Nim
: 21213108
Kelas : MN-4
Manajemen Resiko
proses pembangunan proyek, hal ini dapat menjadi hambatan dalam proses
pembangunan konstruksi yang mengakibatkan keterlambatan proyek selesai pada
waktunya.
5. Pemogokan tenaga kerja, Sumber daya manusia didalam perusahaan konstruksi
adalah hal yang paling penting. tenaga kerja merupakan aset utama yang harus
dikelola dengan baik oleh perusahaan, tetapi ketika para tenaga kerja tidak
mendapatkan kepuasan atas hak yang mereka terima, mereka biasanya akan
melakukan hal yang dapat merugikan perusahaan, misalnya mogok kerja, hal itu
dapat mengakibatkan keterlambatan pembangunan proyek dapat selesai pada
tenggat waktu yang ditentukan.
Perbandingan pilihan menahan resiko atau mentransfer resiko.
Menahan resiko (retention)
ketika saya memutuskan untuk menahan resiko (retention), saya akan
memperkerjakan tenaga-tenaga yang ahli dan handal didalam menyusun struktur cara
kerja pembangunan konstruksi, saya akan memilih orang-orang yang layak dan
mempunyai pengalaman yang sangat baik dalam menyusun cara kerja konstruksi
bangunan dan menambah peralatan yang modern dan memberikan rasa aman kepada
para tenaga kerja untuk membantu didalam proses konstruksi, walaupun harus
membayar gaji tenaga kerja tersebut dengan gaji yang tinggi dan memakan biaya
yang cukup tinggi juga untuk membali peralatan tersebut, tetapi didalam pekerjaanya
hasilnya baik, ketimbang saya mengalami kerugian dari konstruksi bangunan yang
kurang baik hasil dari tenaga kerja yang kurang berpengalaman dan bergaji minim
dan dapat memakan waktu lebih lama dalam pembangunan dan kehilangan
kepercayaan dari klien. Dan hal tersebut juga dapat meminimalisir kecelakaan kerja
didalam melakukan konstruksi bangunan.
Mentrasnfer resiko
Ketika kejadian yang tidak diharapkan terjadi, seperti kecelakaan pekerja
disaat bekerja, pilihan lain yaitu mentransfer resiko dengan cara memberikan asuransi
khusus untuk para pekerja, ketika hal itu terjadi, maka pihak asuransi lah yang akan
memberikan ganti rugi terhadap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan saat kerja.
Jadi perusahaan tidak harus memberikan ganti rugi terhadap tenaga kerja.
Saya lebih memilih mentransfer resiko dibandingkan menahan resiko, karena
didalam melakukan proyek konstruksi pasti ada kejadian yang tidak terduga
kecelakaan kerja, maka hal yang paling baik adalah memberikan semua tenaga kerja
asuransi yang layak kepada tenaga kerja.