Anda di halaman 1dari 40

1

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


REPUBLIK INDONESIA

Oleh :
Tamim Saefudin
(Asisten Deputi Pembiayaan Syariah)
Disampaikan pada :
Seminar Nasional UMKM Kampanye Nasional Ekonomi Syariah
Hotel Sofyan Betawi, 15 Mei 2016

2016

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

Usaha
Kecil
1,11%

Usaha
Menengah

0,09%

Usaha
Besar
0,01%

Usaha
Mikro
98,79%

1986

2006

2010

2011

2012

2,765

4,577

4,838

4,952

4,968

n/a

36,763

42,631

44,280

48,997

94,534

472,602

573,601

602,195

629,418

1,416,935 8,101,868

53,207,500 54,559,969 55,856,176

Data Kementerian KUKM dan BPS 2013

Kondisi Aktual 98,79% ( 55,85 juta)


Pelaku Usaha adalah Usaha Mikro
Usaha Mikro (Asset: < Rp 50 Juta/Omset: Rp. 300 Juta Per Th), Usaha Kecil (Asset: Rp 50 Juta - 1 Milyar/Omset: Rp 300 Juta - 2,5 Milyar),
Usaha Menengah (Asset: >Rp 1 Milyar - 3 Milyar/Omset: >Rp 2,5 Milyar - 50 Milyar), dan Usaha Besar (Asset: >Rp. 3 Milyar/Omset: >Rp. 50 milyar)
UU No. 20/2008 tentang UMKM

KEMENTERIAN
KUKM

B. KESENJANGAN KONTRIBUSI
PELAKU UMK DAN UMB

DEPUTI PEMBIAYAAN

UMiK

27,52%

99,9%

45,49%

4,00%
EKSPOR

INVESTASI

94,22%
PDB

KESENJANGAN
KONTRIBUSI
PELAKU UMK & UMB

72,48%
TENAGA
KERJA

UMB
0,1%

54,51%

5,78%
Data Kementerian KUKM 2014

95,97%

PAJAK

KEMENTERIAN
KUKM

C. ASIMETRI AKSES SUMBER DAYA

DEPUTI PEMBIAYAAN

ASIMETRI
Pembiayaan
Perbankan /LK

Kompetensi dan
Standar Kompetensi

Pasar dan Jaringan


Pemasaran

Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Produksi
Sistem Informasi dan
Manajemen

KEMENTERIAN
KUKM

D. PEMBIAYAAN/KREDIT PERBANKAN
DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPUTI PEMBIAYAAN

Produktivitas
Rendah

Untuk mengangkat
masyarakat dari
lingkaran kemiskinan untuk
itu diperlukan dukungan
kebijakan, fasilitasi dan
program perkuatan
peningkatan kapasitas SDM
dan permodalan
dari bantuan sosial bagi
masyarakat miskin dan
perluasan sumber dan
peningkatan akses
pembiayaan bagi UMK.

KEMENTERIAN
KUKM

E. PERMASALAHAN K-UMKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Terbatasnya modal dan akses


kepada sumber dan lembaga keuangan
Masih rendahnya kualitas SDM
pelaku usaha

Kemampuan pemasaran yang terbatas

Akses informasi usaha rendah

Belum terjalin dengan baik kemitraan saling


menguntungkan antar pelaku usaha
(UMKMK, Usaha Besar dan BUMN)

MEMBANGUN
UMKMK YANG TANGGUH
DALAM PEROKONOMIAN
NASIONAL

KEMENTERIAN
KUKM

F. PERMASALAHAN
PEMBIAYAAN K-UMKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

1. Terbatasnya fasilitasi kredit mikro bagi UMKM dari


perbankan
2. Prosedur dan persyaratan kredit perbankan relatif rumit
dan birokratis
3. Ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan tambahan
4. Tingginya bunga kredit perbankan terutama untuk modal
investasi
5. Terbatasnyan jangkauan pelayanan kredit perbankan di
daerah
6. Belum ada Bank khusus untuk melayani Koperasi dan
UMKM

KEMENTERIAN
KUKM

G. Kondisi saat ini & Program


Pembiayaan Pembiayaan UMKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN
KUKM

H. Sumber Pembiayaan UMK

DEPUTI PEMBIAYAAN

TARGET/SASARAN

Pemerintah
S

Bank

APBN

UMK belum-bankable

APBD

UMK belum-bankable

SUP-005

UMK bankable

Kredit Komersial

UMKM bankable

Kredit Mikro Kecil

UMK bankable

M
B

Non Pemerintah

Lemb. Keuangan

Non Bank

(Perusahaan
Pembiayaan, Modal
Ventura dan Pegadaian)

UMK bankable &


UMK belum--bankable

Pemerintah dan
Non Pemerintah
Laba BUMN

KSP/USP-Kop
KSPPS/USPPS Kop

UMK non-bankable

Per. Swasta : CSR

UMK belum-bankable

Dana Maal (ZISWAF)


dari BAZ & LAZ

UMK belum-bankable

Perbankan/KUR
Sertifikat Tanah

UMK bankable &


UMK belum-bankable
UMK belum-bankable

BUMN/PKBL

UMK belum-bankable

KEMENTERIAN
KUKM

Model Pengembangan Usaha Mikro Kecil

DEPUTI PEMBIAYAAN

Penjejangan Upaya Pengembangan Usaha Mikro Kecil

KEMENTERIAN
KUKM

I. Strategi Pengembangan KUMK


Bidang Pembiayaan

DEPUTI PEMBIAYAAN

1. Peningkatan Akses Pembiayaan


2. Perluasan Sumber Pembiayaan
3. Pengembangan Lembaga Pembiayaan
4. Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Pembiayaan
5. Pengembangan Jaringan dan Kerjasama Lembaga Pembiayaan
6. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Lembaga
Pembiayaan
7. Konsolidasi Pemanfaatan IT untuk KISSME (Koordinasi,
Integrasi, Simplifikasi, Sinkronisasi, Monitoring & Evaluasi)
8. Peningkatan Kerjasama Pembiayaan Skala Nasional, Regional dan
Internasional

I. PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS 2015


1.

2.

.
Perkuatan Modal Awal
(Start Up Capital)
Bagi Wirausaha Pemula
.

Perkuatan Permodalan Bagi Pengembangan Koperasi Wanita


Serta Koperasi Pedesaan dan Perkotaan

II. PENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN


3.

4.

Peningkatan Akses Pembiayaan melalui Modal Penyertaan,


Pasar Modal, Anjak Piutang dan Modal Ventura

Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT)

III. PERLUASAN SUMBER PEMBIAYAAN


.

5.
6.

Pendayagunaan
Zakat
dan
Wakaf
Pemberdayaan UMKM dan Koperasi

Untuk

Pengembangan dan Pembinaan LKM

IV.PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN


7.

Fasilitasi Pengembangan Lembaga Pembiayaan di Daerah

8.

Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD)

9.

Penguatan Kapasitas Lembaga dan Pendanaan


KSP/KSPPS

V. PENGENDALIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN


10.

Pengendalian KSP/KJKS secara On-Line

VI. PENGEMBANGAN JARINGAN DAN


KERJASAMA PEMBIAYAAN
11.

Fasilitasi Pengembangan KSP/KSPPS Berjejaring


Inisiasi Pembentukan Jaringan Kerjasama Usaha Antar KSP/KSPPS (APEX)

14

KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN
KUKM

TUJUAN LPDB-KUMKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Menurunkan Tingkat
Kemiskinan
Menurunkan Tingkat
Pengangguran

Perkuatan Modal
Koperasi & UKM

Perkuatan Ekonomi
Nasional

KEMENTERIAN
KUKM

JENIS LAYANAN | SKIM


PINJAMAN

DEPUTI PEMBIAYAAN

KSP/KJKS SEKUNDER

KSP/KJKS PRIMER

UMK

LKB/LKBB

KSP/KJKS PRIMER

UMK
UMK

LKB/LKBB

LPDB
KUMKM

Keterangan:

LKB: Lembaga Keuangan Bank


LKBB: Lembaga Keuangan
Bukan Bank
BLUD: Badan Layanan Umum
Daerah
KSP: Koperasi Simpan Pinjam
KJKS: Koperasi Jasa Keuangan
Syariah
PMK: Peraturan Menteri Keuangan

UMK

KOPERASI PRIMER
(Sektor Riil/
Simpan Pinjam)

LANGSUNG

PMK NO.75/PMK.05/2011

UKM

Koperasi/LKB/LKBB
(channeling)

UKM STRATEGIS

KSP/KJKS Primer
(executing)

KSP/KJKS Primer

LKBB

kerjasama dengan
inkubattor

BLUD

(channeling)

UMK
KUMK

KEMENTERIAN
KUKM

SIMPAN
PINJAM

DEPUTI PEMBIAYAAN

SUKU BUNGA | JANGKA


WAKTU PINJAMAN

8%

6%

SEKTOR RIIL

5%

SEKTOR RIIL Khusus


Program Nawacita

TARIF LAYANAN & JANGKA WAKTU (Via BPR)


KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

Bank
Perkreditan
Rakyat

Bank
Perkreditan
Rakyat

Mitra BPR

6%

6% + 11%

PLAFON PINJAMAN
KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

*BESARNYA PLAFON SANGAT TERGANTUNG HASIL ANALISA KELAYAKAN

PROGRAM KHUSUS
MARITIM & KELAUTAN KEDAULATAN PANGAN ENERGI TERBARUKAN PARIIWISATA
& INDUSTRI KREATIF

Nawa Cita Jokowi-JK


KEMENTERIAN
KUKM
2015-2019
DEPUTI PEMBIAYAAN

1. Menghadirkan Lagi Negara Untuk


Melindungi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman Pada
Seluruh Warga Negara
2. Kami Akan Membuat Pemerintah
Tidak Absen Dengan Membangun
Tata Kelola Pemerintahan Yang
Bersih, Efektif, Demokratis, dan
Terpercaya
3. Kami Akan Membangun Indonesia
Dari Pinggiran Dengan
Memperkuat Daerah-Daerah dan
Desa Dalam Kerangka Negara
Kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan
melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan
terpercaya
5. Meingkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing dipasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
8. Melakukan revolusi karakter
bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan
memperkuat restorasi sosial
Indonesia

Arah Kebijakan dan Strategi


Peningkatan Daya Saing UMKM
dan Koperasi Tahun 2015
Arah Kebijakan, guna meningkatkan
daya saing UMKM dan Koperasi untuk
memperkuat ketahanan perekonomian
domestik dan membangun keunggulan
global
Strategi Yang Dilaksanakan, Yaitu:
1. Peningkatan Kualitas SDM melalui
antara lain pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan, technopreneur,
kompetensi teknis dan manajemen,
dan layanan usaha terpadu.
2. Peningkatan Akses Pembiayaan
melalui antara lain inovasi skema
pembiayaan, penguatan KSP dan
keuangan mikro, penjaminan usaha,
clearing house, credit scoring, dan
pengembangan linkage.
3. Peningkatan Nilai Tambah Produk
dan Jangkauan Pemasaran melalui
antara lain mengembangkan produk
unggulan, inovasi dan teknologi,
standardisasi dan sertifikasi, trading
house, dan informasi pasar.
4. Penguatan Kelembagaan Usaha dan
Koperasi melalui antara lain
kemitraan berbasis rantai
nilai/pasok, dan revitalisasi serta
modernisasi koperasi.
5. Peningkatan Iklim Usaha yang
kondusif melalui antara lain
penataan regulasi,
formalisasi/registrasi usaha, dan
perlindungan usaha

Sasaran LPDB-KUMKM
Tahun 2015-2019
Sasaran :
Meningkatnya volume dan kualitas
penyaluran dana bergulir bagi
KUMKM

Program:
1. Perluasan skema
pinjaman/pembiayaan pola dana
bergulir (3 skim baru: pangan, energi,
maritim).
2. Fasilitasi penjaminan/asuransi kredit
pembiayaan pola dana bergulir
(pengamanan mel asuransi).
3. Pendampingan pra/pasca penyaluran
pinjaman/pembiayaan (pengend pinj
bermasalah).
4. Sistem Informasi
pinjaman/pembiayaan dana bergulir
(pengemb IT, website, sistem informasi
manajemen/SIM).
5. Pengembangan sumber-sumber
pembiayaan pola dana bergulir
(peningkatan dana kelolaan
internal/jasa layanan & pengalihan &
ekternal/APBN).
6. Penguatan kelembagaan dan
perluasan jaringan layanan
pembiayaan dana bergulir melalui
kemudahan izin pembukaan kantor
layanan di daerah (rencana pendirian
satgas LPDB di daerah).
7. Fasilitasi kebijakan penyaluran
pinjaman/pembiayaan dana bergulir
satu pintu (semua dana bergulir
dikelola mel holding LPDB-KUMKM)

PERSYARATAN PINJAMAN
Koperasi
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

Telah Berbadan Hukum


RAT 2 Tahun Terakhir
Legalitas Pengurus &
Pengawas
Memiliki Kantor dengan
Status yang Jelas,
dengan Menyerahkan
Bukti Status
Kepemilikan Kantor
(Sendiri/Sewa)
SHU Positif 1 Tahun
Terakhir
Memiliki NPWP dan
Surat Domisili
Legalitas/Izin Usaha
Yang Jelas.

UKM
1.
2.
3.

4.

5.

Layak Secara Bisnis


Berbadan Usaha /
Legalitas Usaha
Laporan Keuangan 2
Tahun Terakhir dan
Memiliki Keuntungan
Memiliki Laporan yang
Sudah Diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik
(KAP) *
Memiliki Kantor dengan
Status yang Jelas,
dengan Menyerahkan
Bukti Status
Kepemilikan Kantor
(Sendiri/Sewa)

KEMENTERIAN
KUKM

JAMINAN

DEPUTI PEMBIAYAAN

1. Personal Guarantee
2. Fidusia Piutang

3. Cash Collateral
4. Fixed Asset
5. Lembaga Penjaminan

Data / Dokumen yang Harus Dilengkapi Simpan Pinjam

KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN
Data/Dokumen yang Harus Dilengkapi
Persyaratan Mandatory Wajib

No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Akta Pendirian Koperasi dan /atau PAD beserta Pengesahan sebagai Badan Hukum *
Surat Keterangan Terdaftar/NPWP *
TDP *
Surat I zin Tempat Usaha dan /atau Surat Keterangan Domisili *
Laporan RAT yang berisi laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam RAT
Tahun Baku 2013*
Laporan RAT yang berisi laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam RAT
Tahun Baku 2014*
Laporan Keuangan (Neraca dan Laba/Rugi) per Desember 2013 *
Laporan Keuangan (Neraca dan Laba/Rugi) per Desember 2014 *

Umum
9
10

Surat Permohonan : Ditujukan kepada Direktur Utama LPDB-KUMKM *

11
12
13
14

Proposal Pinjaman meliputi profil Koperasi


Photo Copy KTP Pengurus dan Pengawas Koperasi
Daftar Nominatif calon peminjam
SI UP (KSU dan KUD)

15
16
17
18

Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi


Susunan Pengurus yang diketahui oleh Dinas
Bukti kepemilikan kantor (sewa/hak milik/pinjam pakai)
Jumlah anggota dan calon anggota

19

Laporan Keuangan (Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Bulan Berjalan)


Rencana pengembalian pinjaman kepada LPDB-KUMKM dilampiri dengan proyeksi Neraca,
R/L dan Cash Flow selama masa pinjaman
Daftar hutang yang pernah diperoleh
Perkembangan Kualitas Pinjaman / Pembiayaan ( Kolektibilitas ) Tahun 2013
Perkembangan Kualitas Pinjaman / Pembiayaan ( Kolektibilitas ) Tahun 2014
Arus Kas 12 Bulan Terakhir

Surat Rekomendasi / Surat Pengantar / Surat Permohonan yang ditembuskan Dinas


Koperasi dan UKM Setempat mengenai Proposal Pinjaman / Pembiayaan *

Kelembagaan

Keuangan
20
21
22
23
24

Data Keuangan Tahun Terakhir :


Total Asset
Modal
Piutang Simpan Pinjam
Pinjaman Pihak ke I I I
SHU

KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

26

KREDIT USAHA RAKYAT


(KUR)

LATAR BELAKANG
A. Keberhasilan KUR 2007 2014:
Total penyaluran KUR tahun 2007 2014 sebesar Rp
178,85 triliun dengan NPL sebesar 3,3%.

B. Evaluasi Program KUR:


Berdasarkan workshop evaluasi KUR dan Rakor
Komite Kebijakan KUR pada tanggal 15 Desember
2014, KUR tetap dilanjutkan dengan penguatan
regulasi dan perbaikan skemanya.
27

REGULASI KUR

Beberapa perbaikan regulasi untuk pelaksanaan


KUR Tahun 2015 yaitu:
Keputusan Presiden
Nomor :19 Tahun 2015
sebagai revisi Keputusan
Presiden
Nomor:
14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan;
Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
yang ditetapkan pada 15 Juli 2015;
Peraturan Menko Perekonomian Nomor 6 tahun 2015
perubahannya Nomor 8 tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat;
Permenko Perekonomian Tahun 2016 sudah selesai
dan sedang proses diundangkan.

REGULASI KUR TAHUN 2015


Ketentuan lainnya:
Keputusan Menko Perekonomian No. 188 Tahun
2015 tentang Bank Pelaksana dan Perusahaan
Penjamin KUR untuk KUR Mikro dan KUR Ritel.
- PT. BRI; PT. Bank Mandiri; PT. BNI; BPD NTT;
dan BPD KALBAR;
- Perum Jamkrindo; dan PT. Askrindo;

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

KUR adalah:

Kredit / pembiayaan modal kerja dan atau


investasi kepada debitur usaha yang
produktif dan layak namun belum memiliki
agunan tambahan atau agunan tambahan
belum cukup.

SUMBER DANA KUR


Sumber Dana KUR
100 % (seratus persen) bersumber dari
Penyalur KUR
Fasilitasi Pemerintah:
memberikan insentif/subsidi bunga

Realisasi Penyaluran KUR Tahun 2016


KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

10,30 %

Target dan Total Realisasi KUR

Realisasi Berdasarkan Bank Penyalur


Realisasi Berdasarkan Segmentasi Kredit

KEBIJAKAN BARU KUR


KUR disalurkan dengan skema, yaitu :

KUR Mikro : s.d Rp 25 juta, suku bunga 9 % efektif per


tahun;

KUR Ritel : > Rp 25 juta s.d Rp 500 juta; suku bunga


9 % efektif per tahun;

KUR Penempatan TKI : s.d Rp 25 juta; suku bunga 9


% efektif per tahun .

KUR diberikan subsidi bunga (termasuk


subsidi Imbal Jasa Penjaminan):

didalamnya

Besaran Imbal Jasa Penjaminan sesuai hasil perundingan bank dan


perusahaan penjamin.
33

34

KOPERASI SEBAGAI PENYALUR


KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR)

KEMENTERIAN
KUKM

Syarat dan Prosedur LKBB


Menjadi Penyalur KUR

DEPUTI PEMBIAYAAN

PERMENKO 13/2015

Sehat dan berkinerja baik;

Melakukan kerja sama dengan Perusahaan Penjamin dalam penyaluran KUR;dan

Memiliki online system data KUR dengan Sistem Informasi Kredit Program.

Mengajukan ke OJK
kinerja baik

untuk dapat dinyatakan memenuhi persyaratan Sehat dan

Jika dinyatakan sehat oleh OJK, mengajukan kepada Kementerian Keuangan untuk
dapat dinyatakan memenuhi persyaratan kerjasama dengan Perusahaan Penjamin
dan mempunyai online system dengan SIKP.
OJK menetapkan kesehatan dan kinerja baik LKBB atau Koperasi

Penetapan OJK disampaikan kepada Koperasi/bank atau lembaga keuangan bukan


bank bersangkutan dan kepada Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah.

KEMENTERIAN
KUKM

Lanjutan..

DEPUTI PEMBIAYAAN

Kemenkeu menetapkan bank atau LKBB termasuk Koperasi telah memenuhi atau tidak
memenuhi persyaratan dan disampaikan kepada bank atau lembaga keuangan bukan
bank/Koperasi bersangkutan dan kepada Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah, OJK, dan Kemenkop dan UKM.
OJK melakukan penilaian berkala kepada Koperasi/bank atau lembaga keuangan
bukan bank yang telah ditetapkan sebagai Penyalur KUR atas kesehatan dan kinerja
Koperasi/bank atau LKBB dimaksud
OJK dapat menetapkan bank atau lembaga keuangan
persyaratan dan hasil penetapan tersebut disampaikan
lembaga keuangan bukan bank bersangkutan dan
Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

bukan bank tidak memenuhi


kepada Koperasi/bank atau
kepada Komite Kebijakan
Kementerian Keuangan, dan

Bank atau lembaga keuangan bukan bank yang dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan tidak dapat dan berhenti sebagai Penyalur KUR.
Bank atau lembaga keuangan bukan bank yang telah berhenti sebagai Penyalur dapat
mengajukan kembali sebagai Penyalur KUR dengan memenuhi ketentuan yg berlaku

KEMENTERIAN
KUKM

Syarat Dan Prosedur LKBB/Koperasi


Menjadi Penyalur KUR

DEPUTI PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN
KEUANGAN

LKBB
Persyaratan LKBB
Sehat dan Berkinerja
Baik
Kerjasama dengan
Perusahaan
Penjamin
Memiliki Online
System dengan SIKP

OJK /
POKJA KEMENTERIAN
KOPERASI DAN UKM

USULAN

USULAN

MENETAPKAN

MENETAPKAN

KOMITE KEBIJAKAN KUR


SURAT KEPUTUSAN MENKO PEREKONOMIAN

REALISASI KUR

SIKP
PERUSAHAAN
PENJAMIN

PENILAIAN
BERKALA

Penyaluran KUR Melalui Koperasi


KOPERASI SEBAGAI PENYALUR KUR
1. Kriteria Kesehatan Minimal Cukup Sehat
2. Disetujui dalam Rapat Agggota, hal-hal
sbb:
Alokasi Plafon pinjaman
Suku Bunga Pinjamam
disesuaikan dengan suku
bunga Bank Penyalur KUR
3. Penyaluran KUR diperuntukkan bagi
anggota koperasi, bukan calon anggota

Kredit Usaha
Rakyat

7 Bank
Pelaksana
Pengawasan
dilakukan oleh
OJK

Koperasi (KSP, USP


Koperasi, Kopdit)
Pengawasan dilakukan oleh
Kementerian Koperasi dan UKM
Cq. Deputi Bidang Pengawasan

Kepatuhan terhadap
peraturan perundangan
Kelembagaan
Usaha Simpan Pinjam
Penilaian Kesehatan
Penerapan Sanksi

Pembinaan Kelembagaan dan


Manajemen dilakukan oleh
Deputi Bidang Kelembagaan

Pembinaan, Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha


Simpan Pinjam Koperasi dilakukan Deputi Bidang
Pembiayaan

Pembinaan Kelembagaan
Pembinaan Keanggotaan
Standarisasi Akuntansi
Koperasi Sektor Riil
Perubahan Anggaran
Dasar
Penggabungan, peleburan
dan pembubaran

Pembinaan Usaha Simpan Pinjam Koperasi


Pembinaan Manajemen Simpan Pinjam
Koperasi
Standarisasi Akuntansi Usaha Simpan
Pinjam

Instrumen yang digunakan :


Penilaian Kesehatan Usaha
Simpan Koperasi
Permen No. 15/2015 tentang Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi
mengamanatkan Deputi Bidang
Pengawasan menerbitkan
Peraturan Deputi Bidang
Pengawasan tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan oleh Koperasi

Peraturan Menteri Nomor:


21/Per/M.KUKM/IX/2015
Tentang
Pemeringkatan Koperasi

SOTK terdahulu, Penilaian Kesehatan Usaha Simpan oleh


Koperasi dilakukan oleh Deputi Bidang Pembiayaan
(Permen No 14/2009 dan Permen 20/2008)
Ada 7 aspek yang dinilai :
1. aspek permodalan
2. aspek kualitas aktiva produktif
3. aspek manajemen
4. aspek efisiensi
5. aspek likuiditas
6. aspek kemandirian dan pertumbuhan
7. aspek jatidiri
Sertifikat Penilaian Kesehatan berlaku selama 1 tahun

38

KEMENTERIAN
KUKM

Persyaratan khusus Koperasi yang ingin


menjadi penyalur KUR

DEPUTI PEMBIAYAAN

Mendapat persetujuan dalam rapat anggota tahunan.

Memenuhi kriteria sehat dari aspek keuangan (likuiditas,


solvabilitas dan rentabilitas)

Penyaluran KUR harus kepada anggota bukan calon


anggota.

Mendapat persetujuan di komite kebijakan KUR.

KEMENTERIAN
KUKM
DEPUTI PEMBIAYAAN

Anda mungkin juga menyukai