Anda di halaman 1dari 18

LP DAN SAP

PENGELOLAAN SAMPAH
DESA CIKIDANG RT 01-04 RW 02 KECAMATAN CILONGOK
KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :
Kelompok 1, 2, 3 dan 8

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KOMUNITAS


PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGELOLAAN SAMPAH
DI DESA CIKIDANG RT 01-04 RW 08 KECAMATAN CILONGOK
KABUPATEN BANYUMAS
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGELOLAAN SAMPAH
A. Latar Belakang
Menurut UU RI No.18 tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat berdampak terhadap
peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Peningkatan jumlah sampah
yang tidak diikuti oleh perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana
pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah menjadi komplek,
antara lain sampah tidak terangkut dan terjadi pembuangan sampah liar,
sehingga dapat menimbulkan bau tidak sedap, lingkungan kotor, berbagai
penyakit seperti diare, disentri, ISPA dll (Artiningsih, 2008).
Menurut UU RI No.18 tahun 2008, tempat pemrosesan akhir (TPA)
adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan, yang pada
kenyataannya setiap orang yang membuang ke TPA tidak mengolah dan hanya
langsung dibuang tanpa mempedulikan sampah tersebut dapat terurai oleh
bakteri atau tidak.
Dampak yang muncul bagi daerah yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah berupa ketidaknyamanan karena debu, bau dan ceceran
sampah di sekitar kawasan TPA. Hal ini dapat memicu menurunnya nilai
properti, di mana tanah dan rumah disekitar TPA tidak menguntungkan untuk
dijual karena umumnya orang enggan untuk tinggal disekitar TPA. Masalah
sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri (Artiningsih, 2008).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat baik dari sisi pengetahuan maupun perilaku

tentang pengolahan sampah menjadi sampah organik dan non-organik dengan


bekerjasama dengan berbagai pihak secara lintas sektor dan lintas program.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat serta hasil
winshield survey diwilayah RT 01-04 RW 02 Desa Cikidang diperoleh
beberapa permasalahan, yaitu adanya warga yang masih membuang sampah di
sungai, MCK warga masih ada yang bertempat di sungai, jarak septic tank <
10 meter yang banyak berdekatan dengan sumber air, dan ada yang septic tank
yang di buang ke kolam, pembuangan air limbah masih dibuang ke got
dibuang ke kebun atau lahan kosong, sehingga bau limbah dimana-mana .
Pada kenyataan masalah yang ditemukan mempunyai tujuan mengadakan
kegiatan Penyuluhan tentang pengolaan sampah di lingkungan RT 01-04 RW
02 Desa Cikidang serta mengadakan kerja bakti pembuatan lubang sampah
dan pembuatan pembungan limbah.
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarkat berhubungan
dengan pengelolaan sampah
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai pengolaan sampah, diharapkan
masyarakat RT 01-04 RW 02 desa Cikidang dapat menerapkan lingkungan
yang bersih.
3. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan diharapkan
masyarakat RT 01-04 RW 02 desa Cikidang mampu :
a. Mengetahui pengertian pengolaan sampah yang benar.
b. Memahami manfaat pengolaan sampah
c. Dapat memahami dan membedakan jenis sampah organik dan non
organik.
d. Dapat menerapkan lingkungan yang sehat di RT 01-04 RW 02 desa
Cikidang.
e. Dapat membuang lubang sampah dan memisahkan antara sampah
organik dan non organik.
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan pengelolaan sampah

2. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi
3. Media
- Media leaflet / modul
- LCD
4. Waktu dan Tempat
- Waktu : 35 Menit (....-....)
- Tempat : Balai Pertemuan
5. Pengorganisasian
Waktu

Kelompok
Pendidikan Kesehatan
Koordinator :
Tommy Anggara Saputra
Aris Wahyu Hidayat
Eka Purwatiningsih
Sampurno Tri Utomo
Dewi Yuni Lestari
Amir Syaiful Amri
Afni Azhar Zakiya
Ryan Wicaksono

Tempat
Balai Pertemuan

Fasilitator :
Retno Widya Ningrum
Iis Nur Anisa
Rizki Fatimah
Sandra Puspita Dewi
Oberver :
Ika Resti Safitri
Restu Kusumaningtyas
Fitrianingsih

D. Setting Tempat
Keterangan:
Presenter

Audience

Moderator
Observer &
fasilitator
Pembimbing
Akademik

Flip Chart

E. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
1 Menyiapkan LP dan SAP
2 Menyiapkan peralatan penyuluhan.
3 Telah terbentuk pengorganisasian panitia penyelenggara.
4 Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu yaitu pukul 15.30
5
6
7
8

WIB
Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Balai pertemuan
Lebih dari 60% undangan menghadiri acara
Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum

penyuluhan selesai.
b) Proses
1 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang yang direncanakan
2 Peserta penyuluhan melakukan kegiatan dari awal sampai akhir
3 Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi
c) Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan:
pengertian, manfaat, dapat membedakan jenis sampah dan memisahkan
antara sampah organik dan non organik.

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KOMUNITAS


PELAKSANAAN PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH
DI DESA CIKIDANG RT 01-04 RW 02 KECAMATAN CILONGOK
KABUPATEN BANYUMAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENGELOLAAN SAMPAH
Topik

: Penyuluhan Pengelolaan Sampah

Sub topic

:pengertian, manfaat, pengelolaan sampah dan memisahkan


sampah organik dan non organik

Sasaran

:Masyarakat

RT 01-04 RW 02 Desa Cikidang Kecamatan

Cilongok
Hari/tanggal

: , Desember 2015

Waktu

: 35Menit (....-....)

Tempat

:Balai pertemuan

Penyuluh

: ..............................

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai pengolaan sampah, diharapkan


masyarakat RT 01-04 RW 02 desa Cikidang dapat menerapkan lingkungan
yang bersih.
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan diharapkan


a.

masyarakat RT 01-04 RW 02 desa Cikidang mampu :


Mengetahui pengertian pengolaan sampah yang benar.

b.

Memahami manfaat pengolaan sampah


c. Dapat memahami dan membedakan jenis sampah organik dan non
organik.
d. Dapat menerapkan lingkungan yang sehat di RT 01-04 RW 02 desa
Cikidang.
e. Dapat membuang lubang sampah dan memisahkan antara sampah
organik dan non organik.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C.

MATERI
Pengertian Sampah
Jenis jenis Sampah
Pengelolaan Sampah
Tujuan
Metode pembuangan Sampah
Konsep pengelolaan Sampah
Pendidikan kesadaran
Manfaat pengelolaan sampah
Bencana sampah yang tidak di kelola dengan baik

Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi

D.
-

E.

Media
Media leaflet / modul

Kegiatan Penyuluhan
No
1.

Kegiatan

Waktu
5 menit

Penyuluh
-

Peserta

Pembukaan
1

Memberikansalam

1 Menjawab salam

Perkenalan

2 Mendengarkan

Menyampaikantopik

memperhatikan

dan

2.

MenjelaskanTIU dan TIK

Menyebutkan materi yang

akan diberikan
1) PenyajianMateri
2) Menanyakan

23 Menit

(review)

kepada masyarakat tentang


definisi
3

menurut

pengetahuan masyarakat.
Menjelaskan
materi
tentang:
a Pengertian Sampah
b Jenis jenis
c

Sampah
Pengelolaan

d
e

Sampah
Tujuan
Metode

1) Menjawab
pertanyaan penyuluh
2) Mendengarkan dan
memperhatikan
3) Bertanya
pada
penyuluh bila masih
ada yang belum jelas
4) Memperhatikan

pembuangan
f

Sampah
Konsep
pengelolaan

Sampah
Pendidikan

kesadaran
Manfaat
pengelolaan

sampah
Bencana sampah
yang tidak di kelola

dengan baik
Memberi
kesempatan
kepada masyarakat untuk
menanyakan materi yang

3.

5 menit

belum jelas
Evaluasi
1

Meminta

beberapa

lansia

untuk menjawab pertanyaan


penyuluh
2

Memberikan
jawaban

reward
benar

jika
dan

Menyebutkan
menjelaskan

dan

membetulkan jika masih ada


4.

2menit

kekurangan
Penutup
1) Mengucapkan salam penutup

1) Menjawab salam

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan
Idayu. Jakarta
Djuwendah, E., A. Anwar, J. Winoto, K. Mudikdjo. 1998. Analisis Keragaan
Ekonomi dan Kelembagaan Penanganan Sampah Perkotaan, Kasus di Kotamadya
DT II Bandung Provinsi Jawa Barat. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak
diterbitkan.

LAMPIRAN MATERI :
PENGELOLAAN SAMPAH
A. Pengertian
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia
menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena
dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah
dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
B. Jenis-jenis sampah
1. Berdasarkan sumbernya
a. Sampah alam

b. Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
d. Sampah nuklir
e. Sampah industri
f. Sampah pertambangan
2. Berdasarkan sifatnya
a.
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
b.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
3. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat
dibagi sebagai:
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potonganpotongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan

kemampuan

diurai

oleh

alam

(biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:


1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan
oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan


kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti
plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai
ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali
seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lainlain.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah


ini mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,


kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.

c. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan
melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daunkering di
hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampahsampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
d. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah
yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti fesesdan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius

bagi

kesehatan

karena

dapat

digunakan

sebagai

vektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan====


Sampah Cair ==== Sampah cair adalah bahan cairan yang telah

digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat


pembuangan sampah.
e. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampahsampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang
umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampahsampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
f. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi
nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat
berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi
tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut(walau jarang namun
kadang masih dilakukan).

C. Pengolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan ,
pemrosesan, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah.
Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan
keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan
negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri.
Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di

area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,


sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal ,
diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan
ketersediaan area.
D. Tujuan Pengelolaan sampah
Merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
(Lihat: Pemanfaatan sampah), atau
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan
bagi lingkungan hidup.
E. Metode Pembuangan
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah

pada

penimbunan

darat

termasuk

menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode


paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah
yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang
dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola
dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis
dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola

dengan

lingkungan

baik

akan

diantaranya

menyebabkan

angin

berbau

berbagai
sampah

masalah
menarik

berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping


lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga
sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak
dan melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan

darat

yang

modern

diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan


bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan
untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk
tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil
gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari

tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di


mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
2. Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat
sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan
temperatur tinggi biasa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah
sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.
Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri
dalam skala besar. Hal ini bisa dilakukan untuk sampah padat , cari
maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk
membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah
medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang
kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah
begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas
penimbunan

darat.[[Sampah

menjadi

energi

(waste-to-energy)|

Sampah menjadi energi atau energi dari sampah adalah terminologi


untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler
guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi
tidaklah selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi
gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat
dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan
mencemari lingkungan sekitar pembakaran.
3. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari
sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada
beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru
dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang ,
contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk
digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang

sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah


khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum
aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPEdan PET,
botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik
lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur
ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan
menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan
atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk
kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah
kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa
digunakan untuk membangkitkan listrik.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain.
Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan
sampai

menggunakannya

untuk

memanaskan

boiler

untuk

menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan


gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan ,
dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin
oksigen
6. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan
"pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak ,
mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ),
mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali
pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang

menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama


(contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
F. Konsep Pengelolaan Sampah
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda
dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang
paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:
Diagram dari hirarki limbah.
Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi
sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang
mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap
menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah.
Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum
dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum
limbah.
Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer
Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang
untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan
produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-ofpembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung
jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan
akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan
ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau
menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka
berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah
prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke
lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya
merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari
pembuangan
G. Pendidikan dan kesadaran
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah
yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya.
Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan

khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan


dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal,
regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah
beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan
lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan
hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan
keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa
depan.
H. Manfaat pengelolaan sampah
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
I.

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik


1. Longsor tumpukan sampah: Longsor sampah Leuwigajah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan

Anda mungkin juga menyukai