Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan
: Perilaku Kekerasan
2. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Perilaku Kekerasan
b. Penyebab Perilaku Kekerasan
c. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
d. Cara Pencegahan Perilaku Kekerasan
3. Sasaran
: Klien
4. Waktu
: 19 November 2016
5. Tempat
: Ruang Intensif Pria RRSJ Sambang Lihum
6. Penyuluh
:Mahasiswa Program Profesi Ners B Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
7. Metode
: Ceramah
8. Media
:Leaflet
9. Tujuan
:
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran mampu
mengenal dan mengerti Perilaku Kekerasan
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengerti dan memahami Perilaku Kekerasan
2) Klien dapat mengetahui penyebab Perilaku Kekerasan
3) Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala Perilaku Kekerasan
4) Klien dapat menyebutkan cara pencegahan Perilaku Kekerasan
10. Materi
a.
b.
c.
d.

Pengertian Perilaku Kekerasan


Penyebab Perilaku Kekerasan
Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
Cara Pencegahan Perilaku Kekerasan

11. Kegiatan Penyuluhan


Waktu

Tahap
kegiatan

K e g i a t an
Penyuluh
1. Membuka acara dengan
mengucapkan

salam

Sasaran
1. Menjawab salam dari
penyuluh

kepada sasaran
5
Menit

Pembukaan

2. Menyampaikan topik dan


tujuan

penkes

kepada

sasaran tentang perilaku


kekerasan

2. Mendengarkan
penyuluh
menyampaikan topik
dan tujuan.

1. Menjelaskan

15

Kegiatan

Menit

Inti

materi

1. Mendengarkan

penyuluhan

kepada

penyuluh

sasaran

dengan

menyampaikan materi

menggunakan leaflet dan


alat peraga
1. Memberikan pertanyaan
kepada sasaran tentang
materi

yang

1. Menjawab pertanyaan
dari penyuluh

sudah

disampaikan penyuluh

5Meni

Evaluasi/

Penutup

2. Menyimpulkan

materi

2. Mendengarkan

penyuluhan yang telah

penyuluh

disampaikan

menyimpulkan materi

kepada

sasaran
3. Menutup

acara

dan

3. Mendengarkan

mengucapkan salam serta

penyuluh

terima

acara dan menjawab

kasih

kepada

sasaran.

menutup

salam

12. Evaluasi
a. Sebutkan Pengertian Perilaku Kekerasan
b. Sebutkan Penyebab Perilaku Kekerasan
c. Sebutkan Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
d. Sebutkan Cara Pencegahan Perilaku Kekerasan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini perilaku
kekerasaan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Perilaku kekerasaan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu perilaku
kekerasaan saat sedang berlangsung atau perilaku kekerasaan terdahulu (riwayat
perilaku kekerasaan). (Keliat, Budi Anna, Akemat, dkk. 2010, 126)
Kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukantindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,orang lain maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkanperasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen,1995).

Perilaku kekerasan adalah perilaku individu yang dapat membahayakanorang,


diri sendiri baik secar fisik, emosional, dan atau seksualitas (Nanda,2005).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yangbertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis(Berkowitz, 1993 dalam Depkes,
2000)
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi
1) Psikologis
Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat
timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu
perasaan

ditolak,

berpengaruh.

dihina,

Sesorang

dianiayaan

yang

atau

mengalami

saksi
hambatan

penganiayaan
dalam

juga

mencapai

tujuan/keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia


merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu
dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya maka
dia menghadapinya dengan kekerasan.

2) Perilaku
Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasan dirumah atau di luar rumah, semua aspek ini
menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan. Manusia pada
umumnya mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin
dihargai dan diakui statusnya. Sehingga Kebutuhan akan status dan prestise
juga mempengaruhi perilaku seseorang untuk melakukan kekerasan
3) Sosial budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan kontrol sosial
yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah
perilaku kekerasan diterima (permisive).
4) Bioneurologis
Banyak pendapat bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus
temporal dan ketidakseimbangan neurotransmiter turut berperan dalam
terjadinya perilaku kekerasan
b. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi dengan
orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik), keputusasaan,
ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku
kekerasan. Demikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan
yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan dan
kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain. Interaksi sosial yang provokatif
dan konflik dapat pula memicu perilaku kekerasan.
3. Tanda dan Gejala
Yosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut:
a. Fisik
1) Muka merah
2) Mata Melotot
3) Tangan mengepal
4) Rahang mengatup
5) Postur tubuh kaku
6) Jalan mondar-mandir
b. Verbal
1

Bicara kasar

Suara tinggi, membentak atau berteriak

Mengancam secara verbal atau fisik

Mengumpat dengan kata-kata kotor

Suara keras

Ketus

c. Perilaku
1) Melempar atau memukul benda/orang lain
2) Menyerang orang lain
3) Melukai diri sendiri/orang lain
4) Merusak lingkungan
5) Amuk/agresif
d. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
jengkel,

tidak

berdaya,

bermusuhan,

mengamuk,

ingin

berkelahi,

menyalahkan dan menuntut.


e. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
f.

Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.

g. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
h. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.

4. Cara Pencegahan
a. Anjurkan klien untuk apa yang dirasakan saat marah
b. Anjurkan Beri kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan perasaannya
c. Klien mrngungkapkan Perilaku Kekerasan yang biasa dilakukan
d. Diskusikan dengan klien, cara lain yang sehat :
1) Secara Fisik
:
a) Tarik nafas dalam jika kesal
b) Memukul bantal / kasur
c) Olahraga
d) Pekerjaan yang memerlukan tenaga
2) Secara Verbal
: Katakan bahwa anda sedang kesal
3) Secara Sosial
: Latihan dalam kelompok cara marah yang sehat
4) Secara Spiritual : Wudlu, Shalat, Berdoa, Berdzikir

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Cegah dan hindari kekerasan, diakses tanggal 17 Maret 2016. Jam
19.00 WIB dari http://www.orangtua.org/cegahdanhidarikekerasan=804
Dadang Hawari. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Schizofrenia. FKUI:
Jakarta.
Keliat Budi Ana.1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi I. Jakarta : EGC
Keliat Budi Ana.1999. Gangguan Konsep Diri. Edisi I. Jakarta : EGC
Stuart GW, Sundeen.1995. Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.).St.Louis Mosby Year Book
WF Maramis. 1998. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta :EGC
Keliat, Budi Anna, Akemat, dkk. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai