Anda di halaman 1dari 4

Ini dimana? Apa yang aku lakukan disini? Sejak kapan aku disini?

Banyak pertanyaan terlintas di dalam benakku saat ini, layaknya planet-planet mengelilingi
matahari, bagaimana tidak, aku sekarang berada di sebuah ruangan yang sangat asing bagiku,
seakan-akan aku sedang berada di dunia lain, hal yang paling buruk saat ini adalah aku tidak
bisa mengingat bagaimana aku bisa sampai ke tempat ini, jadi untuk mengetahui dimana aku
berada sekarang, adalah hal yang tidak mungkin. Yah paling tidak, aku tidak perlu bertanya
siapakah aku, dan sayangnya itu mungkin satu-satunya kabar baik yang aku ketahui sekarang.
Satu hal yang pasti adalah ruangan ini bukanlah kamarku, ruangan ini cukup sempit,
dindingnya berwarna hijau gelap, dan benda yang terlihat hanyalah 2 meja kayu yang
nampaknya cukup tua, kedua meja itu nampak cukup luas untuk berbaring, dimana bagian
atas salah satu meja tua dilapisi sehelai kain,wow, pikirku, aku tidak bisa membayangkan
fungsi dari ruangan ini. Paling tidak aku bisa berbaring di atas meja, sedikit lebih baik
daripada tidur di lantai. Aku terus mencoba untuk berpikir positif, namun aku masih
tenggelam dalam atmosfer asing yang memenuhi kamar ini.
Aku harus keluar dari tempat ini sebelum aku gila! Pikirku, mungkin,satu-satunya hal yang
menghubungkan ruangan ini dengan dunia luar adalah pintu berwarna perak yang berada di
sudut ruangan, kalau aku harus mendeskripsikan pintu itu, aku akan berkata bahwa
nampaknya, secara sekilas pintu ini sangat kuat, dan beberapa menit lalu aku sudah mencoba
dan menemukan 2 fakta, pertama, pintu ini memang sangat kuat, dan kedua, sialnya, dalam
keadaan terkunci. Tetapi di ujung keputusaanku, aku memutuskan untuk mencoba
membukanya lagi.
huff, masih tidak bisa dibuka aku mencoba mendorong dan menariknya dengan tangan
kananku, namun tidak terlihat adanya pergerakan yang berarti, bahkan, pengamatanku
mengatakan bahwa satu-satunya hal yang bergerak saat mencoba membuka pintu itu, selain
tanganku,sayangnya, adalah mulutku. Aku mencoba gaya membuka pintu lainnya, lebih
tepatnya merusak pintu, aku menggenggam gagang pintu dengan kedua tangan, lalu
memposisikan kedua kakiku agak melebar, dengan kedua kakiku bertumpu pada dinding di
sisi pintu, lalu aku mulai menghitung mundur, satu... dua... TIGA! aku berteriak pada
hitungan ketiga dan menarik pintu sekuat tenaga, tapi satu-satunya suara yang aku dengar di
ruangan itu hanya suara teriakanku sendiri, aku mulai meragukan perkataan newton tentang
konsep aksi-reaksi.
Walau tanganku mulai terasa sakit, dan aku sudah bermandikan keringat, aku masih belum
rela untuk menyerah, akupun berteriak kepada sang pintu Bersiaplah! Aku masih belum
menggunakan kekuatanku yang sebenarnya! tapi sang pintu hanya diam membisu, seperti
pintu pada umumnya, Pengecut! Mendengarkan tentang kekuatanku saja, kamu sudah tidak
bisa bicara apa-apa lagi kataku pada pintu, yang sekali lagi, membisu seperti teman-teman
sejenisnya pada umumnya. Baiklah, ini lah saatnya kau untuk mati, pintu pengecut kataku
sambil membelakangi pintu.
Bugh!! Bugh!! tiba-tiba sang pintu yang dari tadi hanya membisu menggeluarkan suara,
akupun terpaku, masih berdiri membelakangi pintu, beberapa detik kemudian sang pintu

kembali bersuara, Bugh!! Bugh!! diikuti aku yang berlutut dan mulai meminta maaf kepada
pintu, oke, aku hanya tidak ingin menjadi orang pertama mati karena menjadi korban
kemarahan sebuah pintu. Ma.. maafkan aku pintu, aku tidak bermaksud menghinamu, aku
hanya ingin melewatimu, jangan bunuh aku...
Bugh!! Bugh!! terdengar suara itu lagi, keringat dinginku mulai mengalir dengan deras,
namun ,tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara wanita yang mengikuti suara pintu tersebut.
"Help me...somebody help me..! Please!"
Akupun menempelkan telingaku kepada sang pintu perak, mulai suara wanita itu terulang
kembali, saat itu aku yakin bahwa suara itu nyata, dan semuanya mulai nampak rasional,
Aku belum gila adalah kabar baik kedua yang aku dapatkan hari ini. Aku mencoba
membalas wanita itu dengan menggunakan kemampuan bahasaku yang menghebohkan,
"Hai! Haw ar yu? Mai neim is zack, and ai em e setuden"
wow, guru bahasa Inggrisku pasti bangga, guru bahasa Inggris TK maksudku, aku bisa
melakukan percakapan dengan baik dan benar, seperti orang pada umumnya, ketika mereka
duduk di bangku TK. Ketika aku masih terkagum-kagum dengan kemampuan bahasaku
sendiri, wanita dibalik pintu membalas kalimat perkenalanku.
" zack? is that really you? so you've been trapped here all along, I'm so glad that I followed
all of the clue you gave me before" ujar wanita tersebut sambil bernafas lega.
"Yes yes ai em zack, yes yes" sepertinya aku bisa masuk ke jenjang pendidikan berikutnya
dengan kemampuan bahasaku, dari TK menuju ke playgroup, aku benar-benar perlu belajar
bahasa lagi, pikirku
"zack, I have found what you've been looking for, I found it on...." sebelum wanita tersebut
berhasil menyelesaikan kalimatnya tiba tiba terdengar suara pintu lain terbuka, terdengar
cukup dekat dari ruangan ini, setelah bunyi itu terdengar, tiba tiba nada bicara wanita itu
berubah menjadi lebih kecil dan terputus putus, seperti sedang mengalami sesuatu yang
mengerikan, kata wanita itu,
" zack I dont have much time left, so I want you to remeber this ZXC-IOP-209-BNM, its a
password for the safe you've been looking for, for the place of the safe I believe you have
already knew it" kata wanita itu dengan tergesa-gesa
"errr i don andersten wat you talk, short it plis"
"Just remember this ZXC-IOP-209-BNM"

"Fas, too fas, slow plis"


"Since when your english is this bad zack? What did they do to you? Its zi ex si ai ow pi two
zero nine bi en em!"
"I kant remember tat"
"Just use something to write it down! Any..."
Sebelum wanita itu menyelesaikan kalimatnya, terdengar letusan pistol dari balik pintu, dan
cairan berwarna merah mulai keluar dari bagian bawah pintu perak itu. Melihat itu, akupun
melompat dan berteriak seperti anak perempuan...
"hiee.. Disgusting!"
Tanpa alasan yang jelas tiba tiba pronounciation bahasa Inggris ku menjadi lebih baik. Aku
mulai kembali terkagum-kagum dengan kemampuanku sendiri, namun tiba-tiba aku teringat
pesan terakhir wanita tersebut.
"aku harus mencatat password tersebut!"
Lalu aku melihat sekelilingku mencari benda yang dapat kugunakan untuk menulis, akan
tetapi hasilnya nihil. Dalam keputuasaan aku pun terduduk di lantai sambil memperhatikan
genangan darah di dekat pintu.
"Darah....berwarna merah.... bahasa inggeris darah apa ya?"
Seperti biasa, perhatianku mudah teralihkan, dan aku mulai berpikir hal-hal yang tidak jelas,
namun kali ini kebiasaanku itu membuahkan ide jeniusku, aku bisa menuliskan pesan itu
dengan darah, seperti film-film horor, yep, film-film horror seperti spongebob. Dengan
menahan perasaan jijik karena menyentuh darah orang lain, apa boleh buat, pikirku, sebelum
aku lupa dengan password yang dikatakan wanita itu.
"Zi ex si.... ZXC..."
"Ai Ow Pi.... AOP.."
"Two zero nine.. 209"
"Apa lagi ya.... Bi bi..bi... Oooh bi en em"
"Done.... Sudah kucatat! Aku memang genius!! Hahahha"

Tanpa sadar aku berteriak dengan girang dan tertawa keras, tiba-tiba pandanganku tertuju
pada genangan darah di lantai, dan akupun tersadar bahwa pembunuh wanita itu mungkin
masih berada di dekat pintu, aku menutup mulutku, terdiam dan terduduk,
Apakah pembunuh itu mendengar suaraku? tapi tidak terdengar suara dari balik pintu.
Akupun kembali bernafas lega, nampaknya dia sudah tidak disana lagi, aku hanya bisa
membayangkan hal-hal buruk bisa pembunuh itu lakukan padaku, tapi aku tahu bahwa aku
harus berusaha untuk tetap hidup.
Adalah rugi besar bagi dunia untuk kehilangan orang jenius sepertiku ini, aku tidak boleh
mati disini! aku berkata pada diriku sendiri, dan tentu saja, aku masih ingin mengetahui apa
yang password ini, wanita itu lindungi dengan nyawanya, mungkinkah password ini
digunakan untuk membuka kotak rahasia berisi kekayaan yang tak terhitung, wow! apa yang
bisa aku lakukan jika aku bisa mendapatkan kekayaan itu? Di tengah imajinasiku yang
semakin menjadi, tiba-tiba aku teringat satu-satunya masalah yang harus aku pecahkan
terlebih dahulu:
BAGAIMANA AKU MEMBUKA PINTU SIALAN ITU!!!

Anda mungkin juga menyukai