Laporan Kasus HAP Dan KPD PDF
Laporan Kasus HAP Dan KPD PDF
LAPORAN KASUS
PERDARAHAN
POSTPARTUM
Disusun oleh :
dr. Karina Kalani Firdaus
Pembimbing :
dr. Ade Fitra
dr. Lidyawati
ILUSTRASI KASUS
Narasumber :
dr. Adriyanti, SpOG
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
RUMAH SAKIT OTORITA BATAM
2015/2016
TEXT
TEXT
IDENTITAS PASIEN
KELUHAN UTAMA
NAMA
TANGGAL LAHIR
UMUR
: NY. ES
: 30 MARET 1983
: 34 TAHUN
ALAMAT
AGAMA
: ISLAM
PEKERJAAN
PENDIDIKAN TERAKHIR
: SMA
NO.REKAM MEDIS
: 37-48-43
TANGGAL MASUK
: 24 MEI 2016
TANGGAL PEMERIKSAAN
: 24 MEI 2016
TEXT
TEXT
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Hipertensi (-)
DM (-) Asma (-)
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Hipertensi (-)
DM (-) Asma (-)
Riwayat
Operasi, alergi
obat, alergi
makanan
11/16/16
TEXT
TEXT
Riwayat
Pernikahan
Menarche 12 tahun.
Riwayat
Kontrasepsi
Riwayat
kontrasepsi
disangkal.
Pernikahan
yang
pertama,
menikah
tahun 2014
Usia pasien
saat menikah
32 tahun dan
usia suami 30
tahun.
Riwayat
Kehamilan
G1P0A0
(AH0)
TEXT
TEXT
Riwayat sosialekonomi
Satu rumah berdua
dengan suami di
perumahan Akasia
Garden
Pekerjaan pasien :
ibu rumah tangga
Pekerjaan suami :
karyawan swasta
BP Batam
Riwayat Gizi
Makan 3x/hari
dengan porsi
cukup
Makan gizi
seimbang dengan
porsi daging dan
sayuran cukup.
KU : TSS
Sens : CM
TD : 100/70 mmHg
RR : 18 x/m
T : 36,5
N : 84/m
Sp.O2 : 99 %
Kepala
Konjungtiva anemis +/+ Sklera Ikterik -/- Reek Cahaya +/+
Thorax
Cor : S1 - S2 N, reg, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Ves (+) N,, wheezing (-), rhonki (-),
Abdomen
Cembung, sulit dinilai status obstetri
Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-, CRT <2
Status Obstetri & Ginekologis
Leopold :
I : Bokong, TFU 35 cm
II : punggung kanan, DJJ 136 x/m
III : Kepala
IV : Sudah masuk PAP
His 3x dalam 10 menit, durasi 10 detik
VT :
Porsio tebal kenyal, Pembukaan diameter 2 cm, Hodge II, ketuban intak, lendir darah (+)
TBJ menurut Rumus Johnson : (35-11) x 155 g = 3720 g
TEXT
CTG
11/16/16
RINGKASAN
DIAGNOSIS
Wanita, 34 tahun, datang ke IGD mengaku hamil 9 bulan pada G1P0A0 (HPHT :
12-08-2015; TP : 19-05-2016) dengan keluhan keluar air-air yang bercampur darah dan
lendir sejak 5 jam SMRS. Keluhan mules-mules, sakit kepala, pandangan kabur, dan
sesak disangkal. Gerak janin aktif (+). Asuhan antenatal rutin di bidan dan dokter
spesialis dan mengaku tidak pernah ada keluhan dan minum suplemen kehamilan
rutin. Riwayat gangguan perdarahan, hipertensi, DM, asma, dan alergi pada pasien
dan keluarga disangkal. Riwayat kehamilan dan keguguran sebelumnya disangkal.
Pada pemeriksaan tanda vital, didapatkan kesadaran kompos mentis dengan
tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 84 x/m, frekuensi pernapasan 18 x/m
dengan suhu 36.5oC. Pada pemeriksaan status generalis, didapatkan konjungtiva
anemis. Pada pemeriksaan statsu obstetri dan ginekologi didapakan janin tunggal
presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan, tinggi fundus uteri 35 cm,
dengan denyut jantung janin 136 x/m. Taksiran berat janin 3720 g. Pada
pemeriksaan vaginal touche, didapatkan pembukaan 2 cm, hodge II, dan ketuban
intak. Pada pemeriksaan laboratorim, didapatkan anemia normositik normkrom dan
leukositosis. Pada pemeriksaan CTG, hasil reaktif.
TERAPI DI IGD
FOLLOW UP
Rencana pengobatan:
Bed Rest
IVFD Ringer Lactate 500 ml + Oksitosin 5 IU mulaii 8 tpm naik
bertahap sampai his adekuat
Cefotaxime 3 x 1 g (IV) + skin test
Rencana diagnostik:
CTG Ulang 4 jam
LAPORAN PEMBEDAHAN
TEXT
1.
Posisi terlentang di meja operasi dalam posisi litotomi, pasca analgesia regional
11/16/16
TEXT
TINJAUAN PUSTAKA
TEXT
PERSALINAN
ANATOMI
Perubahan
serviks
jaringan ikat
Kontraksi
uterus
Dilatasi
serviks
Ketuban
pecah
1. Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B. and Sheffield, J.
(2016). William Obstetrics. 24th ed. New York: Mc-Graw Hill Education, pp.728-779
Power
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot uterus selama kontraksi yang dapat dinilai dengan
observasi ibu dan palpasi fundus uterus melalui abdomen atau kardiotokogra1
3-5 kali dalam 10 menit 95%
Kala I
Passenger (fetus)
Ukuran, posisi , presentasi, Fleksi/ekstensi dari kepala, station/Hodge, jumlah
fetus, dan adanya anomali fetus.1
Fetus kecil, dalam posisi longitudinal dengan presentasi vertex dengan kepala
eksi pada posisi anterior dan telah memasuki rongga pelvis
Passage (pelvis)
Tulang pelvis dan jaringan ikat pada kanalis vaginalis (serviks, otot dasar panggul).
Pelvimetri atau trial of labor1
1. Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B. and Sheffield, J.
(2016). William Obstetrics. 24th ed. New York: Mc-Graw Hill Education, pp.728-779
Fase Laten
Period antara onset persalinan sampai dilatasi 3-5 cm
Yang diperpanjang :
> 20 jam (nulipara)
> 14 jam (multipara)
Faktor yang mempengaruhi : sedasi atau analgesic epidural, serviks belum matang, dan persalinan palsu.
Fase Aktif
Dilatasi 3-5 cm dengan adanya kontraksi uterus.
Durasi rerata persalinan fase aktif pada nullipara 4,9 jam.
Kelainan fase aktif :
Protraksi : laju lambat dilatasi serviks (nulli para <1.2 cm/jam atau <1 cm penurunan/jam dan multipara 1.5
cm/jam dan <2 cm penurunan/jam.
Kelainan arrest : Penghentian total 2 jam tanpa adanya perubahan seriks atau 1 jam tanpa adanya
penurunan.
Funai, E. and Norwitz, E. (2016). Management of normal labor and delivery. [online] Uptodate.com. Available at: http://www.uptodate.com/
contents/management-of-normal-labor-and-delivery?source=search_result&search=labor&selectedTitle=2%7E150 [Accessed 4 Nov. 2016].
11/16/16
Kala II
Kala III
Kala IV
Pembukaan lengkap
dan sudah ada tandatanda kala 2 antara
lain rasa ingin
meneran, rasa ingin
BAB, edema pada
perineum, dan lubang
anus terbuka.
Periode setelah
persalinan bayi sampai
ekspulsi plasenta.
Komplikasi yang
sering : perdarahan
Retensio plasenta :
plasenta yang tidak
dapat diekspulsi
dalam 60 menit pasca
persalinan
Post persalinan
plasenta sampai 1-2
jam.
Funai, E. and Norwitz, E. (2016). Management of normal labor and delivery. [online] Uptodate.com. Available at: http://www.uptodate.com/
contents/management-of-normal-labor-and-delivery?source=search_result&search=labor&selectedTitle=2%7E150 [Accessed 4 Nov. 2016].
KONTRAINDIKASI INDUKSI
Riwayat
persalinan sesar
Riwayat ruptur
uterus
Riwayat insisi
uterus transmural
Infeksi herpes
genital aktif
Plasenta previa
atau vasa previa
Prolapse tali
pusar atau
presentasi funal
persisten
Posisi fetus
transversal
Kanker servikal
invasif,
1. The Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists. Term Prelabour Rupture of Membranes (Term PROM) C-Obs
36. March 2014.
2. Kovavisarach, E. and Sermsak, P. (2000). Risk factors related to premature rupture of membranes in term pregnant women: a case-control study. The
Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 40(1), pp.30-32.
11/16/16
TERAPI ANTIBIOTIK
Manajemen Ekspektatif
Hanya apabila tidak terdapat kontraindikasi persalinan per
vaginam,tidak ada korioamnionitis, atau komplikasi lainnya,
dan hasil pemeriksaan CTG reaktif.
Durasi manajemen ekspektatif sebagian besar (95%) lahir
dalam 72 jam, dan sebagian lainnya 85% lahir dalam 48 jam
dan 70% dalam 24 jam.
Edukasi dan saran Elective ekspektatif.
Observasi awal selama 72 jam dengan prolaksis
antibiotic
Presentasi kepala
Tidak adanya infeksi intrauterine
Hasil CTG reaktif
The Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists. Term Prelabour Rupture of Membranes (Term PROM) C-Obs
36. March 2014.
70%
Faktor
Risiko
HPP
Trauma
Trauma jalan
lahir
Hematom
Inversio
uterus
Ruptur uteri
20%
Tissue
(jaringan)
Retensio
plasenta
Plasenta
akreta
Gangguan
koagulasi
10%
distosia kala 3
Kehamilan multipel,
Episiotomi
Makrosomi fetus
Riwayat perdarahan post partum
Thrombin
1%
MANAJEMEN AKTIF KALA 3 :
UTEROTONIK
TRAKSI TERKENDALI TALI
PUSAR
KLEM & PEMOTONGAN
TALI PUSAT DINI
11/16/16
DISKUSI
Konrmasi
Ketuban Pecah
Dini
Kondisi Fetus
Kondisi
Maternal
Leopold
VT : Ketuban
intak, ketuban
(+), darah lendir
Tanda vital
dalam batas
normal
Presentasi kepala
Sudah masuk PAP
CTG
Laboratorium
Reassuring
Leukositosis
Anemia normositik
normokrom
Kontraindikasi
induksi (-)
Induksi oksitosin IV
Observasi persalinan
Inpartu Kala
I fase laten
Inpartu
Kala I
masuk
kala II
6.5
jam
Pimpin meneran
Inpartu
kala II
38
menit
Episiotomi dan
amniotomi
Lahir bayi
spontan, laki-laki,
berat 3,295 g,
dengan lingakar
kepala 35 cm
Plasenta lahir
lengkap spontan
dalam 10 menit
Nullipara 54 menit
Inpartu kala Multipara 18 menit
II
Funai, E. and Norwitz, E. (2016). Management of normal labor and delivery. [online] Uptodate.com. Available at:
http://www.uptodate.com/contents/management-of-normal-labor-and-delivery?
source=search_result&search=labor&selectedTitle=2%7E150 [Accessed 4 Nov. 2016].
11/16/16
Plasenta
kotiledon
lengkap
Perineora
Kondisi Maternal
Laserasi multipel,
hematom dan ruptur
perineum derajat III
Riwayat
gangguan
perdarahan (-)
Uterus setinggi
umbilikus,
tonus baik
Nulliparitas (OR
= 3.626, p
<0.001)
Episiotomi
Reparasi di OK
Post OK
Robekan serviks +
robekan dinding
lateral vagina +
ruptur perineum
derajat III
Perbaikan tanda
vital maternal
TD 110/70 mmHg,
FN 80 x/m
Hb 7.4 g/dL
transfusi darah
Antibiotik
cefadroxil 3x500
mg
LK 35 CM =
NORMAL
Severe
lacerations
& perineal
tear
Lingkar Kepala
(OR 1.323, p
<0.001)
Durasi kala II
lebih lama (OR
= 1.102, p =
0.044)
DURASI KALA II
CEPAT??
Persalinan per
vaginam
dengan alat
bantu (OR =
4.102, p< 0.001)
TANPA ALAT
BANTU
Hsieh, W., Liang, C., Wu, D., Chang, S., Chueh, H. and Chao, A. (2014). Prevalence and contributing factors of severe
perineal damage following episiotomy-assisted vaginal delivery. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology,
53(4), pp.481-485.
Sheiner dkk
Precipitious labor berhubungan
dengan beberapa komplikasi
maternal antara lain laserasi
perineum, perdarahan postpartum,
plasenta retained, hemotransfusi,
dan rawat inap yang diperpanjang.
Inpartu Kala
I fase laten
Komplikasi-komplikasi berikut
dapat disebabkan oleh kontraksi
uterus yang abnormal bersamaan
dengan serviks yang belum
terdilatasi sempurna dan vagina
yang resisten tinggi
Sheiner E, Levy A, Mazor M. Precipitate labor: higher rates of maternal complications. Eur J
Obstet Gynecol Reprod Biol. 2004;116(1):43-47.
Inpartu
Kala I
masuk
kala II
Inpartu
kala II
6.5
jam
38
menit
Nullipara 54 menit
Inpartu kala Multipara 18 menit
II
Funai, E. and Norwitz, E. (2016). Management of normal labor and delivery. [online] Uptodate.com. Available at:
http://www.uptodate.com/contents/management-of-normal-labor-and-delivery?
source=search_result&search=labor&selectedTitle=2%7E150 [Accessed 4 Nov. 2016].
11/16/16
KESIMPULAN
Tanda dan gejala syok post partum harus selalu diawasi
terutama pada pasien dengan anemia pada pemeriksaan
laboratorium sebelum persalinan. Pemeriksaan tekanan darah
harus dilakukan setelah partum terutama pada pasien dengan
keluhan yang mengarah pada gejala awal syok berupa rasa
pusing dan rasa melayang pada pasien.
Meskipun pada pasien dengan tonus uteri yang baik, laserasi
vagina multipel bisa menyebabkan syok pada pasien sehingga
tata laksana perineora harus segera dilakukan diikuti dengan
evaluasi berkala untuk pencegahan syok berat.
TERIMA KASIH
Behera, MA. Uterus Anatomy. Medscape. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/1949215-overview#a4 [Accessed on 30/04/2016]
The Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists. Term Prelabour Rupture of Membranes (Term PROM) C-Obs 36. March
2014.
Kovavisarach, E. and Sermsak, P. (2000). Risk factors related to premature rupture of membranes in term pregnant women: a case-control study. The
Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 40(1), pp.30-32.
Barteld MC, Carlan SJ. The home management of preterm premature ruptured membranes. Clin Obstet Gynecol 1998; 41:503.
Kenyon, S., Boulvain, M. and Neilson, J. (2013). Antibiotics for preterm rupture of membranes. Cochrane Database of Systematic Reviews.
Anderson JM, Etches D. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician 2007;75:875-82.
Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C., Dashe, J., Homan, B., Casey, B. and Sheeld, J. (2016). William Obstetrics. 24th ed. New York: Mc-Graw
Hill Education, pp.728-779
Ghodake VB, Pandit SN, Umbardand SM. Role of Modied B-lynch Suture in Modern Day Management of Atonic Postpartum Haemorrhage. Bombay
Hospital Journal. Vol 50 (2). 2008.
Emedicine.medscape.com. (2016). Anemia and Thrombocytopenia in Pregnancy: Anemias in Pregnancy, Sickle Cell Hemoglobinopathies in Pregnancy,
Thalassemias in Pregnancy. [online] Available at: http://emedicine.medscape.com/article/261586-overview [Accessed 4 Nov. 2016].
Satin, A. (2016). Latent phase of labor. [online] Uptodate.com. Available at: http://www.uptodate.com/contents/latent-phase-of-labor [Accessed 4 Nov.
2016].
Funai, E. and Norwitz, E. (2016). Management of normal labor and delivery. [online] Uptodate.com. Available at: http://www.uptodate.com/contents/
management-of-normal-labor-and-delivery?source=search_result&search=labor&selectedTitle=2%7E150 [Accessed 4 Nov. 2016].
Sheiner E, Levy A, Mazor M. Precipitate labor: higher rates of maternal complications. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2004;116(1):4347. doi: 10.1016/
j.ejogrb.2004.02.006
Suzuki, S. (2016). Clinical Signicance of Precipitous Labor. [online] Dx.doi.org. Available at: http://dx.doi.org/10.14740/jocmr2058w [Accessed 4 Nov. 2016].
Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C., Dashe, J., Homan, B., Casey, B. and Sheeld, J. (2016). William Obstetrics. 24th ed. New York: Mc-Graw
Hill Education, pp.728-779
Apabila di klinik kita dapatkan HPP , apa yang pertama kali kita
lakukan? Rujuk kapan?