Bab 6
Bab 6
BAB 5
adalah 94 % Nitrogen
kolom.
Pada
sistem
ini,
gas
N2
pada
kolom
bawah
191
KRIOGENIK
kolom
bawah
dan
diekspansi
dengan
JT
Valve
dan
2.
3.
Ada transfer panas dari lingkungan karena ketidaksempurnaan dari sistem insulasi
KRIOGENIK
Column
yang
sekarang
ini
banyak
digunakan
untuk
Double
Column
sehingga
untuk
sistem
kontemporer
lebih
kecil
dibandingkan
Linde
Double
Column
193
untuk
KRIOGENIK
N2
yang
terkondensasi
direflux
ke
kolom
atas
setelah
194
KRIOGENIK
Dari Gambar 6.3 bisa didapatkan beberapa rasio mole daya alir
yaitu :
n 2 / n 4 4,10 / 10,2 L1 , 1 / 1,2
n 6 / n1 1,12 / 12,6 10,11 / 11,6
n 7 / n 8 8,12 / 12,7 8,11 / 11, U 2
195
KRIOGENIK
oleh
expansion
valve
dan
akan
dikombinasikan
196
KRIOGENIK
197
KRIOGENIK
gas
N2
yang
dibuang
ke
lingkungan
biasanya
KRIOGENIK
199
KRIOGENIK
dan
(2)
sistem
adsorpsi.
Tipe
yang
pertama
menggunakan
Sedangkan
sistem
yang
kedua
menghilangkan
oksigen
200
KRIOGENIK
akan
terkumpul
di
reboiler
dimana
kemudian
efektivitas
transfer
panas
dalam
kondenser-reboiler
sebagian
gas
yang
terakumulasi
melalui
201
kubah
KRIOGENIK
traps
yang
sudah
jenuh
akan
neon
dengan
cara
202
KRIOGENIK
xenon
lebih
tinggi
dibandingkan
O2.
Udara
biasanya
203
KRIOGENIK
untuk
penguapan
O2
tersebut.
Untuk
meminimalisasi
Campuran
O2-krypton-xenon
dari
kondenser-reboiler
akan
204
KRIOGENIK
catalytic furnace sehingga akan menghasilkan uap air dan CO2 yang
akan langsung dikeluarkan ke lingkungan setelah keluar furnace.
Sebuah susunan paralel gel silika digunakan untuk mengadsorb
krypton dan xenon, sedangkan pengotor lainnya tidak akan
teradsorb. Ketika salah satu gel silika sudah jenuh maka gel silika
tersebut
akan
diisolasi
dari
sistem
dengan
maksud
untuk
205
KRIOGENIK
terkondensasi.
Heat
206
exchanger
berikutnya
akan
KRIOGENIK
sebagian
terkondensasi
metana
akan
terkondesasi.
dikondensasi
Metana
pada
yang
belum
kondensor-evaporator
satu
sistem
pemisahan
H2
yang
sudah
banyak
menghasilkan
lebih
dari
15
daya
kompresor
yang
dibutuhkan. Skema dari sitem ini dapat dilihat pada Gambar 6.11.
Gas coke-oven ditekan hingga 2.5 Mpa dan kemudian didinginkan
dalam heat exchanger. Dimana setelah keluar dari heat exchanger
yang pertama maka propilen dan hidrokarbon yang sudah dalam
keadaan cair akan dibuang. Sedangkan heat exchanger yang kedua
akan mengkondensasi dan memisahkan etilen, etana dan sebagian
metana.
Sebuah
kondenser-evaporator
akan
mengkondensasi
akan
direcycle.
207
Dan
diekspansi
melalui
KRIOGENIK
ke
kondenser-evaporator
dan
berfungsi
sebagai
refrigeran. Gas hidrogen akan keluar dari puncak kondenserevaporator dan akan diekspansi oleh expander hingga tekanan
atmosfir dan akan digunakan untuk mendinginkan umpan cokeoven sebelum akan diambil sebagai produk.
deuterium (%
membentuk
molekul
diatomik
208
HD
(Hidrogen-Deuterium).
KRIOGENIK
Pemisahan
hidrogen
dari
deuterium
dimungkinkan
bila
HD
209
KRIOGENIK
Kemudian
diumpankan
ke
alat
pemisah
helium
yang
telah
terbebas
dari
helium
akan
digunakan
untuk
210
KRIOGENIK
dalam
cairan
nitrogen
akan
dipisahkan
dengan
cara
untuk
menambah
campuran. Pemurnian
jumlah
He
menjadi
dari
distilasi.
Skema kolom difusi termal dapat dilihat pada Gambar 6.14.
211
KRIOGENIK
Gambar 6.14 Skema kolom difusi termal untuk memisahkan 3He dari
campuran 4He.- 3He
tabung yang lebih dingin dan isotop 3He yang lebih ringan akan
menuju ke kawat panas. Di dalam tabung juga ada perbedaan
densitas yang akan menyebabkan gas di dalam sel difusi ada yang
bergerak naik ke atas sepanjang permukaan kawat dan ada yang
bergerak ke bawah sepanjang dinding tabung. Hal ini akan
membuat 4He dan 3He akan terpisah. 4He akan keluar dari bawah
sedangkan 3He dari atas.
5.4 PEMURNIAN GAS
Penghilangan pengotor dari gas yang akan didinginkan atau
dicairkan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang paling sering
212
KRIOGENIK
dengan
refrigerasi
relatif
mudah
untuk
dibutuhkan
untuk
re-evaporate
dan
menyingkirkan
di
dalam
campuran
dengan
tekanan
parsial
dari
(6.1)
dimana :
na
nm
pa
pt
ya
213
KRIOGENIK
(6.2)
dimana:
C1, C2,dan C3
Po
= tekanan referensi
Tabel 6.1 adalah daftar harga konstanta dari beberapa gas pada
tekanan referensi 101.325 kPa.
Tabel 6.1 Konstanta untuk persamaan 6.2
Komponen
C1
C2
C3
Above 192.4 K
46.02186
3227.716
5.89590
Below 192.4 K
Ammonia
Butane
Carbon Dioxide
6.61698
32.47835
39.42435
2390.926
3651.233
3998.688
-1.14947
3.14837
4.41474
Above 216.6 K
20.23206
2342.869
1.44734
Below 216.6 K
Carbon monoxide
6.09712
2816.149
-1.58721
Above 68.2 K
18.74780
908.1219
1.73345
Below 68.2 K
Ethane
Ethylene
Methane
Nitrogen
Oxygen
Propane
Water
48.03457
22.44295
23.85846
14.04585
15.07543
16.45239
24.44777
1357.805
2211.727
2077.362
1119.925
795.7286
967.5537
2883.487
7.10787
2.00404
2.25908
0.84985
1.10112
1.27156
2.19931
Above 273.1 K
46.45934
6731.423
4.79561
Below 273.1 K
19.68116
6233.177
0.34756
Acetylene
(6.3)
dimana :
PT = tekanan total dari sistem
Pi = tekanan parsial dari komponen I
Yi = fraksi mol dari komponen I
214
KRIOGENIK
215
KRIOGENIK
atau
lebih
permukaan
molekul
dari
sebuah
gas
pada
gel,
chorcoal
dan
zeolit
banyak
digunakan
sebagai
kesetimbangan
adsorpsi
dari
gel
dan
karbon
merupakan fungsi suhu, tekanan parsial dari gas yang diadsorb dan
sifat-sifat dari gas tersebut. Ada perkiraan bahwa adanya hubungan
antara jumlah gas teradsorb per unit adsorban dengan volatilitas
dari gas yang teradsorb. Oleh karena itu CO 2 akan lebih banyak
teradsorb dibandingkan N2. Secara umum dapat dikatakan, semakin
besar perbedaan volatilitas dari komponen-komponen yang ada
dalam gas maka semakin besar selektivitas untuk komponen yang
lebih volatil.
Informasi yang dibutuhkan untuk mendesign adsorber pada
suhu rendah adalah data kesetimbangan antara gas dan padatan
serta laju adsorpsi. Data kesetimbangan untuk sebuah sistem
biasanya sudah tersedia dari supplier. Laju adsorpsi biasanya sangat
cepat. Jika konsentrasi dari gas teradsorb cukup besar, maka panas
adsorpsi merupakan salah satu faktor penting dalam mendesain
adsorber.
Panas
adsorpsi
biasanya
sama
atau
lebih
besar
KRIOGENIK
V m z ( p / p sat )
V
(6.4)
dimana:
V
K
ma
= massa adsorban
vm
psat
(6.5)
dimana:
R
= konstanta gas
energi
kondensasi
untuk
permukaan-permukaan
lapisan
selanjutnya
Beberapa nilai vm, a, dan 1 untuk beberapa kombinasi
adsorban-gas teradsorb dapat dilihat pada Tabel 6.2. Pada tabel
dapat dilihat bahwa semakin besar perbedaan a dan 1 maka
adsorbsi akan meningkat.
217
KRIOGENIK
Adsorban Gas
Teradsor
Silica gel
Silica gel
Silica gel
Silica gel
Silica gel
Silica gel
Charcoal
b
N2
N2
A
O2
CO
CO2
H2O
Charcoal
Charcoal
Charcoal
Charcoal
Charcoal
Charcoal
Charcoal
Cr2O3 gel
Suhu
(K)
Vm
a(kJ/kg)
1(kJ/kg)
(m3/k
a1(kJ/kg)
90.1
77.3
90.1
90.1
90.1
195
282.
g)
0.127
0.135
0.122
0.132
0.132
0.102
0.185
300.054
305.869
424.030
289.354
345.876
700.126
2326.01
181.429
198.408
361.693
212.596
200.269
573.126
2477.19
118.626
107.461
62.337
76.758
145.607
127.000
-
H2O
8
257.
0.185
1
2581.86
0
2581.86
151.179
0.0
N2
N2
A
A
O2
CO
N2
8
77.3
90.1
77.3
90.1
90.1
90.1
90.1
0.182
0.173
0.216
0.216
0.235
0.180
0.0505
0
287.494
279.818
491.949
440.079
262.605
273.538
291.680
0
198.408
181.428
421.006
361.693
212.596
200.269
181.428
89.086
98.390
70.943
78.386
50.009
73.269
110.252
NMRT0
N 0 p0 ma
(6.6)
dimana:
N
= konstanta gas
No
= bilangan Avogadro
ma = massa adsorban
To dan Po = suhu dan tekanan standar ( 273.15 K dan 0.1013 MPa)
Ketika molekul-molekul teradsorb memiliki diameter yang sama,
maka N dapat dicari dengan persamaan
218
KRIOGENIK
N = 1.155 A / D2
(6.7)
n
n 1
v v m z ( p / p sat ) 1 (n 1)( p / p sat ) n( p / p sat )
ma
1 ( p / p sat ) 1 ( z 1)( p / p sat ) n 1
(6.8)
V m z ( p / p sat )
V
(0.122)(27.78)(0.299)
=
(1 0.229)1 ( 27.78 1)(0.229)
m a (1 p / p sat )1 ( z 1)( p / p sat )
= 0.1605 m3/kg
massa adsorban yang dibutuhkan untukmengadsorb 1 m 3 gas
adalah
ma = 1/0.1605 = 6.23 kg
219
KRIOGENIK
untuk
meminimasi
muatan
air
dalam
adsorban
dan
sistem
heat
exchanger
dan
dapat
suhu
rendah.
Dengan
pertimbangan
seperti
itu,
maka
220
KRIOGENIK
dan
pengotor-pengotor
lain.
Juga
digunakan
untuk
memurnikan helium.
Unit pemurnian gas mungkin menggunakan kombinasi dari
unit refrigerasi dan adsorpsi seperti terlihat pada Gambar 6.15. Gas
yang masih ada pengotornya masuk dari bagian bawah unit
refrigerasi, dimana gas akan didinginkan dengan uap nitrogen. Air
dan uap minyak (hidrokarbon) dikondensasi di dalam refrigeration
purifier dan gas pengotor diadsorbsi di dalam adsorption purifier.
Sebagian nitrogen cair yang berfungsi sebagai refrigeran akan
menguap karena panas dari proses adsorpsi.
221
KRIOGENIK
terutama
bila
jumlah
karbon
dioksidanya
banyak.
karbonat)
dan
juga
dilakukan
perlakuan
sekunder
terhadap gas yang sudah hampir murni untuk memastikan tidak ada
lagi karbon dioksida yang tersisa.
Skema sistem amine dapat dilihat pada Gambar 6.16. Proses
absorbsi merupakan reaksi kimia antara gas asam, air dan amine
dimana
akan
menghasilkan
amine
karbonat,
bikarbonat
dan
222
KRIOGENIK
adalah
mudah
hidrokarbon-hidrokarbon
teracuni
tertentu
sementara
atau
oleh
karbon
pengotor
monoksida
223