No
1
2
3
Kecamatan
Agrabinta
Leles
Sindangbarang
Jumlah
Desa/
Kelurahan
11 Desa
12 Desa
11 Desa
Luas Wilayah
Administratif
Terbangun
(%)
(%)
(Ha)
thd
(Ha)
thd
total
total
19.265,32
0.05
366,82
0.02
11.432,03
0.03
1.369,26
0.06
15.907,56
0.04
552,19
0.03
No
Kecamatan
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Cidaun
Naringgul
Cibinong
Cikadu
Tanggeung
Kadupandak
Cijati
Pagelaran
Sukanagara
Takokak
Campaka
Campakamulya
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Cibeber
Warungkondang
Gekbrong
Cilaku
Sukaluyu
Bojongpicung
Ciranjang
Mande
Karangtengah
Cianjur
Cugenang
Pacet
Cipanas
Sukaresmi
Cikalongkulon
Haurwangi
Pasirkuda
Jumlah
Jumlah
Desa/
Kelurahan
14 desa
11 Desa
14 Desa
10 Desa
12 Desa
14 Desa
10 Desa
14 Desa
10 Desa
9 Desa
11 Desa
5 Desa
18 Desa
11 Desa
8 Desa
10 Desa
10 Desa
11 Desa
9 Desa
12 Desa
16 Desa
5 Desa/6 Kel
16 Desa
7 Desa
7 Desa
11 Desa
18 Desa
8 Desa
9 Desa
354 Desa/6
Kel
Luas Wilayah
Administratif
Terbangun
(%)
(%)
(Ha)
thd
(Ha)
thd
total
total
29.551,23
0.08
442,87
0.02
28.132,43
0.08
586,40
0.03
23.547,77
0.07
6.426,79
0.30
18.866,44
0.05
635,08
0.03
5.980,15
0.02
972,88
0.05
10.440,78
0.03
610,24
0.03
4.902,15
0.01
725,96
0.03
19.943,66
0.06
1.679,54
0.08
17.404,94
0.05
779,69
0.04
14.216,47
0.04
1.159,79
0.05
14.374,76
0.04
905,08
0.04
7.426,56
0.02
426,19
0.02
12.472,97
4.515,75
5.076,88
5.252,96
4.802,38
8.833,94
3.481,31
9.879,47
4.852,51
2.614,7
7.615,39
4.166,45
6.727,65
9.215,34
14.402,25
4.617,83
11.514,95
361.435
0.03
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.01
0.03
0.01
0.01
0.02
0.01
0.02
0.03
0.04
0.01
0.03
100,0
0
97,04
84,91
127,37
104,27
110,51
209,05
237,80
58,46
307,20
537,11
61,49
1.093,33
588,71
150,90
179,16
21,586.0
9
0.00
0.00
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.02
0.00
0.05
0.03
0.01
0.01
0.00
0.00
100,0
0
Sumber: BPS dan Buku RP4D WPU dan WPT, WPS, Kab. Cianjur 2010
Dari luas wilayah Kabupaten Cianjur 361.435 Ha, pemanfaatannya meliputi 23,71 %
berupa hutan produktif dan konservasi, 16,59 % berupa tanah pertanian lahan basah,
27,76 % berupa lahan pertanian kering dan tegalan, 16,49 % berupa tanah perkebunan,
0,10 % berupa tanah dan penggembalaan/pekarangan, 0,035 % berupa tambak/kolam,
7,20 % berupa pemukiman/pekarangan dan 6.42 % berupa penggunaan lain-lain
Peta 2. 1
Peta Batas Administrasi Kabupaten Cianjur
2.1.3.Kondisi Fisik
a. Hidrologi.
Resapan air di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 3 (tiga) jenis resapan yang
tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Resapan Air Rendah, Resapan Air Sedang,
dan Resapan Air Tinggi.
Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi air permukaan (berupa
sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.
No
1
2
3
Tabel 1.3
WILAYAH RESAPAN AIR BERDASARKAN JENISNYA
di KABUPATEN CIANJUR
Jenis
Kecamatan
Resapan
Rendah
Pacet, Sukaresmi, Cikalongkulon, Cugenang,
Cianjur, Mande, Karangtengah, Ciranjang,
Warungkondang,
Campaka,
Takokak,
Sukanagara,
Pagelaran,
Sindangbarang,
Cibinong, Naringgul, Cidaun
Sedang
Bojongpicung,
Takokak,
Kadupandak,
Pagelaran, Cibinong, Agrabinta
Tinggi
Sumber: .
1) Air Permukaan
Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian utara dengan
beberapa anak sungainya di Kabupaten Cianjur antara lain Sungai Cibeet, Sungai
Cikundul, Sungai Cibalagung, dan Sungai Cisokan. Sungai-sungai tersebut
membentuk sub-DAS yang merupakan bagian dari DAS Citarum yang bermuara di
Laut Jawa. Di bagian selatan terdapat Sungai Cibuni, Sungai Cisokan, Sungai
Cisadea, Sungai Ciujung, dan Sungai Cilaki yang merupakan sub DAS Cibuni - Cilaki
yang bermuara di Samudera Indonesia.
Terdapat 2 (dua) buah waduk yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum yaitu
Cirata, dan Saguling. Waduk Cirata mempunyai luas genangan 6.400 ha, dimana +
3.400 ha menggenangi wilayah Kabupaten Cianjur. Genangan tersebut merupakan
sumber air permukaan / penampung air yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengairan persawahan, pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 550 MW
jam/tahun serta pengembangan budidaya perikanan darat dan pariwisata.
Selain sungai, potensi air permukaan di Kabupaten Cianjur adalah adanya situ/rawa
yang terdapat di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Cibinong dan Kadupandak.
Terdapat sekitar 16 situ/rawa mencakup luas + 33,50 Ha dengan perkiraan volume
air 594.300 m3 dan mampu mengairi sawah + 1.431 Ha.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
Nama
DAS
Sub. DAS
Bagian Utara
DAS Citarum
Cibebet,
Cikundul,
Cibalagung
Cisokan
Sub. DAS
Bagian
Selatan
Cibuni
Cisokan
Cisadea
Ciujung
Cilaki
Luas (Ha)
-
Sumber:
Tabel 2.1.A
POTENSI SUMBERDAYA AIR SITU/RAWA di KABUPATEN CIANJUR
Volume
Mengalir
Areal
Debit
Air
Lokasi
Ke
3
Sawah (M /det)
(M3)
Sungai
80.00
Cijampan
1 Beber
4,00
0 200,00 0,240 Situhinag-Pagelaran g
2 Soro
0,50 10.000
15,00 0,240 Bunijaya-Pagelaran
Cisarua
3 Galuga
3,00 75.000
25,00 0,072 Bunijaya-Pagelaran
Citajur
Selagedang
4 Kalong
1,50 22.500
85,00 0,144 Pagelaran
Citepus
5 Gede I
3,00 60.000 150,00 0,180 Kalibarau-Pagelaran Cilumut
6 Eceng
1,00 7.600
40,00 0,060 Pusakajaya Pagelaran Cibuni
7 Citambur
1,50 22.500
70,00 0,084 Pusakajaya Pagelaran Cibuni
8 Getok
1,50 22.500
75,00 0,180 Karangjaya-Pagelaran Cibuni
9 Beunteur
1,00 7.600
10,00 0,012 Bunijaya-Pagelaran
Citajur
10 Tamiang
1,00 7.600
15,00 0,018 Bunijaya-Pagelaran
Citajur
11 Gede II
4,00 80.000
76,00 0,019 Rawagede-Tanggeung Cikawung
Sukamana
150.00
12 h
6,00
0 300,00 0,360 Sirnajaya-Tanggeung Cibuni
13 Hideung
1,00 5.000
60,00 0,072 Pamoyanan-Cibinong Cisadea
12.00
Kalapanunggal14 Tangkil
1,00
0
50,00 0,060 Cibinong
Cisadea
30.00
Mekarsari15 Patat
3,00
0 250,00 0,300 Kadupandak
Cikawung
Wargaasih16 Hideung
0,50 2.000
10,00 0,001 Kadupandak
Cikawung
594.30
33,50
0 1431,00 2,042
Sumber : Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten
Cianjur
No
Nama
Luas
Situ/Rawa
2) Mata Air
Zona mata air yang sangat vital atau berpotensi di Kabupaten Cianjur terutama
berada pada kawasan lereng bagian timur Gunung Gede. Air yang berasal dari mata
air dalam zona ini terutama ditampung oleh sungai Cilaku, Cisarua, Cicaringin, dan
Cikundul. Sumber air bersih ini terutama dimanfaatkan untuk kepentingan domestik
(rumah tangga), pertanian, dan waduk Cirata. Zona mata air yang berada pada
lereng bukit di dataran tinggi Sukanagara-Campaka bagian utara selain untuk
kepentingan domestik dan pertanian juga dimanfaatkan untuk waduk Cirata yang
disalurkan melalui Sungai Cikondang dan Cisokan.
3) Air Tanah
Potensi air tanah di Kabupaten Cianjur meliputi air tanah bebas dangkal, air tanah
bebas dalam, dan air tanah pantai. Air tanah bebas dangkal umumnya merupakan
daerah pedataran lembah dan pantai serta daerah depresi (Depresi Cianjur, Depresi
Pagelaran, Depresi Kadupandak, dan lain-lain). Air tanah bebas dangkal tersebut
terdapat hampir di semua pedataran dan sudah banyak dimanfaatkan untuk
kebutuhan domestik. Air tanah bebas dalam (TMA lebih dari 10 meter) terutama
pada daerah perbukitan yang berada diantara wilayah mata air. Air tanah dangkal
pantai meliputi pedataran sekitar pantai laut Samudera Indonesia dan Waduk
Cirata.
Pada zona ini bermuara sejumlah sungai yang senantiasa mengendapkan partikelpartikel hasil erosi dalam berbagai ukuran dan mengandung air. Air dangkal pantai
ini tersebar di sepanjang pantai selatan Cianjur.
Resapan air di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 3 (tiga) jenis resapan yang
tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Resapan Air Rendah, Resapan Air Sedang,
dan Resapan Air Tinggi.
Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi air permukaan (berupa
sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.
Tabel 2.1.B
WILAYAH RESAPAN AIR BERDASARKAN JENISNYA
di KABUPATEN CIANJUR
Jenis
No
Kecamatan
Resapan
1
Rendah
Pacet, Sukaresmi, Cikalongkulon, Cugenang,
Cianjur, Mande, Karangtengah, Ciranjang,
Warungkondang,
Campaka,
Takokak,
Sukanagara,
Pagelaran,
Sindangbarang,
Cibinong, Naringgul, Cidaun
2
Sedang
Bojongpicung,
Takokak,
Kadupandak,
Pagelaran, Cibinong, Agrabinta
3
Tinggi
b. Profil Klimatologi
Curah hujan rata - rata berkisar antara 1.000 - 1.500 mm/tahun, dengan curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah harian hujan efektif selama
1 tahun adalah 100 - 150 hari, namun demikian cuaca di Kabupaten Cianjur
khususnya dan di Indonesia pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini disebabkan
oleh pemanasan global (global warming) yang merupakan fenomena alam yang
belakangan menjadi isu yang diisyaratkan dan dipertimbangkan dalam
pengembangan dan pembangunan wilayah di seluruh dunia.
Dalam konteks
Kabupaten Cianjur, dampak pemanasan global cenderung akan terasa di wilayah
selatan yang berbatasan dengan Samudra Indonesia. Peningkatan muka air laut dan
tidak menentunya cuaca, merupakan salah satu dampak pemanasan global,
berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan dan petani dalam menentukan
musim tanam.
Curah Hujan dan Hari Hujan. Kabupaten Cianjur termasuk beriklim tropis dengan
rata-rata curah hujan per tahun 1800 mm, dan jumlah hari hujan rata-rata 84
hari/tahun. Rata-rata curah hujan per tahun tertinggi terdapat di Kecamatan
Tanggeung dan Sukaresmi dan hari hujan tertinggi terdapat di Kecamatan
Sukaresmi dan Pacet (Tabel 2-7).
Tabel 2. 1
Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Tahunan per Kecamatan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kecamatan
Cianjur
Cibeber
Ciranjang
Sukaluyu
Bojongpicung
Karangtengah
Mande
Pacet
Sukaresmi
Cugenang
Cikalongkulon
Sukanagara
Takokak
Campaka
Pagelaran
Tanggeung
Sindangbarang
Agrabinta
Cibinong
Cidaun
Jumlah
Rata-rata Curah
Hujan Tahunan
(mm/tahun)
619,1667
1645,25
1461,7
1750,4
1460,683
882,6
1275,625
2217,29
2815,286
1030,5
1312,333
2432,5
1867,714
2236
2503,5
2983,8
1456,813
3134
1943,444
1003,75
36032,35
Rata-Rata Hari
Hujan Tahunan
(hari)
34,833
88,25
85,2
103,7
80,333
50,8
52,625
117,8
179,714
60
67,333
99
97
111,1
106,5
73,8
43,375
83,5
57
1591,863
Rata-rata tahunan
1801,618
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur 2002
83,782
No
1
2
3
4
Sumber:
Jumlah (buah)
503
253
22
Debit (m3/dt)
12,00
1,65
1195,00
-
c. Karakteristik Topografi
Adapun karakteristik topografi yang terdapat di Kabupaten Cianjur adalah sebagai
berikut :
1. Dataran
Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar antara 0 - 8 % yang
menempati daerah pantai, daerah alluvial sungai dan dataran lahar. Daerah yang
termasuk satuan morfologi ini mempunyai tingkat erosi yang rendah yang
terdistribusi pada Kecamatan Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojong
Picung, sebelah Utara pada Kecamatan Cibeber, Pagelaran, Tanggeung,
Kadupandak, dan sepanjang Pantai Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun.
2. Perbukitan Berelief Halus
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan
kemiringan lereng 8 - 15% yang terdapat pada daerah Utara Kecamatan Pacet,
Warungkondang, Takokak sebelah Barat, Cidaun, dan sebelah Timur Sindangbarang
3. Perbukitan Berelief Sedang
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang sedang dengan
kemiringan lereng 15 - 25% yang tersebar pada daerah Utara Kecamatan Mande,
sebelah Selatan Kadupandak, dan sebelah Selatan Cibeber.
4. Perbukitan Berelief Agak Kasar
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang agak kasar
dengan kemiringan lereng 24 - 40% yang tersebar pada daerah Takokak, bagian
Utara dan Selatan Kadupandak, bagian Utara Sukanagara, Agrabinta, sebelah Utara
Cidaun, sebelah Selatan Pagelaran, dan sebelah Barat Kecamatan Tanggeung.
5. Perbukitan Berelief Kasar
Bentuk permukaan pada bagian ini adalah bergelombang kasar s.d sangat kasar
dengan kemiringan lereng > 40 % yang terdistribusi pada daerah Selatan
Kecamatan Sukaresmi, sebelah Selatan Bojong Picung, Sukanagara, Gunung Buleud,
sebelah Timur Kecamatan Takokak dan Gunung Sambul. Timur Pagelaran, bagian
Selatan dan Utara Kadupandak serta Karangtengah yang membentuk gawir gerakan
tanah yang hampir tegak lurus. Daerah lain yang memiliki bentuk permukaan
seperti ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir Beser, Pasir Taman sampai Pasir
Gambir, Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang, Gunung Berenuk, dan Pasir Gook.
2.2.
Nama
Kecama
tan
Agrabinta
Demografi
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor penting yang sangat
mempengaruhi perkembangan daerah. Penduduk merupakan salah satu unsur pada
suatu wilayah yang menjadi penggerak aktivitas dan kelangsungan hidup.
Perkembangan dan kondisi penduduk suatu wilayah/kawasan perencanaan sangat
vital, karena merupakan suatu objek sekaligus subjek pembangunan secara
keseluruhan.
Tabel 2.3:
Jumlah Penduduk Dan Kepadatannya 3 Tahun Terakhir
Tingkat
Kepadatan
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Pertumbuhan
Pddk/Ha
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
200 20 20 20 20 20
2008
2010
2011
2008
2010
2011
8
10 11 08 10 11
39.468
12.864
0.03
(0.0 0.01
508
54
53
37.257
12.610
36.758
12.659
Leles
36.218
31.931
32.202
11.835
11.237
11.137
0.04
Sindangbaran
g
Cidaun
52.186
51.777
52.767
17.443
16.351
16.377
0.03
66.559
64.181
65.456
19.415
19.305
19.349
0.04
Naringgul
46.956
44.665
45.308
13.136
13.264
13.223
0.03
Cibinong
61.348
57.842
58.705
18.923
17.852
17.806
0.03
Cikadu
37.772
34.654
35.210
10.594
10.765
10.749
0.03
Tanggeung
48.441
44.288
44.824
14.165
13.304
13.233
Pasir Kuda
37.290
34.513
34.905
11.538
10.710
10.645
Kadupandak
50.466
48.768
49.501
14.568
14.162
14.127
(0.26
)
(0.24
)
0.53
Cijati
33.725
32.737
33.101
10.609
10.236
10.171
Takokak
53.570
50.883
51.602
16.090
15.855
15.802
Sukanagara
49.576
48.727
49.620
14.515
13.706
13.717
Pagelaran
71.683
68.121
68.947
21.998
21.443
21.329
(0.43
)
0.14
Campaka
64.950
63.847
64.579
21.052
18.877
18.764
1.66
Campakamul
ya
Cibeber
25.326
23.756
23.934
8.758
7.888
7.810
0.04
122.301
115.907
117.710
35.210
33.257
33.192
0.03
Warung
kondang
Gekbrong
67.330
64.880
66.020
18.613
17.119
17.120
0.03
49.368
51.026
52.179
14.932
13.144
13.209
0.03
7)
(0.1
2)
(0.0
1)
(0.0
4)
(0.0
5)
(0.0
6)
(0.0
8)
(0.0
9)
(0.0
7)
(0.0
3)
(0.0
3)
(0.0
5)
(0.0
2)
(0.0
5)
(0.0
2)
(0.0
6)
(0.0
5)
(0.0
4)
0.03
Cilaku
94.704
96.823
99.225
27.487
26.033
26.219
0.04
0.02
(0.35
)
0.12
6
29
5
32
4
50
0
54
6
39
0
49
9
25
8
-
9
29
2
31
8
49
0
53
8
38
4
49
2
25
5
-
72
21
5
15
2
26
7
33
8
34
6
21
2
25
2
11
3
75
21
2
15
0
26
3
33
2
34
2
21
0
25
1
11
1
74
0.02
94
91
89
0.02
64
62
61
0.01
260
0.02
322
0.02
482
0.01
519
0.01
367
0.02
458
0.01
236
0.01
0.02
208
0.01
148
0.01
253
0.02
332
0.01
329
0.01
209
0.01
237
0.02
107
0.02
Nama
Kecama
tan
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tahun
Tahun
2008
2010
2011
2008
2010
2011
Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
200 20 20
8
10 11
Sukaluyu
71.878
70.082
71.438
19.636
17.659
17.691
0.03
Bojongpicung
74.675
70.959
72.208
21.135
19.239
19.240
Haurwangi
52.360
53.641
54.805
15.541
13.707
13.763
(0.29
)
-
Ciranjang
73.670
74.439
76.106
20.771
18.941
19.031
Mande
66.959
69.148
70.738
19.720
18.449
Karangtengah
129.504
134.318
136.484
34.913
Cianjur
158.382
158.125
160.992
97.818
99.639
102.750
Cipanas
Kepadatan
Pddk/Ha
Tahun
20 20 20
08 10 11
(0.0
2)
(0.0
5)
0.02
0.02
60
61
60
0.02
165
0.02
17
4
-
17
1
-
0.01
0.02
51
50
49
18.548
(0.17
)
0.03
0.03
0.02
157
33.998
33.951
0.03
0.04
0.02
30
15
2
29
14
9
29
42.860
39.988
40.012
0.04
0.02
15
15
15
101.702
26.637
25.527
25.607
0.04
(0.0
0)
0.02
0.02
67
66
64
96.664
98.828
24.333
23.834
23.948
0.04
0.02
53
56
55
95.274
103.911
106.258
26.528
25.640
25.768
0.04
(0.0
6)
0.09
0.02
61
56
55
Sukaresmi
81.267
80.009
81.513
22.127
20.712
20.738
0.03
0.02
139
Cikalong
kulon
97.364
94.262
96.143
25.821
24.405
24.463
0.03
0.02
129
2.211.1
38
2.171.2
81
3.501,4
7
633.7
67
599.26
6
599.3
49
0.03
(0.0
2)
(0.0
3)
(0.0
2)
14
2
13
4
16
1
13
9
13
1
10
0
Cugenang
Pacet
UMLAH
Tabel 2.4: Jumlah Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya Untuk 3 Tahun
Nama
Kecamat
an
Agrabinta
Leles
Sindangbarang
Cidaun
Naringgul
Cibinong
Cikadu
Jumlah
Penduduk
Tahun
201
201 201
4
5
6
Jumlah KK
Tahun
201
201
201
4
5
6
Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
201
201
201
4
5
6
Kepadatan
Pddk
Tahun
201 201 201
4
5
6
Nama
Kecamat
an
Jumlah
Penduduk
Tahun
201
201 201
4
5
6
Jumlah KK
Tahun
201
201
201
4
5
6
Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
201
201
201
4
5
6
Kepadatan
Pddk
Tahun
201 201 201
4
5
6
Tanggeung
Pasir Kuda
Kadupandak
Cijati
Takokak
Sukanagara
Pagelaran
Campaka
Campakamulya
Cibeber
Warung
kondang
Gekbrong
Cilaku
Sukaluyu
Bojongpicung
Haurwangi
Ciranjang
Mande
Karangtengah
Cianjur
Cugenang
Pacet
Cipanas
Sukaresmi
Cikalongkulon
MLAH
Sumber:..
Tabel 2.1
PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2006-2011
No.
Tahun
Jumlah
Penambaha
Pertumbuha
Penduduk
(Jiwa)
1
2006 *)
2.125.023
2
2007 *)
2.149.121
3
2008 *)
2.169.984
4
2009 *)
2.200.346
5
2010 ***)
2.168.514
6
2011 **)
2.210.267
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur,
*) hasil Susenas
**)hasil proyeksi
***)hasil Sensus Penduduk Tahun 2010
n
(Jiwa)
24.098
20.863
30.362
n
(%)
1,13
0,97
1,39
41.753
1,89
Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur berdasarkan hasil Susenas dan Proyeksi Tahun
2011 berjumlah 2.210.267 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak 599.349
dan pertumbuhan penduduk sebesar 1,89%, adapun Sex Ratio jumlah penduduk
Laki-laki dibanding perempuan adalah 107,15.
Beberapa kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk antara 3.000 hingga
6.000 jiwa per km2 yaitu kecamatan Cianjur, Karangtengah dan Cilaku. Sedangkan
kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah kecamatan Naringgul dengan
kepadatan antara 92 sampai 159 jiwa per km2.
Ketersediaan infrastruktur yang baik, akan sangat membantu kebutuhan mobilisasi
serta pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara lebih layak. Melalui
pemenuhan kebutuhan akses jalan serta irigasi maka dampak ekonomi yang dapat
dihasilkan akan mampu mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat, disisi lain
pemenuhan air bersih dan pengelolaan sampah yang baik turut menciptakan
lingkungan pemukiman yang layak serta nyaman. Sementara kebutuhan akan
ketersediaan akses listrik merupakan salah satu indikator kebutuhan masyarakat
modern seperti yang kita rasakan saat ini.
a. IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Berdasarkan data BPS Propinsi Jawa Barat Tahun 2009-2010, Indeks Pembangunan
Manusia di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan dari 68,3 pada Tahun 2007
menjadi 69,50 pada Tahun 2011. Sedangkan untuk Angka Harapan Hidup (tahun)
juga mengalami peningkatan dari 66,00 pada Tahun 2010 menjadi 66,35 pada
Tahun 2011 yang disebabkan pola hidup masyarakat yang mulai mengalami
perubahan.
Pada Tahun 2007 angka melek huruf (AMH) laki-laki yaitu sebesar 98,16 persen
sedangkan AMH perempuan sebesar 95,17 persen. Kondisi pada Tahun 2011
mengalami peningkatan yaitu menjadi 98,6 persen untuk laki-laki dan 97,04 persen
AMH perempuan. Apabila diperhatikan, kemampuan baca tulis perempuan
meningkat cukup tajam sehingga mempersempit kesenjangan jender.
Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah (RTS) masyarakat Kabupaten Cianjur tidak
mengalami perubahan yaitu 6,82 pada Tahun 2010 dan 2011. Untuk lebih jelasnya
ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 1.17
IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
KABUPATEN CIANJUR
N
o
IPM
Angka Harapan
Hidup (tahun)
Angka Melek
Huruf (persen)
Rata-rata
Lama Sekolah
(tahun)
201
0
2011*
2010
2011*
2010
2011*
2010
2011*
69.1
4
69.50
66.00
66.35
97.55
97.55
6.82
6.82
Realisasi Anggaran
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengolahan kekayaan daerah
yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Dana Perimbangan (Transfer)
Dana bagi hasil
Dana alokasi umum
n-4
n-3
n-2
n-1
Rata2
pertum
buhan
a.2.
3
a.3
a.3.
1
a.3.
2
a.3.
3
a.3.
4
a.3.
5
B
b.1
b.1.
1
b.1.
2
b.1.
3
b.1.
4
b.1.
5
b.1.
6
b.1.
7
b.1.
8
b.2
b.2.
1
b.2.
2
b.2.
3
Pembiayaan
Belanja pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan sosial
Belanja bagi hasil
Bantuan keuangan
Belanja tidak terduga
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Belanja modal
Surplus/Defisit Anggaran
Sumber : Realisasi APBD tahun - , diolah
Keterangan :
n = tahun penyusunan buku putih sanitasi
PU-CK
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
KLH
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Kimtaru
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Dinkes
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Bappeda
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Bapermas
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
SKPD lainnya (sebutkan)
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Belanja Sanitasi (1+2+3+n)
1
0
Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb)
Rata2
pertum
buhan
1
1
Belanja Langsung
1
2
1
3
Total
Belanja
Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk
Sanitasi
Pendapatan Perkapita
Kabupaten/Kota (Rp.)
3
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber :
2
2.4.
Gambar 3. 1
Gambar 3. 2
2.4.2.
R
e
nc
a
n
a
i.
ii.
iii.
iv.
a.
b.
c.
Gambar 2.....
Dari telaahan terhadap rencana tata ruang wilayah yang berkaitan dengan rencana
sistem jaringan sumber daya air, maka prioritas pengembangan sistem jaringan
dimaksud untuk 5 tahun mendatang belum diarahkan pembangunan jaringan baru.
Upaya meningkatkan layanan jaringan yang ada merupakan pertimbangan yang
lebih dapat diterima sebagai prioritas. Oleh karenanya, pengembangan jaringan
irigasi diarahkan dalam rangka pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan guna
mempertahankan dan meningkatkan luas areal pertanian di Kabupaten Cianjur.
2.4.4.Rencana Prasarana Jaringan Lainnya
2.4.4.1. Rencana sistem jaringan air minum meliputi :
a. Pengembangan sistem pelayanan air minum yang melayani kawasan perkotaan dan
pusat kegiatan meliputi Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, Cipanas,
Pacet, dan Kecamatan Tanggeung.
b. Pengembangan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) berada di Kecamatan Haurwangi
dan Kecamatan Pagelaran;
c. Pembangunan SPAM IKK meliputi Kecamatan Sukaluyu, Karangtengah, Ciranjang,
Bojongpicung, Cikalongkulon, Gekbrong, Warungkondang, Sukanagara, Tanggeung,
dan Sindangbarang.
d. Pembangunan dan pengembangan SPAM perdesaan meliputi Kecamatan
Cikalongkulon, Bojongpicung, Takokak, Campakamulya, Cibinong, Naringgul dan
Kecamatan Agrabinta
e. Pengembangan sumber air minum meliputi:
1. sistem perpipaan dengan sumber mata air dan sumber air tanah dalam/artesis
meliputi Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Pacet, Cipanas, Cugenang, Sukaresmi,
Ciranjang, Cikalongkulon, Cilaku, Cibeber dan Kecamatan Tanggeung.
2. daerah pelayanan sistem perpipaan perdesaan dengan sumber air dari mata air
atau air tanah;
3. pengembangan sistem penyediaan air yang berasal dari swadaya murni
masyarakat; dan
4. pemanfatan sumber mata air, air tanah dangkal dan air tanah dalam/artesis secara
lestari dan terkendali.
Rencana kegiatan untuk 5 tahun mendatang adalah peningkatan pelayanan dan
pengembangan penyediaan air minum melalui pengembangan dan pembangunan
sistem pelayanan air minum perkotaan, ibukota kecamatan maupun perdesaan
pada pusat-pusat pertumbuhan prioritas.
2.4.4.2. Rencana sistem jaringan persampahan berupa pembangunan TPA di
Kecamatan Cikalongkulon dan Kecamatan Cikadu.
Telaahan terhadap rencana tata ruang wilayah mengenai sistem jaringan ini
mengarah pada pertimbangan bahwa pengembangan jaringan diawali dengan
kegiatan perencanaan dan persiapan pembangunan TPAS di Kecamatan
Cikalongkulon dan Kecamatan Cikadu, selain itu perlu dilakukan optimalisasi kinerja
pelayanan sampah di perkotaan.
2.4.4.3. Rencana sistem jaringan pengolahan air limbah meliputi:
a.
pengembangan sistem septik tank individu atau
komunal untuk perumahan dan permukiman;
b.
pengembangan sistem septik tank komunal pada
kawasan permukiman berkepadatan sedang-tinggi;
c.
pengembangan sistem septik tank kolektif pada
kawasan perkantoran, pendidikan, pemerintahan dan komersil;
d.
d. jalur evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
rawan tsunami dan gelombang pasang, meliputi : (1) Desa Sinarlaut, Desa
Sukamanah dan Desa Wanasari di Kecamatan Agrabinta; (2) Desa Hegarsari, Desa
Kutasari, Desa Talagasari, Desa Saganten dan Desa Talagasari di Kecamatan
Sindangbarang; dan (3) Desa Sukapura, Desa Cisalak, Desa Jayapura, Desa
Kertajadi, Desa Cidamar dan Desa Karangwangi di Kecamatan Cidaun.
e. jalur evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
rawan letusan gunung berapi meliputi : (1) Seluruh desa di Kecamatan Cipanas; (2)
Seluruh desa di Kecamatan Pacet; (3) Desa Sukamulya, Desa Galudra, Desa
Padaluyu, Desa Cibereum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad,
Desa Cirumput dan Desa Talaga di Kecamatan Cugenang; (4) Desa Kawangluwuk
dan Desa Ciwalen di Kecamatan Sukaresmi; (5) Desa Kebonpeteuy dan Desa
Gekbrong di Kecamatan Gekbrong; dan (6) Desa Bunikasih, Desa Tegalega dan Desa
Mekarwangi di Kecamatan Warungkondang.
f. Rencana ruang evakuasi bencana meliputi:
1. ruang evakuasi berupa lapangan terbuka, gedung pemerintah, gedung sekolah,
gedung pertemuan, gedung olahraga, dan tempat lainnya yang memungkinkan
sebagai tempat evakuasi.
2. ruang evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
rawan bencana rawan gerakan tanah dan longsor serta kawasan rawan banjir;
3. ruang evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
rawan bencana tsunami dan gelombang pasang, meliputi:
a. tempat evakuasi pertama terletak di kantor desa masing-masing.
b. tempat evakuasi akhir berada di Desa Bojongkaso dan Desa Sukamanah,
Kecamatan Agrabinta; Desa Kertasari dan Desa Muaracikadu, kecamatan
Sindangbarang; dan Desa Kertajadi dan Desa Karangwangi, Kecamatan
Cidaun.
4. ruang evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
rawan bencana letusan gunung berapi meliputi:
a. tempat evakuasi pertama terletak di kantor desa masing-masing.
b. tempat evakuasi akhir berada di Desa Palasari dan Desa Cipanas, Kecamatan
Cipanas; Desa Cipendawa dan Desa Cibodas, Kecamatan Pacet; Desa
Cibereum dan Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang; Desa Cikahuripan dan
Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong; dan Desa Bunisari dan Desa
Jambudipa, Kecamatan Warungkondang.
c. Telaahan rencana tata ruang wilayah berkaitan dengan rencana 5 tahun
mendatang adalah penataan untuk meningkatkan kesiapan jalur evakuasi
dan ruang bencana sehingga dapat berfungsi kapan pun bencana itu datang
yang pada akhirnya diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban akibat
bencana alam.
2.4.6.Rencana Kawasan Strategis
Penetapan
Kawasan
Strategis
Kabupaten
(KSK)
dilaksanakan
dengan
memperhatikan Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan Kawasan Strategis Provinsi
(KSP) yang meliputi:
a. KSN Perkotaan Jabodetabek-Punjur;
b. KSP Bogor-Puncak-Cianjur; dan
c. KSP Panas Bumi Gunung Gede-Pangrango.
KSK Cianjur terdiri atas:
a. kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi terdiri dari kawasan lahan
pertanian tanaman padi Pandanwangi, kawasan agropolitan, kawasan pesisir pantai
selatan, kawasan koridor jalur jalan CianjurSindangbarang, kawasan koridor jalur
jalan Jawa Barat bagian selatan; dan kawasan industri Ciranjang
b. kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya meliputi kawasan
penyangga situs megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka dan kawasan
penyangga Istana Cipanas di Kecamatan Cipanas
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
berupa kawasan wisata alam terpadu Naringgul-Cidaun;
d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa
kawasan Agro Techno Park (ATP) Kolaberes di Kecamatan Cikadu.
Fokus kegiatan yang akan dilakukan untuk 5 tahun mendatang adalah Penyusunan
RDTR Kawasan yang di tetapkan sebagai kawasan strategis sehingga setiap
tahapan kegiatan untuk perwujudan kawasan strategi kabupaten dapat terlihat
secara detail.
2.4.7.Sinkronisasi Rencana Ruang dengan Wilayah Perbatasan
Kabupaten Cianjur berbatasan dengan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung Barat,
Bandung, Sukabumi, Purwakarta dan Garut. persoalan penataan ruang pada wilayah
perbatasan tidak hanya menyangkit garis batas dan pertahanan keamanan, tetapi
juga keterpaduan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, tata ruang serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan.
2.4.7.1. Sinkronisasi dengan Kabupaten Sukabumi
Pengembangan kawasan perkotaan meliputi sinkronisasi penataan ruang di
Kecamatan Sukalarang di Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Gekbrong
Kabupaten
Cianjur
difokuskan
dalam
rangka
pengendalian/pembatasan
perkembangan kegiatan industri/ pertambangan di sekitar koridor SukalarangGekbrong.
Pengembangan sistem jaringan prasarana dan sarana antar wilayah antara lain
meliputi :
1. Transportasi, dilakukan melalui :
- Pengaturan pemanfaatan ruang di sekitar rencana Jalan Tol Sukabumi Ciranjang;
- Penyelarasan status dan fungsi jalan lintas wilayah serta penataan sarana
penunjang jalan;
- Pembangunan terminal angkutan baik penumpang maupun barang sebagai bagian
dari pengembangan sistem jaringan transportasi regional yang berkeadilan;
- Penataan jalur dan trayek angkutan umum bus dan non bus lintas wilayah; dan
- Pembagian peran dalam penyediaan ruang/kawasan untuk pembangunan pusatpusat kegiatan dan fasilitas umum dalam upaya pengendalian bangkitan lalulintas
untuk mengurangi/mengendalikan permasalahan kemacetan.
2. Jaringan Sumber Daya Air
Keterpaduan dalam rencana dan pelaksanaan peningkatan kapasitas dan kualitas
sistem jaringan sumber daya air berbasis DAS dalam rangka menjamin ketersediaan
air untuk pengembangan sistem jaringan irigasi teknis maupun non teknis dan
pelayanan air baku untuk minum khususnya di daerah permukiman perbatasan.
3. Pengolahan Limbah
Keterpaduan dalam rencana dan pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan
air limbah industri dan rumah tangga berkenaan dengan pengendalian pencemaran
lingkungan
4. Pengolahan Persampahan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
2.4.7.2.
1.
2.
2.4.7.3.
1.
2.
3.
4.
2.4.7.4.
1.
2.
3.
4.
2.4.7.5.
1.
2.
3.
4.
21
No
1
2
3
Kecamatan
SD
31
45
44
Agrabinta
Bojongpicung
Campaka
Campaka
18
2
4
Mulya
74
18
5
Cianjur
64
6
6
Cibeber
47
6
7
Cibinong
44
5
8
Cidaun
30
3
9
Cijati
32
5
10
Cikadu
56
5
11
Cikalongkulon
54
6
12
Cilaku
39
8
13
Cipanas
34
4
14
Ciranjang
54
7
15
Cugenang
24
2
16
Gekbrong
22
3
17
Haurwangi
40
4
18
Kadupandak
56
5
19
Karangtengah
28
2
20
Leles
44
3
21
Mande
33
4
22
Naringgul
28
3
23
Pacet
49
5
24
Pagelaran
25
3
25
Pasirkuda
Sindangbaran
35
5
26
g
32
3
27
Sukaluyu
32
4
28
Sukanagara
39
4
29
Sukaresmi
30
Takokak
33
5
31
Tanggeung
33
3
Warungkonda
32
28
4
ng
Jumlah
1247
149
Sumber : Dinas Pendidikan dan Depag.
11
1
1
1
0
0
2
3
3
2
1
0
1
1
2
0
1
0
3
0
0
20
3
1
1
1
1
2
6
4
2
1
0
0
1
4
1
0
1
1
1
0
8
19
6
3
13
7
9
5
6
7
7
3
6
9
12
2
5
4
10
14
5
9
5
3
3
4
1
7
8
5
6
1
0
0
2
7
5
4
3
5
2
3
2
2
1
1
2
1
2
1
3
6
0
0
0
0
3
1
2
0
2
1
2
0
1
2
1
0
2
1
0
1
1
7
3
2
9
8
5
3
0
4
4
3
1
0
3
3
45
61
219
110
46
Tabel 2.10:
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Kecamatan
Cikalong kulon
Sukaresmi
Pacet
Cipanas
Cugenang
Mande
Karang Tengah
Ciranjang
Cianjur
Warung
Kondang
Gekbrong
Cilaku
Sukaluyu
Bojongpicung
Cibeber
Haurwangi
Campaka
Takokak
Sukanagara
Campaka
Mulya
Tanggeung
Pagelaran
Kadupandak
Cijati
Pasirkuda
Leles
Cibinong
Cikadu
Naringgul
Agrabinta
Sindangbarang
Cidaun
Jiwa
Perempu
Laki-laki
an
48.542
41.423
38.29
50.344
46.331
53.927
49.988
52.227
47.291
35.582
33.493
69.680
64.607
38.116
36.235
81.308
76.934
KK
KEL
Miskin
%KK
Miskin
79.722
96.675
103.915
99.518
69.075
134287
74.351
158.242
29488
24.873
26.156
28.386
19.556
36.840
21.685
48.804
3417
3497
2875
3519
3525
1778
3465
5773
18,95
19,09
10,79
11.75
20,63
7,53
5.23
18,48
14.29
33.488
31.260
64.748
18.905
3670
26.612
49.803
36.151
36.856
59.875
27.753
32.656
25.908
24.818
24.541
46.453
33.333
34.106
55.939
25.736
31.051
24.872
24.166
51.153
96.256
69.484
70.962
115.814
53.489
63.707
50.780
48.984
14.490
28853
19.441
21.571
36.810
15.102
19.341
16.922
15.036
4418
3212
2877
2978
3868
2987
5832
2943
6065
12.137
11.561
23.698
8.281
2083
43.998
67839
48.532
32.677
34.415
32.677
57.908
34.891
44.598
36.746
51.464
64.469
2.168.
514
14.141
21.827
15.810
12.357
11.269
12.357
19.863
11.071
13.786
13.651
17.660
20.464
652.9
99
4352
4325
3958
3852
2765
4212
3930
4224
2573
2837
3280
2573
118.6
34
22.734
21.264
35.303
32.536
24.865
23.658
16.574
16.103
17.796
16.619
16.547
16.103
30.128
27.780
17.905
16.986
23.153
21.445
18.864
17.882
26.585
25.061
32.947
31.522
1.120.5 1.047.9
JUMLAH
50
64
Sumber : BPS Kab Cianjur Tahun 2010
No
Total
Pendud
uk
Tabel 2.11:
Jumlah Rumah Per Kecamatan
Luas Permukiman
Jumlah Rumah
Kecamatan
(Ha)
(Unit)
Cibeber
97,04
15.217
13.32
9.55
4.06
17.13
28.24
8.92
26.41
34.36
16.37
9.79
5.89
18.52
11.96
23.71
31.36
10.24
3.56
19.45
7.00
11.29
14.63
16.09
18.95
14.91
Luas Permukiman
(Ha)
2
Bojongpicung
209,05
3
Cianjur
537,11
4
Gekbrong
127,37
5
Warungkondang
84,91
61,49
6 Cugenang
307,20
7 Karangtengah
237,80
8 Ciranjang
58,46
9 Mande
179,16
10 Ciaklongkulon
1.093,33
11 Pacet
588,71
12 Cipanas
104,27
13 Cilaku
110,51
14 Sukaluyu
150,90
15 Sukaresmi
905,08
16 Campaka
426,19
12 Campakamulya
779,69
18 Sukanagara
1.159,79
Takokak
19
610,24
20 Kadupandak
725,96
21 Cijati
1.679,54
22 Pagelaran
972,88
23 Tanggeung
635,08
24 Cikadu
586,40
25 Naringgul
6.426,79
26 Cibinong
366,82
27 Agrabinta
1.369,26
28 Leles
552,19
29 Sindangbarang
442,87
30 Cidaun
31 Haurwangi
0
32 Pasirkuda
0
21.586,09
Jumlah Total
Sumber : RPIJM Kab. Cianjur, Th 2010-2014
No
3.
Kecamatan
Jumlah Rumah
(Unit)
24.195
21.365
9.879
14.053
22.939
25.344
11.902
16.867
24.998
30.167
37.069
12.436
11.948
34.176
16.089
6.607
13.638
16.527
14.724
9.565
21.526
16.369
6.120
10.726
13.997
11.818
10.607
12.608
17.944
0
0
511.420
Untuk aspek perumahan, backlog rumah pada tahun 2009 sebesar 66.128, terdapat
pula 25 kawasan kumuh dengan luas sekitar 59,89 ha yang umumnya terdapat di
wilayah perkotaan dengan rincian Kecamatan Cianjur Kota 6 lokasi; Kecamatan
Cibeber, Pacet, dan Cipanas masing-masing 3 lokasi; Kecamatan Cugenang,
Sukaresmi, Mande masing-masing 2 lokasi; serta Kecamatan Ciranjang,
Cikalongkulon, Sukanagara dan Sindangbarang masing-masing 1 lokasi. Tingginya
backlog rumah dan kawasan kumuh di wilayah tersebut di atas disebabkan oleh
terbatasnya sumber pembiayaan yang berpihak pada masyarakat berpenghasilan
rendah dan belum seimbangnya pembangunan di perkotaan dan perdesaan
8. Dinas
9. Dinas
10.Dinas
11.Dinas
12.Dinas
13.Dinas
14.Dinas
15.Dinas
16.Dinas
17.Dinas
Lembaga lain :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
Kadupandak;
Leles;
Mande;
Naringgul;
Pacet;
Pagelaran;
Pasirkuda;
Sukaluyu;
Sukaresmi;
Sukanagara,
Sindangbarang;
Takokak;
Tanggeung;
Warungkondang.
Jumlah
Asisten Daerah
Bagian
14
Dinas
17
12
Sekretariat DPRD
Lembaga Lain
Kecamatan
32
Kelurahan