Makalah Softskill
Makalah Softskill
TRANSMISI OTOMATIS
NAMA
NPM
: 2C414987
KELAS
: 3IC08
PENDAHULUAN
BAB II
POKOK MASALAH
2.1 Tujuan dari Transmisi Mobil
Sama dengan tujuan dari mobil transmisi manual, transmisi otomatis juga
bertujuan memberikan pengemudi berbagai macam jenis percepatan yang
diinginkan. Hal ini karena adanya rentang tenaga dan rentang putaran mesin, yang
terbatas dari mesin mobil.
Tanpa adanya gigi transmisi, maka kecepatan mobil akan dibatasi oleh satu
rasio gigi. Hal ini akan membuat pengemudi kesusahan, untuk mendapatkan
kecepatan mobil yang diinginkan.
Sebagai contoh, pada saat anda mengendari mobil dengan transmisi manual
dan hanya menggunakan gigi 2. Akselerasi mobil akan berkurang, setelah mobil
mencapai batas dari putaran mesin (jarum pada RPM sudah di garis merah), mobil
akan susah untuk menambah kecepatan.
Dengan adanya gigi transmisi pada mobil, pengemudi mobil transmisi
manual dapat memindahkan gigi transmisi, yang memiliki rasio gigi berbedabeda. Hal ini tentunya akan memudahkan pengemudi mendapatkan kecepatan
yang diinginkan, tanpa melebihi dari kemampuan putaran mesin.
Disaat anda mengemudikan mobil transmisi otomatis, terlihat perbedaan
signifikan dengan mobil transmisi manual. Tidak ada pedal kopling dan tidak ada
tuas perpindahan gigi transmisi pada mobil transmisi otomatis.
Transmisi otomatis dapat dibedakan dalam sistem perpindahan gigi dan
waktu lock up yaitu :
1. Full hydraulic
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur sepenuhnya secara
hidraulis.
2. Electronic Control Transmission (ECT)
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur secara elektronik. Tipe ini
menggunakan data (shift and lock pattern) yang tersimpan dalam ECU sebagai
kontrolnya, juga terdapat fungsi diagnosa dan fail-safe.
Transmisi otomatis juga bekerja pada lima atau enam tingkat sebagaimana
berikut :
1. Netral
2. Low Range
3.
4.
5.
6.
mendaki
Drive Range
Reverse Range
Parking Range
Angka 2
1. Full hydraulic
2. ECT meliputi :
a. Pengaturan shift dan lock up timing.
b. Fungsi Diagnosa.
c. Fungsi fail-safe.
d. Lain-lain.
Terdapat 3 tipe transmisi otomatis pada mobil, yaitu :
2.2 Torque Converter
Metode ini adalah yang paling konvensional. Transmisi otomatis dengan
torque converter memiliki komponen utama berupa planetary gear unit (gir
planet), hydraulic control unit dan tentu saja torque converter. Umumnya,
transmisi otomatis versi ini menggunakan wet clutch alias kopling basah, lalu
dioperasikan oleh torque converter untuk memperbesar momen mesin. Saat sudah
mencapai putaran tertentu dan waktunya untuk pindah gigi, komputer akan
menyuruh torque converter untuk bekerja melakukan perpindahan gigi. Komputer
transmisi otomatis bisa membaca situasi berkendara dari cara kita menginjak gas.
Contohnya, saat berkendara rileks kita akan sadar kalau di rpm 3.000-an gigi
sudah berpindah, namun saat berkendara agresif atau melakukan kickdown,
komputer akan memilih gigi yang lebih rendah agar tenaga yang besar dan
putaran mesin yang tinggi bisa kita dapatkan.
dimunculkan.
Perpindahan gigi tidak bisa sehalus CVT
Konstruksi transmisi relatif lebih berat dari CVT
Efisiensi bahan bakar masih di bawah jenis CVT maupun Dual Clutch,
terutama jika dihadapkan pada kondisi jalan macet atau stop and go.
Torque Ratio
Pelipatgandaan momen oleh torque converter akan terjadi sebanding dengan
semakin tingginya vortex flow. Kerja torque converter terbagi dalam dua bagian
yaitu converter range di mana saat itu terjadi pelipatgandaan momen dan coupling
range yang pada saat itu tidak terjadi pelipatgandaan momen. Clutch point adalah
garis batas dari kedua bagian itu.
Toyota Yaris
Honda Brio
Suzuki Ertiga
Toyota Avanza
Mazda 2
Karakter perpindahan transmisi sangat halus dan tidak akan terasa oleh
Converter
Efisiensi tenaga relatif lebih rendah dibanding transmisi Torque Converter,
dikarenakan adanya slippage atau gesekan belt dangan puli CVT.
Ada kejutan-kejutan yang terjadi pada saat perpindahan gigi pada AT.
Type transmisi otomatis Kopling Ganda / Dual Clutch adalah type transmisi
otomatis dengan teknologi terbaru. Transmisi ini punya dua buah kopling yang
siap beroperasi untuk membantu mesin menggerakan roda. Sebut saja kopling A
dan kopling B di transmisi kopling ganda 6 percepatan, kopling A disiapkan untuk
melayani gigi 1,3,5 dan mundur, maka kopling B dirancang untuk bekerja di gigi
2,4 dan 6. Ketika misalnya kopling A sedang bekerja di gigi 1, kopling B sudah
siap bersama dengan gigi 2 hingga komputer memerintahkan untuk berpindah
gigi. Setelah gigi berpindah ke 2 melalui kopling B, maka kopling A sudah siap
ter-engage dengan gigi 3. Pada saat gigi 3 bekerja melalui kopling A, kopling B
sudah siap pada posisinya bersama gigi 4, dan begitu seterusnya bagaimana sistem
dual clutch ini bekerja.
Ada dua jenis penggunaan tipe kopling di transmisi dual clutch, ada kopling
basah (wet clutch) dan kopling kering (dry clutch). Keduanya punya kebutuhan
dan tujuan yang berbeda, namun transmisi dengan kopling kering lebih simpel dan
murah dibanding kopling basah.
Ford Fiesta
Mitsubishi Lancer Evo X
Nissan GT-R
Porche 911
Ferrari F430 Scuderia
Lamborghini Huracan
BMW M Series
VW Golf GTi
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan