Anda di halaman 1dari 8

Title

: Another Way

Scriptwriter

: mama1909

Main cast

: Kim Minseok aka Xiumin (EXO), Bae Suzy (Miss A), Xi Luhan (EXO)

Genre

: Romance

Duration

Rating

: PG-15

Credit Poster :
Suzy Pov
Aku berlari, terus belari mengejar punggungmu. Ah dirimu sangat jauh hingga tanganku seakan-akan tak
pernah sampai dipundakmu untuk sekedar menepuk dan membuat kepalamu menoleh kearahku. Ya,
semuanya tak akan pernah berubah. Sekeras apapun aku mencoba, selama apapun aku menunggu dan
berdoa, kau tak pernah dapat kuraih. Cahayau menyilaukan dan begitu jauh, tapi aku dan hatiku terlalu
bodoh hingga tak pernah bisa melepaskan bayangan dirimu dibenakku. Aku mencintaimu.
.
Ya! Kembali kau! Ya! teriakku kepada namja berpipi bulat yg terus belari dengan senyuman mengejek,
ia mengayun-ayunkan sebungkus kue coklat hasil praktek pada kelas memasak pagi ini. Aku mendengus
kesal, serentetan mantra sumpah serapah keluar dari mulutku, merutuki sifat menyebalkan namja yg lebih
tua setahun itu.
ish! YA! Berhenti kau!!! teriakku membabi buta ketika tubuhnya hilang dibelokan koridor, aku
mengibaskan rambutku dan menyingsingkan lengan bajuku lalu mempercepat lariku. awas kau!
gumamku memandang tubuh minseok yg beberapa meter didepanku itu.
Napasku terengah-engah ketika tanganku berhasil meraih rambut namja menyebalkan ini, kusunggingkan
senyuman sinis dan puas melihatnya merintih kesakitan.
appo rintih Minseok sambil memegangi tanganku yg masih setia menjambak rambut coklatnya yg
sedikit unik itu.
Ya! Berikan! aku menarik paksa bungkusan coklat yg sejak tadi digenggamnya, kutolehkan wajahku
dan menatapnya tajam kueku, kau membuat kueku hancur bentakku padanya. Bayangkan saja, kue
pertama yg berhasil kau masak selama 16 tahun ini hancur begitu saja ditangan namja menyebalkan yg
tingkah lakunya tak lebih bagus dari anak umur 10 tahun.
siapa suruh kau pelit padaku, aku kan cuman ingin menyicipinya cibir Minseok seraya mengangkat
bahunya, aku menajamkan tatapanku dan memukul kepalanya dengan bungkusan kue yg sudah hancur
itu.

Ya! Aku ini sunbaemu protesnya sambil mengelus kepalanya yg kuyakini tak sakit sama sekali, aku
mencibir lalu membalikkan badanku.
akan kututup pintu rumahku selama seminggu, jangan harap kau bisa masuk satu langkahpun ucapku
sedikit berteriak lalu berlari kecil meninggalkan namja menyebalkan itu dengan sedikit amarah dan
dendam karena merusak hasil karyaku.
Ya! Ya! Lalu bagaimana aku makan sehari-hari? protesnya sambil berlari dan menyejajarkan
langkahnya dengan langkahku, aku menoleh memicingkan mata.
beli saja diluar cibirku lalu berlari lebih cepat.
Ya! Kau kan tahu aku tak bisa makan-makanan luar, tak enak. Lebih enak buatan Bae ahjuma. Ya! Bae
Suzy! teriak Minseok namun tak kuhiraukan, masa bodoh dengan makanan apa yg ia bisa atau tak bisa
makan.
Author Pov
Seorang namja berpipi bulat mengendap-endap dikebun tetangga sebelah rumahnya. Kepalanya menoleh
kekanan dan kekiri, memastikan sosok yeoja berambut panjang tak akan muncul ataupun menampakkan
bayangannya sekarang. Gayanya bak maling disiang bolong, ia menghela napas lega setelah memastikan
keadaan sudah aman terkendali. Namja itu berjalan ketaman belakang rumah, sudah dihapal betul seluk
beluk rumah yg cukup besar itu dengan baik. Ia langsung menuju pintu kaca taman belakang,
membukanya hati-hati dan sekali lagi mengendap-endap menuju dapur rumah itu.
Omo teriak seorang yeoja paruh baya yg hendak meletakkan sarapan dimeja makan. apa yg kau
lakukan hem? Seperti maling saja lewat belakang? tanya yeoja itu keheranan, pasalnya namja bernama
Minseok yg sudah dikenalnya lebih dari 10 tahun itu tak pernah masuk lewat kaca taman belakang.
Biasanya namja itu akan masuk dari pintu depan dan berteriak memanggil namanya dengan riang dipagi
hari.
eoh ahjuma, aku sedang menghindari Suzy bisiknya, Bae ahjuma hanya menganguk-angukan
kepalanya, tanda tak mengerti dan mengerti.
baiklah duduk sana Bae ahjuma menggerak-gerakkan tangannya menyuruh Minseok duduk kursi yg
selalu ditempatinya setiap hari. apa eoma dan appamu belum pulang dari Paris? tanya yeoja paruh baya
itu seraya meletakkan sup dimeja makan.
mungkin 2 minggu lagi Minseok meraih segelas susu dihadapnya.
Suzy menuruni tangga yg menghubungkan kamarnya yg terletak dilantai dua dan ruang keluarga, ia
berjalan santai sambil bersenandung kecil menuju dapur.
-lagu miracle in December-. OMO! ia tersentak kaget mendapati sesosok namja sedang menyeruput
segelas susu dengan santainya sambil membaca Koran. Ya! Kenapa kau disini? bentak suzy lalu
merebut susu namja itu.

Ya! Ya! Itu punyaku, minum punyamu sendiri Minseok merebut gelas susunya lalu melirik segelas susu
yg terletak tepat didepannya.
jinjja, eoma kenapa kau biarkan namja ini disini? protes Suzy menunjuk Minseok yg kali ini mulai
menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.
bukankah setiap pagi dia selalu sarapan disini? Lagipula eoma dan appanya masih diparis Nyonya Bae
meletakkan mangkuk dan summpit untuk Suzy, Minseok hanya menganguk angukan kepalanya tanda
setuju dengan ucapan yeoja paruh baya itu.
tapi eoma.. rengek Suzy yg tak ditanggapi oleh eomanya sama sekali, Minseok yg melihat yeoja itu
dicuekin hanya terkekeh pelan dan menjulurkan lidahnya pada Suzy.
.
Suzy berjalan dengan setumpuk buku didadanya, ia melangkah perlahan menuju perpustakaan yg terletak
diujung kelas 2. Saat yeoja itu melewati kelas Minseok, ia berhenti sejenak, memalingkan mukanya dan
mengedarkan pandangannya kesegala penjuru kelas 2-A itu dengan seksama. Ia tersenyum, melihat namja
berpipi bulat itu tertawa lepas bersama teman-temannya.
Suzy-ah! teriak Minseok saat mendapati Suzyberdiri didepan kelasnya, buru-buru Suzy mengalihkan
pandangannya dan cepat-cepat berjalan. Ia harap namja itu tak menyadari apa yg baru saja dilakukannya,
oh tidak, jangan sampai ia ketahuan memandangi Minseok.
eoh? kenapa dia lari begitu? heran Suho yg berada disebelah Minseok, namja itu hanya mengangkat
bahunya dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti.
molla. Mungkin dia terburu-buru mengembalikan buku jawab asal namja berpipi bulat itu.
Minseok-ah, em anu ah.. em. Chanyeol menggaruk-garuk tengkuk belakangnya yg tak gatal dan
berkata dengan nada yg terputus-putus membuat Minseok menautkan alisnya heran.
waeyo? tanyanya penuh tanda tanya. Chanyeol nampak bergerak-gerak tak jelas karena gugup, namja
itu memainkan jarinya dan menoleh kesana kemari tak jelas.
waeyo? Kau aneh sekali! protes Baekhyun yg sudah tak betah melihat temannya itu bergerak-gerak.
em Suzy, apa dia sudah punya namjachingu? tanya Chanyeol dengan suara yg teramat pelan dan
hampir saja tertelan oleh angin yg lewat saking pelannya.
MWO? kaget Baekhyun dan Suho bersamaa, dua namja tampan itu membulatkan matanya tak percaya
dengan apa yg mereka dengan barusan. Oh ayolah, seorang Park Chanyeol yg biasanya melirik cewekcewek popular dan modis kini beralih pada Suzy. Yeoja biasa yg tak pernah memakai makeup, sedikit
tomboy dan ceroboh. Suho saja hampir pingsan mendengar chingunya itu menanyakan seorang Bae Suzy,
bukan Park Jiyeon yeoja popular yg seksi-.
YA! Apa kau ingin mempermainkan donsaengku! teriak Minseok tak terima, karena mereka semua tahu
bagaimana watak Chanyeol yg hobi sekali berganti-ganti pacar.

ani, aniya Chanyeol mengibas-ibaskan tangannya diudara.


kalau begitu apa eoh? sembur Suho penuh selidik.
emm, chinguku menyukainya. Ia memintaku menanyakan Suzy aku Chanyeol salah tingkah, Minseok
memicingkan matanya penuh kecurigaan pada namja bertubuh sangat tinggi didepannya.
jinjja? Jinjjayo? Bukan kau? tanya Minseok, ia mencondongkan tubuhnya dan menatap salah satu
sahabatnya yg super duper playboy itu dengan tajam.
tentu saja bukan aku. Kalian suka sekali mencurigaiku namja tiang itu memoutkan bibirnya sebal
melihat ketiga temannya memandangnya dengan penuh kecurigaan tingkat tinggi, seolah-olah ia
tersangka dan siap mereka terkam kapan saja. oh ayolah, aku tak bohong. Jangan memandangku begitu
protesnya karena tak tahan berlama-lama ditatap oleh 3 pasang mata yg sipit namun berusah dibulatbulatkan dan besar.
siapa namja itu? selidik Baekhyun penasaran, Chanyeol memutar kedua bola matanya dan nampak
menimang-nimang sesuatu. Apa ia harus mengatakannya atau tidak.
dia tetanggaku, beda sekolah dengan kita aku Chanyeol.
lalu bagaimana ia tahu Suzy? Bagaimana ia bisa menyukai Suzy? berondong Minseok.
molla, dia hanya memintaku mencari tahu tentang Suzy Chanyeol mengangkat kedua bahunya karena
jujur saja namja itu juga tak tahu bagaimana ceritanya sampai-sampai tetangganya itu menyukai Suzy yg
notabennya adalah murid sekolah lain, apalagi kompleks rumah mereka terbilang jauh. Jadi kapan
tetangganya bisa jatuh hati pada yeoja itu?
kau tahu kan, sebagai oppanya aku harus menyeleksi setiap namja yg menyukainya. Apa dia pantas
menjadi adik iparku kelak Minseok menepuk-nepuk dadanya dengan bangga membuat Baekhyun
menahan tawa karena tingkah laku namja itu yg begitu konyol.
bwuahahaha sejak kapan Suzy menganggap kau sebagai oppanya? suho tertawa terbahak-bahak
mendengar penuturan Minseok yg menurutnya tak pernah kesampaian itu. Boro-boro sebagai oppa,
dianggap sebagai sunbae saja tak pernah, yg ada malah Suzy kerap menjambak rambut Minseok karena
kejahilannya pada yeoja cantik itu.
Ya! Ya! Hentikan tawamu! Minseok memukul kepala Suho dengan buku pr Chanyeol, membuat namja
itu seketika menghentikan tawanya dan meringis kesakitan.
.
Suzy Pov
Aku berjalan sendirian, menyusuri jalan setapak menuju sebuah taman yg sering kukunjungi setiap sore,
ketika suasana hatiku sedang dalam keadaan yg tidak baik. Ah sejuk sekali udara sore ini, aku
mengedarkan pandanganku keseluruh sudut taman yg cukup besar itu. Beberapa orang nampak berlalu
lalang, lalu mataku menangkap pemandangan yg membuatku tersenyum, melihat seoranga namja kecil
dan yeoja kecil berlari-larian didekat air mancur. Mereka mengingatkanku dengan diriku sendiri dan

Minseok saat kami kecil. Andai, andai aku bisa menghentikan waktu. Aku tak ingin waktu berjalan
hingga aku tak perlu dewasa dan menyadari rasa sukaku. Biarlah kami menjadi anak kecil yg polos dan
tak pernah mengerti cinta dan luka. Aku tersenyum kecut mendapati tawa anak-anak itu, tawa polos dan
tulus yg membuat hatiku semakin terluka. Aku mengalihakn pandanganku dan berjalan menuju pohon yg
berada ditepi danau. Seperti biasa, aku duduk dan menyandarkan tubuhku dibawah pohon besar itu,
menikmati semilir angin yg menerbangkan beberapa anak rambutku.
Flashback
Aku tersenyum riang sembari berjalan dikoridor kelas satu, dengan senyuman mengembang yg hampir
menutupi wajahku aku terus berjalan dan bersenandung riang menuju kelas 2 yg terletak dilantai 1.
Sesekali aku menyapa beberapa orang yg kukenal sepanjang jalan, saat aku menuruni tangga, aku
mendengar suara yg sudah taka sing lagi ditelingaku. Minseok, itu suara namja itu. Dengan segera aku
bersembunyi dibalik tembok, menempelkan telingaku dan menguping dengan penuh keseriusan. Siapa
tahu aku dapat mendengar sesuatu yg bagus. kekeke~ ~.
jinjja? Choi Sulli? Choi Sulli kelas 2-D itu? tanya Suho setengah berteriak. Minseok nampak
mengangukkan kepalanya perlahan dan wajah yg memerah, semerah kepiting rebus buatan eoma.
daebak.. aku kira kau tak normal tawa Suho sambil bertepuk tangan entah untuk apa. Minseok
memukul kepala Suho membuat namja itu menggerutu.
ada apa? Ada apa dengan Sulli? tanya Chanyeol yg entah muncul darimana, namja itu langsung
duduk ditengah-tengah dan menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri meminta penjelasan dari dua
namja disampingnya.
YA! bentak Suho.
ada apa dengan Sulli tanya Chanyeol tak menghuiraukan protesan Suho.
Minseok menyukai yeoja itu ceplos Suho, Chanyeol menoleh menatap Suho lalu berganti menatap
Minseok yg mengalihkan pandangannya kesamping dan berusaha menyembunyikan wajahnya.
JINJJA? teriak namja itu. Minseok hanya menganguk pelan, membuat Chanyeol berteriak gembira(?).
syukurlah. Kukira kau tak normal ia memeluk Minseok girang.
YA! Ish kalian ini Minseok melepaskan pelukan Chanyeol dan menggerutu sebal karena kedua
sahabatnya itu mengira dirinya homo. Demi bakpao kesukaannya, yg benar saja, ia juga namja normal
yg masih bisa membedakan mana yeoja cantik dan seksi.
Aku, aku menaha nafasku yg sudah naik turun sejak tadi. Mati-matian aku menahan tangis yg sudah siap
pecah kapan saja. Kubalikkan tubuhku dan dengan segenap kekuatan yg kumiliki, aku kembali menaiki
tangga menuju kelas 1 yg berada dilantai 2. Pandanganku sedikit buram karena air mata yg sudah
menggenang dipelupuk mataku itu. Kepalaku sedikit pusing karena percakapan mereka terus terngiangngiang dipikiranku. Secara acak, wajah Sulli sunbae dan Minseok oppa berputar dikepalaku.
Flashback end

Huft, aku menghembuskan nafas kecewa untuk yg kesekian kali, kuraih sebuah cermin kecil disaku tas
dan melihat kantung mataku yg sudah super duper besar karena terlalu lama menangis. Bahkan aku tak
sadar kalau sudah lebih dari 2 jam aku menangis sendirian dikelas tadi.
aaaaaaaaaaaaaaaa. Teriakku frustasi dan penuh amarah, aku tak tahu kepada siapa aku harus marah.
Ini bahkan bukan kesalahan namja itu ataupun Sulli, tentu saja perasaan tak bisa dipaksakan dan Minseok
hanya menganggapku sebagai tetangganya. Tapi sungguh, aku kesal dan marah.
auw kagetku karena tiba-tiba pipiku menjadi dingin, aku menoleh dan mendapati sepasang sepatu
berdiri disebelahku. Dahiku berkerut karena tak mengenali sepatu namja itu, kudongakkan kepalaku dan
kini kerutan didahiku sudah bertambah karena mendapati sesosok wajah asing nan tampan berdiri dengan
senyumannya yg lembut.
nuguseyo? tanyaku pada namja yg sudah duduk disebelahku.
kenalkan. Luhan, Xi Luhan imnida namja yg mengaku bernama Luhan itu mengulurkan tangannya,
wajahnya tersenyum dan nampak bercahaya dimataku. Wow, namja ini benar-benar cantik. Bahkan lebih
cantik dariku, aku segera menggelengkan kepalaku dan menarik kesadaranku kembali, terlalu lama
terpesona dengan wajah imutnya pasti membuatku terlihat seperti orang aneh.
ah, Suzy, Bae Suzy imnida aku menyambut uluran tangannya, senyuman diwajah namja itu semakan
lebar. Ia lalu menyodorkan sekaleng jus strawberry kesukaanku, tanpa banyak bertanya aku
menyambutnya.
kau sedang bad mood? namja itu menoleh.
hahaha.. tidak, aku hanya menenangkan hatiku aku menoleh dan tersenyum padanya.
Author Pov
hahaha.. tidak, aku hanya menenangkan hatiku Suzy menoleh dan tersenyum kecut, kentara sekali ia
memaksakan kedua sudut bibirnya untuk melengkung keatas.
jinjja? Tapi wajahmu seperti ini Luhan menirukan wajah murung Suzy terlihat sangat tidak baik ujar
namja cantik itu dengan penekanan disetiap katanya. Suzy terkekeh pelan melihat ekspresi lucu Luhan
ketika menirunya.
lihat seperti ini lebih baik. Kau cantik bila tertawa Luhan tersenyum lembut membuat Suzy salah
tingkah. Yeoja itu segera membalikkan wajahnya lantaran malu dan bergerak-gerak gelisah. Luhan hanya
menahan tawa melihat kelakuan lucu yeoja berambut panjang itu.
ah sudah sore! tiba-tiba Suzy berdiri aku harus pulang. Annyeong yeoja itu menoleh dan
membungkuk lalu melambaikan tangannya. Ia berlari terburu-buru sambil sesekali melihat jam tangan yg
bertenger manis ditangan kirinya.
ne annyeong teriak Luhan penuh semangat sambil melambai-lambaikan tangannya pada Suzy yg terus
berlari menuju pintu keluar taman.
yeobseyo sapa Luhan pada seseorang diseberang telepon.


ne, aku baru saja bertemu dengannya. Cari tahu apa kesukaanya okay?
..
ne ne, bye bye klik, Luhan menutup teleponnya. Ia berdiri lalu memasukkan handphonenya kedalam
saku. Namja itu berjalan riang sambil bersenandung kecil sepanjang jalan.
..
Seorang namja terus saja mondar-mandir diruang tamu yg didominasi warna cream itu. Ia bergerak-gerak
gelisah dan sesekali melihat jam yg menunjukkan pukul 6.30. sekali lagi pandangannya mencuri-curi
kearah pintu masuh, ia menghela nafas karena seseorang yg ditunggunya tak kunjung pulang.
ahjuma, apa tak sebaiknya aku pergi mencari Suzy? tanya Minseok pada nyonya Bae yg sibuk menata
meja makan.
aniyo, anak itu memang kadang pulang sore. Tak usah khawatir teriak nyonya Bae, Minseok hanya
mengangukkan kepalanya dan duduk kembali menonton TV. Tapi matanya tak berhenti melirik kepintu
masuk.
eish, anak itu kemana saja. Jam segini belum pulang gerutu namja itu tak sabar, ia khawatir. Tentu saja
khawatir, yeoja yg sudah seperti dongsaengnya itu belum juga pulang walau sudah hampir jam 7 malam.
Oh ayolah, Suzy seorang yeoja, lain halnya bila ia seorang namja tentu saja Minseok tak akan sekhawatir
ini.
Ceklek.
Aku pulanggg Suzy berteriak sambil melepas sepatunya, yeoja itu berjalan keruang tv dan melempar
tasnya tepat disamping Minseok. Ia menjatuhkan tubuhnya kesofa dan menghiraukan pandangan khawatir
Minseok.
ya! Darimana saja kau hah?? teriak Minseok. Suzy mendengus sebal mendengar suara cempreng
Minseok yg tepat disebelah telinganya.
Ya! Kau mau membuatku tuli seketika? teriak Suzy tak kalah nyaring sembari mengusap telinganya,
matanya melotot dan bibirnya maju-maju merapal mantra sumpah serapah pada namja disampingnya.
Minseok hanya tersenyum bodoh sembari mengusap pucuk kepala Suzy.
Mianhe, aku hanya khawatir. Cepat masuk, mandi dan makan sana. Palli Minseok mendorong-dorong
tubuh Suzy, yeoja itu hanya pasrah ketika tubuhnya diseret kedalam rumah. Sesampainya keduanya
didepan kamar mandi, tiba-tiba Suzy menoleh dan menatap datar Minseok. Namja yg sedang ditatap
hanya menggaruk tengkuknya yg tak gatal melihat Suzy masih memandanginya dengan tatapan super
aneh.
waeyo? heran Minseok.
kau mau ikut aku mandi? Suzy memutar bola matanya.

ah, hahaha3 Minseok yg belum sadar maksud perkataan Suzy masih menggaruk tengkuknya, MWO??
Enak saja! Sudah sana mandi!! namja itu melotot seketika saat perkataan Suzy sudah ditelaahnya dengan
sempurna. Ia memukul kepala yeoja didepannya lalu mendorongnya masuk kekamar mandi.
BLAM.
aigoo salah apa aku punya saeng aneh seperti dia Minseok mengelus-elus dadanya seraya menggeleng
pelan, belum genap 5 langkah ia meninggalkan pintu kamar mandi tiba-tiba Suzy memanggilnya.
Chankamma teriak yeoja itu sembari menyembulkan kepalanya dipintu.
wae?
buatkan aku susu strawberry BLAM pintu kamar mandi tertutup begitu saja menyisakan Minseok yg
masih memandang takjub tingkah laku Suzy.
ne ne ne. dasar manja gumam namja itu sembari berjalan menuju dapur.
.

Anda mungkin juga menyukai