Anda di halaman 1dari 35

PT PLN (Persero)

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN (LIMBAH B3)

Disiapkan untuk kursus K2LH


Udiklat Tuntungan, Des 2010
OUTLINE (3 JAM PELAJARAN)
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. PENGERTIAN LIMBAH B3
2. PENGHASIL LIMBAH B3
3. IDENTIFIKASI LIMBAH B3
4. KARAKTERISTIK LIMBAH B3
5. LIMBAH B3 KEGIATAN KETENAGALISTRIKAN
6. BAHAYA LIMBAH B3
7. TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH B3
8. PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3

1
PENGERTIAN
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

• Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan


• Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
• Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup
reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan dan penimbunan limbah B3.
PENGHASIL LIMBAH B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Industri Pupuk
- Katalis bekas, Sludge proses produksi, Karbon aktif
bekas
2. Industri polimer
- Monomer yang tidak bereaksi, Limbah Laboratorium,
Sisa Stabiliser
3. Industri tekstil
- Sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
Pelarut bekas
4. Industri Cat
- Produk out of spec, Pelarut bekas, Residu proses
destilasi
5. Industri Baterai Kering
- Produk reject, Sludge dari IPAL, Debu
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

6. Eksplorasi Minyak
- Lumpur Bor Bekas, Sludge minyak, Cutting Pemboran
7. PLTU Batu Bara
- Fly Ash, Bottom Ash, PCB
8. Industri Deterjen
- Residu Produksi, Pelarut Bekas, Limbah Laboratorium
9. Industri Farmasi
- Sludge produksi, karbon aktif bekas, residu proses
destilasi
10. Industri kertas
- Adhesif Perekat bekas, Zat Pewarna Bekas, Pelarut Bekas
11. Bengkel
- Pelumas Bekas, Baterai Bekas, Asam
12. Rumah Sakit
- Limbah Infeksius: darah, dsb
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Identifikasi Limbah B3 dilakukan dengan 3 tahapan:

1. Identifikasi menurut sumbernya

2. Uji karakteristik : mudah meledak, mudah terbakar, bersifat


reaktif, beracun (uji TCLP), menyebabkan infeksi, bersifat
korosif

3. Uji toksikologi: sifat akut/kronik limbah (LD 50 LC 50 &


metodologi tertentu)
Identifikasi Limbah B3 Menurut Sumbernya
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Lihat daftar pada Lampiran I PP 18 jo 85/1999:

1. Sumber tidak spesifik


 berasal bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari
kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi
(inhibator korosi), pelarutan kerak, pengemasan, dan lain-lain
2. Sumber spesifik
 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara
spesifik dapat ditentukan
3. Bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Sumber Tidak Spesifik
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

• Pelarut Terhalogenasi (Kode Limbah D1xxxa)


Karbon tetra klorida, kloro benzena, Metilena Klorida
• Pelarut Tidak Terhalogenasi (Kode Limbah D1xxxb)
Aceton, Metanol, Toluena, Benzena, Metil Etil Keton, dll
• Asam/Basa (Kode Limbah D1xxxc)
Asam Sulfat Asam Klorida, Asam Nitrat, Asam Fosfat, dll
• Tidak Spesifik Lainnya (Kode Limbah D1xxxd)
PCBs, Lead Scrap, Limbah Minyak Diesel, Pelumas Bekas, Asbes, dll
Karbon tetra klorida, kloro benzena, Metilena Klorida
Sumber Spesifik
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Kode Limbah D2xx


• D-220, Eksplorasi dan Produksi Migas dan Panas Bumi
Drilling Mud, Cuttings, Sludge Minyak, Sludge IPAL, Karbon Aktif, dll
• D-221, Kilang Migas
Sludge Minyak, Katalis Bekas, Karbon Aktif Bekas, Sludge IPAL, Filter
Bekas, Limbah Laboratorium, Limbah PCB’s dan Residu Dasar tangki
• D-222, Pertambangan
Floatation Sludge/Tailing, Pelarut Bekas, Limbah lab., Limbah PCB’s
LIMBAH
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

a Y
TERDAFTAR? LIMBAH B3

T
Y
b
UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3
T

UJI TOKSIKOLOGIc

LD-50 < 50mg/kg Y


(akut) LIMBAH B3

T a) Lampiran I
A b) P enjelasan Pasal 7 ayat 3 dan Lampiran II
c) Penjelasan Pasal 7 ayat 4
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

EVALUASI KRONIS

Y Y
MENGANDUNG 11 FAKTOR d
SALAH SATU ZAT c LIMBAH B3

T T

LIMBAH NON B3 LIMBAH NON B3

c) Lampiran III
d) Penjelasan Pasal 7 ayat 4
Karakteristik Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Mudah Meledak
dapat meledak melalui reaksi kimia atau fisik
yang menghasilkan gas dengan suhu & tekanan
tinggi

2. Mudah terbakar
• Mempunyai titik nyala < 61 C dan atau titik api
< 104 C pada tekanan udara standar (760
mmHg)
• Pada suhu dan tekanan standar (25 C, 760
mmHg) dapat meledak melalui gosokan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia
spontan
Karakteristik Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

3. Reaktif

• Pada suhu dan tekanan standar tidak stabil dan menyebabkan


ledakan
• Bereaksi keras dengan air
• Limbah CN, S atau NH3 yang pada pH 2-12,5 menghasilkan gas, uap
atau asap beracun
• Menerima atau melepaskan oksigen atau limbah peroksida oksigen
yang tidak stabil pada suhu tinggi

4. Beracun

• Uji TCLP (toxicity characteristic leaching procedure)


• Uji toksikologi (LC50 atau LD50) < 15 g/kg berat badan
Karakteristik Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

5. Infeksius

• Bahan yang mudah menular


• Bahan obat-obatan
• Residu pembuangan

6. Korosif
• Menimbulkan korosi pada plat baja
(standar SAE 1020) dengan laju > 6,35
mm/thn pada suhu 55 C
• Bila dicampur dengan air dapat
menyebabkan perubahan pH dengan nilai
2 <= pH <= 12,5
LIMBAH B3 KEGIATAN KETENAGALISTRIKAN
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

KEGIATAN JENIS LIMBAH B3

TRANSMISI 1. Limbah minyak isolasi, minyak hidrolik, minyak pelumas


2. Limbah elektrolit batere
3. Limbah casing batere
4. Limbah drum bekas limbah minyak isolasi
5. Limbah hasil pemeliharaan transmisi (majun bekas pembersih isolator, cairan
bekas pemeliharaan)
6. Limbah bahan kimia laboratorium pengujian minyak isolasi dan limbah hasil uji.
7. Limbah hasil decomposisi gas S6
8. Batere bekas, toner bekas, pelarut bekas, dll.

PLTU 1. Limbah minyak pelumas, minyak solar


2. Abu batubara
3. Limbah hasil pemeliharaan PLTU (majun bekas pembersih)
4. Limbah bahan kimia laboratorium
5. Lumpur Instalasi Pengolahan Limbah Cair (sludge)
6. Batere bekas, toner bekas, pelarut bekas, dll.

PLTD/PLTG/PLTGU/ 1. Limbah minyak pelumas, minyak solar


PLTP/PLTA 2. Limbah hasil pemeliharaan PLTD/PLTG (majun bekas pembersih)
3. Batere bekas, toner bekas, pelarut bekas, dll.
BAHAYA LIMBAH B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Paparan dari bahan berbahaya dapat mengakibatkan hal-hal


sebagai berikut:
1. Membuat kepala terasa pusing
2. Menyebabkan sakit perut
3. Iritasi pada mulut, hidung, dan tenggorokan
4. Rasa ruam pada kulit
5. Membuat gugup, gemetar dan lemas
6. Menyebabkan penyakit sementara atau permanen
7. Dapat mengakibatkan kematianBahan Beracun
Pengaruh dari Racun Kimia
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Pengaruh Akut
Suatu ancaman yang segera dan langsung terhadap jiwa. Tingkatan ini
melibatkan paparan yang tinggi dalam waktu singkat.
2. Pengaruh Kronik
Paparan yang brulang-ulang yang terjadi dalam waktu yang lama, 1
bulan atau 1 tahun. Tingkatan ini melibatkan paparan dengan
intensitas rendah dalam waktu lama.
3. Pengaruh Lokal
Bila racun kimia menyebabkan kerusakan pada titik pertama ketika
terjadi kontak dengan tubuh. Daerah kontak termasuk kulit, mata,
hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
4. Pengaruh Terhadap Sistem
Bila racun kimia masuk ke dalam tubuh dan mengikuti aliran darah
masuk ke dalam organ tubuh dan daerah lainnya.
TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Tujuan Pengelolaan limbah B3: untuk mencegah dan menanggulangi


pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah
tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.
Pengelolaan Limbah B3 oleh Penghasil:
1. Limbah B3 dikelola di lingkungan sendiri atau biasa disebut on-site
waste
2. Limbah yang dikelola di luar lingkungan penghasil atau disebut off-site
waste memerlukan dokumen antara lain :
• Waktu dihasilkan
• Waktu Penyerahan
• Jumlah Limbah
• Nama Pengangkut Limbah
Penyerahan kepada pihak lain tidak mengurangi tanggung jawab
penghasil
Pengemasan, Pemberian Label dan Simbol
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE
Penyimpanan Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Penghasil Limbah B3 dapat menyimpan paling lama 90 hari


sebelum diserahkan kepada pihak lain
2. Bila Limbah B3 yang dihasilkan < 50 kg/hari, penghasil dapat
menyimpan lebih dari 90 hari dengan persetujuan Kepala
Instansi yang bertanggung jawab
3. Menyiapkan catatan (manifest system) tentang limbah B3
dan membuat laporan per semester kepada Instansi yang
bertanggung jawab dengan tembusan Bupati/KD Tk.II
4. Sebagaimana Penghasil, Untuk Pengumpul, Pengangkut dan
Unit Komersial yang melakukan pengolahan dan
penyimpanan Limbah B3 juga melakukan point 3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Pola Penyimpanan Kemasan Drum


Di Atas Palet

Penyimpanan Kemasan Limbah B3 Dengan


Menggunakan Rak
Sirkulasi Udara Dalam Ruang Penyimpanan Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE
Tata Ruang Gudang Penyimpanan Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE
Teknologi Pengolahan Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Teknologi pengolahan limbah B3 pada umumnya menggunakan


empat cara, yaitu :
1. Thermal  Insenerasi
 Gasifikasi

2. Kimia  Oksidasi Kimia


 Stabilisasi dan Solidifikasi

3. Biologi  Bioremediasi
 Komposing

4. Fisika  Ultrafiltrasi
 Osmosis balik
 Sentrifugasi dan Destilasi
Pengolahan Thermal
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

• Insenerasi
- Dirancang untuk mengubah umpan menjadi gas CO2 dan H2O
- Menggunakan oksigen dalam jumlah besar
- Reaksi oksidasi
- Beroperasi pada temperatur di bawah temperatur leleh bahan abu
Senyawa mineral diubah menjadi abu terbang (fly ash) dan bottom ash

• Gasifikasi
- Dirancang untuk mengubah umpan mejadi CO dan H2
- Menggunakan oksigen dalam jumlah yang dibatasi
- Reaksi reduksi
- Beroperasi pada temperatur di atas temperatur leleh bahan abu
Senyawa mineral diubah menjadi slag dan partikel padat
Contoh Teknologi: Rotary kiln incinerator
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE
Pengolahan Kimia
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Solidifikasi/Stabilisasi
Teknologi yang telah terbukti untuk pengolahan limbah B3 dan lahan
terkontaminasi B3

• Mengubah sifat-sifat fisik dan kimia serta memudahkan cara


penanganannya; misal lumpur minyak diolah menjadi padatan.
• Mengurangi perpindahan atau hilangnya zat pencemar karena
menurunnya luas permukaan limbah.
• Mengurangi kelarutan zat pencemar karena terjadinya perubahan kimia.
• Sisa-sisa dari proses pengolahan dengan cara fisika, kimia, biologi atau
thermal (insenerasi) dapat selanjutnya dikenai proses
stabilisasi/solidifikasi.
Solidifikasi/Stabilisasi
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

• Anorganik
- Berdasar bahan semen
menggunakan bahan semen Portland membentuk campuran bahan
yang keras
- Berdasar bahan pozzalonic
menggunakan kapur atau bahan yang mengandung silikat (abu
terbang, slag dari furnace, abu dari cement kiln) membentuk zat
padat
• Organik
- Thermoplastik
menggunakan bahan termoplastik (aspal, bitumen, paraffin atau
polietilena) dengan pemanasan 140º C
- Polimerisasi organik
Pengolahan Cara Biologi
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

• Berdasar proses degradasi senyawa organik oleh


mikroorganisme
• Proses degradasi akan merubah struktur molekul dari zat
organik melalui reaksi biotranformasi atau mineralisasi.
• Reaksi biotransformasi adalah pengubahan senyawa organik
menjadi senyawa organik turunannya yang lebih sederhana.
• Reaksi mineralisasi adalah pengubahan secara sempurna
senyawa organik menjadi karbon dioksida, air, zat-zat
anorganik dan selular.
PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Ketentuan Pemerintah

1. Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah RI No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Kep. No. 01/BAPEDAL/09/1995 Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
4. Kep. No. 02/BAPEDAL/09/1995 Dokumen Limbah B3
5. Kep. No. 03/BAPEDAL/09/1995 Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
6. Kep. No. 04/BAPEDAL/09/1995 Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, dan Lokasi Bekas
Penimbunan Limbah B3.
7. Kep. No. 05/BAPEDAL/09/1995 Simbol dan Label Limbah B3
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

8. Kep. No. 255/BAPEDAL/08/1996 Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan


Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
9. Edaran Kep.BAPEDAL No. 08/SE/02/1997 Penyerahan Minyak Pelumas Bekas
10. Kep. No. 02/BAPEDAL/01/1998 Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah
B3 di Daerah
11. Kep. No. 03/BAPEDAL/01/1998 Penetapan Kemitraan Dalam Pengelolaan
Limbah B3
12. Kep. No. 02/BAPEDAL/01/1998 Penetapan Prioritas Limbah B3
13. Kep Men No. 128 Tahun 2003 Tata Cara Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Minyak Bumi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi Secara Biologis
14. Permen LH No. 02 Tahun 2008 Pemanfaatan Limbah B3
15. Permen LH No. 02 Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol dan Label B3
16. Permen LH No. 30 Tahun 2009 Tata Laksana Perijinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3 Serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran
Limbah B3 Oleh Pemerintah Daerah
17. Permen LH No. 33 Tahun 2009 Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi
Limbah B3
Ketentuan Perusahaan
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 134.K/DIR/2007


tentang Kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (LK3)
2. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 036.K/DIR/2009
tentang Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Pembangkitan
di PT PLN (Persero)
3. Surat Edaran No.Pol.:SE/07/IX/1994 tentang Kewajiban
Menyerahkan Pelumas Bekas
4. Surat Edaran No.08/SE/02/1997 tentang Penyerahan Minyak
Pelumas Bekas
Temuan PROPER terkait Pengelolaan Limbah B3 di PLN
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Tidak memiliki tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah bahan berbaya


dan beracun (Limbah B3)
2. Belum mengajukan ijin TPS limbah B3
3. TPS limbah B3 tidak memenuhi syarat yang diminta dalam peraturan yang
berlaku
4. Menyimpan limbah B3 tidak sesuai dengan ketentuan teknis penyimpanan
limbah B3
5. Menempatkan limbah B3 tidak dalam TPS Limbah B3
6. Kain majun dimasukan dalam tempat sampah domestik
7. Mengirimkan limbah B3 pada pihak ketiga yang tidak memiliki ijin
8. Tidak semua limbah B3 yang dihasilkan dicatat dalam neraca limbah B3
9. Banyak ceceran limbah B3 di sekitar lokasi pembangkit
10. Tidak melakukan clean up terhadap ceceran limbah B3
11. Tidak memiliki staf yang kompeten dalam menangani pengelolaan lingkungan
12. Menyimpan limbah B3 lebih dari 90 hari
13. Tidak melaporkan neraca limbah B3 ke instansi secara periodik (setiap 3 bulan)
14. Tidak melakukan pemanfaatan limbah B3
15. Tidak melakukan pengelolaan lindi
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai