PANDUAN KEUANGAN
LAYANAN LUMPUR TINJA TERJADWAL
September 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1. LATAR BELAKANG
ii
ii
ii
1
2.
3
4
4
5
5
6
6
8
14
16
17
3.
21
22
23
24
24
4.
PROYEKSI KEUANGAN
4.1 Diagram Alur
4.2 Persiapan Data
4.3 Simulasi
27
27
28
28
DAFTAR GAMBAR
GRAFIK 3 1 : DIAGRAM ALUR PERHITUNGAN LLTT
GRAFIK 4 1 : DIAGRAM ALUR PERHITUNGAN LLTT
15
16
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 : SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI LLTT
TABEL 4.5 : SIMULASI
TABEL 5.1 : ASUMSI TEKNIS
TABEL 5.2 : PERHITUNGAN BIAYA TRUK TINJA
TABEL 5.3 : PERHITUNGAN BIAYA IPLT
TABEL 5.4 : PERHITUNGAN BIAYA MANAJEMEN
TABEL 6.1 : REKAPITULASI PERHITUNGAN
23
28
28
28
31
32
33
iii
LATAR
BELAKANG
PERHITUNGAN
TARIF LLTT
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
2.1 PERSIAPAN
PERANGKAT
LUNAK
2.2 LANGKAH
PENGGUNAAN
Berikut ini adalah langkah-langkah
pengoperasian dari model Perhitungan
Operasional Layanan Lumpur Tinja
Terjadwal (LLTT).
RENCANA TARGET
TEKNIS
Target Pelayanan
Periode Penyedotan
Volume Penyedotan
Jumlah ritasi/hari
MENGHITUNG
OPERASIONAL IPLT
MENGHITUNG
OPERASIONAL
MANAJEMEN
2.3 PERSIAPAN
DATA
Data-data yang diperlukan dalam
melakukan perhitungan operasional layanan
lumpur tinja terjadwal adalah sebagai
berikut :
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
2.5 LANGKAH
PENGGUNAAN
5. Operasional IPLT
6. Manajemen
Data yang diperlukan untuk menghitung
biaya manajemen adalah asumsi atau
perkiraan anggaran untuk operasional 1
tahun dengan rincian biaya diantaranya
adalah :
Biaya pegawai
Biaya marketing dan promosi
Biaya overhead dan
Biaya penyusutan aset
SATUAN
ST-IPLT
SUMBER DATA
Hari
Minggu
52
Hari
10
Hari
Hari
15
Hari
282
Jam
8.0
Jam
1.0
Jam
0.5
Jam
2.0
Jam
0.5
ST
2.0
C. Target Pelayanan ST
- Jumlah ST keseluruhan
- Target Tingkat Pelayanan -Jumlah
periode penyedotan
- Jumlah ST terlayani per ritasi
Unit
%
100,000
100
Tahun
Unit
- Kapasitas per ST
m3
1.5
Unit
30.0
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
2.7 OPERASIONAL
TRUK TINJA
=ROUNDDOWN(D15/
(D16+D17+D18+D19),0)
2. Bahan Bakar
Pompa Penyedot
(Vacuum Pump)
Harga bahan bakar
Penentuan harga bahan bakar
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
10
3. Uang Makan
Uang Makan per hari
Besaran uang makan didasarkan atas
kesepakatan antara operator swasta
dan pemberi kerja. Nilai uang makan
untuk setiap pekerja berbeda di setiap
daerah disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masing-masing.
Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja maksimal 3 orang
dengan rincian 1 pengemudi dan 2
orang pembantu.
Bagian kedua adalah perhitungan untuk
biaya tetap operasional Truk Tinja dengan
uraian sebagai berikut :
11
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
a. Biaya pegawai
d. Biaya Komunikasi
b. Biaya pemeliharaan
12
5. Sumber pendanaan
6 Komposisi pendanaan
Komposisi pendanaan ini muncul hanya
untuk opsi sumber dana truk dari swasta.
Opsi komposisi pembelian diantaranya
adalah 30% modal swasta dan 70% adalah
pinjaman bank.
8. Tingkat pengembalian
modal (bila diperlukan)
Masukan ini opsional tergantung dari
kesepakatan antara para pihak.
13
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
2.8 IPLT
Tabel 2 3 : Perhitungan Biaya IPLT
14
a. Biaya personel
b. Biaya listrik
c. Biaya pemeliharaan/perawatan
Biaya pemeliharaan/perawatan
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Kondisi tiap daerah berbeda-beda.
d. Biaya Laboratorium
e. Biaya Overhead
f. Biaya Penyusutan
15
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
2.9 MANAJEMEN
Tabel 2 4 : Perhitungan Biaya Manajemen
16
17.
18.
19.
20.
Biaya pegawai
Biaya promosi
Overhead kantor
Biaya penyusutan
Uraian
Satuan
Biaya Penyedotan
Biaya Pengolahan
Biaya Manajemen
1 ST
M3
LS
Hasil
Konversi
Perhitungan
1 ST
229,386
1.0
18,472
1.5
215,325,000 100,000
Jumlah
Rp./ST/Bulan
Keterangan
17
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
18
19
2 . P E R H I T U N G A N TA R I F L LT T
20
REKENING
DAN SISTEM
PENCATATAN
LLTT
21
3 . R E K E N I N G D A N S I S T E M P E N C ATATA N L LT T
3.1 REKENING
Sebelum dapat menerbitkan rekening
maka diperlukan data pelanggan yang akan
menjadi pelanggan LLTT. Ada dua sumber
dalam perolehan data tersebut yaitu (1)
menggunakan data base pelanggan PDAM
dan (2) melakukan pendataan sendiri.
Penentuan billing/rekening kepada
pelanggan juga tergantung kepada metode
pelayanan yang diambil. Seperti diketahui
bahwa metode pelayanan yang dikenalkan
ada 2 metode yaitu :
a. Pelanggan membayar bulanan dan
mendapatkan layanan secara terjadwal
b. Pelanggan membayar bulanan setelah
mendapatkan layanan penyedotan
septic tank
Untuk metoda (a) maka rekening akan
dibuat untuk seluruh pelanggan yang
ditargetkan menjadi pelanggan LLTT.
Pelanggan yang memperoleh tagihan LLTT
22
2. Pelaksanaan penyedotan
3. Pembebanan biaya operasional
a. Pembayaran penyedotan
b. Pembebanan biaya pengolahan
c. Pembebanan biaya manajemen
2.
3.
4.
5.
Uraian
Debet
Penerbitan Rekening
Piutang
Pendapatan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Kredit
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
23
3 . R E K E N I N G D A N S I S T E M P E N C ATATA N L LT T
Proses Pendaftaran
Proses Pembayaran
24
ALUR PEMBAYARAN
1. Tunai
Pelanggan
Petugas pemungut
yang di tunjuk
PERUSAHAAN
LLTT
25
3 . R E K E N I N G D A N S I S T E M P E N C ATATA N L LT T
2. Non Tunai
Pelanggan
26
Bank
PERUSAHAAN
LLTT
PROYEKSI
KEUANGAN
RENCANA TARGET
TEKNIS
Target Pelayanan
Periode Penyedotan
Volume Penyedotan
Jumlah ritasi/hari
MENGHITUNG
OPERASIONAL IPLT
PROYEKSI
KEUANGAN
MENGHITUNG
OPERASIONAL
MANAJEMEN
SIMULASI
TARGET PELAYANAN
TARIF RATA-RATA LLTT
METODE PELAYANAN
DAN PEMBAYARAN
27
4 . P ROY E K S I K E UA N G A N
4.2 PERSIAPAN
DATA
Data-data yang diperlukan dalam
melakukan perhitungan proyeksi keuangan
operasional layanan lumpur tinja terjadwal
adalah sebagai berikut :
4.3 SIMULASI
Tabel 4 5 : Simulasi
Jumlah Keseluruhan Septic Tank
Jumlah Terlayani
% Jumlah pelayanan
Periode penyedotan
Jumlah hari kerja
Jumlah ST terlayani per ritasi
Jumlah ritasi
Uraian
Jumlah Pelanggan
Tingkat Pelayanan
Jumlah Pelanggan Terlayani
Jumlah Tahun Pelayanan
Rata-rata volume ST
Komposisi Layanan per tahun
- Tahun 1
- Tahun 2
- Tahun 3
15,000
100
15,000
3
285
2
2
Satuan
Sambungan
%
Sambungan
#Tahun
m3
%
%
%
Rp./Bulan
Rp./sambungan
Rp./m3
Rp./Bulan/Pelanggan
Peningkatan Tarif/Tahun
%
Peningkatan Transport/tahun
%
Peningkatan B.Pengolahan
%
Peningkatan B. Overhead
%
Effisiensi Penagihan
%
Metode Pembayaran
* Metode 1 : Pembayaran bulanan dan Pelayanan Terjadwal
* Metode 2 : Pembayaran bulanan setelah mendapatkan Layanan
28
Nilai
15,000
100
15,000
3
1.5
OK
20
30
50
6,704
6,704
114,800
40,058
1,846
90
Metode 1
Pelanggan Terlayani
15,000
Tahun 1
3,000
Tahun 2
4,500
Tahun 3
7,500
Rp. Juta
1,206.7
1,206.7
1,206.7
Biaya Operasional
- Transport
- Pengolahan
- Overhead
Total Biaya Operasional
Rp. Juta
Rp. Juta
Rp. Juta
Rp. Juta
344.4
180.3
332.3
856.9
516.6
270.4
332.3
1,119.2
861.0
450.7
332.3
1,643.9
Rp. Juta
349.8
349.8
87.5
437.29
(437.2)
0.11
Rp. Juta
Rp. Juta
Rp. Juta
349.8
120.7
229.1
87.5
120.7
(33.2)
(437.2)
120.7
(557.9)
Surplus (Subsidi)
Rp. Juta
229.1
195.9
(361.9)
M3/hari
ST
Unit
12.33
11.0
2.8
18.49
16.0
4.0
30.82
27.0
6.8
29