Seorang Bayi Yang dilahirkan merupakan titipan tuhan yang maha esa, setipa
orang tua yang dititipkan seorang anak wajib membesarkan, mendidik, dan memberi
pendidikan sehingga anak bisa bertumbuh dewasa. Setiap anak mempunyai hak untuk
tumbuh dan berkembang serta merasakan hidup yang aman dan nyaman.
Anak-anak adalah generasi bangsa yang akan datang, kehidupan anak-anak
merupakan cermin kehidupan bangsa dan negara. Kehidupan anak-anak yang
diwarnai dengan keceriaan merupakan cermin suatu negara yang memberikan
jaminan kepada anak-anak untuk dapat hidup berkembang sesuai dengan dunia anakanak itu sendiri. Kehidupan anak-anak yang diwarnai dengan rasa ketakutan,
traumatik, sehingga tidak dapat mengembangkan psiko-sosial anak, merupakan
cermin suatu negara yang tidak peduli pada anak-anak sebagai generasi bangsa yang
akan datang. Disisi lain masa anak-anak merupakan masa yang sangat menentukan
untuk terbentuknya kepribadian seseorang.
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar dan
pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya meningkat. membuat tekanan terhadap
lingkungan hidup menjadi sangat besar yang membuat banyak penduduk Indonesia
hidup di bawah garis kemiskinan. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang
sangat cepat membuat mahalnya kebutuhan hidup. Begitupula peran pemerintah
dalam menanggulamgi kemiskinan masih sangat minim, Sehingga kepedulian
terhadap rakyat kecil hampir tidak ada sama sekali.
Perdagangan Anak merupakan masalah sosial yang tidak bisa dilepaskan
dalam negara berkembang. Eksistensi setiap manusia , dalam mengejar pemenuhan
kebutuhan termasuk upaya mengingkatakan kesejahteraan. Dan perlu menjadi
Salah satu kasus penjualan bayi yang terjadi adalah seorang bidan yang
bernama Magdalena Sitepu (49) warga Jalan Perjuangan, Dusun I Batu Penjemuran,
Desa Batu Namorambe ini tampaknya bakal kehilangan kesempatan untuk menjadi
PNS seperti dijanjikan pemerintah. Pasalnya selain berprofesi sebagai bidan,
Magdalena juga nyaru sebagai pebisnis penjualan ilegal bayi. Bukan sendirian,
bahkan sang suami yang bernama Zulkarnain Ginting (53) dibantu Jenda
Sembiring(31) dan Tiara Sembiring (28) turut serta dalam bisnis yang sangat dikutuk
orang sedunia itu.
Bisnis haram itu telah membuat ke-empatnya harus merasakan sakitnya berada
di sel penjara setelah pihak kepolisian Polsek Deli Tua melakukan penangkapan.
Diketahui dari pihak kepolisian, mereka menjual bayi seharga Rp 20 juta untuk bayi
perempuan dan Rp 15 juta untuk bayi laki-laki.Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf
Hondawantri Naibaho didampingi Kasat Reskrim, Kompol Aldi Subartono dan
Kapolsek Delitua, AKP Daniel Marunduri kepada wartawan mengungkap lebih jelas
bahwa pengungkapan kasus penjualan bayi berusia 10 hari tersebut bermula dari
informasi masyarakat yang menyebutkan adanya penjualan bayi yang dilakoni
seorang bidan.
Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian melalui
Reskrim Polsek Delitua yang melakukan undercover buy (penyamaran sebagai
pembeli) terhadap tersangka Magdalena yang berprofesi sebagai Bidan berhasil
ditelusuri domisilinya. Dari hasil penyelidikan tersebut, tersangka Magdalena yang
ditemui petugas dalam penyamaran mengaku bisa memberikan bayi dengan harga Rp
20 juta untuk jenis kelamin perempuan dan Rp 15 juta untuk jenis kelamin laki-laki
dengan syarat pembayaran uang muka sebesar Rp 2 juta.
Pasal 76F jo. Pasal 83 UU Perlindungan Anak memang telah menentukan larangan
memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual.
Namun, ketentuan tersebut tidak merumuskan pengertian perdagangan orang yang
tegas secara hukum.
tindak pidana penjualan/perdagangan anak dan adopsi merupakan hal yang
berbeda.
Akan
tetapi,
memang
dalam
praktiknya,
tindak
pidana
Supplementing
The
United
Nations
Convention
Against