LAPORAN PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Pengertian
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkanoleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini
adalah
kulminasi
penyakitserebrovaskuler
selama
beberapa
tahun
B. Manifestasi Klinik
Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung pada lokasi pendarahan
dan jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya muncul tiba-tiba,
tanpa peringatan, dan sering selama aktivitas.
Manifestasi klinis stroke menurut Smeltzer & Bare (2002), antara lain:
defisit lapang pandang, defisit motorik, defisit sensorik, defisit verbal,
defisit kognitif dan defisit emosional.
1. Defisit Lapang Pandangan
a. Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan
penglihatan
b. Kesulitan menilai jarak
c. Diplopia
2. Defisit Motorik
a. Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang
sama).
b. Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama).
c. Ataksia (Berjalan tidak mantap, dan tidak mampu menyatukan
kaki.
d. Disartria (Kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang
sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara.
e. Disfagia (Kesulitan dalam menelan)
3. Defisit Sensorik : kebas dan kesemutan pada bagian tubuh
4. Defisit Verbal
a. Afasia ekspresif (Tidak mampu membentuk kata yang dapat
dipahami)
b. Afasia reseptif (Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan)
c. Afasia global (kombinal baik afasia reseptif dan ekspresif)
5. Defisit Kognitif
a. Kehilangan memori jangka pendek dan panjang
b. Penurunan lapang perhatian
c. Kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
d. Perubahan penilaian
6. Defisit Emosional
a. Kehilangan kontrol diri
b. Labilitas emosional
c. Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stres
d. Depresi
e. Menarik diri
f. Rasa takut, bermusuhan dan marah
g. Perasaan isolasi
C. Etiologi
Stroke hemoragik terjadi pada otak yang mengalami kebocoran atau
pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah menggenangi
atau menutupi ruang - ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang
mengenangi atau menutupi ruang - ruang jaringan sel otak akan
stroke hemoragik
biasanya
terjadi
pada
aneurisma
malformation (AVM).
sakular
atau
perdarahan
dari
arteriovenous
Gangguan perfusi
jaringan
serebral
Vasospasme Arteri
serebral
Iskemik/infark
Deficit neurologi
Hemisfer Kanan
Hemisfer Kiri
Hemiparase/plegi
kiri
Hemiparase/plegi
kanan
Deficit perawatan
diri
Hambatan
Mobilitas
fisik
Risiko gangguan
Risiko
integritas
ketidakseimban
kulit
gan nutrisi
Kerusakan kontrol
syaraf motorik
Kontrol spingter
ani menhilang
Inkontinensia
urine/retensi
urine
Gangguan
Eliminasi
Urine
E. Penatalaksanaan Medis
Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah :
1. Posisikan kepala dan badan atas 20 30 o, posisi miring jika muntah
dan boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila
perlu diberikan oksigen sesuai kebutuhan
3. Tanda-tanda vital usahakan stabil
4. Bedrest
5. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
Mengobati penyebabnya,
Neuroprotektor
Tindakan pembedahan
Menurunkan TIK yang tinggi
F. Komplikasi
Komplikasi stroke hemoragik meliputi ( Smeltzer & Bare,2001) :
1. Hipoksia Serebral.
2. Penurunan Darah Serebral.
3. Luasnya Area Cedera.
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Identitas klien
Meliputi : nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama, alamat,
pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan tanggal pengkajian
diambil.
B. Keluhan utama
Keluhan yang sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan
kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo,
tidak dapat berkomunikasi, dan penurunan tingkat kesadaran.
C. Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak,
pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri
kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping
gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
9. Leher
Simetris, kaku kuduk, tidak ada benjolan limphe nodul.
10. Thoraks
Gerakan dada simetris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste
(-), perkusi resonan, rhonchi -/- pada basal paru, wheezing -/-,
vocal fremitus tidak teridentifikasi.
11. Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas
kanan ics 2 sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi
dullness. Bunyi S1 dan S2 tunggal; dalam batas normal, gallop(-),
mumur (-). capillary refill 2 detik .
12. Abdomen
Terjadi distensi abdomen, Bising usus menurun.
13. Genitalia-Anus
Pembengkakan pembuluh limfe tidak ada., tidak ada hemoroid,
terpasang kateter.
14. Ekstremitas
Akral hangat, kaji edema , kaji kekuatan otot , gerak yang tidak
disadari , atropi atau tidak, capillary refill, Perifer tampak pucat
atau tidak.
2. Diagnosa Keperawatan.
1) Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan
aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intracranial.
2) Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan kontrol
otot facial atau oral.
3) Gangguan mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
kerusakan
neuromuscular
4) Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan menelan.
5) Deficit perawatan diri berhubungan dengan hemiparese/hemiplegi.
3. Intervensi
No
Diagnosa
1. Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
berhubungan dengan
gangguan aliran darah
sekunder
akibat
NOC
NIC
NOC :
NIC :
1. Circulation status
2. Tissue Prefusion : cerebral
Kriteria Hasil :
Peripheral
Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
peningkatan
intracranial.
2.
Gangguan komunikasi
verbal berhubungan
dengan
kehilangan
kontrol otot facial atau
oral.
NOC
1. Anxiety self control
2. Coping
3. Sensory function : hearing
& vision
4. Fear self control
Kriteria hasil :
1. Komunikasi : penerimaan,
NIC
Communication
Enhancement : Speech
Deficit.
1. Gunakan penerjemah,
jika diperlukan
2. Beri satu kalimat simple
setiap bertemu, jika
3.
diperlukan
3. Dorong pasien untuk
berkomunikasi secara
perlah
dan
untuk
mengulangi permintaan
4. Berikan pujian positif
Communication
Enhancement : Hearing
Defisit
Communication
Enhancement : Visual
defisit
Ansiety Reduction
Active Listening
NIC :
Exercise
therapy
:
ambulation
1. Monitoring vital sign
sebelm/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
2. Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan
perasaan
dalam
meningkatkan kekuatan
dan
kemampuan
berpindah
4.
Memperagakan
penggunaan alat Bantu
untuk
mobilisasi
(walker)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
4. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang telah disusun
pada uraian rencana keperawatan.
5. Evaluasi
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif
(dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan
proses dan evaluasi akhir). Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam
asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien perlu dilakukan
evaluasi dengan beberapa pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung
dan Stroke. Penerbit Dianloko, Yogyakarta
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 3
Jakarta : EGC
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Junaidi, I. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit Andi, Yogyakarta
Marilynn, E. Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. EGC
NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Nanda Nic-Noc.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda,Jilid 1.Jakarta:MediaActionPublishing