Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam perjalanan hidup setiap wanita normalnya mengalami
periode haid atau menstruasi. Hal ini merupakan ciri khas kedewasaan
seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat
kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Masa remaja
adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, dimana pada
masa tersebut terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik maupun
psikis. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut dan
psikologi yang lebih matur. Proses tersebut tidak berlangsung secara
spontan, tetapi melewati berbagai tahap setelah menstruasi pertama
(menarche).(1)
Menarche adalah haid atau menstruasi yang pertama kali terjadi,
dimana biasanya dimulai pada usia 10-14 tahun. Hal ini ditandai
dengan gejala terasa sakit pada mammae, bagian abdomen, dan
pinggang serta tumbuhnya jerawat pada sebagian remaja ketika haid
pertamanya. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari
uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. (1)
Menarche merupakan petanda adanya suatu perubahan status
sosial dari anak-anak ke dewasa. Menarche merupakan suatu tanda
yang penting bagi seorang wanita yang menunjukkan adanya produksi
hormon yang normal yang dibuat oleh hipotalamus dan kemudian
diteruskan ke ovarium dan uterus. Selama sekitar dua tahun hormon-

hormon ini akan merangsang pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder


seperti pertumbuhan payudara, perubahan-perubahan kulit, perubahan
siklus, pertumbuhan rambut ketiak dan rambut pubis serta bentuk
tubuh menjadi bentuk tubuh wanita yang ideal. (1)
Di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda
pubertas pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun.
Menarche atau menstuasi pertama merupakan salah satu perubahan
pubertas yang pasti dialami setiap perempuan.(2)
Pre-menarche adalah sekelompok gejala fisik maupun tingkah laku
yang timbul pada pertengahan siklus sebelum menarche dan disusul
dengan periode tanpa gejala. Gejala perubahan sikap pre-menarche
terjadi sebelum berlangsungnya masa menarche, diantaranya cemas,
ketegangan dan kegugupan, cepat marah, berat badan bertambah,
edema pada ekstremitas, payudara terasa sakit, abdomen terasa
penuh, dan masih banyak gejala lainnya. (3)
Di Jordan, 30,9% wanita pada masa pre-menarche mengalami midcycle pain dan 37,6% mengalami dysmenorrhea, dan gejala lainnya.
Wanita di Cina mengalami gangguan kecemasan dan depresi pada
masa menarche.(4)
Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang gambaran pre-menarche syndrome yang pernah
dialami khususnya pada siswi SMP Negeri 6 Makassar agar mereka
mengenali gejala pre-menarche syndrome sejak dini dan dapat
mengurangi kecemasan siswi akibat dari gejala pre-menarche
syndrome.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran
pengetahuan dan gejala pre-menarche syndrome pada siswi SMP
Negeri 6 Makassar?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum :
Mengetahui gambaran pengetahuan dan gejala pre-menarche
syndrome pada siswi SMP Negeri 6 Makassar.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengukur pengetahuan siswi SMP Negeri 6 Makassar tentang
pre-menarche syndrome
2. Mengetahui presentase siswi SMP Negeri 6 Makassar yang
pernah mengalami pre-menarche syndrome
3. Mengetahui presentase siswi SMP Negeri 6 Makassar yang
mengalami gejala perubahan sikap pada masa pre-menarche
4. Mengetahui presentase siswi SMP Negeri 6 Makassar yang
mengalami gejala fisik pada masa pre-menarche
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Bagi Pendidikan
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan gambaran premenarche syndrome dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.
1.4.2 Bagi yang diteliti
Sebagai bahan informasi bagi siswi SMP Negeri 6 Makassar
tentang gambaran pre-menarche syndrome yang seringkali terjadi
pada masa awal pubertas.
1.4.3 Bagi peneliti

Sebagai sarana mengaplikasikan ilmu menulis dalam melakukan


suatu penelitian tentang gambaran pre-menarche syndrome dan
sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program
Pendidikan S.1 Kedokteran.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pre-menarche
2.1.1 Defenisi Pre-menarche
Pre-menarche adalah periode sebelum haid terjadi atau
terjadi sebelum menarche.(5)
Pre-menarche adalah sekelompok gejala fisik maupun
tingkah laku yang timbul pada pertengahan siklus sebelum
menarche dan disusul dengan periode tanpa gejala. Gejala
perubahan sikap pre-menarche terjadi sebelum berlangsungnya
masa menarche, di antaranya cemas, ketegangan dan kegugupan,

cepat marah, berat badan bertambah, edema pada ekstremitas,


payudara terasa sakit, abdomen terasa penuh, dan masih banyak
gejala lainnya.(3)
2.2 Menarche
2.2.1 Defenisi Menarche
Menarche adalah haid pertama kali datang. Haid adalah
perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa organ
genitalia menunaikan fungsinya, terjadi setiap bulan secara teratur
pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil. Haid
merupakan ciri khas seorang wanita dimana terjadi perubahanperubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan
kehamilan.(1)
Menarche adalah pembentukan atau permulaan fungsi
menstruasi (timbulnya fungsi menstruasi).(6) Menarche dapat
dikatakan sebagai tonggak penting perkembangan seksual, tanda
akhir dari pubertas dan awal kehidupan reproduksi pada wanita (7).
Menarche merupakan petanda adanya suatu perubahan
status sosial dari anak-anak ke dewasa. Periode ini mencapai
kematangan

reproduksi

dimana

ditandai

dengan

sejumlah

perubahan fisiologis, perilaku dan psikologis, yang paling menyolok


adalah timbulnya menstruasi pertama. Menarche merupakan suatu
tanda yang penting bagi seroang wanita yang menunjukkan adanya

produksi hormon yang normal yang dibuat oleh hipotalamus dan


kemudian diteruskan ke ovarium dan uterus. Selama sekitar dua
tahun hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan tandatanda seks sekunder seperti pertumbuhan payudara, perubahanperubahan kulit, perubahan siklus, pertumbuhan rambut ketiak dan
rambut pubis serta bentuk tubuh menjadi bentuk tubuh wanita yang
ideal.(1)(8)

2.3 Fisiologi Menarche


Munculnya haid pertama terjadi di tengah-tengah masa pubertas.
Rata-rata seseorang mengalami menarche pada umur 10-14 tahun.
Yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah
hipotalamus,

hipofisis,

dan

ovarium

(Hypothalamic-Pituitary-

Ovarikratis).(6)
Pada suatu penelitian di India, rata-rata umur seseorang adalah 1213 tahun, tidak ada subjek yang mengalami menarche pada usia 9-10
tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan status ekonomi,
lingkungan, dan kebiasaan makan.(9)
Pada permulaan masa kanak-kanak, sistem ini sudah berjalan
kemudian tidak berfungsi lagi disebabkan sistem proses itu sangat

peka terhadap steroid, sehingga menghambat proses itu sendiri.


Rendahnya Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) pada saat itu
juga

akibat

unsur

intrinsik

penghambat

susunan

saraf

yang

mempunyai mekanisme penekanan denyutan. (6)


Saat sebelum masa pubertas, sekresi GnRH yang berfrekuensi
secara pulstabil telah dimulai 4 tahun sebelum menarche, diikuti
dengan kenaikan sekresi LH oleh Hipofisis pada malam hari. Pada
masa pubertas, sekresi GnRH yang berfrekuensi rendah pelan-pelan
berubah dengan sekresi yang berlangsung selama 24 jam, pola
sekresi FSH dan LH juga mengikuti perubahan-perubahan sekresi
pulstabil GnRH ini.(6)
Folikel-folikel yang berkembang selama sebelum menghasilkan
hormon estrogen dan kemudian mati, yang lainnya telah dirangsang
FSH sehingga folikel ini berkembang mensekresi estrogen. Semakin
lama jumlah folikel yang dirangsang semakin banyak sehingga kadar
estrogen semakin tinggi.(6)
Hormon

estrogen

memegang

peranan

penting

dalam

perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder, pertumbuhan organ genitalia


terjadinya perapatan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi
kewanitaan. Pada masa pubertas organ-organ genitalia lambat laun
tumbuh mendekati bentuk dan sifat-sifat wanita dewasa. Vaskularisasi
uterus

juga

bertambah

menyebabkan

pertumbuhan

lapisan

endometrium, sehingga mengubah uterus menjadi uterus yang matur,


dan lapisan endometrium mengalami diferensiasi baik kelenjar dan
yang lainnya.(6)
Folikel-folikel di ovarium yang tumbuh walaupun tidak sampai
terjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia, namun telah
sanggup memproduksi dan mensekresi estrogen, sehingga kadar
estrogen makin lama makin tinggi. Estrogen menyebabkan umpan
balik negatif terhadap FSH. Akibat pertumbuhan folikel akan menurun
dan sebagian mengalami atresia sehingga estrogen yang diproduksi
folikel akan menurun pula.(6)
Selain estrogen darah yang menurun, kadar progesteron turun
tajam. Efek akhir progesteron dan estrogen adalah mempersiapkan
endometrium untuk implantasi ovum yang dibuahi maka terhentinya
sekresi kedua hormon ini menyebabkan lapisan dalam uterus yang
kaya

vaskular

dan

nutrien

ini

kehilangan

hormon-hormon

penunjangnya.(6)
Turunnya kadar hormon ovarium juga merangsang pembebasan
suatu

prostaglandin

uterus

yang

menyebabkan

vasokontriksi

pembuluh-pembuluh endometrium, menghambat aliran darah ke


endometrium. Penurunan penyaluran O2 yang terjadi kemudian
menyebabkan kematian endometrium, termasuk pembuluh darahnya.
Perdarahan yang terjadi melalui kerusakan pembuluh darah ini

membilas jaringan endometrium yang mati ke dalam lumen uterus.


Sebagian besar lapisan dalam uterus terlepas selama haid kecuali
sebuah lapisan dalam yang tipis berupa sel epitel dan kelenjar, yang
menjadi asal regenerasi endometrium. Prostaglandin uterus yang
sama juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium uterus.
Kontraksi ini membantu mengeluarkan darah dan sisa endometrium
dari rongga uterus keluar melalui vagina sebagai darah haid. Hal ini
berwujud sebagai haid pertama atau menarche. Dengan munculnya
menstruasi pada seorang remaja dapat menggambarkan kemampuan
untuk bereproduksi.(6)
2.4 Perubahan hormonal pada masa remaja
Perubahan yang menonjol pada waktu menjelang menstruasi
adalah timbulnya penurunan kepekaan sensor terhadap mekanisme
umpan balik negatif hormon. Kepekaan sensor otak terhadap hormon
menurun pada masa remaja sampai dicapainya keseimbangan seperti
orang dewasa. Beberapa saat menjelang menstruasi muncul
mekanisme kontrol baru, yaitu umpan balik positif dan ekstradiol
terhadap hipofisis yang menghasilkan lonjakan LH yang ada
kaitannya dengan ovulasi. Bila terjadi ovulasi akan terbentuk korpus
luteum yang terutama memproduksi progesteron selama fase luteal. (6)
Peningkatan progesteron yang sejalan dengan penurunan
Gonadotropin akan berakibat terjadinya regresi korpus luteum, akan
terjadi penghentian produksi progesteron yang memegang peranan

penting dalam mekanisme terjadinya haid bila terjadi ovulasi, kadar


ekstradiol menurun yang diikuti perdarahan kuat akibat deskuamasi
endometrium yang terwujud sebagai haid pertama atau menarche.(6)
2.5 Perubahan perkembangan fisik dan psikis selama masa remaja
Pada masa pubertas terjadi perubahan yang menyeluruh baik
secara fisik, fisiologis, maupun psikologis yang disebabkan perubahan
hormon estrogen. Pertanda awal masa pubertas munculnya ciri-ciri
sekunder yaitu kecepatan pertumbuhan linear (tambah tinggi). Tanda
fisik pertama kali dari pubertas biasanya penonjolan payudara diikuti
oleh munculnya rambut kemaluan atau aksilla.(1)(6)
2.5.1 Perkembangan fisik
Perubahan dramatis

dalam

bentuk

dan

ciri-ciri

fisik

berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar


pituitari pada saat ini berakibat pada sekresi hormon yang
meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon
pertumbuhan menghasilkan dorongan pertumbuhan yang cepat,
yang membawa tubuh mendekati fungsi optimum. Pencapaian
kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran
menstruasi. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini
adalah estrogen pada wanita.(1)
Perkembangan fisik pada masa remaja paling pesat di
antara tahap-tahap perkembangan manusia. Selain perubahanperubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan secara

10

psikologis. Perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin


mantap. Pada akhir masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah
terpengaruh serta sudah mampu memilih dan menyeleksi.
Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya sendiri
dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi. (1)(6)
1. Pertumbuhan tinggi badan, tulang, dan gigi
Selama pubertas terjadi akselerasi pertumbuhan tinggi
badan yang mendadak yang disebut pacu tumbuh (Height Spurt).
Pada saat pertumbuhan linier/tinggi badan terjadi pada kecepatan
maksimal,

dikatakan

remaja

tersebut

mengalami

puncak

kecepatan tinggi badan (Peak Height Velocity/PHV). Menurut


Olga Karapanou, petanda dari kejadian pubertas dari wanita
adalah onset dari pubertas, peak height velocity (PHV), dan
menarche.(1)(10)
Pada masa remaja perempuan kecepatan pertumbuhan
maksimal dicapai 6-12 bulan sebelum menarche, dan ini
dipertahankan hanya untuk beberapa bulan, kemudian akan
mengalami deselerasi untuk dua tahun berikutnya atau lebih.
Untuk pertumbuhan tulang, gambaran yang paling dini dan
terpenting pada remaja perempuan adalah pertumbuhan pada
lebar panggul selama pubertas.(1)
2. Pertumbuhan berat badan
Pada remaja perempuan, saat memasuki masa pubertas
berat badan mencapai kira-kira 60% berat dewasa. Mencapai

11

puncak kecepatan berat badan sekitar 8kg/tahun. Pertumbuhan


otot terjadi 3-6 bulan setelah pacu tumbuh berat badan. Nutrisi
menentukan pertumbuhan badan. Bila asupan nutrisi dalam jumlah
yang kurang optimal akan berdampak pada perlambatan proses
pertumbuhan dan perkembangan maturasi/pematangan seksual.
Sebaliknya, bila asupan nutrisi terlalu berlebihan akan terjadi
percepatan proses pertumbuhan dan perkembangan seksual.
Remaja membutuhkan nutrisi lebih dibandingkan dengan pada
waktu anak-anak. Kebutuhan nutrisi mencapai puncaknya terutama
pada

saat

pacu

tumbuh

mencapai

maksimal.

Perbedaan

pertumbuhan juga dipengaruhi oleh umur menarche, hal ini dapat


dikaitkan dengan waktu pematangan pada organ reproduksi itu
sendiri.(1)(11)

2.5.2 Pertumbuhan organ reproduksi


Pertumbuhan

organ

reproduksi

mengalami

banyak

perubahan pada masa pubertas. Pada remaja perempuan tanda


pubertas pertama pada umumnya adalah pertumbuhan payudara,
yaitu terdiri dari penonjolan puting disertai pembesaran daerah
areola (usia sekitar 8-12 tahun). Menstruasi pertama (menarche)
terjadi pada stadium lanjut dari pubertas dan sangat bervariasi
tiap individu (rata-rata usia 10,5-15,5 tahun). Kemudian diikuti
dengan pertumbuhan rambut pada pubis (usia 11-15 tahun). (1)(6)

12

Perubahan pada organ reproduksi yang terjadi pada masa


remaja berkaitan erat dengan perubahan regulasi hormonal pada
remaja. Regulasi sistem neuroendokrin dipengaruhi oleh pusat
ekstra-hipotalamus di korteks serebri termasuk sistem limbik.
Pusat ini akan merangsang sel basal hipotalamus untuk
mensekresi hormon perangsang gonad (GnRH), yang melalui
aliran darah akan merangsang hipofise anterior untuk mensekresi
hormon gonadotropin berupa FSH dan LH. Hormon gonadotropin
akan merangsang gonad untuk memproduksi hormon estrogen
pada perempuan. Pada saat mulainya pubertas sekresi hormon
GnRH meningkat pesat sehingga hormon gonadotropin dan seks
steroid juga meningkat untuk merangsang pertumbuhan tandatanda seks sekunder, serta menyiapkan proses fertilisasi. (1)(6)
Pada suatu penelitian di Jerman, terjadi perubahan ukuran
normal dari genitalia internal. Pertama, pengukuran rahim
dilakukan dengan pengukuran 3 dimensi. Volume ovarium dapat
diukur dari pengukuran 3 dimensi ini. Hasil pengukuran dan
perhitungan digunakan untuk menetapkan nilai-nilai median.
Hasilnya menunjukkan pertumbuhan linear dari uterus dan
ovarium antara 2-14 tahun. Setelah menarche pertumbuhan
organ pelvis dipercepat dapat dideteksi dari berbagai dimensi. (12)
2.5.3 Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual
selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-

13

masalah kompleks berkembang secara bertahap. Masa remaja


adalah awal dari tahap pikiran formal operasional, yang mungkin
dapat

dicirikan

sebagai

pemikiran

yang

melibatkan

logika

pengurangan atau deduksi. Tahap ini terjadi di semua orang tanpa


memandang pendidikan dan pengalaman mereka. Namun, bukti
riset tidak mendukung hipotesis itu yang menunjukkan bahwa
kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks
adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul. (1)
2.5.4 Perkembangan emosional
Masa remaja sangat rawan dengan stress emosional yang
timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi
sewaktu pubertas. Hal itu dipandang sebagai perkembangan
proses psikososial yang terjadi seumur hidup. Tugas psikososial
remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi
orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan
mereka berhubungan dengan yang lainnya dalam gaya dewasa.
Kehadiran masalah emosional tersebut bervariasi pada setiap
remaja.(1)
Masa remaja (usia 12 sampai 21 tahun) dikenal dengan
masa storm dan stress. Pada masa tersebut terjadi pergolakan
emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan
pertumbuhan secara psikis.(1)

14

2.6 Gejala-gejala atau keluhan yang dialami pada masa pre-menarche


Perasaan bingung, gelisah, tidak nyaman selalu menyelimuti
perasaan seorang wanita yang mengalami menstruasi untuk
pertama kali (menarche). Gejala lain yang dirasakan yaitu sakit
kepala, pegal-pegal di kaki dan dipinggang untuk beberapa jam,
kram perut, dan sakit perut sebelum periode ini terjadi. Biasanya
ada pula beberapa perubahan emosional seperti perasaan suntuk,
marah dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan
beberapa hormon.(1)(13)
Di

Jordan,

30,9%

wanita

pada

masa

pre-menarche

mengalami mid-cycle pain dan 37,6% mengalami dysmenorrhea,


dan

gejala

lainnya.

Wanita

di

Cina

mengalami

gangguan

kecemasan dan depresi pada masa menarche.(4)


Gejala menjelang menstruasi terjadi hampir di seluruh
bagian tubuh, dan berbagai sistem yang ada dalam tubuh, antara
lain adanya rasa nyeri di payudara, sakit pinggang, pegal, perasaan
seperti kembung, muncul jerawat, lebih sensitif, mudah marah
(emosional) dan kadang timbul perasaan malas.(1)
Berbagai perubahan selama pubertas bersamaan dengan
terjadinya menarche meliputi thelarche, adrenarche pertumbuhan
tinggi badan lebih cepat dan perubahan psikis. Thelarche adalah
perkembangan payudara yang terjadi paling awal pada usia kurang

15

dari 10 tahun (8-13 tahun) yang disebabkan oleh sekresi hormon


estrogen yang mendorong terjadinya penimbunan lemak di jaringan
payudara,

sedangkan

Adrenarche

adalah

pubarche

atau

perkembangan rambut aksilla dan pubis yang terjadi ketika anak


berusia 11 tahun dan karena lonjakan sekresi androgen adrenal
pada pubertas bukan akibat estrogen(1).

16

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

dengan

pendekatan cross sectional study karena variabel-variabel dalam


penelitian diobservasi pada saat yang bersamaan. Cara yang
dilakukan dengan mengumpulkan data dari pertanyaan-pertanyaan
yang

diajukan

berhubungan

dengan

pre-menarche

syndrome,

keluhan dan gejala yang dialami, dan perubahan sikap yang dialami
pada saat pre-menarche. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan skala Guttman.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Makassar pada tahun
2014.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Arikunto berpendapat bahwa populasi ialah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh siswi kelas VII SMP Negeri 6 Makassar.
17

3.3.2 Sampel
Sampel diambil dari hasil dari data populasi yang artinya
seluruh populasi (total sampling) khususnya siswi kelas VII SMP
Negeri 6 Makassar yang mengalami pre-menarche syndrome.

3.4 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif


3.4.1 Pengetahuan
Defenisi
: Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui

siswi

tentang

pre-menarche

syndrome yang dapat dikategorikan menjadi


Kriteria Objektif
1. Baik

baik, cukup, atau kurang.


:
: Apabila skor 76-100% dari total skor (bila

jawaban yang benar 15-20 dari 20 pertanyaan yang


diberikan)
2. Cukup
: Apabila skor 56-75% dari total skor (bila
jawaban yang benar 14-10 dari 20 pertanyaan yang
diberikan)
3. Kurang : Apabila skor kurang dari 55% dari total skor
(bila jawaban yang benar kurang dari 10 dari 20
pertanyaan yang diberikan.
3.4.2 Pre-menarche syndrome
Defenisi
: Pre-menarche syndrome adalah sekelompok
gejala fisik maupun tingkah laku yang timbul
pada periode sebelum haid terjadi atau terjadi
sebelum menarche.

18

Kriteria Objektif

: Dikatakan pre-menarche syndrome apabila


muncul beberapa gejala fisik ataupun psikis
yang dirasakan siswi kelas VII SMP Negeri 6
Makassar pada masa sebelum haid pertama.

3.4.3 Menarche
Defenisi

: Menarche adalah haid yang terjadi pertama

kali
Kriteria Objektif :
1. Menarche dini
2. Menarche normal
3. Menarche terlambat

3.4.4 Siswi SMP Negeri 6 Makassar


Defenisi
: Perempuan

: Umur kurang dari 10 tahun


: Umur 10-14 tahun
: Umur lebih 14 tahun

yang

terdaftar

dan

mengikuti

kegiatan belajar di SMP Negeri 6 Makassar

19

3.5 Kerangka Teori


Pre-Menarche

Menarche
Pubertas

4
Gejala pada masa Pre5
menarche
6 Fisik :
Gejala
Gejala Psikis :
7
-Sakit
-Mudah marah
8 kepala
-Nyeri
-Sering malas
9 pada
-Lebih sensitive
payudara
10
-Nyeri perut
-Berjerawat
-Sakit pinggang
-Thelarche,
Adrenarche

-Mudah cemas
-Konsentrasi
berkurang

-Mengalami perkembangan
fisik
-Pertumbuhan tinggi badan,
tulang dan gigi
-Pertumbuhan berat badan
-Pertumbuhan organ
reproduksi
-Perkembangan intelektual
dan emosional

BAGAN 3.1

3.6 Kerangka Konsep

Gambaran Gejala Fisik


-Sakit kepala
-Nyeri pada payudara
-Nyeri perut
-Berjerawat
- Sakit
pinggang
Gambaran
Gejala Fisik
-Thelarche
-Adrenarche
-Pertumbuhan tinggi
badan
Gambaran
Gejala
- Pertumbuhan
beratPsikis
badan,dll
-Mudah marah
-Sering malas
-Lebih sensitive
-Mudah cemas
-Konsentrasi berkurang
-

Siswi SMP Negeri 6


Makassar

20

BAGAN 3.2
Diteliti
Tidak Diteliti
3.7 Pengolahan Data dan Analisa Data(14)
3.7.1 Pengolahan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu
setelah lembar kuisioner dibagikan kepada responden, lembar
tersebut akan diambil pada hari itu juga. Data yang telah
dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Editing
Peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali kebenaran
yang telah diperoleh dari responden. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah menjumlahkan dan melakukan korelasi.
2. Coding
Data yang telah terkumpul diberi kode, untuk mempermudah
memasukkan data ke dalam tabel atau dalam pengolahan data.
3. Scoring
Peneliti memberikan skor untuk tiap-tiap pertanyaan.
4. Tabulating
Kemudian data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis.
5. Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan
melihat presentase data yang terkumpul yang kemudian
disajikan melalui tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari
21

besar presentase jawaban masing-masing responden dan


selanjutnya dilakukan pembahasan, dengan menggunakan teori
kepustakaan yang ada.
3.8 Etika Penelitian
Penelitian ini melibatkan objek manusia maka tidak boleh
bertentangan dengan etika agar responden dapat terlindungi. Untuk
itu perlu adanya izin dari Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Makassar
untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan,
penelitian telah dapat dilakukan yaitu dengan menyebarkan lembar
kuisioner kepada setiap siswi kelas VII SMP Negeri 6 Makassar.

DAFTAR PUSTAKA
1. Proverawati, A. Medical Book Menarche. Yogyakarta: nuMed; 2009.
2. Ganong, F.W. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2005.
3. Taylor, D. Psychology of Women Quarterly, Relation of Early Menarche
to Depression, Eating Disorders. 1994.

22

4. Majed S, B. Age at Menarche, Menstrual Patterns, and Menstrual


Characteristics in Jordanian Adolescent Girls. International Journal of
Gynecology and Obstetrics 2012, 119(3): p.281-283.
5. Dorland. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC; 2010.
6. Sherwood, L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Ed.6. Jakarta:
EGC; 2011.
7. Dejene F.A, dkk. Age at Menarche, Menstrual Characteristics, and Risk
of Preeclampsia, ISRN Obstetrics and Gynecology. 2011.
8. Salwa A. M, dkk. Impact of Educational Program about Menarche on
Improving Students Self-concept at Assiut Governorate. Life Science
Journal 2013, 10(1).
9. S.A. Rokade, A.K.M. A Study of Age at Menarche, The Secular Trend
And Factors Associated With i., The Internet Journal of Biological
Anthropology 2009, 3(2).
10. Karapanou, O. Reproductive Biology and Endocrinology 2010, 8:115.
11. Salsberry, P.J. Growth Differences by Age of Menarche in African
American and White Girls. NIH Public Access 2010, 58(6): p.382-290.
12. Deutinger J, dkk. Normal Sizes of Internal Genitals in Girls Before and
After the Menarche. PubMed 2006, 98(14): 465-8.
13. Dong F, dkk. Early Menarche and Psychopahological Symptoms in
Young Chinese Women. PubMed 2011, 20(2): 207-13.
14. Arikunto, S. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2002
15. Sulistyo Adi, S. 2012. Karakteristik Siswa SMP Kelas VII dan
Implikasinya pada Pembelajaran (Online).
(http://eprints.uny.ac.id/8317/17/l2%20-%20analisis%20siswa.pdf.
Diakses 2 Oktober 2014)
16. Santrock JW. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Wisnu C,
Kristiaji, Sumiharti Y. Alih bahasa: Seragih S, Shinto B. Jakarta:
Erlangga; p.84-92.

23

24

Anda mungkin juga menyukai