Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neonatus adalah sebutan bagi bayi yang usia 0 40 hari, oleh karena
itu, neonatus masih sangat rentan terhadap lingkungan yang baru dirasakan,
sehingga banyak neonatus yang terkena berbagai macam penyakit infeksi yang
dapat menyebabkan kematian, tak hayal kematian neonatus terus meningkat di
tiap tahunnya (Arini, H, 2012).
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator
kesehatan yang sensitif. AKB di Negara-negara ASEAN dan SEARO (South
East Asia Regional Office) antara 2,4 dan 8,8. Indonesia memiliki AKB 34 per
1000 kelahiran hidup dan berada di peringkat 10 di antara 18 negara tersebut
(Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Berdasarkan data Departemen Kesehatan
RI tahun 2010, angka kematian bayi di Indonesia tercatat sebanyak 41,4 per
1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010).
Laporan WHO tahun 2011 angka kematian bayi baru lahir di
Indonesia adalah 41,4 per 1000 kelahiran hidup. Jika angka kelahiran hidup di
Indonesia sekitar 5 juta per tahun dan angka kematian bayi 41,4 per 1000
kelahiran hidup, berarti sama halnya dengan setiap hari 246 bayi meninggal,
setiap satu jam 10 bayi Indonesia meninggal, jadi setiap enam menit satu bayi
Indonesia meninggal (Roesli Utami, 2011).

Kematian bayi tertinggi di dunia masih disebabkan oleh penyakit


infeksi. Penyakit infeksi menyebabkan kematian pada bayi berusia kurang dari
6 bulan. Pada tahun 2010 Sepsis Neonatorum (18%), Diare (15%), dan Malaria
(8%) tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi (Kompas, 2012).
Angka kejadian sepsis neonatorum masih cukup tinggi dan
merupakan penyebab kematian utama pada neonatus. Hal ini dikarenakan
neonatus rentan terhadap infeksi. Kerentanan neonatus terhadap infeksi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis
dan mudah rusak, kemampuan fagositosis dan leukosit immunitas masih
rendah. Berdasarkan perkiraan World Health Organitation (WHO) hampir
semua 98% dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang.
Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan 42%
kematian neonatal disebabkan infeksi seperti: sepsis, tetanus neonatorum,
meningitis, pneumonia, dan diare (Imralchair, 2011).
Menurut DEPKES RI angka kematian sepsis neonatorum cukup
tinggi 13 - 50% dari angka kematian bayi baru lahir. Masalah yang sering
timbul sebagai komplikasi sepsis neonatorum adalah meningitis, kejang,
hipotermi, hiperbilirubinemia, gangguan nafas, dan minum (Depkes, 2010).
Berdasarkan hasil Riskesdas (2010), Kematian neonatal di Propinsi
Lampung cukup tinggi, kematian tersebut disebabkan oleh penyakit infeksi,
salah satunya yaitu penyakit sepsis neonatorum sebesar 40,6 %. Penyakit sepsis
neonatorum tersebut termasuk 10 besar penyakit infeksi yang menyebabkan
kematian neonatal di Profinsi Lampung.

Faktor - faktor resiko untuk terjadinya sepsis neonatus perlu juga


diketahui. Faktor resiko dari sepsis neonatus terdiri faktor pejamu, sosioekonomi, riwayat persalinan, perawatan bayi baru lahir, dan kesehatan serta
keadaan gizi ibu, merupakan faktor-faktor resiko terpenting pada sepsis
neonatal (Arini, H).
Dari laporan penelitian oleh Syamsul Arifin (2010), pada sepsis
neonatal yang terjadi segera setelah lahir, menunjukkan adanya satu atau lebih
faktor resiko pada riwayat kehamilan dan persalinan. Faktor-faktor tersebut
adalah kelahiran kurang bulan, berat badan lahir rendah, ketuban pecah dini,
infeksi maternal peripartum, kelahiran aseptik, kelahiran traumatik, dan
keadaan hipoksia. Pada umumnya sepsis neonatal tidak akan terjadi pada bayi
lahir cukup bulan dengan riwayat kehamilan dan persalinan normal. Dari
faktor-faktor diatas dapat diringkas menjadi dua faktor besar yaitu faktor ibu,
anak dan ada juga yang membaginya menjadi faktor mayor - minor.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis merasa tertarik untuk
meneliti lebih jauh tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian
Sepsis Neonatorum.

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen Perawatan Luka
    Manajemen Perawatan Luka
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Perawatan Luka
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Perawatan Luka
    Manajemen Perawatan Luka
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Perawatan Luka
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • RTL - Mik 13. Lu.
    RTL - Mik 13. Lu.
    Dokumen1 halaman
    RTL - Mik 13. Lu.
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Biodata Penulis
    Biodata Penulis
    Dokumen11 halaman
    Biodata Penulis
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Hipopituitarisme
    Hipopituitarisme
    Dokumen11 halaman
    Hipopituitarisme
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • GASTRITIS
    GASTRITIS
    Dokumen16 halaman
    GASTRITIS
    vifitriyani
    75% (4)
  • Data Mentah2
    Data Mentah2
    Dokumen4 halaman
    Data Mentah2
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab I Kti
    Bab I Kti
    Dokumen7 halaman
    Bab I Kti
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Kti
    Bab Iv Kti
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv Kti
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Kti
    Bab Iv Kti
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv Kti
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kuisioner
    Lembar Kuisioner
    Dokumen3 halaman
    Lembar Kuisioner
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kuisioner
    Lembar Kuisioner
    Dokumen3 halaman
    Lembar Kuisioner
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • BAB III KTI A-Zee
    BAB III KTI A-Zee
    Dokumen5 halaman
    BAB III KTI A-Zee
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • BPJS Uu
    BPJS Uu
    Dokumen15 halaman
    BPJS Uu
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • RTL Pakem
    RTL Pakem
    Dokumen1 halaman
    RTL Pakem
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Rahmatulloh Akbari
    Rahmatulloh Akbari
    Dokumen1 halaman
    Rahmatulloh Akbari
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Cheklist (Recovered)
    Cheklist (Recovered)
    Dokumen1 halaman
    Cheklist (Recovered)
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Perjalanan UU BPJS SEJARAH PERJALANAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA
    Sejarah Perjalanan UU BPJS SEJARAH PERJALANAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA
    Dokumen38 halaman
    Sejarah Perjalanan UU BPJS SEJARAH PERJALANAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA
    Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bahasa Indonesia
    Tugas Bahasa Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Tugas Bahasa Indonesia
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Guru Binaan Baru
    Guru Binaan Baru
    Dokumen2 halaman
    Guru Binaan Baru
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kti
    Bab Iii Kti
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii Kti
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Rahmatulloh Akbari
    Rahmatulloh Akbari
    Dokumen1 halaman
    Rahmatulloh Akbari
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat
  • Bejuluk Beadek
    Bejuluk Beadek
    Dokumen4 halaman
    Bejuluk Beadek
    Izzy Minak Permato Mego
    0% (1)
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Izzy Minak Permato Mego
    Belum ada peringkat