Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A. LATAR BELAKANG
Psychosocial stress is a pervasive aspect of modern life for most individuals,
and there is evidence thatStres psikososial adalah aspek meresap kehidupan
modern bagi sebagian besar individu, dan ada bukti bahwasuch stress is
associated with both increased morbidity and increased utilization of health
care [1, 2]. stres tersebut dikaitkan dengan kedua peningkatan morbiditas dan
peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kecemasan adalah a normal
reaction to stress and represent a common human emotion. reaksi normal
terhadap stres dan mewakili emosi manusia yang umum. But when anxiety
becomes an excessive, Tapi ketika kecemasan menjadi berlebihan, ketakutan
irasional situasi sehari-hari, itu menjadi gangguan menonaktifkan. Sebuah
berlawanan reaksi trhadap stress relaksasi. relaxation.
Relaxation techniques include behavioural therapeutic approaches that differ
widely in philosophy,Teknik relaksasi meliputi pendekatan terapi perilaku yang
berbeda dalam filsafat, methodology, and practice.metodologi, dan praktik.
Relaxation strategies have been used for centuries as integral components of
major Strategi relaksasi telah digunakan selama berabad-abad sebagai
komponen integral dari besar philosophical, theological and therapeutic
traditions. filosofis, teologis dan terapi tradisi. It is such a ubiquitous
component of behaviour therapy that Ini adalah suatu komponen di mana-mana
terapi perilaku yang it has been referred to as behaviours aspirin. telah
disebut sebagai "perilaku aspirin". In general, relaxation techniques refer to any
strategies aimed at Secara umum, teknik relaksasi mengacu pada strategi yang
bertujuan reducing arousal. mengurangi gairah. One such method is Modified
Jacobson's Progressive Muscle Relaxation Therapy (JPMRT) Salah satu
metode
tersebut
Diubah
Progresif
Terapi
Relaksasi
otot
Jacobson
kecemasan
termasuk
banyaknya
faktor,
seperti
biological,
BAB II
RESUM JURNAL
A. Isi Jurnal
1. Nama peneliti
Ranjita dan Sarada
2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Departemen Fisiologis, Psikiatri dan Psikologi
Klinis Regional Institute of Medical Scienes (RIMS), India selama periode
Januari 2012 hingga agustus 2013.
3. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penilitian ini adalah untuk menganalisis perubahan EKG
terkait dengan Modifikasi Jacobson Progresif Relaksasi otot Terapi
(JPMRT) dalam manajemen stress, untuk menganalisis perubahan
hemodinamik dengan relaksasi dan untuk memvalidasi efektifitas
Modifikasi JPMRT.
4. Metode penelitian
Metode penelitian dengan teknik statistik seperti mean, standar deviasi,
salah satu analisis cara-varians (ANOVA), Pearson koefisien korelasi dan
uji Chi-square digunakan setiap kali ditemukan dan diperlukan untuk
menganalisis data menggunakan Microsoft Office Excel 2003 dengan
jumlah responden. Dengan demikian, interpretasi yang dibuat. A
probability value of p- value Nilai probabilitas nilai p- <0.05 was taken as
statistically significant. <0,05 dianggap sebagai signifikan secara statistik.
5. Hasil penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan terapi relaksasi tejadi penurunan yang
signifikan pada denyut nadi dasar line, SBP dan EKG sebelum dan
sesudah, namun tidak ada perubahan yang signifikan pada kasus DBP
sebelum dan sesudah terapi relaksasi otot progresif. Sebelum awal terapi
relaksasi otot progresif, 97% dari subyek menunjukkan gelombang gamma
frekuensi. Setelah akhir terapi, 60% menunjukan gelombang gamma dan
40 % menunjukan gelombang beta. Alpha gelombang yang merupakan
indikasi, tidak dicatat, meskipun, ada penurunan yang signifikan dalam
frekuensi EKG di akhir terapi.
8
14
13
20
15
26
5
4
terbanyak mengalami
Pre-JPMRT
N= 35
0
1
34
0
Post-JPMRT
%
0%
3%
97%
0%
N= 35
0
14
21
0
%
0%
40%
60%
0%
Pre - JPMRT
Mean SD
Post - JPMRT
Mean SD
F-value
p-value
80.57 6.43
73.14 3.73
34.95
130.69 8.58
83.71 5.80
35.86 2.43
9.541.87
124.17 8.36
80.91 6.60
31.2 2.22
6.541.09
10.34
3.55
70.16
67.2
0.002
0.064
0
0.00
8. Saran penelitian
Saran untuk penelitian ini referansi 5 tahun sebelum. Penelitian ini bias di
aplikasikan pada pasien jiwa dan masyarakat umum sebagai mengatasi
kecemasan.
B. Korelasi Antara Isi Jurnal Dengan Realita Klinis
Penelitian dalam jurnal ini memaparkan efektifitas terapi relaksasi otot
progresif dalam menurunkan tingkat kecemasan dengan cara melihat hasil
EKG, nadi, SBP, DBP dan skor ansietas. Pegukurannya dilakukan sebelum
dan sesudah dilakukan terapi relaksasi otot progresif selama 5 menit. Namun
pada keadaan klinis di RSUD Banyumas terapi relaksasi otot progresif belum
dilakukan pada pasien jiwa untuk mengurangi kecemasan. Di RSUD
Banyumas untuk mengurangi kecemasan hanya menggunakan terapi obat.
C. Jurnal Pembanding
sejumlah besar penelitian yang diterbitkan telah berhasil menunjukkan
bahwa relaksasi otot yang bermanfaat dalam berbagai kondisi medis dan di
beberapa gangguan kejiwaan, terutama gangguan kecemasan seperti fobia
gigi, GAD, dan PD, Klien depresi dengan diagnose keperawatan
ketidakberdayaan, harga diri rendah, isolasi social, dan keputusasaan adalah
terapi individu seperti terapi kognitif, terapi perilaku, dan terapi kognitif
perilaku (cognitive behaviourr theraphy/ CBT) : terapi kelompok seperti
terapi suportif dan logoterapi : terapi keluarga berupa terapi psikoedukasi
keluarga, dan terapi komunitas, berupa terapi asertif komunitas atau assertive
community therapy (ACT) (Frisch & Frisch),2006, Copel 2007, stuart, 2009).
Penelitian (Uzma Ali, 2010) The Effectiveness of Relaxation Therapy in the
Reduction of Anxiety Related Symptoms (A Case Study) dengan hasil
penelitian hasil terapi relaksasi menunjukkan bahwa teknik relaksasi yang
sangat efektif dalam pengurangan kecemasan dan gejala depresi.
Jorm et al. (2004) mengkaji efektivitas klinis terapi relaksasi untuk
kecemasan sebagai bagian dari sebuah proyek yang dianalisis bukti
efektivitas pengobatan untuk mengurangi kecemasan. Penelaahan mencakup
semua acak yang relevan
REFERENSI
Ranjita, L & Sarada, N. 2014. Progressive muscle relaxation therapy in anxiety : A
neurophysiological study. IOSR of Dental and Medical Sciences. 13:
25-28.
Ali. U. 2010. The Effectiveness of Relaxation Therapy in the Reduction of
Anxiety Related Symptoms (A Case Study). International Journal of
Studies Psikologis .2: 2.
Jorm et al. 2004. Effectiveness of complementary and self-help treatments for
anxiety disorder. Medical Journal of Australia. 181(7 suppl.), S299S46.