Anda di halaman 1dari 5

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Profil:
Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380A).
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual
(IMS)
Jenis:
AKDR CuT -380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat
halus yang terbuat dari tembaga (Cu). Tersedia di Indonesia dan terdapat di manamana
AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (Schering)
Selanjutnya yang akan dibahas adalah khusus CuT-380A
Cara Kerja:
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan:

Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi


Sangat efektif 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
Sangat efketif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegh kehamilan ektopik
Kerugian:
Efek samping yang umum terjadi:
1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
2. Haid lebih lama dan banyak

3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi


4. Saat haid lebih sakit
Komplikasi lain:
1. Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
2. Perdarahan berat pada waktu haid atau di antarnya yang memungkinkan
penyebab anemia
3. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti pasangan
Penyakit Radang Panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
PRP dapat memicu infertilitas
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR.
Seringkali perempuan takut selama pemasangan
Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Biasanya menghilang dalam 1-2 hari
Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang
harus melepas AKDR
Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR
dipasang segera sesudah melahirkan)
Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah
kehamilan normal
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini

PERSYARATAN PEMAKAIAN
Yang dapat Menggunakan:
Perempuan pada usia reproduktif
Perempuan pada keadaan nulipara
Perempuan yang menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan yang menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
Perempuan setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Perempuan dengan risiko rendah dari IMS
Perempuan yang tidak menghendaki metode hormonal
Perempuan yang tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
Perempuan yang tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama (lihat
kontrasepsi darurat)
Pada umumnya perempuan dapat menggunakan AKDR Cu dengan aman dan efektif.
AKDR dapat digunakan pada perempuan dalam segala kemungkinan keadaan misalnya:
Perempuan perokok
Perempuan pascakeguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya
infeksi

Perempuan yang sedang memakai antibiotika atau antikejang


Perempuan yang gemuk ataupun yang kurus
Perempuan yang sedang menyusui
Begitu juga perempuan dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR:
Penderita tumor jinak payudara
Penderita kanker payudara
Pusing-pusing, sakit kepala
Tekanan darah tinggi
Varises ditungkai atau di vulva
Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jantung katup dapat diberi antibiotika
sebelum pemasangan AKDR)
Pernah menderita stroke
Penderita diabetes
Penderita penyakit hati atau empedu
Malaria
Skistosomiasis (tanpa anemia)
Penyakit Tiroid
Epilepsi
Nonpelvik TBC
Setelah kehamilan ektopik
Setelah pembedahan pelvik
Catatan: Semua keadaan tersebut sesuai dengan kriteria WHO, WHO Eligibility Criteria
Category 1. Perempuan dengan kategori 2 juga dapat menggunakan metode ini
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR:
Perempuan yang sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil)
Perempuan dengan perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
Perempuan yang sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Perempuan yang 3 bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septik
Perempuan dengan kelainan bawaan uterus yng abnormal atau tumor jinak rahim ng
dapat mempengaruhi kavum uteri
Perempuan dengan penyakit trofoblas yang ganas
Perempuan yang diketahu menderita TBC pelvik
Perempuan dengan kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Tabel 17-1: Penanganan efek samping yang umum dan permasalahan yang lain
Efek samping/
Penanganan
Permasalahan
Amenorea
Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas AKDR, lakukan
konseling dan selidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki. Apabila
hamil, jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR apabila talinya
terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak
terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepaskan.
Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya
tanpa melepas AKDR, jelaskan adanya risiko kemungkinan terjadinya

Kejang

Perdarahan
vagina yang
hebat dan tidak
teratur

Benang yang
hilang

Adanya
pengeluaran
cairan dari
vagina/dicurigai
adanya PRP

kegagalan kehamilan dan infeksi seerta perkembangan kehamilan harus


lebih diamati
Pastikan dan tegaskan adanya PRP dan penyebab lain dari kekejangan.
Tanggulani penyebabnya apabila ditemukan. Apabila tidak ditemukan
penyebabnya beri analgesik untuk sedikit meringankan. Apabila kliem
mengalami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu klien
menentukan metode kontrasepsi yang lain.
Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik.
Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan berkelanjutan serta
perdarahan hebat, lakukan konseling dan pemantauan. Beri ibuprofen
(800 mg, 3x sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan
berikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan). AKDR
memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila klien telah
memakai AKDR selama lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita
anemi (Hb <7g/%) anjurkan untuk melepas AKDR dan bantulah memilih
metode lain yang sesuai
Pastikan adanya kehmilan atau tidak. Tanyakan apakah AKDR terlepas.
Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom. Periksa
talinya di dalam saluran endoserviks dan kavum uteri (apabila
memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid
berikutnya. Apabila tidak ditemukan rujuklah ke dokter, lakukan X-ray
atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan AKDR yang
hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien
menentukan metode lain.
Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan
menderita atau sangat dicurigai menderita gonorhoe atau infeksi
klamidial, lakukan pengobatan yang memadai. Bila PRP, obat dan lepas
AKDR sesudah 48 jam. Apabila AKDR dikeluarkan, beri metode lain
sampai masalahnya teratasi

Waktu penggunaan:
Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan; setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea kaltasi
(MAL). Perlu diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48
jam pascapersalinan.
Setelah menderita abrtus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala
infeksi
Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak dilindungi
Petunjuk bagi akseptor:
Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai 6 minggu pemasangan AKDR
Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksalah tali secara rutin terutama
setelah haid
Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan benang
setelah haid apabila mengalami:
- tidak dapat meraba tali AKDR

- merasakan bagian yang keras dari AKDR


- AKDR terlepas
- Siklus terganggu/meleset
- terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
- Adanya infeksi
Informasi umum:
AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan
AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama permulaan bulan
Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
Kemungkinan terjadi perdarahan atau spotting beberapa ha bulanri setelah
pemasangan
AKDR mungkin dilepas setiap saat atas kehendak klien
Jelaskan pada klien jenis AKDR apa yang digunakan, kapan akan dilepas dan berikan
kartu tentang semua informasi ini
AKDR tidak melindungi diri trhaap IMS termasuk virus AIDS. Apabila pasangannya
berisiko, mereka harus menggunakan kondom seperti halnya AKDR

Anda mungkin juga menyukai