Anda di halaman 1dari 11

1.

Tujuan Teknik kimia


Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun
barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan
pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti
pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan
perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process
engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan
proses kimia.
Contoh
Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di pabrik:
Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh proses
produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus
jeruk. Metode yang paling sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi
dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas
kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya.
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk merancang
pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur
tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi
keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras
sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai
target produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan
penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana
dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik."
Tujuan Umum
Teknik kimia adalah profesi dimana pengetahuan ttg matematika, kimia dan ilmu pengetahuan
yang lain, yg diperoleh dari studi, pengalaman &praktek diterapkan dengan pertimbangan untuk
mengembangkan cara-cara yg ekonomis bagi penggunaan materi & energi untuk kepentingan
manusia.
Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang
ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan
atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain
melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat
menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia
memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi.
Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan
amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi.
Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan
satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan
dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis
kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini
bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.

Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:
Neraca massa
Neraca energi
Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum
Reaksi kimia
Termokimia
Termodinamika
Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:
Mekanika fluida
Ilmu tentang material
Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan pengetahuanpengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik kimia, antara lain:
Pengendalian proses kimia
Instrumentasi
Perancangan proses kimia
Penanganan limbah pabrik
Prosedur keselamatan pabrik kimia
Evaluasi ekonomi pabrik kimia
Manajemen proyek

2.Pemisahan/pencampuran
-PEMISAHAN
Proses pemisahan merupakan proses perpindahan masa, perpindahan dapat terjadi jika
senyawa-senyawa yang ada dalam campuran memiliki sifat fisika atau sifat kimia yang
berbeda. Perbedaan sifat inilah yang menyebabkan kita dapat memisahkannya. Sebagai contoh
kita dapat pisahkan satu zat karena berbeda dalam hal ukuran partikelnya, pemisahan dapat kita
lakukan dengan pengayakan. Beberapa sifat fisika zat yang dapat dipergunakan misalnya berat
jenis, muatan listrik, titik didih, titik beku dan lainnya. Selain itu sifat-sifat kimia juga dapat
dipergunakan khususnya adalah interaksi kimia antara satu zat dengan zat lainnya.
Secara teknis, pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Teknik
pemisahan, secara umum dapat kita klasifikasikan sebagai pemisahan secara mekanik atau
berdasarkan sifat fisika dan pemisahan secara kimia. Atas dasar ini teknik pemisahan kita bahas.
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran
senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan
yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan
tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis
senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan
murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses

pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik
kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan
minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon.
Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi
menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur,
pelumas, dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara
mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih
murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi),
proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun
campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau
campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cairgas,
gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua
atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.
METODE PEMISAHAN CAMPURAN
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun
skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau
beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan
juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang
relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat,
dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya
menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan
bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn
untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan
menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :


1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam
sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil
atau besar.
3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak
tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik
didih, dan sebagainya.
4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap
yang berbeda dengan 96%.
5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat.
Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara
lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan
zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode
filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat
pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang
sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan
melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih
yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik
didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan
dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat
pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur
tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya
terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu
zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak
melewati titik didih campuran.
3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam
pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu
pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut
organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan
eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain
dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan
tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng
lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu
campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan
pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat,
maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun

jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita
inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya
dikombinasi dengan metode filtrasi.
5. Difusi, dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat
dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik
besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil
ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat
dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu
kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan
banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi, merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik
atau organisme.
JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN
Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel
antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang
mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan
pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut
filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan
penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan


zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang
tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode
ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
Kristalisasi

merupakan metode

pemisahan untuk memperoleh zat padat


yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara
yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu
tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap.
Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih

bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang


bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu
dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan
dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental,
lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian
dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan


yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang
mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih
yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk
larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya
tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan
campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang
diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan
pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya
disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi,
pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan
campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan
dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan
metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau
mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat
kotoran.
Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan
metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh
bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses
kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan
tinta.
PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN
Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode
pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari satu jenis metode. Berikut ini
beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode
pemisahan tertentu.
1. Pemurnian Garam Dapur
Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani
garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah

bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di
industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2. Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang
kehidupan kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar,
namun di daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka
melakukan penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besarbesaran.

-PENCAMPURAN
Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak suatu bahan ke
bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih. Proses
pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini dikarenakan faktorfaktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam aplikasi nyata bisa dipelajari dengan
seksama dalam alat ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran diantaranya
adalah perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan jumlah
pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki
dan juga properti fisik fluida yang diaduk yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu
tersedia seperangkat alat tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi
dari pengadukan dan pencampuran tersebut.
Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :

Mekanisme konvektif : pencampuran yang disebabkan aliran cairan secara keseluruhan


(bulk flow).

Eddy diffusion : pencampuran karena adanya gumpalan gumpalan fluida yang terbentuk
dan tercampakan dalam medan aliran.

Diffusion : pencampuran karena gerakan molekuler.

Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan adalah eddy
diffusion. Mekanisme ini membedakan pencampuran dalam keadaan turbulen dengan
pencampuran dalam medan aliran laminer. Sifat fisik fluida yang berpengaruh pada proses
pengadukan adalah denssitas dan viskositas.

3.PEMANASAN/PENDINGINAN
-PEMANASAN
Pemanasan dapat dilakukan dengan listrik, gas, dan uap. Untuk laboratorium yang
jauh dari sarana tersebut, kadang kala dipakai pula pemanas kompor biasa. Pemanasan tersebut
biasanya digunakan untuk mempercepat reaksi, pelarutan, destilasi, maupun ekstraksi.

Untuk pemanasan pelarut-pelarut organik (titik didih di bawah 100oC), seperti eter,
metanol, alkohol, benzena, heksana, dan sebagainya, maka penggunaan penangas air adalah cara
termurah dan aman. Pemanasan dengan api terbuka, meskipun dengan api sekecil apapun, akan
sangat berbahaya karena api tersebut dapat menyambar ke arah uap pelarut organik. Demikian
juga pemanasan dengan hot plate juga berbahaya, karena suhu permukaan dapat jauh melebihi
titik nyala pelarut organik.
Pemanasan pelarut yang bertitik didih lebih dari 100oC, dapat dilakukan dengan aman
apabila memakai labu gelas borosilikat dan pemanas listrik (heating mantle). Pemanas tersebut
ukurannya harus sesuai besarnya labu gelas. Penangas minyak dapat pula dipakai meskipun agak
kurang praktis. Walaupun demikian penangas pasir yang dipanaskan dengan terbuka, tetap
berbahaya untuk bahan-bahan yang mudah terbakar. Untuk keperluan pendidikan, pemanas
bunsen dengan dilengkapi anyaman kawat (wire gause) cukup murah dan memadahi untuk
bahan-bahan yang tidak mudah terbakar.
-PENDINGINAN
Pendinginan atau refrigerasi adalah proses pengambilan panas dari suatu benda/bahan
sehingga suhunya akan menjadi lebih rendah dari sekelilingnya. Bila suatu medium pendingin
kontak dengan benda lain misalnya bahan pangan, maka akan terjadi pemindahan panas dari
bahan pangan tersebut ke medium pendingin sampai suhu keduanya sama atau hampir sama.
Penggunaan suhu rendah pada pendinginan berbeda dengan pembekuan. Suhu yang digunakan
pada pendinginan masih berada di atas titik beku bahan (-2 sampai -100 C), sedangkan pada
pembekuan ada di bawah titik beku bahan (-12 sampai -400 C). Pendinginan telah lama
digunakan sebagai salah satu upaya pengawetan bahan pangan, karena dengan pendinginan tidak
hanya citarasa yang dapat dipertahankan, tetapi juga kerusakan-kerusakan kimia dan
mikrobiologis dapat dihambat.
Diantara penerapan/ aplikasi teknik pendingin adalah sebagai berikut:Pemrosesan
makananProduk susu. Produk hewani yang utama adalah susu, es krim dan keju.
Untukkeperluan pasteurisasi susu, pertama-tama suhunya dinaikkan hingga kira-kira 73
Cselama kurang lebih 20 detik, kemudian susu didinginkan hingga 3 atau 4 C
untukpenyimpanan.Bahan minuman. Pendinginan merupakan faktor penting dalam pembuatan
bahanminuman seperti sari buah-buahan , bir dan anggur.Cita rasa berbagai minuman
dapatmenjadi lezat jika disuguhkan dalam keadaan dingiaDalam industri bahan
minuman,refrigerasi berfungsi mengendalikan reaksi fermentasi dan mengawetkan
beberapaproduk setengah jadi serta produk akhirnyaFermentasi harus berlangsung pada suhu
8dan 12 C, yang diatur dengan refrigerasiIndustri kimia dan prosesIndustri kimia dan industri
proseg, yang meliputi pabrik industri bahan kimia,penyulingan minyak, pabrik petro kimia,
pabrik kertas dan pulp.Industri inimembutuhkan refrigerasi yang ditangani n dengan baik, oleh
karena hampir setiapinstalasi mempunyai perbedaan serta harganya yang begitu tinggi.

4.PENAMBAHAN/PENGURANGAN TEKANAN
Penambahan / pengurangan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan
meningkatan laju reaksi. Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat
maupun zat cair tidak memberikan perubahaan apapun pada laju reaksi beberapa contoh dalam

proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen
ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi. Sesungguhnya, alasan utama
menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentase amonia didalam
kesetimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan perubahaan yang berarti pada laju
reaksi juga.
Hubungan Antara Tekanan Dan Konsentrasi Peningkatan tekanan dari gas adalah
sama dengan peningkatan pada konsentrasi. Jika Anda memilki gas dalam massa tertentu,
semakin Anda meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika Anda memiliki massa
yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya. Karena RT
merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan berbanding lurus dengan
konsentrasi. Jika Anda melipat gandakannya, Anda juga menggandakan konsentrasinya.
Pengaruh peningkatan tekanan terhadap laju reaksi tumbukan yang melibatkan dua
partikel Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua partikel
yang berbeda atau dua partikel yang sama. Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikelpartikel tersebut pertama-tama haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu gas
atau salah satu gas dan satunya lagi benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk
bertumbukan pun semakin besar

5.KAMAR PENGENDALI
Kamar pengendali merupakan ruangan di mana sekumpulan peralatan yang bekerjasama
dengan untuk mengendalikan sesuatu. Peralatan-peralatan tersebut biasanya terdiri dari
komponen-komponen elektronik. Misalnya : ruang pengendali pada sebuah pabrik, semua alat
yang bekerja di pabrik di kendalikan oleh alat pengendali yang bekerja di dalam sebuah ruangan
yang di sebut kamar pengendali. Dan juga sebagai contoh pada kapal modern, kapal tersebut
dipasangi dengan peralatan sensor yang berfungsi untuk mengetahui kondisi mesin induk.
Sensor-sensor itu bekerja kemudian memberikanlaporan kepada komputer yang terpasang di
control room kapal.komputer kemudian menghitung kebutuhan bahan bakar mesin dan waktu
ignition dari bahan bakar sehingga akan menghasilkan unjuk kerja yang maksimal. untuk bisa
merancang ,mendiagnosis serta memperbaiki maka seorang ahli sistem kontrol harus
menguasaiilmu elektronika, ilmu mekanika, dan prinsip prinsip sistem kontrol.

PENGENALAN TEKNIK
KIMIA DAN INDUSTRI

OLEH:

NAMA :PUTRI KURNIA SARI


NIM:03031181320048
FAKULTAS:TEKNIK
JURUSAN:TEKNIK KIMIA

TEKNIK KIMIA 2013/2014

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai