Anda di halaman 1dari 2

CRASH 2 (Clinical Randomisation of an Antifibrinolytic in Significant Haemorrhage 2)

Pemberian asam traneksamat pada pasien trauma dengan atau berrisiko perdarahan
bermakna, dapat mengurangi risiko kematian karena semua sebab (all cause mortality).
Demikian hasil penelitian CRASH-2 (Clinical Randomisation of an Antifibrinolytic in
Significant Haemorrhage 2) CRASH-2 trial collaborators Haleema Shakur dkk. Penelitian ini
telah dipublikasikan online dalam Lancet Juni 2010.
Penelitian CRASH-2 adalah penelitian acak terkontrol di 274 rumah sakit di 40 negara,
melibatkan 20.211 pasien trauma dewasa dengan, atau memiliki risiko, perdarahan yang
bermakna. Semua pasien secara acak diterapi dengan asam tranexamat (loading dose 1 gram
dalam 10 menit, dilanjutkan dengan infus asam tranexamat 1 gram dalam 8 jam, n=10.060), atau
dengan placebo (n=10.067). Terapi diberikan dalam rentang 8 jam setelah kecelakaan terjadi.
Hasil akhir primer (primary outcome) penelitian ini adalah kematian di rumah sakit dalam 4
minggu setelah kecelakaan, yang ditandai dengan perdarahan, oklusi vaskular (infark miokard,
stroke dan emboli pulmonal), kegagalan multiorgan, trauma kepala dan lain-lain.

Tabel 1. Perbandingan kematian karena sebab (death by cause) antara kelompok asam
tranexamat dengan kelompok plasebo; RR= relative risk; CI=.confidence interval.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kematian karena semua sebab dan risiko
perdarahan berkurang secara bermakna dalam kelompok terapi, dibandingkan dengan kelompok
plasebo. Manfaat asam tranexamat ini tidak disertai dengan peningkatan kejadian oklusi
vaskular, kegagalan multiorgan, yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok plasebo.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian asam tranexamat pada awal
kejadian trauma pada pasien dengan, atau memiliki risiko, perdarahan dapat mengurangi risiko
kematian karena semua sebab tanpa disertai
peningkatan kejadian oklusi vaskular. Selain merekomendasikan pemberian asam
tranexamat untuk mengatasi perdarahan pada pasienpasien trauma, Para peneliti CRASH-2
menyarankan agar pilihan untuk menggunakan asam tranexamat hendaknya tersedia bagi semua
dokter yang menangani trauma. Para ahli dalam penelitian ini juga menyarankan agar asam
tranexamat dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam daftar obat-obat esensial WHO (World
Health Organization).

Hasil penelitian CRASH 2 ini mendapat banyak tanggapan, di antaranya dari dr. Jerrold
Levy dari Emory University, USA, Anesthesiology & Pain Management, yang mengatakan
bahwa penelitian ini sangat penting karena merupakan penelitian pertama yang menunjukkan
perbaikan outcome terapi antifibrinolitik. pada pasien trauma.
Simpulan:
Asam traneksamat pada pasien-pasien trauma dengan, atau memiliki risiko, perdarahan
bermakna, mengurangi risiko kematian karena semua sebab.
Manfaat asam traneksamat ini tidak disertai dengan peningkatan kejadian oklusi vaskular.
Para peneliti menyarankan agar pilihan untuk menggunakan asam traneksamat hendaknya
tersedia bagi semua dokter yang menangani masalah trauma. (YYA)

Anda mungkin juga menyukai