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan dinegara-negara yang
sedang berkembang berkisar antara 750 1000 per 100.000 kelahiran
hidup.tingkat kematian maternal diindonesia diperkiraakan sekitar 450 per
100.000 kelahiran hidup. Indonesia diantara negara ASEAN merupakan negara
denagn kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat
menyeluruh dan lebih bermutu.dengan perkiraan persalianan diindonesiasetiap
tahunnya sekitar 5.000 .000 jiwa, dapat dijabarkan bahwa AKI ibu sebesar
Kunjungan antenatal care (K-4) juga meningkat dari 77% pada tahun 2007
menjadi 81,75% pada tahun 2009. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan meningkat dari 74,3% pada tahun 2007 menjadi 79,32% pada tahun
2009. sedangkan kunjungan neonatal (KN) menungkat dari 21% pada tahun
2007 menjadi 85,1% pada tahun 2009.
Berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) 2009, penolong
kelahiran terakhir pada balita yang tertinggi adalah oleh bidan (53,96%)
diikuti oleh dukun sebesar (30,27%), dan dokter (12,32%), diaerah perkotaan
sebagian besar penolong persalian pertama pada ibu bersalin adalah bidan
(64,28%), kemudian oleh dokter (20,71%). berbeda dengan pedesaan dimana
penolong kelahiran terakhur pada balita oleh dukun sebesar 42,72%,
sedangkan diperkotaan hanya sebesar 13,40% 4. Berdasarkan hasil SUSENAS
tahun 2008, presentase wanita berumur 10 tahun keatas yang pernah kawin
dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup terbesar adalah 0-2 orang (49,72%)
dan 3-5 orang (35,83%). proporsi wanita 15-49 tahun berstatus kawin yang
sedang menggunakan atau memakai alat KB tahun 2008 sebesar 56,62%.
adapun cara KB yang sering digunakan adalah suntik
(58,70%) .pil
923,90%), AKDR (71,10%), susuk 4,305 dll 6,0%. Dari hasil yang sudah kita
ketahuidiatas maka asuhan kehamilan sangat diperlukan karena dalam masa
ini janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi, sehingga kesehatan yang optimal akan meningkatakan
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman secara nyata dalam melakukan
asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, perwatan bayi baru lahir dan
1.2.2
KB.
Tujuan Khusus
1. Dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, menentukan
antisipasi masalah, dapat menentukan tindakan segera, melakukan
perencanaan dan melaksanakan perencanaan serta evaluasi pada ibu hamil.
2. Dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, menentukan
antisipasi masalah, dapat menentukan tindakan segera, melakukan
perencannan dan melaksanakan perencanaan serta evaluasi pada ibu
bersalin.
3. Dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, menentukan
antisipasi masalah, dapat menentukan tindakan segera, melakukan
perencannan dan melaksanakan perencanaan serta evaluasi pada bayi baru
lahir.
4. Dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, menentukan
antisipasi masalah, dapat menentukan tindakan segera, melakukan
perencannan dan melaksanakan perencanaan serta evaluasi pada ibu nifas.
5. Dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, menentukan
antisipasi masalah, dapat menentukan tindakan segera, melakukan
perencannan dan melaksanakan perencanaan serta evaluasi pada ibu
akseptor KB.
1.3
Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi institusi
1.3.3
mungkin.
Manfaat bagi pasien komprehensif
Dapat lebih mengetahui dan lebih paham akan status kesehatannya dalam
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dan pelaksaanaan
1.3.4
program KB.
Manfaat bagi mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan pelaksanaan
program KB.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS
2.1
2.1.1
2.1.2
kehamilan,
dan
Sampai 28 minggu
: 4 minggu sekali
28 - 36 minggu
: 2 minggu sekali
Di atas 36 minggu
: 1 minggu sekali
ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
hamil yang berkunjung kefasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak
tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah
dengan ibu hamil tidak memberikan pelayananAnte Natal Care (ANC) sesuai
dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI,
2010:31).
a) Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali
pada masa kehamilan.
b) Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.
c) K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau
lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai
standar yang ditetapkan dengan syarat:
1. Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2. Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3. Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah
minggu ke 36).
4. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.
2.1.5
2.1.6
10
perlindungan % PerlindunganTT
1. Pada kunjungan antenatal pertama TT.
2. 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80TT.
3. 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95TT.
4. 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95TT.
5. 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99.
e. Pemberian (tablet besi)
minimnal 90 tablet selama kehamilan. (Tes) terhadap penyakit menular
seksual Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan
f.
2.1.7
2.2.1
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin ( Prawirohardjo, 2013 ).
2.2.2
persalinan, Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus di tentukan
sebelum persalinan dimulai.
b. Passanger (janin dan plasenta)
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat
interkasi beberapa factor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak,
sikap, dan posisi janin karena plasenta juga harus melewati jalan lahir,
maka dia juga dianggap sebagai bagian dari passenger yang menyertai
janin, namun plasenta jarang menghambat proses persalinan
pada
kehamilan normal.
c. Power (kekuatan)
Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontaksi involunter dan
volenter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari
uterus. Kontraksi involunter disebut juga kekuatan primer, menandai
dilmulainya persalinan.
13
dalam batas
penyempitan.
c. Teori oksitosin internal
Dikeluarkan oleh kelenjar hipotise parst perubahan keseimbangan estrogen
dan progesterone dapat menyebabkan terjadinya Braxton hiks.
d. Teori prostaglandin
14
15
cm.
fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam berlangsung sangat cepat
b.
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan, tekanan pada rektum dan hendak
buang air besar. Ke mudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian
kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah
dapat lebih berelaksasi, kepala tidak masuk lagi diluar his dan kekuatan
mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah
simpisis dan dahi, muka dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat
sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi.
c.
- Secara DUNCAN
Pelepasan mulai dari pinggir plasenta sehingga bagian pinggir plasenta
lahir terlebih dahulu. Darah ini akan mengalir keluar antara selaput
ketuban dengan diding rahim. Jadi perdarahan sudah ada sejak bagian
18
Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin dengan penjepitan tali
alamiah.
Melakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT
(CCT/Controled Cord Traction) PTT mempercepat kelahiran plasenta
begitu sudah terlepas, satu tangan diletakkan corpus uteri tepat diatas
simfisis pubis selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan
19
gerakan dorso cranial ke arah belakang kepala ibu, tangan yang satu
memegang tali pusat dekat pembukaan vagina dan melakukan tarikan
tali pusat yang terus menerur dalam tegangan yang sama tangan ke
uterus selama kontraksi. Tangan pada uterus merasakan kontraksi ibu
dapat juga memberi tahu petugas ketika merasakan kontraksi. Ketika
uterus sedang tidak berkontraksi tangan petugas dapat tetap berada
pada uterus tetapi bukan melakukan PTT. Ulang langkah-langkah PTT
pada setiap kontraksi sampai plasenta terlepas. Kedua tangan dapat
memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam
untuk mengeluarkan selaput ketuban. Masa fundus segera setelah
plasenta dan selaputnya dilahirkan, masase fundus agar menimbulkan
kotraksi. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran darah dan mencegah
perdarahan post partum. Jika uterus tidak berkontraksi kuat selam 1015 detik jika perdarahan hebat terjadi lakukan segera kompresi
bimanual. Jika atonia uteri tidak teratasi dalam waktu 1-2 menit ikut
protokol untuk perdarahan post partum.
d. Kala IV
1. Persalinan Kala IV normal
a)
Pengeluaran darah total tidar lebih dari 500 cc
b)
Ibu tidak tampak pucat
c)
Kontraksi eterus (+), membulat teramat keras
d)
Tanda vital ibu dalam batas normal
2. Involusi normal.
a) Posisi fundus uteri setinggi atau dibawah pusat, tonus uterus tetap
b)
berkontraksi.
Pengeluaran darah tidak berlebihan
20
c)
a)
b)
c)
d)
e)
21
22
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang
topi di kepala bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva.
35. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
symphisis untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali
pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan
tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati ke arah dorsocranial. Jika plasenta tidak lahir setelah
30-40 detik, hentikan penegangan tali pusta dan menunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
37. Meletakkan penegangan dan dorongan dorsocranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,
mengikuti
posros
jalan
lahir
9tetap
lakukan
tekanan
dorsocranial).
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan),
pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
27
dengan
menggosok
fundus
uteri
secara
sirkuler
ibu
dengan
menggunakan
air
DDT.
29
2.3.2
1.
2.
Panjang badan 48 52 cm
3.
Lingkar dada 30 38 cm
4.
Lingkar kepala 33 35 cm
5.
6.
Pernafasan 60 40 kali/menit
7. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9.
10. Genitalia
Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
30
31
32
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan
menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks
dorso fleksi
c. Masa tubuh
(1). Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba tiba dalam ekuilibrium yang
menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba tiba serta
mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk C
diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi
dengan lemah.
(2). Startle
Suara keras yang tiba tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku tangan tetap tergenggam.
(3). Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan
kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang
berlawanan dan kaki fleksi.
(4). Neck righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan
batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis.
(5) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang
menyebabkan panggul bergerak kea rah sisi yang terstimulasi.
33
2.3.4
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem,
gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah
didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
2. Melakukan penilaian
-
34
35
37
Kunjungan
Waktu
Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan
rujukan bila perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah
2-6
I
post
partum
II
sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
6 hari post Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal,
partum
uterus
38
post
diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
partum
4 minggu
IV
post
partum
39
Jenis suntik KB
Jenis KB suntik ada 2 macam yaitu suntik KB ini hanya mengandung
Progestin, yaitu:
a. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150 mg DMPA
yang di berikan setiap 12 minggu atau 3 bulan dengan cara suntik IM (Intra
Muskuler) dengan nama dagang Depoprovera.
b. Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg
Noritindrone enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM
(Intra Muskuler) dengan nama dagang Noristrat.
2.5.3
Cara kerja
1. Mencegah ovulasi seperti menghalangi pengeluaran FSH dan LH.
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma (sulit ditembus sperma)
40
Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan / tahun selama tahun pertama penggunaan, asal
2.5.5
41
3.
2.5.8
ektopik terganggangu.
Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat atau kabunya
penglihatan
42
5.
Perdarahan berat yang 2x lebih panjang di masa haid atau 2x lebih banyak
Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, anjurkan klien
memakai jenis kontrasepsi lain.
2. Perdarahan
-
Perdarahan ringan atau spotting sering di jumpai tetapi hal ini tidak
berbahaya.
-
Bila perdarahan / spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid terjadi
suntikan.
Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila
Amenorhea
-
b.
perlu penanganan
c.
d.
Depresi
-
Leucorrhea
44
Acne / jerawat
KIE : -
g.
Rambut rontok
KIE : Kembali normal tanpa pengobatan setelah penghentian suntikan.
h.
i.
Perubahan Libido
KIE : Dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi lain.
45
BAB III
KASUS
3.1 S O A P ANC
ASUHAN KEBIDANAN (ANC) PADA NY. S
DI BPM ARNI YUNITA, Amd.Keb
KUNJUNGAN I di Rumah Bidan
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
46
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkaji
Waktu Pengkajian
: 11.00 wib
Tempat
DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS
Nama Klien
: Ny. S
Umur
: 27 tahun
Umur
Suku Bangsa
: Aceh
Agama
: Islam
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: SMA
: IRT
: Perum, Kopkar PLN
: 31 tahun
: Islam
Pendidikan
Pekerjaan
: SMK
: Karyawan PT
B. KELUHAN UTAMA
Ibu datang ke BPM Bd. Arni, untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya
C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
- GPA
: G1 P0 A0
- HPHT
: 21-07-2015
- TP
: 28-04-2016
- Siklus Haid
: 28 Hari
- Pergerakan janin pertama kali usia kehamilan 16 Minggu
- Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir sekitar > 10 kali
- Tanda bahaya
: Tidak Ada
- Kekhawatiran
: Tidak Ada
- Imunisasi TT
TT 1
: Usia kehamilan 24 minggu
TT 2
: Usia Kehamilan 28 minggu
D. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS YANG LALU
47
Tgl
Th
Usia
Jenis
Penolong
Penyulit
Kehamilan
Persalinan
Persalinan
Persalinan
Tempat
Persalinan
H AM I L
Anak
Keada
JK
BB
TB
n
INI
minuman beralkohol
Aktivitas sehari-hari
Hubungan Seksual
Hubungan seksual dalam kehamilan
Keluhan
Personal hygine
Mandi
Ganti pakaian dalam dan luar
Iritasi Vagina
Frekuensi
: Tidak ada
: Melakukan pekerjaan rumah
: Libido Menurun (2 x sebulan)
: Tidak Ada
: 2 x sehari
: 2-3 x sehari
: Tidak ada
: Tidak Ada
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
: Baik
- Kesadaran
: Composmentis
- TTV
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 78 x/i
Pernapasan
: 20 x/i
Suhu
: 36,3oc
B. Antopometri
- Tinggi badan
: 157 cm
- BB Sebelum hamil
: 40 kg
- BB sekarang
: 52kg
- Kenaikan BB selama hamil
: 12 kg
- Lila
: 25 cm
C. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
Rambut
: Bersih, tidak berketombe
Muka
: Closma tidak ada, odema tidak ada
Mata
: Conjungtiva tidak pucat, skelra tidak ikterus
Hidung
: Pengeluaran tidak ada, tidak ada polip
Telinga
: Bersih, tidak ada serumen
Mulut
: Stomatitiis (-), gusi tidak ada pembengkakan
Leher
: Tidak terdapat pembengkakan kelenjar thyroid
- Dada
Retraksi
: Tidak Ada
Bunyi nafas
: Tidak terdengar ronkhi
Bunyi jantung
: Lup Dup
Irama
: Teratur
- Payudara
49
Bentuk
Puting susu
Aroela
Pengeluaran
Benjolan
Kebersihan
Ekstremitas
: Simetris
: Menonjol
: Hiperpigmentasi
: Belum ada
: Tidak Ada
: Bersih
Abdomen
Bekas Luka Operasi : Tidak ada
Bentuk Perut
: Membesar sesuai usia kehamilan
Kontraksi
: Tidak ada
D. PALPASI
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TFU
TBJ
E. AUSKULTASI
50
Kebutuhan
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui
kondisinya saat ini, yaitu usia kehamilan memasuki 36 minggu, TD : 110/80
mmHg, N : 80x/i, Respirasi : 24x/i.
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui keadaannya dan janinnya saat ini.
Evaluasi
Sumber
51
2. Menganjurkan ibu untuk makan dengan gizi seimbang dan istirahat yang cukup,
agar kebutuhan gizi ibu terpenuhi.
Rasional
: Agar ibu dapat memperhatikan asupan yang akan dimakan, karena
akan mempengaruhi kesehatan bayinya.
Evaluasi
: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan.
Sumber : 13 Pesan Gizi seimbang.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan, seperti: perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat, bengkak pada muka dan tangan, masalah
penglihatan, dan nyeri abdomen yang hebat.
Rasional : agar ibu tahu tentang tanda bahaya saat persalinan.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Sumber : Buku KIA
4. Memberitahu ibu mengenai tafsiran persalinan dan persiapan untuk proses
persalinan.
Rasional : Agar ibu mengetahui kapan kira kira ia akan melahirkan dan agar
ibu mulai mempersiapkan proses persalinannya.
Evaluasi : Ibu sudah mempersiapkan persiapan untuk persalinan.
Sumber : Buku KIA
5. Memberikan ibu therapy obat Novabion 1x1 pada malam hari, serta Calcifar 1x1
pada siang hari.
Rasional : Untuk mencegah anemia dan untuk perkembangan serta
pertumbuhan janin yang lebih kuat
Evaluasi : Ibu sudah meminum etabion dan calcium yang diberikan bidan.
Sumber
52
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkaji
Waktu Pengkajian
: 13.00 wib
I. DATA SUBJEKTIF
Bidan datang kerumah ibu untuk melakukan kunjungan ANC yang ke 2, ibu
mengatakan bahwa ibu mulai merasakan sakit pinggang.
II. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
3. Keadaan Emosional
: Baik
: Compos mentis
: Stabil
53
4.
TTV
- TD
: 110/70 mmHg
- Nadi
: 78 x/i
- Pernapasan
: 22 x/i
- Suhu
: 36,5oc
5. BB sekarang
: 52 kg
6. Palpasi
Leopold I
: Pada bagian atas teraba bulat, lunak & tidak melenting
(bokong)
Leopold II
: Pada bagian kanan teraba keras, panjang,memapan (punggung), Pada bagian kiri teraba bagian-bagian kecil jan
in (ekstremitas)
Leopold III
: Pada bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting
(kepala).
Leopold IV
: Kepala sudah masuk PAP
TFU
: 30 CM
TBJ
: TFU 11 X 155 = 30-11 X 155 =2,945 gr
III.
ANALISA
Diagnosa
Dasar
Masalah
Kebutuhan
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu ibu dan keluarga hasil Pemeriksaan saat ini, agar ibu memahami
keadaannya saat ini, yaitu TTV: TD: 110/70, N: 78x/i, RR: 22x/I, S: 37oc.
Rasional : Agar ibu mengetahui keadaan janin dan keadaan ibunya saat ini.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui keadaanya saat ini.
Sumber : Data Subjektif.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan,seperti :
54
5. Memberitahu ibu cara merawat personal hygiene, yaitu dengan cara mandi 2 x
sehari, serta mengganti pakaian dalam maupun luar
sesering mungkin.
Rasional : Agar ibu terhindar dari infeksi.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti dan mau menjaga personal hygienenya.
Sumber : Indrawaty, Poppy, 2010, Panduan Perawatan Kehamilan,
Yogyakarta. Hal 55
6. Memberitahu ibu mengenai tafsiran persalinan dan persiapan untuk proses
persalinan.
Rasional : Agar ibu mengetahui kapan kira-kira ia akan melahirkan dan agar ibu
mulai mempersiapkan proses persalinannya.
Evaluasi : Ibu mengerti konseling yang diberikan bidan dan mulai mempersiapkan proses persalinannya.
55
Sumber
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkaji
Waktu Pengkajian
: 19.00 wib
I. DATA SUBJEKTIF
56
Bidan datang kerumah ibu untuk melakukan kunjungan ANC yang ke 3, ibu
mengatakan bahwa sudah merasakan sakit-sakit pada perut yang menjalar hingga
ke pinggang.
II. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
1.
2.
3.
4.
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan Emosional
: Stabil
TTV
- TD
: 120/80 mmHg
- Nadi
: 80 x/i
- Pernapasan
: 24 x/i
- Suhu
: 36,5oc
5. BB sekarang
: 53 kg
6. Palpasi
Leopold I
: Pada bagian atas teraba bulat, lunak & tidak melenting
(bokong)
Leopold II
: Pada bagian kanan teraba keras, panjang,memapan (punggung), Pada bagian kiri teraba bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III
Leopold IV
TFU
TBJ
7. ANALISA
Diagnosa
Dasar
Masalah
: Susah tidur
Kebutuhan
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil Pemeriksaan saat ini, , yaitu TTV:
TD: 120/80, N: 80x/i, RR: 24x/I, S: 37oc.
Rasional
: Agar ibu memahami keadaannya saat ini
Evaluasi
: Ibu sudah mengetahui keadaanya saat ini.
Sumber
: Data objektiv
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi, dan tehnik pernapasan panjang
bekal saat persalinan.
Rasional
: Untuk menghindari stress menghadapi persalinan.
Evaluasi
: Ibu sudah melaksanakan relaksasi dan melakukan tehnik
pernapasan panjang.
Sumber
: Janet,penny,2009 panduan praktis bagi calon ibu,kehamilan
dan persalinan, Jakarta : PT.Buana Ilmu Pelopor hal.62
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan melakukan jalan-jalan pagi
selama 10 menit tanpa henti, beraktivitas seperti biasa, seperti ngepel, nyuci
tetapi jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat.
Rasional
: Agar memperluas otot vagina menjadi elastis, membantu bayi
menemukan jalan lahir, menghindari pekerjaan yg terlalu
Evaluasi
Sumber
4. Memberitahu ibu cara merawat personal hygiene, yaitu dengan cara mandi 2 x
sehari, serta mengganti pakaian dalam maupun luar sesering mungkin.
Rasional
: Agar ibu terhindar dari infeksi.
Evaluasi
: Ibu sudah mengerti dan mau menjaga personal hygienenya.
Sumber
: Indrawaty, Poppy, 2010, Panduan Perawatan Kehamilan,
Yogyakarta. Hal 55
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan senggama di saat hamil besar, dan
memberikan ibu vitamin Alinamin-F 1x1 tablet sehari.
58
Rasional
Evaluasi
Sumber
: Koseling
59
3.2 S O A P INC
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Hari/tanggal
Waktu pengkajian
: 10.30 WIB
: Ny. S
Umur
: 27 tahun
Umur
: 31 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Karyawan PT
Alamat
Alamat
B. KELUHAN UTAMA
60
Ibu datang ke bidan Arni Yunita bersama keluarga dengan keluhan keluar lendir
bercampur darah sejak pkl 04.00 WIB dan sakit yang menjalar ke pinggang.
RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
G PA
: G1P0A
HPHT
: 21-07-2015
TP
: 28-04-2016
Siklus haid
: 28 hari
Pergerakan janin pertama kali
: UK 16 minggu
Pergerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam : > 10 kali
Tanda-tanda bahaya / penyulit
: tidak ada
Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : tidak ada
Imunisasi TT1
: UK 24 minggu
Imunisasi TT2
: UK 28 minggu
Th
Usia
Jenis
Penolong
Penyulit
Kehamilan
Persalinan
Persalinan
Persalinan
Tempat
Persalinan
Anak
Keada
JK
BB
TB
n
HAMIL INI
: 2 x sehari
: lunak
: 4-6 x sehari
: kekuningan
: 8 jam
Tidur siang
: 1-2 jam
Masalah
: tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
Miras
: Tidak ada
Napza
: Tidak ada
5. Aktivitas sehari-hari
6. Hubungan seksual
62
Pola seksual
: 1 x seminggu
Keluhan
: Tidak ada
7. Personal hygiene
Mandi
: 2 x sehari
: 3-4 x sehari
Iritasi vagina
: Tidak ada
: Compos mentist
menonjol
63
C. PALPASI
LEOPOLD I
LEOPOLD II
LEOPOLD III
LEOPOLD IV
His
D. AUSKULTASI
Djj 140 x/i
E. GENETALIA
- Dinding vagina tidak ada benjolan
- Pembukaan serviks 4 cm
- Portio teraba 1 cm
- Ketuban (+)
- Penurunan kepala 2/5
ANALISA
Diagnosa
: Ny. S G1P0A hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif, janin tunggal,
hidup, intrauterine, presentasi kepala.
Dasar
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, yaitu TD :120/80
mmHg, N: 80 x/i, S: 37 C, RR: 22 x/i, DJJ 140 x/i. Ibu dan janin dalam keadaan
baik dan sehat.
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui tentang kondisinya saat ini
Evaluasi : Ibu dan keluarga telah diberitahu mengenai kondisi ibu saat ini
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan emosional pada ibu
Rasional : Agar ibu merasa lebih tenang dan nyaman
Evaluasi : Suami memberi dukungan dan semangat pada ibu
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
65
4. Mengajarkan ibu teknik bernafas yang benar, yaitu menarik nafas melalui hidung
dan mengeluarkannya melalui mulut
Rasional :Untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi dan agar janin tidak
kekurangan oksigen
Evaluasi : Ibu bernafas dengan benar
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
KALA II
Rabu, 20 April 2016 / 04.00-09.00 WIB
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan ada rasa ingin BAB dan dorongan untuk meneran.
OBJEKTIF (O)
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran
: Compos mentist
c. Pemeriksaan Fisik : - Tanda vital : Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/i
Suhu
: 36,2 C
Pernafasan
: 22 x/i
- DJJ
: 143 x/i
d. Pemeriksaan dalam : - Dinding vagina tidak ada benjolan
66
Pembukaan serviks 10 cm
Portio tidak teraba
Ketuban (-), jernih
Presentasi kepala, ubun-ubun kecil di depan
ANALISA (A)
Diagnosa
: Ny. S G1P0A hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif, janin tunggal,
hidup, intrauterine, presentasi kepala.
Dasar
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, yaitu TD : 120/80
mmHg, N: 73 x/i, S: 36,2 C, RR: 22 x/i, DJJ : 150 x/i. Keadaan ibu dan janin
baik. Ibu sudah dalam proses persalinan.
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui tentang kondisinya saat ini
Evaluasi : Ibu dan keluarga telah diberitahu mengenai kondisi ibu saat ini
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
2. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran yaitu saat
tidak ada his bantu ibu dalam posisi duduk atau setengah duduk dan pastikan ibu
merasa nyaman.
67
Rasional : Untuk membantu ibu dalam proses persalinan dan kemudahan dalam
beristirahat di antara kontraksi
Evaluasi : Ibu sudah dalam posisi meneran setengah duduk
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
3. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik yaitu jika saat ada kontraksi, kedua
tangan merangkul kedua paha dan menariknya ke arah dada. Kedua tangan
direnggangkan tanpa menyentuh tempat tidur, kepala ditundukkan hingga dagu
menyentuh dada dan meneran dengan cara adu gigi tanpa mengeluarkan suara.
Ibu tidak diperbolehkan mengangkat bokong saat meneran.
Rasional : Untuk memudahkan dan mempercepat proses keluarnya kepala bayi
Evaluasi : Ibu meneran dengan baik
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
68
69
menangis atau tidak. Segera keringkan sambil melakukan rangrangan taktil pada
tubuh bayi. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan apakah ada bayi kedua
atau tidak ).
Rasional : Sebagai panduan dalam melakukan asuhan persalinan normal yang
bersih dan aman.
Evaluasi : Menolong persalinan dengan 58 langkah APN telah dilakukan
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
KALA III
Rabu, 20 April 2016 / 10.45 WIB
70
SUBJEKTIF (S)
Ibu merasa lega karena bayinya sudah lahir tetapi perutnya masih terasa mules
OBJEKTIF (O)
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran
: Compos mentist
c. Pemeriksaan
: - TFU : sepusat
-Tampak dari vulva tali pusat memanjang, semburan darah tibatiba, dan fundus membulat
ANALISA (A)
Diagnosa
Dasar
Masalah
Kebutuhan
: Mengeluarkan plasenta
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan memberitahu ibu akan
mengeluarkan plasenta
Rasional : Agar ibu tahu bahwa plasenta akan dikeluarkan
Evaluasi : Ibu mengerti tentang hal yang disampaikan
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
71
KALA IV
Rabu, 20 April 2016/ 11.00-13.00 WIB
SUBJEKTIF (S)
Ibu merasa lega tetapi masih mengeluh nyeri pada perutnya.
OBJEKTIF (O)
a. Keadaan Umum
b. Kesadaran
c. Pemeriksaan Fisik
: Baik
: Compos mentist
: - Tanda vital : Tekanan darah
Nadi
Suhu
d.
e.
f.
g.
TFU
Kandung Kemih
Perdarahan
Perineum
Pernafasan
: 1 jari di bawah pusat
: Kosong
: Normal
: ada robekan derajat 2
: 120/90 mmHg
: 72 x/i
: 36,5 C
: 22 x/i
ANALISA (A)
Diagnosa
73
Dasar
Masalah
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, yaitu TD :120/90
mmHg, N: 72 x/i, S: 36,5 C, RR: 22 x/i, kontraksi uterus bagus. Ibu dalam
keadaan baik.
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui tentang kondisinya saat ini
Evaluasi : Ibu dan keluarga telah diberitahu mengenai kondisi ibu saat ini
Sumber : Buku acuan dan panduan Asuhan Persalinan Normal, 2012, Jakarta;
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
74
5. Observasi selama 2 jam post partum, yaitu 1 jam pertama dilakukan setiap 15
menit dan 1 jam berikutnya setiap 30 menit. Yang diobservasi adalah TFU, TTV
(tekanan darah, nadi, dan suhu), kandung kemih, kontraksi uterus, dan
perdarahan.
Rasional : Untuk memantau keadaan umum ibu, uterus berkontraksi dengan baik
atau tidak serta menilai jumlah perdarahan
Evaluasi : Pemantauan 2 jam post partum telah dilakukan
Sumber : Buku APN tahun 2008.
3.3
S O A P BBL
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BY. NY. S
DI BPS ARNI YUNITA Amd.keb
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 12.00 wib
DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS
Nama bayi
: By. Ny. S
Tgl/ jam/ lahir
: 20 April 2016 pukul 10.30 wib, lahir normal
Jenis Kelamin
: Perempuan
Nama Ibu
: Ny. S
Nama Suami
: Tn. Y
Umur
: 27 tahun
Umur
: 31 tahun
Suku Bangsa
: Aceh
76
Agama
: Islam
Pendidikan
Agama
: SMA
: Islam
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Karyawan PT
Alamat
PENGKAJIAN
Anamnesa
1.
DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Khusus
1. Nilai Apgar
Aspek yang dinilai
Frekuensi
Nilai
Jumlah
Menit 1
Menit 5
Tidak ada
denyut
jantung
77
Usaha bernafas
Tidak ada
Tonus otot
Lumpuh
Lambat teratur
Ekstremitas
Menangis kuat
Gerakan aktif
menangis
fleksi sedikit
Reaksi
terhadap
Tidak ada
Gerakan sedikit
rangsangan
Tubuh
Seluruh
Warna kulit
Biru pucat
tubuh
kemerahan
kemerahan
ekstremitas
Jumlah
2. Resusitasi
Rangsangan
Penghisapan Lendir
Amubag
b. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
- Denyut Nadi
- Pernafasan
- Suhu
- Keaktifan
- Tangisan
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
: Baik
: 150 x/i
: 60 x/i
: 37,1 x/i
: Fleksi sedikit
: Menangis
c. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: tidak terdapat cepal hematom/caput succedenum
- Ubun-ubun : tidak terdapat molase
- Muka
: bersih & tidak oedema
- Mata
: tidak terdapat infeksi, tidak ada pus
- Telinga
: tidak ada pengeluaran & tidak ada kelainan.
- Mulut
: tidak terdapat labioskizis & palotokizis
- Perut
: simetris dan tidak kembung
- Dada
: Simetris
- Punggung
: normal
- Ekstremitas : bergerak aktif
- Genetalia
: tidak terdapat kelainan
- Anus
: tidak atresia ani
- Kulit
: kemerah-merahan
d. Refleks
- Reflek moro
: (+)
- Reflek sucking
: (+)
- Reflek roobing
: (+)
- Reflek walking
: (+)
- Reflek tonic neek
: (+)
- Reflek erafs/planter
: (+)
78
e. Antopometri
- Berat Badan
- Panjang Badan
- Lingkar Kepala
- Lingkar Dada
: 2900 gram
: 47 cm
: 30 cm
: 32 cm
ANALISA
Diagnosa
Dasar
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan pada ibu keadaan bayi nya saat ini, bahwa keadaan bayinya
baik, JK = Perempuan, BB = 2900 gram, PB = 47 cm
Rasional : Ibu di beritahu tentang keadaan bayi nya saat ini baik
Evaluasi
Sumber
: Data Objektif.
2. Memberikan Imunisasi Neo-K 0,2 di paha bayi bagian kiri secara IM.
Rasional : Untuk mencegah penurunan pembekuan darah yang dapat
mengakibatkan perdarahan pada bayi baru lahir.
Evaluasi : bayi sudah diberikan imunisasi
Sumber
3.
80
selanjutnya
: Ibu sudah mengetahui kapan bidan akan melakukan kunjungan
Sumber
ulang
: Buku APN Tahun 2008.
3.4 S O A P PNC
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 11.00 wib
DATA SUBJEKTIF
2 jam postparum : memastikan involusi uterus berjalan normal, memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui bayinya
dengan baik, memberikan konseling pada ibu tentang perawatan bayi.
Keluhan Utama
Ibu merasa lelah, merasa mules pada perutnya dan sulit B A K
81
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
-
Kesadaran
TTV
TD
Nadi
D. Pemeriksaan Fisik
- Odema Wajah
- Mata
- Leher
- Payudara
- Pengeluaran Asi
- Abdomen
- TFU
- Kontraksi Uterus
- Kandung Kemih
- Varices
- Prenium
- Anus
: Baik
: Composmentis
: 120/70 mmHg
: 70 x/I
Pernafasan
Suhu
: 21 x/i
: 36oc
: Tidak Ada
: Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
: Simetris, puting susu menonjol
: Lancar
: Dinding perut terdapat linca alba
: Tidak Teraba
: Baik
: Kosong
: Tidak Ada
: Bersih
: Tidak ada hemoroid
ANALISA
Diagnosa
Dasar
Masalah
Kebutuhan
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil Pemeriksaan saat ini.
Rasional : Ibu diberi tahu agar memahami keadaannya saat ini
( TTV: TD: 120/70 N: 70x/i, RR: 21x/I, S: 36oc ).
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui keadaanya saat ini
82
Sumber
: Data Objektif.
2. Menjelaskan tentang keluhan yang dirasakan ibu bahwa mules yang masih ibu
rasakan saat ini adalah normal, karena rahim akan mengecil kembali seperti
keadaan sebelum hamil.
Rasional : Mules yang disebabkan karna adanya pengecilan terhadap rahim
setelah persalinan, rahim berkontraksi, sehingga perut mules
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan
Sumber : Buku panduan kesehatan maternal & neonatal N-25.
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini atau melakukan gerakan-gerakan
contohnya miring ke kiri dan ke kanan.
Rasional : Agar otot-otot tidak tegang dan memperlancar peredaran darah
Evaluasi : Ibu melaksanakan anjuran bidan
Sumber : Buku panduan kesehatan maternal & neonatal N-25
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melatih diri dan perasaan untuk bisa BAK mandiri.
Rasional : Untuk menghindari terjadi adanya infeksi di daerah luka jahitan
Evaluasi : Ibu tetap berusaha BAK mandiri
Sumber : Buku panduan kesehatan maternal & neonatal N-25
5. Memastikan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan tinngi serat seperti
makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, dll.
Rasional : agar kondisi ibu membaik dan dapat segera pulih.
Evaluasi : ibu sudah makan & istirahat
Sumber : Buku panduan kesehatan maternal & neonatal N-25.
8. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan/ keluar cairan berbau dari
jalan lahir, demam lebih dari dua hari, oedema muka dan ekstremitas, sakit kepala
yang hebat dan kejang, payudara bengkak dan merah disertai sakit.
Rasional : Agar ibu tahu tanda bahaya masa nifas dan segera datang ke bidan
jika mengalami salah satu bahaya tersebut.
Evaluasi
Sumber
9. Memberitahu ibu bahwa tanggal 26 April 2016 bidan akan melakukan kunjungan
ulang ke rumah ibu.
Rasional : Agar ibu mengetahui kapan bidan akan melakukan pemeriksaan
Evaluasi
selanjutnya
: Ibu sudah mengetahui kapan bidan akan melakukan kunjungan
Sumber
ulang
: APN, 2010.
84
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 13.00 wib
DATA SUBJEKTIF
6 hari postparum : Bidan melakukan kunjungan kerumah ibu untuk memastikan
keadaan ibu dan bayi baik.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan seminggu setelah melahirkan anak yang pertama sudah mulai baikan
termasuk sudah bisa BAK mandiri.
DATA OBJEKTIF
B. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
-
Kesadaran
TTV
TD
Nadi
: Baik
: Composmentis
: 120/90 mmHg
: 70 x/I
Pernafasan
Suhu
: 24 x/i
: 37oc
ANALISA
Diagnosa
Dasar
Kebutuhan
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD : 120/90 mmHg, Nadi : 70x/i,
RR : 21x/i, S : 36c. TFU pertengahan pusat dan sympisis, perdarahan sudah
berkurang.
Rasional : Agar ibu mengetahui dan mengeti keadaannya saat ini
Evaluasi : Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
Sumber : APN, 2008
2. Memastikan ibu tetap memberikan ASI kepada bayinya dan memastikan tidak ada
penyulit dalam proses menyusui
Rasional : Agar ibu paham dan mengerti serta tidak ada masalah dalam
menyusui dan produksi ASI baik
Evaluasi : Ibu mau menyusui bayinya dengan baik dan benar
Sumber : APN, 2010
3. Mengingatkan kembali pada ibu tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang dan banyak makanan sayuran hijau yang tinggi serat.
Rasional : Agar kebutuhan nutrisi ibu tetap terpenuhi
Evaluasi : Ibu mau memenuhi kebutuhan gizinya
Sumber : APN, 2010
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat dan tidur yang cukup, apabila ibu
kelelahan dalam mengurus bayinya meminta bantuan kepada suami
untuk
bergiliran menjaga dan merawat bayi, agar ibu bisa cukup waktu tidurnya.
Rasional : Agar ibu bisa istirahat saat bayinya tidur
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikutinya
Sumber : APN, 2010
86
5. Memberitahu ibu bahwa tanggal 02 Mei 2016 bidan akan melakukan kunjungan
ulang ke rumah ibu.
Rasional : Agar ibu mengetahui kapan bidan akan melakukan pemeriksaan
Evaluasi
selanjutnya
: Ibu sudah mengetahui kapan bidan akan melakukan kunjungan
Sumber
ulang
: APN, 2010
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 15.00 wib
DATA SUBJEKTIF
12 hari postparum : Bidan melakukan kunjungan kerumah ibu untuk memastikan
keadaan ibu dan bayi baik.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan seminggu setelah melahirkan anak pertama sudah mulai baikan dan
nyaman
DATA OBJEKTIF
C. Pemeriksaan Umum
87
- Keadaan Umum
-
Kesadaran
TTV
TD
Nadi
: Baik
: Composmentis
: 120/80 mmHg
: 70 x/I
Pernafasan
Suhu
: 22 x/i
: 36oc
ANALISA
Diagnosa
Dasar
Masalah
Kebutuhan
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD : 120/80 mmHg, Nadi : 70x/i,
RR : 22x/i, S : 36c. TFU pertengahan pusat dan sympisis, perdarahan sudah
berkurang.
Rasional : Agar ibu mengetahui dan mengeti keadaannya saat ini
Evaluasi : Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
Sumber : Data objektiv
2. Memastikan ibu tetap memberikan ASI kepada bayinya dan memastikan tidak ada
penyulit dalam proses menyusui
Rasional : Agar ibu paham dan mengerti serta tidak ada masalah dalam
menyusui dan produksi ASI baik
Evaluasi : Ibu mau menyusui bayinya dengan baik dan benar
Sumber : APN, 2008.
88
: APN, 2008
Nama Pengkaji
: Sandra Natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 13.00 wib
89
DATA SUBJEKTIF
4 minggu postparum : Bidan melakukan kunjungan kerumah ibu untuk memastikan
memantau keadaan ibu.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan 4 minggu setelah melahirkan anak pertamanya sudah tidak ada
keluhan.
DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
-
Kesadaran
TTV
TD
Nadi
: Baik
: Composmentis
: 120/80 mmHg
: 70 x/I
Pernafasan
Suhu
: 24 x/i
: 37oc
ANALISA
Diagnosa
Dasar
Masalah
: Tidak ada
Kebutuhan
90
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD : 120/80 mmHg, Nadi : 70x/i,
RR : 22x/i, S : 36c. TFU pertengahan pusat dan sympisis, perdarahan sudah
berkurang.
Rasional : Agar ibu mengetahui dan mengerti keadaannya saat ini
Evaluasi : Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
Sumber : APN, 2010
2. Memastikan ibu tetap memberikan ASI kepada bayinya dan memastikan tidak ada
penyulit dalam proses menyusui
Rasional : Agar ibu paham dan mengerti serta tidak ada masalah dalam
menyusui dan produksi ASI baik
Evaluasi : Ibu mau menyusui bayinya dengan baik dan benar
Sumber : APN, 2010
3. Mengingatkan kembali pada ibu tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang dan banyak makanan sayuran hijau tinggi serat.
Rasional : Agar kebutuhan nutrisi ibu tetap terpenuhi
Evaluasi : Ibu mau memenuhi kebutuhan gizinya
Sumber : APN, 2010
4. Mengingatkan pada ibu untuk menggunakan salah satu metode KB yang tidak
mengganggu produksi ASI.
Rasional : Kontrasepsi yang digunakan untuk menjaga jarak kehamilan
Evaluasi : Ibu sudah paham dan mengerti dengan semua anjuran yang diberikan
oleh bidan dan ibu memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3
bulan.
Sumber
: APN, 2010
91
3.5
S O A P KB
Nama Pengkaji
: Sandra natalia
NPM
: 41115077
Tanggal Pengkajian
Waktu Pengkajian
: 14.00 wib
DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Pasien
Nama Klien
: Ny. S
Nama Suami
: Tn. Y
Umur
: 27 tahun
Umur
: 31 tahun
Suku Bangsa
: Aceh
Suku bangsa
: Aceh
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
SMK
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan : Karyawan
92
Alamat
: Kopkar PLN
B. Riwayat perkawinan
Kawin
Kawin pertama kali umur
Dengan suami sekarang sudah
: 1 kali
: 26 tahun
: 2 tahun
C. Riwayat haid
Menarche umur
siklus
: 15 tahun
: 28 hari
Teratur/tidak
Disminorhea
Sifat darah
: Teratur
: Kadang-kadang
: Terdapat gumpalan
Th
Usia
Jenis
Penolong
Penyulit
Kehamilan
Persalinan
Persalinan
Persalinan
Tempat
Persalinan
H AM I L
Anak
Keada
JK
BB
TB
n
INI
: Ya
: Sesudah Bersalin
: belum pernah
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
93
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Kelainan pembekuan
Radang orchitis
Hypertensi
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
G. Ekstremitas
Oedem
Varices
: Tidak ada
: Tidak ada
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
-
Kesadaran
TTV
TD
Nadi
Pernapasan
Suhu
Berat badan
Tinggi badan
: Baik
: Composmentis
: 120/70 mmHg
: 69 x/i
: 23 x/i
: 37,oc
: 47 kg
: 153 cm
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Rambut
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Mulut / gigi
2. Leher
: Bersih
: Hitam dan tidak berketombe
: Tidak ada cloasma dan tidak oedem
: konjungtiva tidak enemis dan sklera tidak ikterik
: Tidak ada pengeluaran dan tidak ada polip
: Bersih dan tidak ada serumen
:Tidak stomatitis, gusi tidak bengkak, tidak ada
caries
:Tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
Getah bening.
3. Dada
4. Payudara
5. Abdomen
6. Ano genital
7. P. penunjang
ANALISA
Diagnosa
Dasar
: 1. Ibu mengatakan ini ini adalah persalinan nya yang pertama dan
tidak pernah keguguran
2. Ibu mengatakan ingin ber kb yang 3 bulan.
Masalah
Kebutuhan
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.
( TD : 120/70 mmHg, S : 37 C, N : 69 x/I, RR : 23 x/i )
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui kondisi ibu saat ini.
Evaluasi : Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
Sumber : Data objektif
2. Melakukan komunikasi terapeutik terhadap ibu.
Rasional : Menciptakan suasana yang harmonis dan ibu lebih
kooperatif dalam setiap tindakan yang akan di lakukan.
Evaluasi
Sumber
atau spotting.
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, keluhan seperti ini akan hilang
Rasional : Agar ibu mengerti tentang efek samping dan mengurangi kecemasan
ibu tentang flek-flek/spotting
Evaluasi
: - Efektivitas tinggi
- Tidak mengganggu produksi ASI
Kerugian
: - Menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (bercak)
- Dapat menimbulkan amenorrhea
Rasional : Agar ibu mengerti tentang keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi
Evaluasi
Sumber
yang digunakan
: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
: Ilmu Kandungan (Sarwono Prawirohardjo), halaman 533, Tahun
2013..
96
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan meliputi asuhan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, ibu nifas dan KB
Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
migrasi sppermatozoa dan ovum, terjadi nidasi (implementasi) pada uterus,
pembentukan placenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup didalam uterus melalui vagina kedunia luar.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
lebih dari atau sama dengan 37 mg dengan berat lahir 2500-400 gram.
Masa nifas atau perperium yaitu masa yang dimulai setelah kelahiran
placenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula dan
biasanya berlangsung kira-kira 6 minggu.
KB adalah tindakan yang membantu individu/pasutri untuk : mendapatkan
objektif-objektif tertentu menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
B. SARAN
1. Diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan pengetahuan
tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil,ibu bersalin,bayi baru lahir,ibu
nifas,dan akseptor KB agar dapat memberikan asuhan yang tepat
97
2. Diharapkan
kepada
tenaga
kesehatan
untuk
lebih
meningkatkan
keterampilan dalam memberikan asuhan agar angka kematian ibu dan bayi
menjadi berkurang.
98