DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAWANGA
JL.UMANASOLI NO. 84B TELP. (0452) 23020 POSO
Menimbang
Mengingat
MEMUTUSKAN :
Menetapka
n
KESATU
KEDUA
Ditetapkan di Poso
Pada tanggal 6 April 2016
KEPALA PUSKESMAS LAWANGA
Tanggal
: 6 April 2016
MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS LAWANGA
A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medica error, adverse events, dan
harms pada pasien (membuat asuhan lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi(mencegah
kerugian financial bagi puskesmas) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic
2. Pembahasan
: Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program
3. Kesimpulan : Tipe medical error, Sumber Medical Error, perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan, dll.
4. Tindak lanjut
E. Incident report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien.
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi:
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen resiko klinis di puskesmas lawanga.
Ditetapkan di Poso
Pada tanggal 6 April 2016
KEPALA PUSKESMAS LAWANGA