Piro
Piro
Latar Belakang
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh
1.
2.
3.
4.
cara untuk memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta
mempelajari cara-cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni
maupun paduannya (alloy). Metalurgi ada dua macam atau kelompok utama,
yaitu:
1. Metalurgi ekstraktif (extractive metallurgy).
2.
Metalurgi fisik dan ilmu bahan (physical metallurgy and material
science).
Menurut Kirk-Othmer metalurgi ekstraktif adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara pengambilan (ekstraksi) logam dari bijih (ore = naturally occuring
compounds) dan proses pemurniannya, sehingga sesuai dengan syarat-syarat
komersial.
Metalurgi ekstraktif dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu :
1. Piro metalurgi (pyro metallurgy) yang dalam proses ekstraksinya
menggunakan energi panas yang tinggi (bisa sampai 2.000oC).
2. Hidro metalurgi (hydro metallurgy) yang menggunakan larutan kimia atau
reagen organik untuk menangkap logamnya.
3. Elektro metalurgi (electro metallurgy) yang memanfaatkan teknik elektrokimia (antar lain elektrolisis) untuk memperoleh logamnya.
Perbedaan utama antara PBG dengan ekstraktif metalurgi adalah :
Pada PBG :
- Bijih / mineral
tetap mineral
- kadar logam rendah
kadar logam tinggi
- sifat-sifat fisik dan kimia tak berubah
Pada ekstraktif metalurgi :
- Bijih / mineral jadi logam (metal)
- sifat-sifat fisik dan kimia berub
2.
Pembahasan
Tahapan
Proses
Ekstraksi
Pirometallurgi
(Pyrometallurgy)
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang
dicapai ada yang hanya 50o 250o C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi
ada yang mencapai 2.000o C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum
dipakai hanya berkisar 500o 1.600o C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal
atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase
gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat
juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
2. Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
3. Energi listrik.
4. Energi terselubung/tersembunyi (conserved energy = sensible heat),
panas buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).
Peralatan yang umumnya dipakai adalah :
1. Tanur tiup (blast furnace).
2. Reverberatory furnace.
Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :
1. Pierce-Smith converter.
2. Bessemer converter.
3. Kaldo cenverter.
4. Linz-Donawitz (L-D) converter.
5. Open hearth furnace.
Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu :
1. Drying (Pengeringan)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material.
Pengeringan
biasanya
sering
terjadi
oleh
kontak
padatan
lembap
adalah
dekomposisi
panas
material.
Contohnya
dekomposisi hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap
air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon
pemanasan
dengan
kelebihan
udara
dimana
udara
Peleburan Besi
Proses pembuatan besi baja berlangsung didalam Convertor. Plat
baja tebal sebelah dalam dilapisi refractory asam (silikat). Pipa-pipa udara
di bagian bawah 200 buah dengan diameter 1-3 cm.
O2 dimasukan melalui pipa-pipa udara yang ada di bagian bawah
convertor. Kemudia O2 yang dihembuskan tersebut pada metal bad akan
mengoksider logam-logam tertentu untuk membentuk slag. Slag dan
logam yang didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh berat jenis.
Slag yang dihasilkan 10%.
degan reduktor
Oksida logam ada yang terdapat di alam sebagai bijih tetapi ada juga
logam tersebut.
Pemisahan antara pengotor + logam dapat dilakukan degan mudah
Uap logam yang didapat dikondensikan
ZnS + 3/2 O2 = ZnO + SO2
ZnO + C = Zn + CO
Yang dominan
ZnO+CO = Zn + CO2
Di dalam tanur retort terjadi reaksi
CO2+C=2CO
Dengan demikian gas yang dihasilkan dari proses restoring ini merupakan
campuran uap Zn, gas CO, CO2 dalam jumlah kecil.
Proses Oksidasi :
Proses ini memiliki tujuan untuk mengubah senyawa sulfida (matte)
logam pengotor menjadi oksida masuk ke terak sebagai oksidator digunakan
udara. Contohnya pada proses converting.
3.
Kesimpulan
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh
mencapai 2.000 C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya
berkisar 500 - 1.600 C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan
metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.