Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA

BAGIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN RS MARDI RAHAYU


TAHUN 2015

I.

PENDAHULUAN

Bagian Pendidikan dan Pelatihan dalam suatu organisasi memiliki peran yang cukup besar di dalam proses perubahan prilaku sumber
daya manusia. Sumber Daya Manusia menjadi penggerak utama berjalannya kegiatan operasional rumah sakit. Perubahan prilaku sumber
daya manusia kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pemberian pendidikan dan pelatihan secara terencana dan teratur.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia dalam berbagai
bidang.
Rumah Sakit adalah suatu usaha yang bergerak dalam penyediaan layanan jasa di bidang kesehatan. Sumber Daya Manusia di rumah
sakit terdiri dari tenaga medis profesional, tenaga perawat, tenaga para medis dalam berbagai bidang keahlian, serta tenaga pendukung yang
saling terkait. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan harus melibatkan seluruh Sumber Daya Manusia yang berada dalam rumah sakit,
mencakup berbagai bidang, dan dilakukan secara berkesinambungan.
Program pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran akan mampu menjawab kebutuhan rumah sakit dalam menambah pengetahuan,
meningkatkan ketrampilan, serta mengubah prilaku sumber daya manusia.
II.

LATAR BELAKANG

Perkembanagan era informasi di masyarakat saat ini, menyebabkan perubahan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan yang makin
meningkat. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas ikut meningkat pula.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu harus menyesuaikan dengan perubahan, pembaharuan teknologi, maupun peningkatan
sistem kerja. Untuk itu diperlukan kesiapan tenaga kerja di semua bidang pelayanan.

Rumah Sakit Mardi Rahayu menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia untuk seluruh karyawan.
Bentuk kegiatan diklat dapat berupa pelatihan yang diselenggarakan oleh rumah sakit sendiri, maupun mengirim perwakilan Sumber Daya
Manusia untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak luar.
III.

TUJUAN

A. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan pendidikan dan pelatihan di Rumah Sakit Mardi Rahayu secara terprogram dan berkesinambungan.
B. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia guna tercapainya peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.
- Mengubah prilaku Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Mardi Rahayu sesuai tuntutan standar kompetensi dalam mendukung
pengembangan pelayanan.
- Mengelola pelaksanaan kegiatan siswa dan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan, dan Orientasi outsource di Rumah Sakit Mardi
Rahayu.
IV.

KEGIATAN POKOK
1. Menyusun TNA (Training Need Assesment)
2. Melaksanakan Mandatory Training
3. Melaksanakan In-House Training
4. Melaksanakan Eks-House Training
5. Melaksanakan Orientasi bagi tenaga outsource
6. Mengelola program beasiswa karyawan
7. Mengelola kegiatan Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit
8. Mengelola perpustakaan medis

V.

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menyusun TNA (Training Need Assesment)
-

Membuat matrix kompetensi berdasarkan uraian tugas masing-masing bagian, kemudian mendistribusikannya kepada setiap
ruang/bagian.
Melakukan survey penilaian kompetensi karyawan melalui setiap Kepala Ruang / Kepala Unit Rumah Sakit Mardi Rahayu untuk
menemukan adanya gap kompetensi.
Menganalisis kebutuhan pelatihan berdasarkan gap kompetensi yang didapatkan.
Menyusun rencana pelatihan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa gap kompetensi.
Menambahkan pelatihan yang tidak terencana di dalam pembuatan TNA untuk cadangan anggaran apabila diperlukan adanya
pelatihan di luar program tahunan.
TNA dibuat setahun sekali.
TNA yang dibuat meliputi bagian medis, penunjang, dan non medis.
2. Melaksanakan Mandatory Training

Peserta Mandatory Training adalah semua karyawan baru dan karyawan lama yang belum pernah mengikuti pelatihan.
Mandatory Training meliputi pelatihan : BLS (Basic Life Support), Hand Hygiene, Pelatihan K3, Peningkatan Mutu, dan Patient
Safety.
Bekerja sama dengan UGD, Komite PPI, Komite K3, dan Komite PMKP sebagai pemberi materi / trainer.
Menyiapkan sarana dan prasarana
Mengawasi jalannya pelatihan
3. Melaksanakan In-House Training

Bagian Diklat meminta masukan / usulan dari semua kepala bagian / unit kerja tentang kebutuhan pelatihan di masing-masing bagian.
Kebutuhan pelatihan dapat juga berdasarkan pada permasalahan di lapangan / matrix kompetensi kerja

Melakukan analisa kebutuhan berdasarkan TNA.


Mengajukan proposal program kerja kepada Direktur Utama atas sepengetahuan / persetujuan Manager SDM.
Berkoordinasi dengan unit terkait
Menyiapkan trainer, menyiapkan sarana dan prasarana.
Mengawasi jalannya pelatihan.
Mengurus administrasi pelatihan
Membuat sertifikat pelatihan dan mendistribusikannya kepada peserta.
4. Melaksanakan Eks-House Training

Kepala Bagian / unit kerja dapat mengajukan usul kebutuhan pelatihan di bagian masing-masing.
Bagian Diklat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pelatihan yang dimaksud. Akan dipilih jadwal pelaksanaan dan lokasi
pelatihan yang paling sesuai.
Mengajukan usulan kepada Direktur Utama tentang pengiriman karyawan untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Melakukan proses lanjutan apabila usul pengiriman karyawan tersebut telah disetujui : surat penugasan, pendaftaran peserta
pelatihan, pengurusan akomodasi, dll.
Setelah mengikuti Eks-House Training, karyawan wajib menyerahkan laporan hasil kegiatan dan mengadakan sosialisasi.
5. Melaksanakan Orientasi bagi tenaga outsource

Peserta adalah semua tenaga tenant/vendor, dan peserta Praktek Kerja Lapangan di lingkungan rumah sakit.
Ditujukan untuk pengenalan gambaran umum rumah sakit, visi, dan misi rumah sakit.
Orientasi meliputi orientasi organisasi, dan orientasi di unit kerja masing-masing.
Bekerja sama dengan bagian/unit yang berhubungan langsung dengan tenant / vendor tersebut.
6. Mengelola program beasiswa karyawan

Kepala Bagian / unit kerja dapat mengusulkan karyawan yang belum memenuhi standar kompetensi jenjang pendidikan formalnya.
Kebutuhan peningkatan jenjang pendidikan sumber daya manusia harus sesuai dengan kebutuhan kompetensi rumah sakit.
Melakukan analisa internal terhadap profil karyawan yang mengajukan permohonan beasiswa.
Diklat mengirimkan berkas permohonan beasiswa kepada Direktur Utama
Direktur Utama melakukan seleksi penerima beasiswa.
Bagian Diklat melakukan proses lanjutan terhadap karyawan penerima beasiswa sesuai hasil seleksi. Menjelaskan hak dan kewajiban
karyawan yang menerima beasiswa.
Memproses perjanjian ikatan dinas.
Ketentuan :
Masa kerja di Rumah Sakit Mardi Rahayu lebih dari 5 tahun, ikatan dinas dihitung (3n + 1) tahun. N = lamanya masa pendidikan
Masa kerja di Rumah Sakit Mardi Rahayu kurang dari 5 tahun, ikatan dinas dihitung (4n + 1 ) tahun.
Memproses pembiayaan pendidikan sesuai perjanjian.
Monitoring pelaksanaan dan evaluasi kegiatan tugas belajar (jadwal kuliah, nilai, administrasi lainnya)
7. Pengelola kegiatan Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit

Menerima surat permohonan PKL dari institusi pendidikan


Melakukan koordinasi dengan unit-unit yang akan dijadikan tempat PKL
Menyusun standar kompetensi / standar penilaian bagi siswa / mahasiswa
Mengurus administrasi siswa/mahasiswa PKL
Memonitor pelaksanaan kegiatan PKL
Evaluasi peserta PKL dilakukan oleh masing-masing pembimbing klinik sesuai standar yang telah disepakati bersama.
8. Mengelola perpustakaan medis

Buku-buku diperoleh dari karyawan yang dikirim mengikuti pelatihan di luar Rumah Sakit (Eks-House Training).
Karyawan rumah sakit boleh meminjam buku tersebut untuk dibaca di tempat

VI.

SASARAN
1. Menyusun TNA (Training Need Assesment) : terlaksana 100 %
2. Melaksanakan Mandatory Training
: terlaksana minimal 80%
3. Melaksanakan In-House Training
: terlaksana minimal 70%
4. Melaksanakan Eks-House Training
: terlaksana minimal 70%
5. Melaksanakan Orientasi bagi tenaga outsource : minimal 70%
6. Mengelola program beasiswa karyawan
7. Mengelola kegiatan Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit : standar kompetensi tercapai minimal 70 %
8. Mengelola perpustakaan medis

VII.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan program kegiatan sesuai Plan of Action (POA), atau disesuaikan dengan bagian terkait apabila menyangkut
kegiatan koordinasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


-

Dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan, dilakukan pre-test dan post test untuk mengukur peningkatan kemampuan peserta
pelatihan.
Pembuatan laporan bulanan dilakukan setiap akhir bulan, sebagai pertanggungjawaban kepada Manager SDM.
Evaluasi pelaksanaan program tahunan dilakukan pada akhir tahun.

IX.

PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan program kerja Bagian Diklat ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pihak managemen rumah
sakit maupun seluruh staf. Harapan kami melalui program kerja ini kami dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan dan kemajuan Rumah Sakit Mardi Rahayu.

Mengetahui,

Kudus, 12 September 2014

Manager SDM

Plt. Ka.Bag. Diklat

Dr. Sri Pinaringsih,MM

Drg. Nancy Feronica

Anda mungkin juga menyukai