Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAWANGA
JL.UMANASOLI NO. 84B TELP. (0452) 23020 POSO

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAWANGA


NOMOR : 03/IX/PKM-LW/2016
TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS LAWANGA
KEPALA PUSKESMAS LAWANGA

Menimbang

: a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


puskesmas yang lebih
bermutu, perlu disusun
tentang penerapan manajemen resiko klinis.
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
perlu ditetapkan surat keputusan kepala puskesmas
kepala puskesmas lawanga tentang manajemen
resiko klinis.

Mengingat

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang praktek kedokteran;
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang pusat kesehatan masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit

MEMUTUSKAN :

Menetapka
n
KESATU
KEDUA

Keputusan Kepala Puskesmas Lawanga tentang


: Manajemen resiko klinis Puskesmas Lawanga
Penerapan manajemen resiko klinis seperti tertera dalam
: lampiran surat keputusan ini;
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
: apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapkannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Poso
Pada tanggal 6 April 2016
KEPALA PUSKESMAS LAWANGA

dr. Intan S, Tompo


NIP.197802032007012020

Lampiran surat keputusan kepala puskesmas nomor


Tentang

: Tentang Manajemen Risiko Klinis

Tanggal

: 6 April 2016
MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS LAWANGA

A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medica error, adverse events, dan
harms pada pasien (membuat asuhan lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi(mencegah
kerugian financial bagi puskesmas) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic
2. Pembahasan
: Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program
3. Kesimpulan : Tipe medical error, Sumber Medical Error, perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan, dll.
4. Tindak lanjut
E. Incident report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien.
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.

4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,


tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadi pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan atas masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan atau pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervise/umpan balik
g. Ketidakjelasan petugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist
G. Tipe Medical Error
1. Kekeliruan konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of treatment
2. Kekeliruan diagnostic
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur yang using
d. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
e. Hasil pemeriksaan penunjang

3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi:
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen resiko klinis di puskesmas lawanga.

Ditetapkan di Poso
Pada tanggal 6 April 2016
KEPALA PUSKESMAS LAWANGA

dr. Intan S. Tompo


NIP.197802032007012020

Anda mungkin juga menyukai