1. KARAKTER SISTEM
1. Komponen (components)
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bakerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen dari
suatu system biasanya dikenal dengan subsistem. Subsistem mempunyai syarat-syarat
dari sistem itu sendiri dalam menjalankan fungsinya dan mempunyai sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Batasan system merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu
kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem
dan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak
maka akan mengganggu kelansungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem yang
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu
5.
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang di olah dan di klasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
7. Pengolah Sistem (proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
8.
menjadi keluaran.
Sasaran Sistem (objectives)
Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan
system dari keluaran yang akan dihasilkan system.
Menurut Widjaja (1995 : 83) Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling
berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu
oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses
tertentu
Menurut Kamaruddin (1992 : 836 837) Prosedur pada dasarnya adalah suatu
susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedurprosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu
organisasi.
Ismail masya (1994 : 74) mengatakan bahwa Prosedur adalah suatu rangkaian tugastugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata
cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.
Analisis organisasi. Struktur organisasi merupakan dasar suatu sistem. Oleh sebab itu
fungsi pertama yang harus dilakukan oleh bagan Sistem dan Prosedur adalah
mengembangkan struktur organisasi atas fungsi fungsi baru dalam organisasi atau
meninjau kembali struktur organisasi yang telah ada, menyusun dan memperkenalkan
bagan organisasi serta merumuskan tugas serta tanggung jawab masing masing dalam
struktur tersebut.
Analisis serta desain sistem. Bagan Sistem dan Prosedur juga harus melakukan
pemeriksaan atas kegiatan kegiatan fungsional organisasi, serta masalah masalah
administratif yang timbul. Selanjutnya harus ditetapkan aliran aliran data serta
informasi di dalam seluruh organisasi dan dijamin adanya informasi umpan balik bagi
manajemen. Di samping itu, bagian ini juga harus melakukan studi kelayakan atas
penggunaan berbagai teknologi serta peralatan baru, mulai dari mesin fotocopy sampai
organisasi.
Pengembangan kebijakan serta prosedur tertulis. Bagian Sistem dan Prosedur juga
harus mengembangkan semua pedoman tertulis yang diperlukan oleh para pelaksana
operasional, ke dalam suatu manual yang meliputi kebijakan umum, prosedur antar
fungsi, baik dalam maupun antar departemen, sampai pada buletin buletin manajemen
h
i
pencariannya kembali.
Pemeriksaan kerja dan pengembangan standar kerja atas pekerjaan pekerjaan klerikal.
Pemilihan alat alat perkantoran untuk mencapai optimalisasi dan efisiensi perkantoran,
termasuk studi kelayakan atas penggunaan alat alat pemrosesan serta transmisi daata
secara elektronik.
Tata letak kantor, dengan pengelompokan yang terbaik atas fungsi fungsi yang saling
terkait dengan mempertimbangkan penggunaan ruangan secara optimal.
Meskipun secara garis besar tata ruang kantor terdiri dari dua macam, namun
Sedarmayanti (2009: 128) berpendapat bahwa kedua jenis tata ruang tersebut masih dapat
dibedakan lagi menjadi empat macam tata ruang kantor, yaitu :
Merupakan tata ruang kantor dimana masing-masing orang atau divisi dalam kantor
dipisahkan melalui sekat-sekat maupun tembok sehingga ruang kerja terdiri dari kamarkamar privat untuk melakukan berbagai aktivitas pekerjaannya.
2. Tata ruang kantor terbuka (open plan offices)
Tata ruang kantor terbuka adalah ruangan kerja yang didalamnya terdapat
banyak karyawan maupun divisi kerja yang tidak dipisahkan oleh pembatas apapun
sehingga ruang kerja terlihat cukup luasTata ruang kantor berhias/berpanorama
(landscape offices)
Tata ruang kantor berhias adalah ruang kerja yang dihiasi oleh berbagai elemen hias
untuk mempercantik ruangan kantor. Beberapa elemen hias ini bisa berupa tanaman
hidup, tanaman sintetis, maupun bahan dekorasi lain seperti kain, sterofoam, gabus dan
lain sebagainya.
D. Bagan Formulir
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini
menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
Keterangan gambar :
1. Pembuatan surat diawali dengan adanya perintah atau instruksi dari pimpinan kepada Unit
Pengolah.
2. Unit Pengolah kemudian membuat konsep surat.
3. Konsep surat kemudian diserahkan kepada pimpinan untuk mendapatkan persetujuan.
4. Konsep surat yang sudah disetujui oleh pimpinan kemudian diserahkan ke bagian Verbalis
untuk mendapatkan nomor surat.
5. Konsep surat diserahkan kepada juru tik dan siap untuk diketik.
6. Tugas juru ketik kemudian adalah :
a. Mengetik konsep tersebut rangkap dua (satu untuk dikirim dan satu untuk diarsipkan)
b. Setelah selesai pengetikan, juru tik membubuhkan paraf pada lembar konsep, dan
c. Menyerahkan naskah surat kepada Sekretaris atau Kepala Tata Usaha untuk
dicocokkan dengan konsep surat
Apabila naskah surat tidak sama dengan konsep maka naskah akan dikembalikan
kepada juru tik untuk diketik ulang, tetapi apabila naskah surat sudah sesuai dengan surat
maka Sekretaris dan Kepala Tata Usaha akan membubuhkan paraf kecil sebagai tanda
penelitian (tanda taklik) di sebelah kiri atas bagian tanda tangan.
7. Naskah surat kemudian diserahkan kepada pimpinan yang memberikan instruksi untuk
ditandatangani.
8. Setelah ditandatangani, surat asli dan tembusan diserahkan ke bagian Verbalis untuk dicatat
di buku verbal atau buku agenda. Surat keluar kemudian dicap dan diperiksa
kelengkapannya seperti lampiran dan sampul surat. Surat asli diserahkan ke bagian
ekspedisi, sedangkan tembusan diserahkan ke bagian arsip.
9. Surat asli oleh ekspeditur dicatat dalam buku ekspedisi kemudian dilipat dan dimasukkan
ke dalam sampul surat.
10. Tembusan surat oleh Arsiparis dicatat dalam buku arsip kemudian diarsipkan
menggunakan sistem kearsipan yang dipergunakan di kantor tersebut.