Anda di halaman 1dari 4

BAB III.

METODE PENELITIAN
3.1 Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian observasional studi analitik dengan
rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada satu periode tertentu serta
sampel hanya diukur satu kali dengan menggunakan metode analisis komparatif.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Bekoso, Kecamatan Pasir Belengkong,
Kabupaten Paser pada bulan Desember 2016 Januari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang
dibatasi oleh tempat dan waktu dan dapat dijangkau oleh peneliti
(Sastroasmoro et al., 2002). Populasi pada penelitian ini adalah semua
warga Desa Bekoso Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara
tertentu. Dalam penelitian ini cara pemilihan sampel digunakan dengan
teknik simple random sampling. Sampel mencakup 15% dari total KK di
setiap RT di Desa Bekoso (Terdapat 7 RT).
Kritera Inklusi :
1. Warga Desa Bekoso Kecamatan Pasir Belengkong yang terdaftar
resmi
2. Bersedia menjadi subjek penelitian
3. Berusia 15 tahun ke atas (usia produktif).
Kriteria Eksklusi :
1. Tidak hadir saat penelitian dilakukan
1.4 Variabel Penelitian

29

30

3.4.1. Variabel bebas


Variabel bebas (independent variable) adalah perilaku (pengetahuan,
sikap, tindakan) dan kondisi rumah (kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai,
pencahayaan).
3.4.2. Variabel terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah suspek Tb Paru.
1.5 Definisi Operasional
3.5.1. Kondisi Rumah
Kondisi rumah adalah keadaan lingkungan rumah yang didasarkan atas 4
variabel, yaitu kepadatan hunian, ventilasi atau penghawaan, jenis lantai, dan
pencahayaan.
a. Kepadatan Hunian
Adalah perbandingan jumlah penghuni dengan luas ruangan.
Skala
: ordinal
Parameter : - Baik : jika luas seluruh ruangan minimal 10 m 2= 1 orang
-

(skor=1)
Kurang Baik : jika luas seluruh ruangan minimal 10 m2 >

1 orang (skor=0)
b. Ventilasi atau Penghawaan
Adalah presentase luas bidang ventilasi tetap dan lubang ventilasi tidak tetap
dari luas lantai yaitu 10% dari luas ruangan.
Skala
: ordinal
Parameter : Baik : jika luas bidang ventilasi 10% dari luas lantai (skor=1)
Kurang Baik : jika luas bidang ventilasi kurang 10% dari luas
lantai (skor=0)
c. Jenis Lantai
Jenis lantai yang baik adalah lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan,
untuk diobservasi yaitu jenis bahan pembuat lantainya.
Skala
: ordinal
Parameter : - Baik : jika terbuat dari semen dan papan (skor=1)
-Kurang Baik : jika terbuat dari papan atau bambu yang
dipasang di tanah ataupun tanah itu sendiri (skor=0)
d. Pencahayaan
Kondisi masuknya cahaya matahari yang dapat menerangi seluruh ruangan.
Skala
: ordinal
Parameter : Baik : jika pencahayaan ada diseluruh ruangan (skor=1)

31

Kurang Baik : jika pencahayaan tidak menerangi seluruh


ruangan (skor=0)
3.5.2. Perilaku
Adalah penilaian seseorang tentang kesehatan yang ditentukan oleh
pengetahuan, sikap dan tindakan.
a. Tingkat Pengetahuan
Adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang penyakit TB Paru
meliputi pengertian, gejala, penyebab, cara penularan, dll.
Skala
: ordinal
Parameter : - Tinggi bila nilai 60% total skor
- Rendah bila nilai < 60% total skor
b. Sikap tentang Pencegahan
Adalah suatu tindakan atau perilaku responden dalam mengatasi atau mampu
melaksanakan penanggulangan penyakit TB paru.
Skala
: ordinal
Parameter : - Positif bila nilai 60% total skor
- Negatif bila nilai < 60% total skor
c. Tindakan Pencegahan
Adalah wujud dari sikap yang nyata atau sudah dilakukan, terutama tindakan
nyata anggota keluarga dalam pencegahan dan pemberantasan TB paru.
Parameter : Baik bila nilai 60% total skor
Kurang bila nilai < 60% total skor
3.5.3. Suspek TB Paru
Seseorang dikatakan Suspek TB Paru apabila terdapat gejala atau tanda TB
yang meliputi batuk produktif lebih dari 3 minggu dan disertai dengan gejala
pernafasan tambahan (sesak nafas, nyeri dada, batuk darah) dan/atau gejala
sistemik seperti tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat malam hari,
dan mudah lelah.
Pada penelitian ini dikatakan Suspek TB Paru apabila memenuhi kriteria
skor checklist penjaringan pasien TB 3.
1.6 Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan ada 2 jenis, yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer

32

Data primer dikumpulkan dengan wawancara langsung dan kuesioner,


seperti identitas, alamat, umur, jenis kelamin, perilaku dan kondisi sanitasi
rumah di Desa Bekoso.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa didapatkan dari laporan tahunan angka Suspek dan
Kejadian TB Paru di Puskesmas Pasir Belengkong dan data kependudukan dari
Desa Bekoso.
1.7 Rencana Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan software SPSS
(Statistical Package for the Social Science) for Windows, menggunakan uji ChiSquare untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel.

Anda mungkin juga menyukai