Anda di halaman 1dari 3

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI
III.1

Nilai-nilai Dasar ASN

a.

Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Maka dari itu, akuntabilitas dapat
diartikan sebagai kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab sesuai kewenangan dan kekuasaan
yang diamanahkan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens,2007),
yaitu:
Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), dengan membangun suatu
sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat,
pihak swasta, legislatif, yudikatif dan lingkungan pemerintah itu sendiri baik di
tingkat kementerian, lembaga maupun daerah).
Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional).
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).
Indikator nilai-nilai akuntabilitas, yaitu:
Tanggung jawab (Responsibilitas)
Transparansi
Keadilan dalam pelayanan publik
Konsistensi sikap dan perilaku
Mampu melakukan pilihan yang tepat apabila terjadi benturan kepentingan
Netral dalam politik praktis
b.

Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan Nasionalisme, yaitu:
Sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab

Hormat menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganutpenganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
Tidak memaksakan salah satu agama dan kepercayaan kepada orang lain
Sila 2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesame manusia
Saling mencintai sesama manusia
Mengembangkan sikap tenggang rasa
Tidak semena-mena terhadap orang lain
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
Berani membela kebenaran dan keadilan
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat dunia internasional
dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain
Sila 3 Persatuan Indonesia
Menjaga persatuan dan kesatuan RI
Rela berkorban demi bangsa dan negara
Cinta tanah air dan bangsa
Bangga sebagai bangsa Indonesia
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka
Tunggal Ika
Sila 4 Kemanusiaan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
Musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan
Sila 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bersikap adil terhadap sesama manusia
Menghormati hak-hak orang lain
Menolong sesama
Menghargai orang lain

c.

Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menetukan baik/buruk,


benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika dapat dipahami sebagai sebagai sistem
penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu mebedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN, yaitu:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

Anda mungkin juga menyukai