a. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton).
b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai dengan
kebutuhan dengan panjang masing masing 1 meter.
c. Manometer masing masing 2buah dengan kapasitas :
- Sondir ringan 0 50 kg/cm2 dan 0 250 kg/cm2.
- Sondir berat 0 50 kg/cm2 dan 0 500 kg/cm2.
d. Konus dan bikonus, gambar no. 1.
e. Empat buah angker dengan perlengkapan (Angker daun atau spiral)
f. Kunci kunci pipa, alat alat pembersih, oli, minyak hidrolik (Kastrol
oli, SAE 10) dan lain lain.
1.3 Prosedur Percobaan
a.
Pasang dan aturlah agar mesin sondir vertikal di tempat yang akan
di periksa dengan menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat
kedalam tanah, sedang untuk pengisian minyak hidrolik harus bebas
gelembung gelembung udara.
b.
c.
d.
e.
Tekanlah :
-
sebagai
perlawanan
penetrasi
konus.
Penekanan
f.
= Tahap Pembacaan = 20 cm
JHLi
Keterangan :
HL
0
= 10
c. Buat grafik
Perlawanan penetrasi konus (PK) terhadap kedalaman, jumlah hambatan
lekat (JHL) terhadap kedalaman.
Laporan penunjang yang perlu dilakukan antara lain :
a. Lokasi titik sondir.
b. Titik nol sondir harus diikat terhadap satu titik tetap.
c. Laporan grafik
-
Catatan :
a. Keuntungan yang diperoleh pada penggunaan alat ini adalah :
-
DATA SONDIR
ASTM D 2216 71
LOKASI
DIKERJAKAN
: KELOMPOK VI
KEDALAMAN
: 8m
DIHITUNG
: HERLINA FITRIANI
TANGGAL
: 27 Februari 2012
Pemb. Manometer
Kedalaman
(m)
0,00
-0,20
-0,40
-0,60
-0,80
-1,00
-1,20
-1,40
-1,60
-1,80
-2,00
-2,20
-2,40
-2,60
-2,80
-3,00
-3,20
-3,40
-3,60
-3,80
-4,00
-4,20
-4,40
HK (qc)
JH
(kg/cm2)
(kg/cm2)
23
10
10
10
10
34
30
45
25
35
20
40
20
20
40
15
15
25
10
10
30
30
28
10
10
10
30
60
60
45
30
40
45
40
45
45
45
30
40
25
35
20
55
40
HG = JH-HK
HP = HG x 20/10
JHP
Hambatan
(kg/cm2)
(kg/cm2)
(kg/cm2)
Setempat
5
0
0
0
20
26
30
0
5
5
25
0
25
25
5
15
25
0
25
10
25
10
10
0
0
0
40
52
60
0
10
10
50
0
50
50
10
30
50
0
50
20
50
20
0
10
10
10
10
50
102
162
162
172
182
232
232
282
332
342
372
422
422
472
492
542
562
Pemb. Manometer
Kedalaman
(m)
HK (qc)
JH
(kg/cm2)
(kg/cm2)
HG = JH-HK
2
(kg/cm )
HP = HG x 20/10
2
(kg/cm )
JHP
Hambatan
2
(kg/cm )
Setempat
-4,60
-4,80
-5,00
-5,20
-5,40
-5,60
-5.80
-6,00
-6,20
-6,40
-6,60
-6,80
-7,00
-7,20
-7,40
-7,60
-7,80
-8,00
10
10
25
20
30
30
40
45
50
50
50
55
50
80
80
100
125
150
35
70
30
30
35
40
45
50
55
60
60
65
70
100
90
120
150
150
25
60
5
10
5
10
5
5
5
10
10
10
20
20
10
20
25
0
50
120
10
20
10
20
10
10
10
20
20
20
40
40
20
40
50
0
612
732
742
762
772
792
802
812
822
842
862
882
922
962
982
1022
1072
1072
: Lab. Mektan
Dikerjakan
Kelompok VI
No.Titik
Tanggal
:
: 27-02-2012
Dihitung
Herlina F.
: qc (kg/cm2)
: Jumlah Hambatan Pelekat (kg/cm2)
BAB II
PENGEBORAN TANAH DAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH
ASTM D 1452 65
2.1
Tujuan :
a.
b.
c.
d.
2.2
2. Bor mesin
b.
Core barel diameter s/d 4.
c. Bucket Auger diameter s/d 48.
3. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang
lebih besar dari mata bor yang di pakai atau digunakan.
4. Perlengkapan
2.3
Prosedur Percobaan
1.
: a. Label label.
b.
c.
Parafin.
d.
Kantong sample.
e.
Titik yang akan di bor, ditentukan terlebih dahulu dan sedapat mungkin
dekat dengan titik sondir yang telah dilakukan.
2.
3.
4. Buat lubang dengan cara memutar mata bor sampai kedalaman yang
diperlukan, mata bor dicabut, tanah dikeluarkan untuk dideskripsi dan
diklasifikasikan secara visual.
Laporan
Data pengeboran diperoleh harus dicatat pada profil bor, antara lain :
a. Tanggal mulai pemboran dan tanggal selesai pemboran.
b. Jenis jenis tanah pada setiap kedalaman tertentu.
c. Diameter bor / core barel yang dipakai, metode pemboran, dan kemajuan
lubang bor.
d. Permukaan air tanah.
HAND BORING
Lokasi
Dikerjakan : Kelompok VI
Tanggal Test
(cm)
0,00
23
Profil
Unit
Tanah Asli
Kedalaman
: 09 November 2011
Deskripsi tanah
Warna : hitam
Kondisi : lembab
Jenis : Pasir
Warna : hitam kecokelat-an
Kondisi : lembab
Jenis : Pasir berlempung
Warna : hitam kecokelatan
Kondisi : agak kering
29
33
39
50
(cm)
68
Profil
Unit
Deskripsi tanah
Tanah Asli
Kedalaman
85
114
Jenis : gambut
Warna : cokelat tua
Kondisi :basah (terendam air)
142
Jenis : gambut
Warna : cokelat
Kondisi : lembab
174
190
210
BAB III
terutama untuk tanah yang peka harus hati hati guna menghindarkan
terganggunya struktur asli dari tanah tersebut.
c. Benda uji buatan (dipadatkan)
Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat ini yang
dikehendaki. Pemadatan
P mak
A
Keterangan :
P mak
= tan .
3.5 Laporan
a. Uraian dari jenis alat yang dipakai.
b.
Ciri dan uraian dari pada contoh, apakah contoh tersebut termasuk asli,
buatan, dipadatkan atau apakah tanah tersebut rata.
c. Kadar air, berat isi basah, berat isi kering dan tebal.
d. Semua data-data hasil pemeriksaan termasuk tekanan normal, jarak geser
dan harga tahanan geser dan perubahan tebal dari benda uji.
e. Grafik tegangan geser maksimum terhadap tegangan normal.
KELOMPOK VII
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II
Dikerjakan : Kelompok VI
Tanggal Test
: 29 Februari 2012
Dihitung
: Herlina Fitriani
Kalibrasi
: 0,7353 kg/dlv
Gaya Normal
P1 = 3,167 kg
P2 = 6,334 kg
Teg. Normal
1 = 0,1 kg/cm2
2 = 0,2 kg/cm2
Teg.
Waktu
(menit)
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pergeseran
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
400
420
P3 = 12,668 kg
3 = 0,4 kg/cm2
Teg.
Teg.
Dial
Gaya
Geser
Dial
Gaya
Geser
Dial
Gaya
Geser
Reading
Geser
( )
Reading
Geser
( )
Reading
Geser
( )
5
5,5
6
6,5
8
9
9,5
10
11
11,5
12
12,5
13
14
14
14,5
14
13
12
3,6765
4,0441
4,4118
4,7794
5,8824
6,6177
6,9853
7,3530
8,0883
8,4559
8,8236
9,1912
9,5589
10,294
10,294
10,662
10,294
9,5589
8,8236
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
0,3316
4
6
7,5
8,5
9
10
11
13
14
15
17
17
17
17
17
16
15
14
2,9412
4,4118
5,5147
6,2500
6,6177
7,3530
8,0883
9,5589
10,294
11,029
12,500
12,500
12,500
12,500
12,500
11,765
11,029
10,294
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
0,3888
6
7
8
9
10
11
13
14
16
18
19
20
20
20
20
20
20
19
19
18
17
4,4118
5,1471
5,8824
6,6177
7,3530
8,0883
9,5589
10,294
11,765
13,235
13,971
14,706
14,706
14,706
14,706
14,706
14,706
13,971
13,971
13,235
12,500
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
0,4574
Contoh
Diameter : 6,4 cm
Tinggi
: 2,4 cm
Luas
: 32,15 cm2
Alat
Hasil
C=
kg/cm2
Kadar air
%
Dikerjakan : Kelompok VI
Tanggal Test
: 29 Februari 2012
Dihitung
: Herlina Fitriani
BAB IV
PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(AASHTO T 216 74) (ASTM D 2435 70)
4.1 Tujuan :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan sifat pemampatan
suatu jenis tanah, yaitu sifat sifat perubahan isi dan proses keluarnya air
dari dalam tanah yang diakibatkan adanya perubahan isi dan proses
keluarnya air dari dalam pori tanah yang diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertikal yang bekerja pada tanah tersebut.
4.2 Alat dan Bahan :
a. 1 set alat konsolidasi yang terdiri dari alat pembebanan dan sel
konsolidasi.
b. Arloji pengukur (ketelitian 0,01 mm dan panjang gerak tangkai minimal
1,0 cm).
c. Beban beban.
d. Alat pengeluar contoh dari dalam tabung (Extruder).
e. Pemotong yang terdiri dari pisau tipis dan tajam serta pisau kawat.
f. Pemegang cincin contoh.
g. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram.
h. Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai
110 5 C.
i. Stopwatch.
Benda Uji :
Cincin (bagian dari sel konsolidasi) dibersihkan dan dikeringkan,
kemudian ditimbang sampai ketelitian 0,1 gram.
a. Sebelum contoh dikeluarkan dari tabung, ujungnya diratakan dulu dengan
jalan mengeluarkan contoh tersebut 1- 2 cm, kemudian dipotong dengan
pisau. Permukaan ujung contoh ini harus rata dan tegak lurus sumbu
contoh.
b. Cincin dipasang pada pemegangnya, kemudian diatur sehingga bagian
yang tajam berada 0,5 cm dari ujung tabung contoh.
c. Contoh dikeluarkan dari tabung dan langsung masukan kedalam cincin
sepanjang kira kira 2 cm, kemudian dipotong. Agar diperoleh ujung
yang rata pemotong harus dilebihkan 0,5 cm, kemudian diratakan dengan
alat penentu alat penentu tebal. Pemotong harus dilakukan sehingga pisau
pemotong tidak sampai menekan benda uji tersebut.
4.3 Prosedur Percobaan :
a. Benda uji dan cincin kemudian ditimbang dengan ketelitian 0,1 gram.
b. Tempatkan batu pori dibagian atas dan bawah dari cincin sehingga benda
uji yang sudah dilapisi kertas sering terapit oleh kedua batu pori,
masukan kedalam sel konsolidasi.
c. Pasanglah alat penumpu diatas batu pori.
d. Letakan sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji pada alat konsolidasi
sehingga bagian yang runcing dari pelat penumpu menyentuh tepat pada
alat pembeban.
e. Aturlah kedudukan pada arloji, kemudian dicatat.
f. Pasanglah beban pertama sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,25
kg/cm2, kemudian arloji dibaca dan dicatat pada 9,6 detik, 15 detik, 21,6
detik, 29,4 detik, 38,4 detik, 1 menit dan seterusnya (sesuai dengan
formulir konsolidasi). Setelah beban pertama dipasang. Biarkan beban
pertama ini berkerja sampai pembebanan arloji tetap (tidak terjadi
penurunan lagi), biasanya 24 jam sudah dianggap cukup. Sesudah
pembacaan sel konsolidasi diisi dengan air.
g. Setelah pembacaan menunjukan angka tetap atau setelah 24 jam. Catatlah
pembacaan arloji yang terakhir. Kemudian pasang beban yang kedua
sebesar beban yang pertama sehingga tekanan menjadi dua kali.
Kemudian baca dan catatlah arloji sesuai dengan cara (f) diatas.
h. Lakukan cara (d) dan (g) untuk beban beban selanjutnya. Beban
beban tersebut akan menimbulkan tekanan normal terhadap benda uji
masing masing sebesar : 0,25 kg/cm2, 0,5 kg/cm2, 1,0 kg/cm2, 2,0
kg/cm2, 4,0 kg/cm2, 8,0 kg/cm2 dan seterusnya.
i. Besar beban maksimum ini sebetulnya tergantung kepada kebutuhan,
yaitu sesuai dengan beban yang akan bekerja terhadap lapisan tanah
tersebut.
j. Setelah pembebanan maksimum dan sesudah menunjukan pembacaan
yang tetap, kurangilah beban dalam dua langkah sampai mencapai beban
pertama. Misalnya, jika dipakai harga harga tekanan dari 0,25 sampai
8,00 maka sebaliknya beban dikurangi dari 0,25 kg/cm 2. Pada waktu
beban dikurangi, setiap pebebanan harus dibiarkan bekerja sekurang
kurangnya selama 5 jam. Arloji penunjuk hanya perlu dibaca sesudah 5
jam. Arloji penunjuk hanya perlu dibaca sesudah 5 jam, yaitu saat
sebelum beban dikurangi lagi.
k. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkanlah cincin dan benda
uji dari sel konsolidasi, ambilah 1 pon dari permukaan atas dan bawah.
Keringkan permukaan atas dan bawah benda uji.
l. Keluarkan benda uji dari cincin kemudian timbang dan tentukan berat
keringnya.
Hitung Ht
Keterangan :
Ht
A
Bk
e0
H0 =
H
e =
Ht
-
= e0 - e
Gambarkanlah harga harga angka pori ini pada grafik angka pori
terhadap tekanan, dengan mempergunakan skala logaritmis untuk
tekanan.
Sr =
Keterangan :
Sr = Derajat kejenuhan
W = Kadar air
G = Berat jenis tanah
e = Angka pori
d. Harga Koefesien Consolidasi Cv
Hitunglah tinggi benda uji rata-rata (Hm) pada setiap pembebanan.
Buatlah grafik pembacaan penurunan terhadap akar pangkat dua dari
waktu setiap pembebanan (lihat grafik). Sebagian dari grafik ini
merupakan garis lurus, dan titik potong garis ini dengan ordinat (0)
dianggap sebagai titik nol yang benar. Dari titik nol ditarik garis 0A
dengn membuat jarak b = 1,15.a. Titik potong garis 0A ini dengan
lengkung penurunan adalah harga t90 yaitu waktu untuk mencapai
konsolidasi 90 .
0,848 Hm2
t90
Keterangan
Cv
Hm
t90
c. Untuk menjaga supaya tidak terjadi perubahan pada kadar air semula,
benda uji harus segera diperiksa. Benda uji tidak boleh dipasang dan
dibiarkan dalam alat beberapa lama sebelum beban pertama diberikan.
d. Pada permulaan percobaan, batu pori harus benar benar rapat pada
permukaan benda uji, dan pelat penumpu serta alat pembebanan harus
rapat satu sama lainnya. Jika hal ini tidak diperhatikan, maka pada
pembebanan yang pertama mungkin diperoleh pembacaan penurunan
yang jauh lebih besar dari pada harga sesungguhnya.
e. Selama percobaan, sel konsolidasi harus tetap penuh dengan air.
f. Pada beberapa macam tanah tertentu, ada kemungkinan bahwa pada
pembebanan yang pertama akan terjadi pengembangan (Swelling) setelah
sel konsolidasi diisi air. Bilamana hal ini terjadi, pasanglah beban yang
kedua dan bacalah arloji penurunan seperti diatas jika pada pembebanan
yang kedua ini masih terjadi pengembangan, maka pasanglah beban
ketiga dan seterusnya sampai tidak terjadi pengembangan lagi.
PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
Lokasi
Dikerjakan : Kelompok VI
Waktu mulai
: 09.00 WIB
Dihitung
Jenis tanah
: Lanau
: Herlina Fitriani
Beban 0,5 kg
Waktu
(menit)
Pembacaan
Dial
0,00
0,25
1,00
2,15
4,00
6,15
9,00
12,15
16,00
20,15
25,00
36,00
64,00
100,00
1.440,00
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
6
8
10
Final
0
10
12,5
14
16
17,1
18,1
19
19,5
19,9
20
20,9
21
21
23
GRAFIK WAKTU
BAB V
PEMERIKSAAN KEKUATAN TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSIVE STRENGTH
(AASHTO T 208 70) (ASTMD D 2166 66)
5.1
Tujuan
f. Pisau kawat
g. Stopwatch
Benda Uji :
a. Benda uji yang dipergunakan berbentuk silinder
b. Benda uji mempunyai diameter minimal 3,3 cm dan tingginya diambil
2 x 2 diameter. Biasanya dipergunakan benda uji dengan diameter 6,8 cm
dan tingginya 13,6 cm.
c. - Untuk benda uji berdiameter 3,3 cm besar butir maksimum yang
terkandung dalam benda uji harus 0,1 diameter benda uji.
-
Benda uji buatan bisa dipersiapkan dari benda uji bekas atau
dari contoh lain yang tidak asli.
5.3
Prosedur Percobaan :
a.
b.
Timbang benda uji dengan ketelitian 0,1 gram. Letakan benda uji
pada mesin tekan bebas secara sentries. Ataupun mesin diatur sehingga
plat atas menyentuh permukaan benda uji.
c.
Atur jarum arloji tegangan pada angka nol. Atur kedudukan arloji
regangan dan atur arloji pada angka nol.
Pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan 0,5 , 1,
d.
f.
5.4
Prosedur Perhitungan :
a. Besar rengangan aksial dihitung dengan rumus :
L
=
L0
Keterangan :
= renggangan aksial
L
L0
A0
5.5
= P/A (kg/cm2)
= N x n (kg)
Prosedur Pelaporan :
a. Hasil pelaporan dalam bilangan desimal 1 angka dibelakang koma.
b. Keterangan mengenai benda uji harus dicantumkan sebagai berikut :
- Contoh asli atau contoh buatan
- Perbandingan tinggi dan diameter
- Diskripsi visual tanah
- Kepadatan, kadar air dan derajat kejenuhan
c. Catat setiap kondisi atau data yang dianggap perlu untuk menilai hasil
pemeriksaan
d. Gambar grafik hubungan antara rengangan dan tegangan, tegangan
sebagai ordinat dan regangan sebagai absis. Tentukan harga maksimum
tegangan atau harga tegangan pada regangan 20.
Catatan :
a. Untuk tanah yang getas kecepatan regangan diambil lebih dari 1 per
menit.
b. Besar sentivitas suatu jenis tanah dapat dihitung dari :
qu
st
=
qu
Keterangan :
st
= sentivitas
qu
qu = kuat tekan bebas uji buatan dengan berat isi yang sama dengan
beda uji asli