PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah sebagai media tumbuh tanaman mempunyai fungsi menyediakan
air, udara dan unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman, namun demikian
kemampuan tanah menyediakan unsur hara sangat terbatas. Hal ini terbukti
dengan pemakaian tanah yang terus menerus secara intensif tanpa
penambahan unsur hara mengakibatkan merosotnya produktifitas tanah,
menurunkan hasil panenan dan rusaknya sifat fisik, kimia dan biologi tanah
dan kesuburan tanah.
Pengambilan sisa tanaman serta bahan-bahan buangan turut membantu
suplai nitrogen. Suplai alami demikian ditambah pula dengan pemberian
pupuk nitrogen misalnya Za yang mengandung nitrogen dan belerang.
Meningkatnya
perkembangan
populasi
manusia
yang
mendorong
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bahan baku utama dan bahan baku pembantu dari pupuk
ammonium sulfat ( ZA )
2. Mengetahui proses yang terjadi dan kondisi operasi pada proses yang
terjadi.
3. Mengetahui produk yang dihasilkan dari pembuatan pupuk ammonium
sulfat.
BAB II
ISI
: 132,14 g/mol
Berat Jenis
: 1,77 g/lt
Warna
Sifat
Rumus molekul
: (NH4)2SO4
Bentuk
: Kristal, higroskopik
Titik lebur
: 235oC-280oC
2.3 Bahan
2.3.1 Bahan Baku
1. Ammonia (NH3)
Ammonia (gas) terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang
mempunyai perbandingan koefisien 3 : 1. Ammonia disintesis
menggunakan reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H0 = -92.0 KJ
Komposisi Amonia (NH3) :
Kadar NH3 = 99,97 %
Kadar H2O = 0.03 %
Sifat fisik ammonia (NH3)
Rumus molekul
: NH3
Berat molekul
: 17,04 gr/mol
Sifat fisik
: gas tak berwarna,
menyengat,
dapat
berbau
dicairkan
melalui kompresi
: -77,70C
: -33,350C
Titik leleh
Titik didih
Densitas
NH4OH(l)
ammonia
ammonium hidroksida
(vogel,1985)
2. Asam Sulfat ( H2SO4)
Menurut GT. Austin (1984), asam sulfat adalah asam kuat yang
bervalensi dua, disamping itu asam sulfat merupakan bahan
pengoksidasi dan pendehidrasi berlebih terhadap senyawa organik.
Larutan asam pekat dapat dipekatkan secara ekonomis sekitar 93%
berat H2SO4. Asam yang lebih pekat lagi dibuat dengan melarutkan
as.sulfat
H2S2O7 (aq) +
H2O (l)
oleum
air
H2S2O7 (aq)
oleum
2 H SO4 (aq)
2
as.sulfat
2.3.2
sulfat
timbel sulfat
Bahan Pembantu
Bahan pembantu yang digunakan adalah petrocoat, yaitu
larutan anti caking (petrocoat) 5%. Larutan petrocoat ini kemudoan
di injeksikan dengan konsentrasi 150 ppm/ton. Larutan petrocoat
ini digunakan sebagai zat anticaking dalam dryer, dimana larutan
ini akan melapisi tiap tiap molekul kristal sehingga kristal
ammonium sulfat tidak akan menggumpal.
2.4 Proses
2.4.1 Persiapan Bahan
6
(NH 4)2SO4
H= - 66, 64
kkal/mol
Reaksi yang terjadi di dalam rekasi tersebut bersifat
eksotermis karena menghasilkan panas sebesar 66, 64 kkal/mol.
Panas yang dilepas dari reaksi akan menaikkan suhu campuran
dalam reaktor sehingga terjadi pemekatan dan pengkristalan hasil
reaksi. Berdasarkan hasil tersebut reaktor ini disebut juga saturator
atau crystalizer.
Panas yang dihasilkan oleh reaksi sebagian besar akan
menguapkan air dari larutan dalam saturator, dan sebagian kecil
panas hilang melalui dinding saturator. Reaksi pembentukan
amonium sulfat dari asam sulfat dan amonia merupakan reaksi gascair yang dioperasikan pada suhu 105-1100C, tekanan atmosfer,
level larutan 3,5-4,3 meter, dengan perbandingan mol reaktan
H2SO4 dan NH3 sebesar 1:2. Kandungan nitrogen dalam amonium
sulfat minimal 20,8% berat, asam sulfat bebas maksimal 0,1% berat
dan H2O maksimal 0,15% berat.
1. Persiapan Ammonia (NH3)
Gas ammonia yang digunakan sebagai bahan baku di ambil
dari plant ammonia dengan cara mengalirkan langsung ke
saturator, tetapi jika plant ammonia tidak berproduksi, ammonia
diambil dari tangki ammonia cair (TK 801). Amonia cair yang
digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
NH3
H2O
: maksimal 0, 03%
2. Asam Sulfat
Asam Sulfat cair yang digunakan memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
H2SO4
proses
pembetukan
kristal
amonium
sulfat
2FePO4
+ 3H2O
Tahapan Proses
Proses pembuatan pupuk ammonium sulfat (ZA) di Departemen
2.
11
3.
12
air
produk
dalam
dilakukan
kristal
untuk
amonium
mengurangi
sulfat
sehingga
13
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk
Ammonium Sulfat III atau ZA III adalah ammonia dalam wujud gas dan
asam sulfat dalam wujud cair. Ammonia (gas) terdiri dari hidrogen dan
nitrogen yang mempunyai perbandingan koefisien 3 : 1. Ammonia
disintesis menggunakan reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Asam sulfat adalah asam kuat yang bervalensi dua, disamping itu asam
sulfat merupakan bahan pengoksidasi dan pendehidrasi berlebih terhadap
senyawa organik. Proses pembuatan pupuk ammonium sulfat (ZA) terbagi
menjadi 5 tahapan proses, yaitu : tahapan penyiapan bahan, tahapan reaksi
pembentukan kristal amonium sulfat, tahap pemisahan kristal, tahap
pengeringan produk kristal, tahap penyimpanan dan pengantongan produk.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Proses Kimia Industri. https://www.scribd.com/doc/115626175/UnderProcess-Kimia-Industri. diakses pada 2 Maret 2015
Fatmalasari, Ira. 2010. Laporan Kerja Praktek PT. Petro Kimia Gresik Amonium
Sulfat plan III. Semarang
17