Anda di halaman 1dari 5

OSTEOPOROSIS

DEFINISI
Penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan densitas massa
tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh
dan mudah patah.
KLASIFIKASI
1. Osteoporosis primer tidak diketahui penyebabnya
a. Osteoporosis tipe 1 pasca menopause, defisiensi estrogen
b. Osteoporosis tipe 2/senilis gangguan absorbsi kalsium diusus
sehingga
menyebabkan
hiperparatiroid
sekunder
yang
mengakibatkan timbulnya osteoporosis
2. Osteoporosis sekunder diketahui penyebabnya
FAKTOR RESIKO
Factor resiko osteoporosis
1. Umur
2. Kaukasoid & oriental > kulit hitam
3. Permepuan > laki-laki
4. Riwayat keluarga
5. Defisiensi kalsium
6. Aktivitas fisik kurang
7. Obat-obatan (kortikosteroid, anti konvulsan, heparin, siklodporin)
8. Merokok, alcohol
9. Defisiensi estrogen, androgen
10.
Tirotoksikosis, hiperparatiroid primer
11.
Penyakit kronik (sirosis, gagal ginjal)
Factor resiko fraktur panggul terjatuh
1. Penurunan respon protektif
a. Kelainan neuromuscular
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan keseimbangan
2. Gangguan penyediaan 1bsorb malabsorbsi
3. Peningkatan fragilitas tulang
a. Densitas massa tulang rendah

b. hiperparatiroid
PATOFISIOLOGI
Peran estrogen

estradiol terutama dihasilkan oleh ovarium

estrogen berperan pada pertumbuhan seks sekunder wanita dan


pertumbuhan uterus, mempengaruhi profil lipid dan endotel pembuluh
darah, hati, tulang, SSP, system imun, KV, GI

efek tak langsung estrogen pada tulang regulasi absorbs kalsium di


usus, ekskresi kalsium di ginjal, sekresi paratiroid, modulasi vitamin D

menurunkan produksi berbagai sitokin

peran kalsium, fosfor, paratiroid, dan vitamin D


KALSIUM & FOSFOR
1. Tempat penyimpanan : trabeculae ( bila diperlukan oleh jaringan tubuh
yang lain, maka kalsium akan diambil dari trabeculae)
2. Fungsi : menjaga integritas struktur rangka
3. Absorbs : usus ; ekskresi : tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal
PARATIROID
1. Fungsi :
a. Pelepasan Ca di tulang
b. Meningkatkan absorbsi diusus
c. Mengurangi pengeluaran Ca dari ginjal dengan jalan
meningkatkan reabsorbsi tubulus untuk meningkatkan Ca
serum
VITAMIN D
1. Fungsi :
a. Meningkatkan absorbs Ca di usus
b. Mobilisasi Ca dari tulang bila diperlukan

osteoblas dan osteoklas

patof osteoporosis tipe 1

estrogen juga berfungsi menurunkan produksi sitokin seperti IL1, IL6,


TNF yang berfungsi meningkatkan kerja osteoklas. Pada menopause
terjadi penurunan estrogen yang berakibat osteoklas meningkat.

Menopause menurunkan absorbsi kalsium di usus dan meningkatkan


ekskresi kalsium di ginjal. Untuk mengatasi ketidakseimbangan
kalsium, maka kadar PTH akan ditingkatkan sehingga osteoporosis
akan semakin berat.

Menopause dapat menurunkan sintesis protein yang membawa vitamin


D

patof osteoporosis tipe 2

pada orang tua, sering mengalami penurunan asupan kalsium dan


vitamin D, malabsorbsi, dan kurangnya terpapar sinar matahari
defisiensi kalsium hiperparatiroid sekunder meningkatnya
resorbsi tulang dankehilangan massa tulang osteoporosis

defisiensi vitamin K meningkatkan osteokalsin osteoporosis

pada pria, defisiensi estrogen menyebabkan kehilangan massa tulang


trabekular yang linier penipisan trabekula tanpa disertai putusnya
trabekula seperti pada wanita karena wanita mengalami penurunan
kadar estrogen yang drastic pada masa menopause

bertambahnya umur meningkatnya remodeling endokortikal dan


intra kortikal meningkatnya factor resiko fraktur tulang kortikal
seperti fraktur femur proksimal

DIAGNOSIS
Anamnesis

1. adanya fraktur biasanya kolum femoris


2. imobilisasi lama
3. penurunan tinggi badan
4. kurangnya paparan sinar matahari, asupan kalsium, fosfor dan vit D
5. obat-obatan kortikosteroid, hormone tiroid, antikonvulsan, heparin,
antacid
6. alcohol dan merokok
7. penyakit lain ginjal, saluran cerna, endokrin, insufisiensi pancreas
8. riwayat haid
9. riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
1. penurunan tinggi badan
2. kifosis/gibbus
3. nyeri spinal
4. spasme otot paravertebral
Pemeriksaan penunjang
1. pemeriksaan biokimia tulang
a. manfaat :

prediksi kehilangan massa tulang

prediksi resiko fraktur

evaluasi efektivitas terapi

b. terdiri dari :

kalsium serum

ion kalsium merupakan fraksi kalsium plasma

kalsium urin

fosfor serum

fosfat urin

osteokalsin serum dapat menunjukkan aktivitas formasi


dan resorpsi tulang karena terikat di matriks tulang

piridinolin serum

hormone paratiroid dan vit D

2. radiologi
a. rontgen

b. skintigrafi menggunakan technetium-99, untuk menilai


metastasis pada tulang, tumor primer, osteomielitis, nekrosis
aseptik
c. MRI untuk menilai densitas trabekula dan arsitektur trabekula
3. Densitometry untuk menilai prognosis, prediksi fraktur, diagnosis
osteoporosis
Kategori diagnostik

T-score

Normal

>-1

Osteopenia

<-1

Osteoporosis

<-2,5 (tanpa fraktur)

Osteoporosis berat

<-2,5 (dengan fraktur)

4. biopsy tulang di transiliakal untuk menilai kelainan metabolism


tulang
FRAKTUR, PENATALAKSANAAN, PREVENTIF, KOMPLIKASI, PROGNOSIS????

Anda mungkin juga menyukai