Menyontek Membawa Malapetaka
Menyontek Membawa Malapetaka
[COMPANY NAME]
Tugas
B.Indonesia
Cerpen : Menyontek
Anggota :
1.
Aqil Dhiaulhaq H.
(06)
2.
Dimas Majiid H.
(14)
3.
Rahmat Wibowo
(28)
4. Vikri Abdillah
(37)
Senin Pagi, SD Labs School Kaizen mengadakan UTS Ganjil tahun ajaran
2011/2012. Ulangan ketiga adalah pelajaran Matematika.
Saat Istirahat, Rahmat mengajak Vikri untuk belajar bersama untuk
menghadapi ulangan matematika.
Vik, nanti ulangan matematikanya tentang apa ? Tanya Rahmat
Nanti ulangannya tentang Lingkaran, dan Segitiga, Mat.
Kita belajar bareng yuk
Ayo
Aqil dan Dimas pun datang menghampiri Rahmat dan Vikri. Rahmat pun
menawari mereka
Mau belajar bareng gk, Qil,Mas? Tanya Rahmat.
Ngapain belajar nanti tinggal Nyontek. Yakan, Mas ? Pungkas Aqil
Iyaa, ngapain susah-susah belajar kalau bisa nyontek ? Balas Dimas
Ya sudah,terserah kalian, Rahmat sama Vikri sudah ngajak tadi, kalau
nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jangan gerutu ya ? Pungkas
Rahmat.
Iya. Jawab Aqil dan Dimas singkat
***
Bel pun berbunyi. UTS di mulai. Guru-guru yang berpakaian coklat muda
melangkah begitu cepatnya di kejar waktu membawa map bersandar di
tangan dan menempel di dada. Rahmat, Dimas, dan Vikri pun
menunjukan raut muka tak sedap. Muka begitu lemas. Memancarkan
kekecewaan di benaknya. Tak kala melihat sesesok pria separuh baya
Berbadan besar, Kepala botak memasuki ruang 5. Dialah Pak Andi, guru
agama yang mendapat julukan the killer oleh teman temannya. Betapa
tidak, dia berdarah dingin. Tak pernah senyum sekalipun. Semua siswa
benci beliau,termasuk Aqil. Aqil dan teman-temannya menganggapnya
beruang madu atau seperti bernard bear yang ada di film kartun. Ha hi hi
hi.
Kini beruang madu mengawasi ruang 5,dimana mereka berada. Vikri dan
Rahmat yang biasanya saling celoteh dan bercanda,kini membisu. Tanpa
sepeser kata keluar dari mulutnya. Begitu pula dengan Aqil yang tak
mikir,otaknya kosong,dan pemalas. Aqil pun juga. Keliatan membisu dan
gelisah. Tak tau harus ngapain. Mata memandang soal dengan penuh
konsentrasi. Namun pikiran melayang layang di angkasa. Keringat dingin
protes dan membrontak ingin keluar dari pori pori kulit Aqil. Tangan
begitu gemetar. "baru dapat 20 udah kaya gini. Ngeblank otakku. Ayo
otak kiri. Berfikirlah. Kamu pasti bisa."pikir Aqil dalam hati
Gimana nih, Vik. UTS Matematika diawasi oleh Pak Andi. Kan dia itu ketat
banget kalau lagi mengawas., Kata Rahmat.
Yah mau bagaimana lagi, Kita harus ngerjain dengan tenang. Agar tidak
dikasih hukuman lagi. Lagi pula Kita kan Sudah belajar tadi, santai aja
lah. Jawab Vikri
***
Tak perlu ambil pusing. Tak perlu repot repot mikir. Kinilah saatnya yang
di tunggu tunggu. Ya,menyontek. Ketika beruang madu lengah. Leher Aqil
memutar ke kanan. Matanya menatap ke Vikri sembari melirik beruang
madu yang lengah. Dengan penuh kewaspadaan. Mulutnya membuka dan
bergetar. Tak kala sepeser ucapan keluar dari mulutnya.
hust,hust Vikri. Coba lihat jawabanmu. Pungkas Aqil
Enak saja mau minta jawaban, siapa suruh tadi nggak mau
belajar.Balas Vikri
Aqil tersentak mendengar jawaban dari Vikri.Merasa tidak ada peluang
menyontek ke Vikri, Aqil pun beralih ke Rahmat.
hust,hust Rahmat. Coba lihat jawabanmu. Suruh Aqil
Enak saja,kenapa Rahmat harus memberi jawaban ke Aqil ?Rahmat
susah-susah belajar untuk Rahmat sendiri,tidak untuk dibagikan ke orang
lain.Balas Rahmat
Aqil semakin panik mendengar jawaban Rahmat.Dilihatnya lagi si
Beruang Madu sudah kembali ke habitatnya,Aqil semakin panik.Namun,
saat si Beruang Madu kembali lengah, Aqil mencoba bertanya ke Dimas
"hust,hust, Dimas. Coba lihat jawabanmu" dengan lirihnya Aqil menyuruh
Dimas supaya memperlihatkan jawabannya ke Aqil. Sembari memakai
kode tangan.