beberapa isoform
MCT, terlihat memainkan fungsi yang sedikit berbeda. Sebagai contoh, MT1 dan
MCT4 nampak menjadi pengantar yang paling penting dalam aktivitas
sehubungan dengan pertukaran laktat di antara jaringan, dan utamanya di otot
rangka. Saat MCT4 benar- benar dihubungkan dengan efflux laktat dari serat
otot yang mengandung glikolitik tinggi, MCT1 telah dihubungkan dengan
pengambilan untuk oksidasi selanjutnya [14, 28, 30, 31 34-36].
Hanya dari golongan MCT lah yang memungkinkan terjadinya transfer laktat
diantara banyak barrier di dalam tubuh, protein ini jugamampu membawa bentuk
lain dari monokarboksilat melewati membran sel, khususnya piruvat. Informasi
ini akan berguna di masa masa mendatang ketika memahami kontroversi yang
muncul yang disebabkan adanya MCT1 pada retikulum mitokondria.
5. Pertukaran Laktat Intraselular (ILS) - Konsep Dasar
ILS pertama kali diajukan pada tahun 1998. Prinsip umumnya berdasarkan
pada fakta bahwa konversi laktat ke piruvat akan sulit terjadi di dalam sitosol,
Sekali itu, (1) LDH memiliki afinitas yang tinggi untuk substratnya (mis. Km
lebih rendah), (2) Vmax adalah yang terbaik di antara jalur enzim glikolitik, dan [3].
Konstanta keseimbangannya cocok terhadap reaksi pembentukan laktat [17-18].
Dengan kata lain, bagaimana mungkin suatu oksidasi molekul laktat yang
tertahan terjadi di dalam lingkungan sitosol jika seluruh sifat LDH mendukung
reaksi pada arah yang berlawanan?
Menurut konsep ILS, laktat merupakan suatu produk yang tak tereelakkan
dari proses glikolisis yang secara langsung dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi oleh berbagai mitokondria di dalam sel tubuh, seperti sel-sel otot lurik dan
saraf, utamanya saat beraktifitas fisik. Selain itu, ILS mendukung dan membantu
dalam menjelaskan fungsi dari teori pertukaran laktat antar sel [11, 37] utamanya
laktat yang terbentuk dalam sel dengan kapasitas glikolitik yang tinggi (mis. serat
otot tipe II) dapat diekstrusi ke kompartemen ekstraselular dan ditangkap oleh
hepar untuk glukoneogenesis atau sel-sel beroksidatif tinggi (mis. Serat otot tipe
I)
dan penggunaannya sebagai sumber energi. Namun, seperti yang dinyatakan oleh
Brooks [39], tidak ada tracer yang terlihat sebagai bentuk piruvat atau alanin,
yang bisa diharapkan apabila oksidasi laktat telah tercapai di dalam sitosol.
Sejalan dengan studi ini, oksidasi laktat secara langsung diamati pada sel
mitokondria tikus yang diisolasi [18] dan dengan menggunakan
magnetic
resonance spectroscopy (MRS) jantung tikus diisolasi secara perfusi [40]. Selain
itu, kompartementalisasi metabolisme juga ditunjukkan dalam sel-sel ini, dengan
glikolisis derived laktat yang lebih dulu dikeluarkan melalui serat, sedangkan
eksogen laktat diserap dan dikirim ke mitokondria sebagai sumber energi
potensial.
Namun, agar energi ini tergali dan dapat digunakan secara efektif, maka
energi tersebut harus mendapatkan suatu perintah untuk konversi laktat menjadi
piruvat ketika di dalam retikulum mitokondria. Memang, beberapa penelitian
telah melaporkan adanya LDH dalam mitokondria jantung [18, 41, 42]. Studi ini
menguatkan penemuan awal dari Baba dan Sharma [16], langkah awal untuk
mendemonstrasikan keberadaan LDH mitokondria (mLDH) pada jaringan ini
menggunakan kombinasi teknik imunohistokimia dan mikroskop elektron, yang
menginisiasikan spekulasi pada keterlibatan organel ini dalam metabolisme
aerobik laktat.
Sejauh ini, hanya satu studi yang menyatakan penolakan terhadap ILS dalam
jantung, karena studi tersebut telah gagal memperoleh oksidasi laktat yang
ekspresif dalam mitokondria tikus in situ [43]. Namun hal tersebut diperdebatkan
bahwa metode pekerjaan ini mengakibatkan hilangnya mLDH selama persiapan
sampel dan bahwa nilai yang rendah dari oksidasi yang diperoleh merefleksikan
suatu jumlah sisa yang kecil di dalam mitokondria intermiofibrilar yang terdapat
di bagian paling dalam serat tersebut [20].
merupakan
mekanisme
sebenarnya
bagaimana
oksidasi
mitokondria di dalam sel-sel ini. Penegasan terakhir ini akan diperkuat ketika
menganalisis studi yang ditunjukkan dalam jaringan tubuh lainnya.
7. Saraf
Meskipun jaringan saraf bukan sisi utama tubuh yang bergerak, sel saraf
memang dapat menggunakan laktat sebagai sumber energi [7, 44]. Oleh karena
itu, dugaan mengenai adanya ILS dalam otak membantu untuk mendukung
pertukaran laktat astrosit-neuron yang telah didemonstrasikan [45], yang dapat
disimpulkan sebagai contoh pertukaran laktat antar sel tetapi hanya di antara
dua sel saraf ini.
Sekarang ini, hal tersebut telah ditunjukkan bahwa mitokondria sel granular
serebral tikus mampu mengoksidasi laktat secara langsung, sebagaimana adanya
mLDH dalam ruang dalam mitokondria oleh analisis imunologik [46]. Selain itu,
hal
tersebut
diobservasi,
imunohistologikimia,
menggunakan
elektroforetik
dan
analisis
13
itu memiliki afinitas yang sangat berbeda dari substrat dan oleh
Dalam jaringan utama ini, ILS bersifat sangat polemik. Karena hal ini
merupakan topik utama perdebatan, kami memilih untuk membaginya menjadi
bagian-bagian utamanya. Pertama, studi yang telah dicoba untuk memperoleh
respirasi mitokondria yang signifikan dari laktat dan mencari untuk menempatkan
mLDH di dalam retikulum mitokondria akan disajikan. Kemudian, kami akan
menggambarkan diskusi mengenai isoform MCT yang bekerja dalam proses ini,
dan pada akhirnya, kami akan menguraikan LOX, dalam menduga bagaimana
mekanisme oksidasi laktat terjadi ke dalam mitokondria.
8.1 Oksidasi Laktat Mitokondria dan mLDH. Ada banyak sekali perdebatan
dalam literatur apakah mitokondria mengandung suatu isoform LDH dan
menunjukkan okidasi laktat secara langsung. Penyelidikan terhadap LDH yang
diduga di dalam mitokondria pada dasarnya bersandar pada dua pendekatan: (1)
isolasi fraksi mitokondria yang bebas dari konstituen selular lainnya yang diikuti
oleh pernafasan uji aktivitas enzim dan (2) histologi jaringan yang diikuti oleh
kolokalisasi mitokondria dan immunolabelling LDH. Tiap metode ini memiliki
hakikat yang sangat rumit yang dapat menjelaskan ketidaksesuaian antara studistudi yang ditinjau di bawah ini.
Oksidasi laktat oleh otot rangka tikus telah dibuktikan melalui analisis karbon
berlabel metabolisme substrat. Data ini menunjukkan bahwa konversi laktat
menjadi piruvat berlangsung dalam mitokondria bukan di sitosol [ 51 ] . Di tahun
yang sama, Brooks dkk. [18] menunjukkan oksidasi laktat eksogen dalam
mitokondria tikus yang terisolasi, serta terjadinya suatu mLDH pada jaringan ini
dengan menggunakan immunolabelling partikel emas dan mikroskop elektron.
Selain itu, isoform mLDH dan pola distribusinya yang berbeda dari LDH
ditemukan di kompartemen seluler sekitarnya,
temuan sebelumnya oleh Baba dan Sharma [16], mengenai kehadiran mLDH di
otot rangka, dan Nakae dkk. [52], yang menunjukkan kolokalisasi LDH dengan
mitokondria enzim suksinat dehidrogenase pada tikus, dan karenanya telah
memberikan kesimpulan oleh Brooks dkk. [18] bahwa laktat
merupakan
10
Selain itu, terdapat argumen lain yang dikutip oleh Yoshida dkk. [56] sebagai
upaya untuk membantah konsep ILS. Mereka menggunakan studi SzczesnaKaczmarek [57], yang pertama menunjukkan oksidasi laktat secara langsung
oleh mitokondria (dan satu sama lain yang menunjukkan mLDH dalam otot
tikus),
tetapi
dalam
penelitian
berikutnya
dengan
manusia
mereka
sebelumnya [43, 53, 54, 58] dan mencerminkan ketiadaan mLDH dan dan
begitupun pada ILS.
Sebenarnya, hal ini cukup menarik bahwa tidak ada kelompok lain yang
berhasil meniru hasil Brooks dkk. [18]. Oleh karena itu, begitu banyak yang
mengemukakan bahwa hasil penelitian ini dapat mencerminkan beberapa tingkat
kontaminasi oleh LDH sitosol atau oksidasi malat yang lebih baik dibandingkan
dengan laktat [55, 56]. Namun demikian, petunjuk- petunjuk ini ditolak oleh
Brooks dan Hashimoto [59]. Mereka menyatakan bahwa kehadiran struktur yang
diperlukan untuk ILS ditunjukkan beberapa kali dan dengan berbagai pendekatan
11
metodologi. Selain itu, mereka menyatakan bahwa protease yang digunakan oleh
Yoshida dkk. [56] (Subtilisin A) memuncak dengan hilangnya komponen dasar
dari ILS: mLDH dan MCT1.
Mungkin, perlakuan protease betul- betul merupakan suatu kejahatan dalam
hal ketidaksepakatan tentang ILS pada otot rangka ;. Baru-baru ini, kelompok
peneliti lain mengaku telah meniru hasil penelitian dari Brooks dkk. [18] dalam
sebuah uji pendahuluan [60]. Dengan menggunakan mitokondria dari otot
gastrocnemius kelinci, didapatkan peningkatan fluoresensi dari intramitochondrial
NAD(P)H. Secara bersamaan, mereka juga melaporkan adanya
mLDH.
Hebatnya, tak ada satu pun dari hasil ini yang dapat diproduksi ulang ketika
protease digunakan. Mengenai masalah protease ini, dapat dikatakan bahwa
dugaan hilangnya mLDH saat terjadi proses di jaringan dengan kehadiran dari
protease mengartikan bahwa mLDH terletak di kompartemen selular yang mudah
diakses oleh protease, yaitu di luar membran mitokondria bagian dalam.
The
MitoCarta
available
at
http://mitominer.mrc-mbu.cam.ac.uk/
12
13
Yoshida dkk. [56] dan Benton dkk. [63] mengabaikan bukti kuat bahwa
mitokondria terdapat dalam sebuah struktur retikulum [64] yang sebenarnya
betul - dan bahwa metodologi yang digunakan oleh mereka mengacaukan
mitokondria
dan
karenanya
hilanglah
beberapa
konstituen
dan
fungsi
mitokondria, dan juga adanya kontaminasi sampel oleh isoform MCT yang
berkaitan dengan struktur selular lainnya.
Pada poin ini, gagasan MCT1 sebagai mMCT menjadi lebih kuat dan studi ini
telah mengambil sebuah pembelajaran baru. Sebagai contoh, Hashimoto dkk. [20]
menggunakan
kombinasi
kuat
confocal
scanning
microscopy,
14
rantai transpor elektron relatif lebih teroksidasi selama aktivitas. Faktor-faktor ini
memfasilitasi masuknya laktat dan terjadinya oksidasi di mitokondria, sebab
lingkungan mendukung adanya piruvat dan perpindahan H + melalui siklus asam
sitrat dan ATP-ase mitokondria, secara berturut- turut. Selain itu, seperti yang
disebutkan sebelumnya, karakteristik LDH tidak mendukung terjadinya oksidasi
laktat di sitosol. Sehingga, model mekanismenya mengarahkan laktat yang
teroksidasi oleh mLDH, yang memungkinkan berlabuh ke luar membran
mitokondria dalam hubungannya dengan COX.
Reaksi endergonik ini tampaknya digabungkan dengan perubahan eksergonik
redoks pada COX selama transpor elektron di mitokondria. Dengan kata lain,
suasana pengoksidasi pada COX mendukung terjadinya konversi laktat- piruvat.
Setelah reaksi ini terjadi, molekul piruvat yang baru dibentuk akan meninggalkan
ruang intermembran di mana ia terbentuk dan diangkut oleh MCT1 ke matriks
mitokondria, untuk selanjutnya dikatabolisme oleh proses respirasi selular [15,
20, 37].
Sebagai kesimpulan, berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam jaringan
otot rangka, kita dapat menyimpulkan bahwa (1) laktat memang dapat dioksidasi
oleh mLDH pada otot rangka mitokondria dan (2) proses oksidasi menggunakan
MCT1 untuk transport piruvat berikutnya ke matrix mitokondria. Meski menjadi
model yang relatif masih baru, dan hanya didukung oleh beberapa studi, LOX
memiliki beberapa kemungkinan mekanisme konsumsi laktat pada otot rangka
dan dengan demikian dapat membantu untuk menjelaskan mengapa pelatihan
meningkatkan laktat yang dihilangkan oleh otot-otot aktif dan juga mengerahkan
peran dalam akumulasi laktat selama latihan [20, 65]. Adanya LOX pada
mitokondria cukup masuk akal karena titik penguatan lainnya adalah bahwa
15
struktur ini telah dilaporkan dalam berbagai studi tentang proteome mitokondria
[66, 67].
9. Peran Laktat dalam Biogenesis Mitokondria
Setelah proposal LOX, hashimoto dkk [68] menyelidiki efek paparan laktat
dalam kultur sel L6 dan menemukan hubungan dengan metabolit dan juga
peningkatan konsumsi O2, memacu terbentuknya reactive oxygen specires (ROS)
seperti hidrogen peroksida (H2O2). Sebagai hasilnya, satu peristiwa kaskade
dimulai, yang meningkatkan ekspresi beberapa gen yang berhubungan dengan
biogenesis mitokondria dan seterusnya meningkatkan massa mitokondria. Selain
itu, paparan laktat juga meningkatkan seluruh protein yang berhubungan dengan
LOX. Sebagai tambahan, hal ini juga telah dibuktikan bahwa wujudnya sebagai
suatu jaringan yang dinamis, dimana mitokondria terbentuk secara individual
hanya sementara.
16
10. Kesimpulan
Sebagai ringkasan, laktat tampaknya menjadi monokarboksilat yang
dioksidasi oleh retikulum mitokondria secara in vivo, khususnya di situasi dimana
ratio laktat/piruvat meninggi, seperti selama usaha latihan fisik yang intens. Lebih
lanjut, laktat bertindak sebagai bargaining chip di antara jaringan, dan
perpindahan glikogen,yang
resintesis ATP dalam berbagai macam mitokondria di dalam sel tubuh. ILS dapat
menjelaskan bagaimana mekanisme ini terjadi. Melalui ILS, metabolisme ini
dapat langsung dikirim oleh mitokondria ke jaringan yang terpenting saat latihan
dan dioksidasi oleh LOX, paling tidak di jaringan lurik dan saraf, dimana
keberadaan berbagai komponen telah diperlihatkan. Situasi ini menyatakan bahwa
banyaknya bentuk laktat yang dioksidasi tanpa pernah berpindah dari otot, dan
bahkan tanpa berpindah dari proses produksi sel. Lebih lanjut, hal ini
menunjukkan bahwa paparan laktat menuju ROS berikutnya dan bahwa stress
oksidatif ini bertanggung jawab terhadap (1) Aktivasi beberapa gen yang cocok
dengan biogenesis mitokondria dan (2) dan bahkan mungkin mempengaruhi
morfologi pada seluruh retikulum mitokondria, dan turut pula berpengaruh di
kedua rate fusi dan fisi mitokondria. Utamanya di otot rangka, Konsep ILS
datang untuk mengubah pemahaman kita terhadap sistem energi maupun interaksi
yang terjadi diantaranya. Dalam pandangan baru ini, lebih dari dua sistem energi
relatif yang terisolasi, dapat terlihat sebagai dua bagian yang terpisah pada sistem
interkoneksi yang sama, sebab yang satu bertindak sebagai bahan bakar bagi yang
lain [37, 70]. Kadar suplai ATP dari kedua sistem ini berbeda dan diregulasi
secara berbeda pula.
Ucapan Terima Kasih
Para penulis hendak mengucapakan terima kasih pada Tiago Rezende Figueira
atas komentarnya pada penelitian ini. Tidak ada sedikitpun pendanaan yang diterima
17
untuk pekerjaan ini dari organisasi manapun, dan tidak ada sedikitpun konflik yang
menjadi perhatian.
18