DITERBITKAN
Ditetapkan
Direktur Utama
STANDAR
ASUHAN KEPERAWATAN
I.
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Standar ini dipergunakan untuk seluruh perawat yang bekerja diruang rawat inap,
III.
URAIAN UMUM
1.
PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
2. ETIOLOGI
Diabetes tipe I :
a.
Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan
genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b.
Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c.
Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi
selbeta.
Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin
pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam
proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a.
b.
Obesitas
c.
Riwayat keluarga
3. PATHOFISIOLOGI/PATHWAY DM
4. ASUHAN KEPERAWATAN
NO
DATA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PRIORITAS
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
RENCANA KEPERAWATAN
1.
DS :
DO :
Nausea
Vomitus
Berat
badan
menurun
Turgor
kulit
jelek
Mual/muntah.
Poliuri
Nocturi
Diare
Perut
kembung
Tampak
Pucat.
Anoreksia
Tidak
mengikuti
diet
Penggunaan
diuretik.
Kekurangan
volume
cairan
tubuh
berhubungan
dengan diuresis
osmotik.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama X 24 jam
kebutuhan cairan
atau hidrasi klien
terpenuhi dengan
kriteria hasil :
Klien menunjukkan
hidrasi
yang
adekuat dibuktikan
oleh :
O Tanda-tanda vital
stabil,
O
Nadi
perifer
dapat
diraba,
Turgor kulit dan
pengisian
Kapiler baik,
o Haluaran urine
tepat
secara
individu.
o Kadar elektrolit
dalam
batas
normal.
2.
DS
DO :
Nausea
Vomitus
Berat
badan
menurun
Turgor
kulit
jelek
Perubahan status
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk
menggunakan
glukosa
yang
menyababkan
kehilangan berat
badan,
kelemahan otot,
kehausan,
ketidakcukupan
insulin,
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama .. X 24 jam
kebutuhan
nutrisi
klien
terpenuhi
dengan
kriteria
hasil:
o Klien
dapat
mencerna
jumlah
kalori/nutrien
yang tepat
o Menunjukkan
tingkat energi
biasanya
penurunan
o
masukan
oral,
anoreksia, mual,
peningkatan
metabolisme
protein, lemak.
3.
DS :
DO :
Jumlah
leukosit
menurun
Terdapat
luka
pada
kaki klien
Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
hyperglikemia
atau penurunan
fungsi
leukosit,
penyembuhan
yang
lambat,
gangguan
sirkulasi.
4.
DS :
Klien
mengatakan :
sering
kesemutan,
kadang
teras
kebas
penglihatan
terasa kabur
Resiko tinggi
terhadap
perubahan
persepsi / sensori
(taktil / visual
berhubungan
dengan
ketidakseimbang
an glukosa/insulin
Berat
badan
dicerna, pertahankan keadaan
stabil
atau
puasa sesuai dengan indikasi.
penambahan
Berikan makanan cair yang
berat
badan
mengandung
zat
makanan
kearah rentang
(nutrien) dan elektrolit dengan
biasanya
segera jika klien sudah dapat
mentoleransinya melalui oral.
Observasi
tanda-tanda
hipoglikemia seperti perubahan
tingkat
kesadaran,
kulit
lembab/dingin,
denyut
nadi
cepat, lapar, peka rangsang,
cemas, sakit kepala.
Kolaborasi
melakukan
pemeriksaan gula darah.
Kolaborasi
pemberian
pengobatan
insulin
secara
teratur sesuai indikasi.
Kolaborasi dengan ahli diet.
Setelah dilakukan Pantau tanda / gejala infeksi
tindakan
(suhu tubuh, denyut jantung,
keperawatan
suhu kulit, lesi kulit, keletihan
selama
... X 24 Observasi tanda-tanda infeksi
jam, klien mampu :
dan peradangan.
Mengidentifikasi Tingkatkan
upaya
untuk
pencegahan dengan melakukan
rencana untuk
cuci tangan yang baik pada
mencegah
/
semua orang yang berhubungan
menurunkan
dengan klien termasuk kliennya
resiko infeksi.
sendiri.
Mendemonstras
Lakukan
perubahan
posisi,
mencegah
anjurkan
batuk
efektif
dan
nafas
terjadinya
dalam.
infeksi.
Terbebas dari Pantau hasil laboratorium
tanda
dan
gejala infeksi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ... X 24
jam klien mampu :
O Mengenali dan
mengkompensa
si adanya
kerusakan
Pantau
DO :
Ansietas
Sakit kepala
Lemah otot
Disorientasi
Letargi
Tonus
otot
menurun
dan atau
elektrolit,
perubahan
neurovaskular
perifer
sensori.
O
Mengompensas
i defisit sensori
dengan
memaksimalka
n indra yang
tidak rusak
5.
DS :
DO :
Letih,
Lemah, Sulit
bergerak /
berjalan,
kram otot,
tonus otot
menurun.
Kelemahan,
susah
berjalan/berg
erak, kram
otot,
gangguan
istirahat dan
tidur,
tachicardi/tac
hipnea pada
waktu
melakukan
aktivitas dan
koma
Kelelahan
berhubungan
dengan
penurunan
produksi energi
metabolik.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ... X 24
jam, klien mampu:
Mengungkapka
n peningkatan
tingkat energi.
Menunjukkan
perbaikan
kemampuan
untuk
berpartisipasi
dalam aktivitas
yang diinginkan.
6.
Integritas Ego
Stress, ansietas
Adanya
peradangan
pada daerah
vagina, serta
orgasme
menurun dan
terjadi impoten
Ketidakberdayaan
berhubungan
dengan penyakit
jangka
panjang/progresif
yang tidak dapat
diobati,
ketergantungan
pada orang lain.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama X 24
jam, klien mampu :
Mengakui
perasaan putus
asa.
Mengidentifikasi
cara-cara sehat
untuk
kemampuannya.
Selidiki
adanya keluhan
parestesia, nyeri atau
kehilangan sensasi pada
paha/kaki.
Pengelolan
sensasi perifer
Hindari atau pantau secara ketat
penggunaan dingin dan panas,
seperti bantalan pemanas, botol
air panas, dan bungkusan es.
dengan klien
kebutuhan akan aktivitas.
Berikan
Anjurkan
klien/keluarga untuk
mengekspresikan perasaannya
tentang perawatan di rumah
sakit dan penyakitnya secara
keseluruhan
Tentukan
tujuan/harapan dari
klien atau keluarga.
Berikan
7.
8.
Kurang
pengetahuan
tentang penyakit,
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
pemajanan/mengi
ngat, keselahan
interpretasi
informasi.
DS :
Gangguan
DO :
integritas kulit
Kulit kering, berhubungan
gatal, ulkus dengan
perubahan status
kulit.
metabolik
(neuropati
perifer).
menghadapi
perasaan.
Membantu
dalam
merencanakan
perawatannya
sendiri dan
secara mandiri
mengambil
tanggung jawab
untuk aktivitas
perawatan diri.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama X 24
jam, klien mampu :
o
Mengungkapka
n pemahaman
tentang
penyakit.
o Mengidentifikasi
hubungan
tanda/gejala
dengan proses
penyakit dan
menghubungka
n gejala dengan
faktor
penyebab.
o Dengan benar
melakukan
prosedur yang
perlu dan
menjelaskan
rasional
tindakan.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ... X 24
jam gangguan
integritas kulit
dapat berkurang
atau menunjukkan
penyembuhan.den
gan kriteria hasil :
Kondisi luka
Ciptakan
lingkungan saling
percaya
Diskusikan
pentingnya untuk
melakukan evaluasi secara
teratur dan jawab pertanyaan
klien/orang terdek
Kaji
tanda vital
Kaji
adanya nyeri
Lakukan
perawatan luka
Kolaborasi
pemberian antibiotik
sesuai indikasi.
t.
9.
DS
DO :
Pusing, sakit
kepala,
kesemutan,
kebas
kelemahan
pada otot,
parestesia,gang
guan
penglihatan.
kebas,
kesemutan
pada
ekstremitas,
ulkus pada kaki
yang
penyembuhannya lama,
takikardi,
perubahan
tekanan darah
Resiko terjadi
injury
berhubungan
dengan
penurunan fungsi
penglihatan,
hipoglikemia, dan
gangguan
sensasi taktil
menunjukkan
adanya perbaikan
jaringan dan tidak
terinfeksi
klien tidak
mengalami injury
Kriteria Hasil :
pasien dapat
memenuhi
kebutuhannya
tanpa mengalami
injury
Hindarkan
klien
dengan
ruangan.
Bantu