Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MENGENAI OIL ANALYSIS

CONDITION MONITORING & CONDITION BASED


MAINTANANCE

Dikerjakan Oleh:
Irfan byna

4213100102

Felix Rizky
Edo Legowo
Arief Maulana
Dani Akhmad
Naufal Nazih

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peralatan dan unit yang sedang beroperasi sangat membutuhkan
pelumasan. Pelumasan dalam peralatan merupakan komponen dan system
yang sangat vital, selain berfungsi untuk mengurangi gesekan (friksi),
mentransfer panas, memindahkan tenaga dan banyak lagi kegunaan
pelumas ataupun fluida lainnya dalam peralatan atau mesin. Apabila mesin
rusak maka tentunya akan membuat biaya pada perawatan akan lebih mahal
juga. Maksudnya adalah biaya yang digunakan untuk maintanance atau
perawatan sebelum mesin rusak akan jauh lebih murah apabila dibandingkan
dengan perawatan yang dilakukan setelah mesin rusak atau repair.
Apabila kita tidak mengganti pelumasan pada mobil atau motor, maka
akan terdengar suara tidak normal yang berasal dari mesin mobil atau mesin
motor. Hal yang sangat lazim terpikirkan oleh kita adalah kurangnya
pelumasan pada kendaraan kita, begitu juga untuk mesin-mesin yang berada
pada industri pastinya kita juga harus mengetahui apakah kondisi pelumasan
pada mesin sudah baik atau tidak, selain itu kadar yang ada didalam
pelumasan itu juga penting, oleh karena itu diperlukannya oil test untuk
mengetahui apakah pelumasan yang kita pakai dalam kondisi yang bagus
atau tidak

BAB II
ISI

A. Pengertian
Oil analysisis atau analisa suatu minyak pada suatu industri
termasuk kedalam predictive maintanance yaitu memonitoring
kandungan minyak pada suatu peralatan mesin. Hal ini berarti juga
dapat diartikan sebagai analisa suatu minyak mengenai kandungankandungan yang terdapat pada minyak itu, contohnya adalah
viskositas atau kekentalan yang ada pada minyak itu, lalu apakah
minyak yang dipakai untuk melumasi mesin dalam kondisi yang bagus
atau tidak.
Pengetesan pelumas sebenarnya sudah dilakukan oleh produsen, kita
tinggal melihat spesifikasinya. Akan tetapi apa yang di tes merupakan
pelumas yang masih baru. Pengetesan pelumas mempunyai 2 tujuan
utama yang berbeda, apakah untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan pada peralatan atau sekedar mengetahui kualitas pelumas

B. Contoh-contoh pengetesan minyak

Pelumas mesin diesel

Pelumasan Minyak pada gearbox mesin

Pelumasan pada Generator Turbin gas

C. Langkah-langkah dalam pengetesan minyak dan Elemen yang


di analisa
1. Pengambilan sampel pelumasan dari minyak suatu mesin
2. Menganalisis sifat fisik dan kandungan dari minyak
3. Memonitor kondisi bahan peralatanm

Mendeteksi perubahan fisik kandungan oli yang telah terkontaminasi


1. Viskositas : Mengindikasi perubahan tahanan dari aliran fluida
2. Oksidasi : Mengindikasi bahaya dari produk yang mengalami
perubahan panas.
3. Nitrasi : mengidentifikasi bahaya dariproduk pembakaran bahan bakar.
Nitrasi adalah perubahan fisik dari pelumasan, sama seperti oksidasi

4. Glycol : mengidentifikasi kondisi dari mesin pendingin


5. Soot : mengidentifikasi produk dari bahan bakar yang tidak terbakar,
dan juga yang terkontaminasi
6. Water : identifikasi adanya air yang nantinya berpotensi bahaya saat
pelumasan dan pada permukaan bahan metal
7. TAN ( Total Acid Number) : identifikasi keasaman saat oksidasi dan
terkontaminasi
8. Fuel Dilution : identifikasi adanya bahan bakar dan zat lain pada bahan
bakar yg mungkin mengkontaminasi
9. Elemental Analiysis : identifikasi zat adiktif dan zat-zat logam
10.

Total base Number : identifikasi kapasitas penetralan zat asam

11.

Iso Particle Count : indentifikasi ukuran dan jumlah partikel padat

D. Peralatan yang dipakai


Dalam analisa keausan material metode pengukuran dapat melalui
atomic absorption atau dapat juga menggunakan plasma emission
spectroscopy, dimana pengukurannya hingga 10 mikron bahkan
kurang. Bagian yang bisa terdeketsi dalam pelumas adalah unsur
logam seperti copper, aluminium, iron, chrome, lead, tin, molybdenum,
silicon, sodium, silver dan zinc. Pengukuran dalam test diatas dalam
parts per million (ppm).

Tahapan analisa yang dipakai adalah:


1. Catat umur pelumas dan juga peralatan yang dilumasi

2. Catat trend hasil analisa pelumas, dan juga trend deviasinya


(dipengaruhi pola maintenance)
3. Catat kontaminasi pelumas
4. Catat kondisi pelumas (sulfur, oksidari dan nitration, perubahan
viskositas) dan tipe pelumas (CH atau CI)
5. Sejarah produk, apakah terdapat masalah dalam produk sebelumnya.
6. Maintenance dan aplikasi peralatan, informasi yang dikumpulkan
meliputi kondisi lingkungan dimana mesin bekerja, type dan merk
pelumas, filter, kualitas maintenance dan teknik pengambilan sampel.

Sedangkan itu, contoh teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah:

Dari lubang keluar


cara yang paling mudah. Paling penting disini adalah hindari dari
kotoran, lubang keluaran juga harus bersih.

Pompa vakum
metode ini lebih bersih dibandingkan metode sebelumnya.

Sampel Online
pengambilan sampel akan menghasilkan informasi yang tepat,
sehingga analisa bisa dilakukan dengan benar.

E. Keuntungan menganalisis minyak pelumas

Optimasi umur peralatan

Memperpanjang waktupengguanaan oli

Mengurangi resiko kegagalan alat

Meningkatkan keselamatan

Meningkatkan kaitan dengan lingkungan

BAB III
KESIMPULAN

Pelumasan pada mesin akan berpengaruh besar terhadap performa


dari mesin tersebut karena fungsi utamanya yang mendinginkan
mesin dan mengurangi gesekan antar komponen. Maintanance oil
yang ada pada suatu mesin akan membuat mesin itu dalam performa
yang bagus dan mempunyai umur yang panjang, setelah itu juga akan
mengurangi cost untuk memperbaiki mesin yang rusak, karena
apabila maintanance oil yang dilakukan bagus tentu akan mengurangi
kemungkinan mesin tersebut akan rusak.
Hal penting lainnya adalah apabila kemungkinan mesin rusak kecil,
maka akan membuat pekerja bekerja dalam lingkungan yang aman
karena mengurangi resiko kecelakaan kerja yang terjadi akibat mesin
yang rusak

Anda mungkin juga menyukai