Anda di halaman 1dari 5

Analisis dan Desain Sistem Peningkatan Produktivitas

Tenaga Kerja pada PTPN X (PG Toelangan) , Jawa Timur


Wahyu Kanti D.C
Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Email : wahyukanti91@gmail.com
Abstrak Persaingan ketat antara perusahaan dalam hal
peningkatan kualitas SDM. Pabrik Penggilingan Tebu
Toelangan wilayah kerja PTPN X berupaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PTPN X
dituntut untuk melakukan pengelolaan sumber daya
manusia lebih baik lagi. Pengelolaan sumber daya
manusia yang diinginkan adalah sistem manajemen
modern yang memadai, efektif dan menjadi ruh kerja
bagi setiap pekerja.Tujuan penulisan ini adalah untuk
membuat desain dan system dan mengidentifikasi
faktor faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Desain dan sistem untuk
mengetahui gambaran proses secara detail. Desain dan
sistem menggunakan sybase power designer yang
disimulasikan dalam BPMN.2. Identifikasi faktor
menggunakan teknik relief. Hasil dari penulisan ini
adalah desain dan sistem dimulai dari analisis
kebutuhan, use case diagram, PHD, BPD dan BPMN.
Identifikasi faktor yang berpengaruh meliputi empat
paramater yang memiliki bobot tertinggi adalah usia,
kehadiran, upah dan hasil produksi.
Kata kunci : produktivitas tenga kerja, PHD, BPMN
dan relief
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis yang semakin
kompetitif dimana persaingan antara tiap perusahaan
semakin ketat. Persaingan yang bersifat global tersebut
harus disikapi oleh pihak perusahaan dengan baik agar
tidak menimbulkan masalah yang bisa muncul dari
lingkungan internal atau eksternal untuk perusahaan itu
sendiri. Sehingga, setiap perusahaan dituntut untuk
mampu lebih produktif dan menjaga serta
meningkatkan kinerja perusahaannya lebih baik agar
tercapai target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan
suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job
performance) sumber daya manusia, untuk itu setiap
perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja
pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Meningkatkan kinerja perusahaan dengan
cara melakukan pengelolaan dan penilaian kinerja
merupakan bagian dari bisnis untuk memandu pekerja
perusahaaan agar menjadi individu individu yang
efektif. Pengukuran penilaian kinerja menurut Kaplan
dan Norton (1996) dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan ada tiga faktor yang harus diperhatikan,
yaitu : kemampuan pekerja ( Employee capabilities );
kemampuan sistem informasi ( Information system
capabilities); motivasi, pemberdayaan dan penyetaraan
(Motivation,
empowerment,
and
alignment).

Peningkatan kinerja suatu perusahaan harus berdampak


pada peningkatan kinerja keuangan, maka sudah
selayaknya pandangan terhadap kinerja perusahaan
dalam jangka panjang bukan saja dipandang dari sisi
keuangan saja tetapi juga non keuangan seperti proses
bisnis internal , kapabilitas dan komitmen personelnya
(Srimindarti, 2004), karena hal tersebut berhubungan
langsung dengan hasil akhir yang berkelanjutan.
Agroindustri gula seperti pada PTPN X yang
menjadi salah satu perusahaan agroindustri terkemuka
yang berwawasan lingkungan adalah tujuan utama dari
PTPN X. Pabrik Gula Toelangan adalah salah satu
pabrik gula wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara X
yang berlokasi Di Sidoarjo dengan kapasitas produksi
1.400 TCD. PTPN X dituntut untuk melakukan
pengelolaan sumber daya manusia lebih baik lagi.
Pengelolaan sumber daya manusia yang diinginkan
adalah sistem manajemen modern yang memadai,
efektif dan menjadi ruh kerja bagi setiap pekerja.
Keberhasilan penerapan sistem ini berharap dapat
mengoptimalkan produktivitas pekerja. Produktivitas
tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap
besarnya keuntungan atau kerugian suatu perusahaan.
Penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh pekerja
pada agroindustri gula dan ditujukan untuk
pengembangan dan mengetahui nilai pencapaian
kinerja pada pekerja. Untuk memiliki pekerja yang
terlatih dan terampil pada sebuah perusahaan maka
perlu adanya pelatihan, pendidikan , bimbingan bagi
pekerja dan motivasi untuk meningkatkan kinerja
pekerja. Salah satu motivasi yang dapat meningkatkan
prestasi pekerja dengan cara memberikan penghargaan
atau upah yang sesuai dengan kinerja mereka.
Dalam rangka untuk mengetahui gambaran proses
perbaikan produktivitas pekerja perlu untuk membuat
permodelan. Permodelan dicobakan sebagai sistem
simulasi yang nyata. Beberapa metode permodelan dan
pemrograman komputer yang telah dipelajari untuk
melihat semua perspektif yang penting sebagai
informasi. Salah satunya, Business Process Modelling
Notation (BPMN) yang digunakan oleh seorang
analisis bisnis atu engineer dengan tujuan untuk
implementasi tetapi lebih kearah penyajian kebutuhan
yang akan diberikan. Tujuan penulisan ini adalah untuk
membuat desain dan system dan mengidentifikasi
faktor faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja

II. DESKRIPSI PERMASALAHAN


Produksi gula tahun 2009 diperkirakan mencapai
15.706 ton, tahun 2010 produksi gula menurun sebesar
8,7% atau setara dengan 14.346 ton, tahun 2011
produksi gula mengalami peningkatan sebesar 17%
setara dengan 16.787 ton dan pada tahun 2012
produksi gula mengalami kenaikan sebesar 2% atau
setara dengan 17.114 ton (Hernanda, Soyanita dkk
2013). Saat ini pabrik gula toelangan hanya
berpedoman pada perhitungan hasil rugi laba untuk
megukur produktivitasnya sehingga belum mengetahui
tingkat performansi kerja yang telah dicapai (Waskito
dan Sudiyarto 2006). Sebagai pabrik yang mengelola
komoditi pertanian khususnya tebu (Sachrum
officinarum) berusaha untuk tidak ikut tenggelam
diantara persaingan yang ketat pada era globalisasi.
Hasil produksi PG Toelangan yang fluktuatif
disebabkan karena tingkat produktivitas tenaga kerja
yang masih belum maksimal. Tidak adanya
pemantauan dalam pengukuran penilaian kinerja
tenaga kerja terhadap produktivitas yang dihasilkan.

IV. METODOLOGI
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui
gambaran proses perbaikan produktivitas pekerja jika
disimulasikan dengan model sistem secara nyata.
Permodelan desain dan sistem terdiri dari analisis
kebutuhan, use case diagram, PHD dan BPMN.
Perancangan desain dan sistem menggunakan alat
bantu
Sybase PowerDesigner v16.0 dalam
menganalisis sistemnya. Langkah langkah membuat
perancangan desain dan system.

III.PENELITIAN SEBELUMNYA
Hasil penelitian Simanjuntak (1997), dari enam
variabel yang dianalisis ternyata hanya terdapat empat
variabel
yang
berpengaruh
nyata
terhadap
produktivitas tenaga kerja pengrajin rotan pada industri
kecil rotan. Adapun keempat variabel yang
berpengaruh tersebut adalah pengalaman kerja, jumlah
tanggungan keluarga, tingkat pendapatan dan alokasi
waktu kerja sedangkan, umur dan tingkat pendidikan
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas
pengrajin rotan. Tutuhatunewa (1998), diketahui
bahwa produktivitas tenaga kerja di industri sepatu
sangat dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin
berpengaruh nyata hingga taraf kepercayaan 80 persen,
sedangkan jumlah tanggungan keluarga, tingkat
pendapatan dan alokasi waktu kerja berpengaruh nyata
hingga taraf kepercayaan 95 persen. Tingkat
pendidikan, pengalaman kerja dan pengeluaran ratarata per bulan ternyata tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja industri kecil sepatu di Desa
Kotabatu. Budi (2001), diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas pengrajin pada industri
tahu di Kota Bogor, ternyata yang berpengaruh nyata
adalah umur, jumlah tanggungan keluarga, tingkat
upah, dan alokasi waktu kerja. Umur berpengaruh
nyata terhadap produktivitas pada taraf kepercayaan
95 persen. Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh
nyata pada taraf kepercayaan 90 persen sedangakan
tingkat upah berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan
99 persen. Pengalaman kerja pada industri kecil tahu,
tingkat pendidikan dan jumlah pengeluaran per bulan
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas
pengarajin pada industri kecil tahu di Kota Bogor.

4.1.2 Membuat Use case Diagram


Use case diagram merupakan gambaran secara
graphical dari beberapa atau semua aktor atau
stakeholder yang saling berinteraksi. Use case diagram
merupakan model diagram UML yang digunakan
untuk menggambarkan requirement fungsional yang
diharapkan dari sebuah sistem. Use case terdiri dari
satu set atribut yang menggambarkan interaksi antar
stakeholder terhadap aktivitas yang dilakukan dalam
system

4.1.1 Analisis Kebutuhan


Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan cara
menentukan input (acceptable dan unccaptable),
proses, output (acceptable dan unccaptable) ,
stakeholder, dan kontrol yang dibutuhkan untuk
mencapai proses. Unsur dalam input. Langkah
langkah membuat analisis kebutuhan meliputi
identifikasi dan membuat kebutuhan sistem, membuat
prioritas dari kebutuhan sistem.

4.1.3 Membuat Proses Hirarki Diagram


Sebuah hirarki proses terdiri dari serangkaian
beberapa proses dan dekomposisi (penguraian) link
yang menghubungkan mereka. Pada setiap tingkat dari
dekomposisi, setiap proses dapat menggambarkan
berbagai jenis fungsi.
4.1.4 Membuat BPD dan BPMN
Sebuah BPD (Business Proses Diagram) terdiri dari
sekumpulan elemen grafis, dan kategori dasar dari
elemen BPD adalah Flow Objects, Connecting Objects,
Swimlanes dan Artifacts. BPMN (Business Proses
Model Notation) dirancang untuk memungkinkan
pemodel dan alat pemodelan fleksibilitas untuk
memperluas
notasi
dasar
dan
menyediakan
kemampuan untuk konteks tambahan yang tepat untuk
situasi pemodal tertentu, seperti misalnya pasar vertikal
contoh: asuransi dan perbankan. Swimlanes
digambarkan dengan bentuk garis yang memisahkan
dan mengelompokkan aktor (pelaku yang berinteraksi
dengan system). Banyak metodologi pemodelan
menggunakan konsep swimlanes sebagai mekanisme
untuk membagi kategori visual yang menggambarkan
kemampuan fungsional atau tanggung jawab yang
berbeda. BPMN mendukung swimlanes dengan dua

bentuk swimlane objects yaitu pool yang mewakili


partisipan dalam sebuah proses dan lane yaitu
subbagian dalam sebuah pool dan akan menambah
panjang dari pool baik vertikal ataupun horisontal.
Lanes digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan
aktivitas
4.2 Desain Sistem
Identifikasi faktor faktor yang berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja
dimulai dari perumusan konsep permasalahan dan
melakukan identifikasi faktor. Perumusan masalah
dimulai dengan studi pustaka. Setelah perumusan
masalah diperoleh maka mendiskusikan dengan
manajer produksi dan mengajukan beberapa
pertanyaan berkenaan dengan kebenaran informasi
yang diperoleh dari studi pustaka secara interview
langsung tentang produktivitas tenaga kerja di lini
produksi hingga menjadi konsep permasalahan yang
benar- benar real terjadi di perusahaan. Konsep
permasalahan berisi tentang kebenaran permasalahan
yang ada dan informasi berupa beberapa parameter
yang menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja. Identifikasi
faktor dimulai pembuatan tabel pengisian yang
berisikan lima parameter yang dapat diukur. Tabel
pengisian didampingi oleh supervisor produksi karena
berkaitan dengan pengambilan data secara sekunder.
Tabel pengisian dilakukan secara manual dimana
dalam rangka mencari penilaian produktivitas tenaga
kerja berdasarkan pengaruh faktor usia, pengalaman
kerja, upah, kehadiran dan hasil produksi tenaga kerja.
Dalam pengisian data berdasarkan informasi data dari
30 pekerja. Peneliti menyiapkan kerangka konsep
permasalahan berdasarkan studi pustaka dan berdiskusi
dengan pakar untuk didiskusikan pada manajer
produksi.
Tabel pengisian data yang sudah terisi dilakukan
pengolahan data menggunakan metode relief (Kira and
Rendel 1992). Relief adalah metode perangkingan
atribut berbasis instance yang secara acak mengambil
sampel sebuah instance data dan mencari nearest
neighboar pada class yang sama.Langkah langkah
teknik relief yaitu memasukkan data kusioner,
melakukan normalisasi data, menghitung nilai Nearest
HIT, nearest MISS, weight (bobot) dan merangking.
Formula relief

diimplementasikan dengan benar atau tidak. Verifikasi


dapat dilakukan pada sofware sybase power designer.
4.4 Validasi
Validasi dapat dilakukan dengan pendekatan
metode yang akan digunakan untuk menunjukkan dan
memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan
operasional. Metode relief digunakan pada saat proses
identifikasi faktor faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Identifikasi faktor terdiri
upah, kehadiran, hasil produksi per tenaga kerja,
pengalaman kerja dan usia (Pinar Gungor 2011). Tabel
pengisian data berupa data faktor faktor yang
berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas tenaga
kerja kepada 30 pekerja di analisis menggunakan relief.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisis Sistem
Analisis sistem terdiri dari analisa kebutuhan, use
case diagram, PHD, BPD dan BPMN. Analisa
kebutuhan dari penulisan ini terdiri dari input, proses
dan output. Input (acceptable dan unacceptable) berupa
data usia, kehadiran, upah, hasil produksi dan
pengalaman kerja tenaga kerja. Outputnya berupa 4
faktor terpenting yang berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Stakeholder meliputi
manajer produksi, supervisor produksi dan peneliti.
Tabel 1. Analisis Kebutuhan

Use case diagram terdiri dari stakeholder pada


lini produksi yaitu manajer, supervisor dan peneliti
sebagai pelaksana yang saling terintegrasi. Use case
diagram dapat dilihat pada Gambar 1.
Mencari informasi
permasalahan

Peneliti
Mereview jurnal
Manajer Produksi
Merumuskan kerangka
pemikiran

Wnew(Ai) = Wold (Ai) (-(diff(x|Ai|, H|Ai| ) +


((diff(x|Ai|, H|Ai|2)

Membuat pengajuan
pertanyaan untuk
perusahaan

Wx1 > WX2 select X1


4.3 Verifikasi
Verifikasi dapat dilakukan dengan memeriksa
apakah desain sistem peningkatan produktivitas tanaga
kerja yang dibuat pada software sybase power designer
dimulai dari use case diagramPHD, BPD dan BPMN

Mengkonfirmasi
kebenaran informasi

Mengajukan beberapa
pertanyaa

Mengajukan tabel
pengisian data

Supervisor produksi
Memasukkan dan
mengolah data

Gambar 1. Use case diagram

PHD menampilkan gambaran desain dan sistem


secara hirarki. Sehingga mempermudah untuk melihat
aktivitas proses apabila disimulasi menggunakan
sybase power designer secara permodelan sistem.

prduktivitas tenaga kerja. Ciri ciri BPD dan BPMN


selalu ada start dan end point.

Peningkatan
produktivitas tenaga
kerja

Peneliti

Melakukan studi
pustaka

Mencari informasi
permasalahan
perusahaan

Mereview jurnal

Berdiskusi dengan
pakar

Merumuskan kerangka
pemikiran

Membuat pengajuan
pertanyan untuk
perusahaan

Manajer produksi

Supervisor Produksi

Berdiskusi dengan
manajer produksi

Melakukan pengajuan
pendampingan

Mengkonfirmasi
kebenaran informasi
permasalahan
perusahaan

Mengajukan beberapa
pertanyaan

Mengajukan tabel
pengisian data

Memasukkan data
identifikasi faktor

Gambar 2. PHD
Gambaran PHD identifikasi faktor faktor yang
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.
Pertama, aktivitas pencarian masalah dalam perusahaan
dengan cara peneliti melakukan diskusi dengan
manajer produksi sebagai stakeholder untuk
merumuskan masalah. Namun, peneliti sebelumnya
mendiskusikan dengan pakar dan studi pustaka sebagai
dasar pemikiran. Kedua, melakukan identifikasi faktor
dimana peneliti melakukan diskusi dan lobying dengan
stakeholder supervisor produksi untuk memperoleh
data.
BPD dapat dibuat dengan sofware sybase
powerdesigner dengan format type analysis. BPD
menunjukkan gambaran permodelan desain dan sistem
yang terdiri dari atribut berupa simbol start dan end
yang menunjukkan model sistem tersebut dimulai dan
berhenti. Simbol sequence flow yang menunjukkan
urutan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses.
Stakeholder yang terdiri dari 3 stakeholder yaitu
manajer, supervisor dan pekerja di lini produksi.

Gambar 3. BPD
Seteleh membuat BPD untuk melihat gambaran
proses secara lebih detail dapat menggunakan BPMN
dengan bantuan sofware sybase powerdesigner dengan
format type BMPN.2. BPMN pada gambar 5 proses
identifikasi faktor faktor yang berpengaruh terhadap

Gambar 4. BPMN
BPM memiliki atribut yang lebih kompleks.
Beberapa atribut yang digunakan yaitu simbol start
event digambarkan dengan sebuah lingkaran dan
merupakan
sesuatu
yang
terjadi
selama
berlangsungnya proses bisnis. Event- event ini
mempengaruhi aliran proses dan biasanya memiliki
penyebab (trigger) atau hasil (result). 3 tipe event
berdasarkan kapan mereka mempengaruhi aliran yaitu
Start, Intermediate,dan End. Activity ditunjukkan
dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat dan
merupakan bentuk umum untuk pekerjaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Sebuah aktivitas dapat
berdiri sendiri atau gabungan. Tipe dari aktivitas
adalah taskdan sub processyang dibedakan dengan
tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut
Gateway digambarkan dengan bentukseperti belah
ketupat dan digunakan untuk mengontrol percabangan
dan penggabungan Sequence Flow. Jadi, gateway
menentukan keputusan tradisional, penggabungan, dan
penggabungan aliran. Internal Markers akan
menentukan perilaku dari kontrol. Alur Sequence
(Sequence flow) digunakan untuk menunjukkan urutan
yang kegiatan akan yang dilakukan dalam sebuah
proses.
5.2 Desain Sistem
Rumusan permasalahan berdasarkan studi pustaka
dan pakar yang dilakukan oleh peneliti. Rumusan
masalah didiskusikan dengan manajer produksi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan dan mengkonfirmasi
kebenaran akan informasi yang diperoleh peneliti
berdasarkan studi pustaka hingga menghasilkan konsep
permasalahan yang nyata. Konsep permasalahan berisi
informasi permasalahan dan pendapat mengenai
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja. Identifikasi
faktor sebagai dasar pembuatan tabel pengisian data
yang nantinya diisi secara manual dan dampingan
supervisor produksi. Tabel pengisian data dianalisis
menggunakan metode relief untuk menentukan empat
faktor teratas yang memiliki pengaruh terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja.

5.3 Verifikasi
Verifikasi dilakukan pada sofware sybase
powerdesigner dengan me-running use case diagram,
PHD, BPD dan BPMN untuk memeriksa desain sistem.
Dari hasil pemeriksaan verifikasi sistem benar
dibuktikan dengan 0 eror dan 0 warming.

Gambar 4. Hasil Verifikasi


5.4 Validasi
Validasi dilakukan dengan pendekatan metode
relief. Relief digunakan pada saat proses identifikasi
faktor faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Dimana data tabel pengisian
iidentifikasi faktor faktor yang berpengaruh tersebut
berisikan data yang diperoleh dari data sekunder.
Dimana, data penelitian dilakukan dalam rangka
mencari kinerja pekerja yang mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja berdasarkan pengaruh faktor
usia, pengalaman kerja, hasil produksi, upah dan
kehadiran. Dalam penelitian ini ada 30 pekerja. Hasil
validasi data dalam metode relief diperoleh diperoleh
bobot tertinggi hingga terendah. Nilai bobot usia
0,126437, nilai bobot kehadiran -0,00172, nilai bobot
upah -0,01724, nilai bobot hasil produksi per tenaga
kerja -0,03025 dan nilai bobot pengalaman kerja 0,1092.
Dari nilai bobot 5 parameter dilakukan
perangkingan dengan mengambil nilai bobot 4 yang
tertinggi. Empat paramater yang memiliki bobot
tertinggi adalah usia, kehadiran, upah dan hasil
produksi
yang
memiliki
pengaruh
terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja. Faktor faktor
yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja
(Nazirzadeh farnad dan Pouya Nojodehi 2013) adalah
usia, upah, jam kerja, kehadiran dan hasil produksi,
menurut (Doan Thi Hong Thinh dan Karine Gente
2014) adalah kemampuan hasil produksi tenaga kerja.
VI. SIMPULAN
Kesimpulan dari penulisan ini meliputi :
1. Desain dan sistem menggunakan sybase power
designer yang disimulasikan dalam BPMN.2.
2. Identifikasi faktor yang berpengaruh meliputi
empat paramater yang memiliki bobot tertinggi
adalah usia, kehadiran, upah dan hasil produksi.

DAFTAR PUSTAKA
Budi, A. A. S. 2001. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pada
Industri Kecil Tahu di Kotamadya Bogor. Skripsi
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas
Pertanian. IPB. Bogor.
Nazirzadeh farnad dan Pouya Nojodehi. 2013.
Dynamic modeling of labor productivity in
construction projects. International Journal of
Project Management 31 (2013) 903911
Doan Thi Hong Thinh dan Karine Gente. 2014. Real
exchange rate and productivity in a specific-factor
model with skilled and unskilled labour. Journal of
Macroeconomics 40 (2014) 115
Gungor, Pinar. 2011. The Relationship between
Reward Management System and Employee
Performance with the Mediating Role of
Motivation: A Quantitative Study on Global Banks.
Procedia Social and Behavioral Sciences 24
(15101520)
Hernanda Soyanita., Dr. Panji Deoranto, STP, MP dan
Ika Atsari Dewi, STP., MP. 2013. Analisis
Produktivitas Lini Produksi Di Pabrik Gula
Toelangan Pt Perkebunan Nusantara X Sidoarjo
Dengan Metode Objective matrix (OMAX).
Universitas Brawijaya.
Simanjuntak. 1997. Analisis Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Produktivitas Kerja Pengrajin
Rotan. Skripsi Jurusan Ilmu Ilmu Sosial
Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB.Bogor
Tutuhatunewa.1998. Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada
Industri Kecil Sepatu. Skripsi Jurusan Sosial
Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB Bogor
Waskito dan Sudiyarto. 2006. Analisis Pengukuran dan
Evaluasi Produktivitas dengan Metode OMAX Di
Bagian Produksi Pabrik Gula Gempolkerep
Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai