Anda di halaman 1dari 20

2.

1 Institusi dan Pasar Keuangan


Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang berhasil memiliki kebutuhan yang selalu muncul
untuk mendapatkan dana. Mereka dapat memperoleh dana dari sumber-sumber eksternal
dalam tiga cara. Sumber pertama adalah lewat institusi keuangan yang menerima tabungan
dan mentransfer tabungan tersebut ke mereka yang membutuhkan dana. Sumber kedua adalah
lewat pasar keuangan, yaitu forum terorganisir dimana para supplier dan peminta berbagai
tipe dana dapat membuat transaksi. Sumber ketiga adalah lewat penempatan privat. Karena
adanya unsur tak terstruktur dari penempatan privat, kita disini hanya berfokus utamanya
pada peran dari institusi keuangan dan pasar keuangan dalam pemfasilitasian pendanaan
bisnis.sk
Institusi keuangan
Institusi keuangan berperan sebagai penengah dengan menyalurkan tabungan perorangan,
bisnis dan pemerintah menjadi pinjaman atau investasi. Banyak institusi keuangan yang
secara skks s tidak skksss membayar bunga atas dana deposit; yang lainnya memberikan jasa
untuk mendapatkan fee (misalnya pemeriksaan rekening dimana didalamnya dikenakan biaya
jasa pembayaran pelanggan). Beberapa institusi keuangan menerima deposit tabungan
pelanggan dan meminjamkan uang ini ke pelanggan atau perusahaan lainnya; yang lainnya
menginvestasikan tabungan pelanggan pada aset pendapatan, seperti misalnya real estate atau
saham dan obligasi; yang lainnya di keduanya. Institusi keuangan diharuskan oleh pemerintah
untuk beroperasi dalam panduan peraturan yang berlaku.
Pelanggan Utama dari Institusi Keuangan
Pada institusi keuangan, pemasok utama dan peminta utama dari dana adalah perorangan,
bisnis dan pemerintah. Tabungan yang ditempatkan oleh perorangan di institusi keuangan
akan memberikan dana yang sangat besar bagi institusi-institusi ini. Perorangan tidak hanya
mensuplai dana ke institusi keuangan tetapi juga meminta dana dari mereka dalam bentuk
pinjaman. Walaupun demikian, perorangan sebagai sebuah kelompok adalah sebagai net
supplier bagi institusi keuangan: mereka menyimpan lebih banyak uang dibandingan uang
yang mereka pinjam.
Perusahaan-perusahaan bisnis juga mendeposit beberapa dana mereka di institusi keuangan,
utamanya dalam rekening cek dengan berbagai bank komersial. Seperti pada perorangan,
perusahaan meminjam dana dari institusi-institusi ini. Akan tetapi, perusahaan adalah sebagai

net demander dana: yaitu bahwa mereka meminjam lebih banyak uang dibandingkan yang
mereka simpan.
Pemerintah mempertahankan deposito dari dana yang mandeg sementara, pembayaran pajak
tertentu dan pembayaran Jaminan Sosial di bank-bank komersial. Mereka tidak meminjam
dana secara langsung dari institusi keuangan, meskipun dengan menjual sekuritas hutang
mereka ke berbagai institusi, pemerintah secara tidak langsung meminjam dari mereka.
Pemerintah, seperti juga perusahaan bisnis, biasanya sebagai net demander dari dana:
pemerintah biasanya lebih banyak meminjam dibandingkan menabung. Tentunya kita semua
pernah mendengar tentang defisit anggaran federal.
Institusi Keuangan Besar
Institusi keuangan utama di Amerika Serikat adalah bank komersial, tabungan dan pinjaman,
serikat kredit, bank tabungan, perusahaan asuransi, dana bersama (mutual fund) dan dana
pensiun. Semua institusi ini menarik dana dari perorangan, usaha bisnis dan pemerintah,
menggabungkannya dan dan menyediakan pinjaman bagi perorangan dan usaha bisnis.
Bank Komersial, Bank Investasi dan Sistem Perbankan Bayangan
Bank komersial merupakan salah satu institusi keuangan yang paling penting dalam ekonomi
karena memberikan tempat yang nyaman bagi para penyimpan dana untuk menginvestasikan
dana dan mereka menawarkan pinjaman kepada perorangan dan bisnis untuk mendanai
investasi, seperti misalnya pembelian sebuah rumah baru atau perluasan sebuah usaha bisnis.
Bank Investasi adalah institusi yang (1) membantu perusahaan dalam menaikkan modal (2)
memberikan masukan kepada perusahaan pada transaksi-transaksi besar seperti misalnya
merger atau restrukturisasi keuangan dan (3) terlibat dalam aktivitas pembuatan pasar dan
perdagangan.
Model bisnis tradisional dari sebuah bank komersial yaitu menerima dan membayar bunga
atas deposit dan berinvestasi atau meminjamkan dana-dana tersebut dengan bunga yang lebih
tinggi bekerja sampai pada tingkatan bahwa para depositor meyakini bahwa investasi
mereka aman. Sejak tahun 1930an, pemerintah AS telah memberikan jaminan kepada para
depositor bahwa uang mereka aman dengan memberikan asuransi deposit (saat ini sampai
$250,000 per depositor). Asuransi deposit ditempatkan sebagai respon atas kepanikan dan
larinya bank sebagai bagian dari masa Resesi Berat (Great Recession). Kongres yang sama
yang mengundangkan Peraturan Steagall Glass (Glass-Steagall Act), juga menciptakan

sebuah pemisahan antara bank komersial dan bank investasi, yang mengandung makna
bahwa sebuah institusi terlibat dalam pengambilan deposit tidak dapat juga terlibat dalam
aktivitas penjaminan dan perdagangan sekuritas yang sedikit beresiko.
Bank komersial dan bank investasi tetap terpisah pada dasarnya untuk lebih dari 50 tahun,
tetapi pada tahun 1990an Glass Steagall ditolak. Perusahaan yang sebelumnya hanya terlibat
dalam aktivitas tradisional dari sebuah bank komersial mulai bersaing dengan bank inestasi
untuk jasa penjaminan dan dan jasa lainnya. Disamping itu, tahun 1990an kita menyaksikan
pertumbuhan yang luar biasa dalam apa yang mulai dikenal sebagai sistem perbankan
bayangan. Sistem perbankan bayangan menggambarkan sekelompok lembaga yang terlibat
dalam kegiatan pemberian pinjaman, seperti bank tradisional, tetapi lembaga ini tidak
menerima deposito dan oleh karena itu tidak tunduk pada peraturan yang sama seperti
tradisional banks. Misalnya, sebuah lembaga seperti dana pensiun mungkin memiliki
kelebihan dama untuk diinvestasikan, dan sebuah perusahaan besar mungkin perlu pendanaan
jangka pendek untuk menutupi kebutuhan arus kas periodik. Sebuah usaha bisnis seperti
Lehman Brothers bertindak sebagai perantara diantara dua pihak ini, yang membantu untuk
memfasilitasi sebuah pinjaman, dan dengan demikian menjadi bagian dari sistem shadow
banking. Pada bulan Maret 2010, Menteri Keuangan Timothy Geithner mencatat bahwa pada
puncaknya sistem perbankan bayangan dibiayai sekitar $8 triliun pada aset dan kira-kira sama
besarnya dengan sistem perbankan tradisional.
PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan adalah forum dimana pemasok (supplier) dana dan demander (peminta) dana
dapat bertransaksi bisnis secara langsung. Sedangkan pinjaman yang dibuat oleh lembagalembaga keuangan diberikan tanpa pengetahuan langsung dari pemasok dana (penabung),
pemasok di pasar keuangan tahu dimana dana mereka sedang dipinjamkan atau
diinvestasikan. Dua pasar keuangan utama adalah pasar uang dan pasar modal. Transaksi
dalam instrumen hutang jangka pendek, atau surat berharga, berlangsung di pasar uang.
Sekuritas jangka panjang obligasi dan saham yang diperdagangkan di pasar modal.
Untuk mengumpulkan uang, perusahaan dapat menggunakan salah penempatan pribadi atau
penawaran umum. Sebuah penempatan privat (private placement) melibatkan penjualan
sekuritas baru secara langsung ke investor atau sekelompok investor, seperti misalnya
perusahaan asuransi atau dana pensiun. Namun, sebagian besar perusahaan mengumpulkan

uang melalui penawaran sekuritas secara umum, yang merupakan penjualan baik obligasi
atau saham kepada masyarakat umum.
Ketika sebuah perusahaan atau entitas pemerintah menjual saham atau obligasi kepada
investor dan menerima uang tunai sebagai imbalan, dikatakan bahwa perushaan tersebut telah
menjual surat berharga di pasar primer. Setelah transaksi di pasar primer terjadi, setiap
perdagangan lebih lanjut dalam sekuritas tidak melibatkan penerbit (issuer) secara langsung,
dan issuer tidak menerima uang tambahan dari transaksi berikutnya. Setelah sekuritas mulai
diperdagangkan antar investor, mereka menjadi bagian dari pasar sekunder. Di bursa saham
besar, miliaran saham mungkin diperdagangkan antara pembeli dan penjual pada satu hari,
dan semuanya ini adalah transaksi pasar sekunder. Uang mengalir dari investor yang membeli
saham ke investor yang menjual saham, dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan
sebagian besar tidak terpengaruh oleh transaksi ini. Pasar primer adalah pasar dimana
sekuritas yang "baru" dijual. Pasar sekunder dapat dilihat sebagai pasar sekuritas "dimiliki
sebelumnya".
HUBUNGAN ANTARA INSTITUSI DAN PASAR
Berbagai lembaga keuangan berpartisipasi secara aktif dalam pasar keuangan baik sebagai
pemasok dan peminta dana. Gambar 2.1 menggambarkan aliran umum dari dana melalui dan
antar lembaga keuangan dan pasar keuangan serta mekanisme transaksi dari penempatan
privat. Perorangan baik dari dalam atau luar negeri, usaha bisnis, dan pemerintah dapat
menyediakan dan meminta dana. Kita selanjutnya akan membahas secara singkat tentang
pasar uang, termasuk yang setara yaitu pasar internasional demgam mata uang Euro. Kita
kemudian akan menutup bagian ini dengan diskusi tentang pasar modal, yang merupakan
kunci pentingnya perusahaan.
PASAR UANG
Pasar uang diciptakan oleh sebuah hubungan keuangan antara pemasok dan peminta dana
jangka pendek (dana dengan jangka waktu satu tahun atau kurang). Pasar uang bisa ada
karena beberapa individu, usaha bisnis, pemerintah, dan lembaga keuangan memiliki dana
sementara yang menganggur (idle fund) sementara dimana mereka ingin investasikan dalam
asset berbunga yang relatif aman. Pada saat yang bersamaan, orang-orang, bisnis, pemerintah,
dan lembaga keuangan lainnya mendapati diri mereka membutuhkan pembiayaan musiman
atau sementara. Pasar uang menyatukan para pemasok dan peminta dana jangka pendek ini.

Kebanyakan transaksi pasar uang dibuat di sekuritas berharga yaitu instrumen hutang jangka
pendek, seperti tagihan Departemen Keuangan AS, surat berharga, dan sertifikat deposito
yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah, bisnis, dan lembaga keuangan, secara berturutturut. Investor umumnya menganggap surat berharga sebagai investasi yang paling kecil
resikonya yang tersedia. Surat berharga dijelaskan dalam Bab 15.
Pasar uang dalam negeri yang setara secara internasional disebut sebagai pasar Eurocurrency.
Ini adalah sebuah pasar untuk deposito bank jangka pendek dalam mata uang utamanya dolar
AS atau mata uang utama lainnya. Deposito Eurocurrency muncul ketika sebuah perusahaan
atau individu membuat deposito bank dalam mata uang lain selain mata uang lokal negara
dimana bank tersebut berada. Jika, misalnya, sebuah perusahaan multinasional yang
menyetor dolar AS di sebuah bank di London, hal ini akan menciptakan sebuah deposit
Eurodollar (deposit dolar di sebuah bank di Eropa). Hampir semua deposito Eurodollar
adalah deposito berjangka (time deposit). Hal ini berarti bahwa bank akan berjanji untuk
membayar deposit, dengan bunga, pada tanggal tetap dalam waktu katakanlah dalam 6 bulan.
Selama masa itu, bank bebas untuk meminjamkan deposito dolar ini untuk perusahaan yang
layak mendapat kredit atau pemerintah sebagai peminjam. Jika bank tidak dapat menemukan
peminjam sendiri, bank dapat meminjamkan deposit tersebut ke bank internasional lain.
PASAR MODAL
Pasar modal adalah sebuah pasar yang memungkinkan pemasok dan peminta dana jangka
panjang untuk membuat transaksi. Disini termasuk surat berharga dari usaha bisnis dan
pemerintah. Tulang punggung pasar modal dibentuk oleh broker dan dealer pasar yang
menyediakan forum untuk transaksi obligasi dan saham. Juga ada pasar modal internasional.
Sekuritas Utama Yang Diperdagangkan: Obligasi dan Saham
Sekuritas pasar modal utama adalah obligasi (hutang jangka panjang) dan baik saham umum
dan saham preferen (ekuitas, atau kepemilikan).
Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang digunakan oleh usaha bisnis dan
pemerintah untuk meningkatkan sejumlah besar uang, umumnya dari berbagai kelompok
pemberi pinjaman. Obligasi perusahaan (corporate bond) biasanya membayar bunga setiap
semester (setiap 6 bulan) di kupon suku bunga yang dinyatakan. Ohligasi ini memiliki jatuh
tempo awal dari 10 sampai 30 tahun, dan nominal, atau face value sebesar $l, 000 yang harus
dilunasi pada saat jatuh tempo. Obligasi dijelaskan secara rinci di Bab 7.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saham biasa (common stock) adalah unit
kepemilikan, atau ekuitas, di sebuah perusahaan. Pemegang saham umum memperoleh laba
dengan menerima dividend yaitu pendistribusian kas secara periodik atau dengan
mewujudkan kenaikan harga saham. Saham preferen (preferred stock) adalah bentuk khusus
dari kepemilikan yang memiliki fitur baik dari obligasi dan saham biasa. Pemegang saham
preferen dijanjikan dividen periodik tetap yang harus dibayar sebelum pembayaran dividen
bagi pemegang saham biasa. Di Dengan kata lain, saham preferen memiliki "preferensi"
melebihi saham biasa. Saham preferen dan saham biasa akan dijelaskan secara rinci dalam
Bab 8. Lihat kotak Focus on Practice untuk cerita tentang salah satu harga saham legendaris
dan orang yang juga legendaris yang membawanya.
Pasar Broker dan Pasar Dealer
Sejauh ini sebagian besar perdagangan yang dilakukan oleh investor perorangan berlangsung
di pasar sekunder. Ketika anda melihat pasar sekunder atas dasar bagaimana sekuritas
diperdagangkan, anda akan menemukan bahwa anda pada dasarnya dapat membagi pasar
menjadi dua segmen yaitu pasar broker dan pasar dealer.
Perbedaan utama antara pasar broker dan dealer adalah titik teknis yang berurusan dengan
cara perdagangan dijalankan. Artinya, saat perdagangan terjadi di pasar broker, kedua belah
pihak dalam transaksi, yaitu pembeli dan penjual, datang bersama-sama dan perdagangan
berlangsung pada saat itu: Pihak A menjual sekuritasnya secara langsung ke pembeli, yaitu
Pihak B. Dalam artian, dengan bantuan broker, sekuritas secara efektif berpindah tangan di
lantai bursa. Pasar broker terdiri dari pertukaran sekuritas nasional dan regional, yang adalah
organisasi yang menyediakan pasar dimana perusahaan dapat mengumpulkan dana melalui
penjualan surat berharga baru dan pembeli dapat menjual kembali surat berharga/sekuritas.
Sebaliknya, ketika perdagangan yang dibuat di pasar dealer, pembeli dan penjual tidak pernah
bertemu

secara

langsung.

Sebaliknya,

pembuat

pasar

mengeksekusi

pesanan

pembelian/penjualan. Pembuat pasar adalah para dealer sekuritas yang "membuat pasar"
dengan menawarkan untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu pada harga yang
dinyatakan. Pada dasarnya, ada dua perdagangan secara terpisah yang dibuat: Pihak A
menjual sekuritasnya (katakanlah, Dell) ke dealer, dan Pihak B membeli surat berharganya
(di Dell) dari agen yang lain, atau bahkan mungkin agen yang sama. Jadi, akan selalu ada
dealer (pembuat pasar) pada satu sisi dealer yaitu transaksi pasar. Pasar dealer terdiri dari
baik pasar Nasdaq, yaitu sebuah platform perdagangan secara elektronik seluruhnya yang

digunakan untuk mengeksekusi perdagangan sekuritas, pasar langsung (over-the counter


market/OTC, dimana disini diperdagangkan securitas yang lebih kecil dan yang tidak
terdaftar.
Pasar Broker Jika anda seperti kebanyakan orang, ketika anda berpikir tentang "pasar saham"
nama pertama yang muncul ke pikiran tentunya adalah New York Stock Exchange (Bursa
Saham New York), yang dikenal Saat ini sebagai NYSE Euronext setelah serangkaian merger
yang memperluas jangkauan bursa global. Pada kenyataannya, NYSE Euronext adalah pasar
broker dominan. American Stock Exchange (AMEX), yang merupakan bursa nasional
lainnya, dan yang lainnya yang yang disebut sebagai bursa regional juga adalah pasar broker.
Bursa ini mencakup sekitar 60 persen dari volume total daalam dolar dari semua saham yang
diperdagangkan di pasar saham AS. Di pasar broker semua perdagangan terjadi di lantai
perdagangan terpusat.
Kebanyakan bursa mengikuti contoh Bursa Efek New York. Agar sekuritas sebuah
perusahaan terdaftar di perdagangan di bursa saham, perusahaan tersebut harus mengajukan
pelamaran untuk mendaftar dan memenuhi sejumlah persyaratan. Misalnya, untuk memenuhi
syarat pada listing di NYSE, perusahaan harus memiliki minimal 400 pemegang saham yang
memiliki 100 atau lebih saham; minimal 1,1 juta saham dari saham yang dikuasai publik;
laba sebelum terkena pajak sebesar minimal $10 juta selama 3 tahun sebelumnya, dengan
setidaknya $2 juta di 2 tahun sebelumnya; dan nilai pasar minimal dari saham publik sebesar
$100 juta. Jelas, hanya perusahaan yang diperdangkan secara publik yang dapat menjadi
kandidat untuk masuk dalam listing di NYSE.
Setelah ditempatkan, pesanan untuk membeli atau menjual di NYSE dapat dilaksanakan
dalam hitungan menit, berkat perangkat telekomunikasi canggih. Sistem broker berbasis
internet yang baru memungkinkan bagi investor untuk membeli dan menjual pesanan
elektronik mereka. Informasi tentang sekuritas publik dilaporkan di berbagai media, baik
cetak,

seperti

Wall

Street

Journal,

dan

elektronik,

seperti

MSN

Money

(Www.moneycentral.msn.com).
Pasar Dealer Salah satu fitur utama dari pasar dealer adalah bahwa pasar ini tidak memiliki
lantai perdagangan terpusat. Sebaliknya, pasar ini terdiri dari sejumlah besar pembuat pasar
(marker maker) yang dihubungkan secara bersama-sama melalui jaringan telekomunikasi
massal.

Setiap pembuat pasar sebenarnya adalah seorang dealer sekuritas yang membuat pasar dalam
satu sekuritas atau lebih dengan menawarkan untuk membeli atau menjual sekuritas pada
harga penawaran/permintaan yang dinyatakan. Harga

penawaran dan harga permintaan

masing-masing mewakili, harga tertinggi yang ditawarkan untuk membeli suatu sekuritas dan
harga terendah dimana sekuritas tersebut ditawarkan untuk dijual. Sebagai hasilnya, investor
membayar harga yang ditanyakan ketika membeli sekuritas dan menerima harga penawaran
saat menjual sekuritas tersebut.
Seperti dijelaskan sebelumnya, pasar dealer terdiri dari baik pasar Nasdaq dan pasar langsung
(OTC), yang secara keseluruhan mencakup sekitar 40 persen dari seluruh saham yang
diperdagangkan di pasar AS dengan Nasdaq sebagai mayoritas dari perdagangan tersebut.
(Sebagai sebuah sampingan, pasar primer juga merupakan pasar dealer karena semua
penerbitan baru yang dijual ke investasi publik oleh dealer sekuritas, bertindak atas nama
bankir investasi).
Pasar dealer terbesar terdiri dari sekelompok saham-saham terpilih yang terdaftar dan
diperdagangkan di National Association of Securities Dealers Automated Quotation System,
yang biasanya disebut sebagai Nasdaq. Didirikan pada tahun 1971, Nasdaq berawal di pasar
OTC tetapi saat ini dianggap sebagai entitas yang sama sekali terpisah dan tidak lagi menjadi
bagian dari pasar OTC. Bahkan, pada tahun 2006 Nasdaq secara resmi diakui oleh SEC
sebagai "bursa terdaftar," yang pada dasarnya diberikan posisi dan prestise seperti NYSE.
Pasar Modal Internasional
Meskipun pasar modal AS sejauh ini adalah yang terbesar di dunia, ada pasar hutang dan
ekuitas yang penting di luar Amerika Serikat. Di pasar Eurobond, perusahaan dan pemerintah
biasanya menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar dan menjualnya untuk investor yang
berlokasi di luar Amerika Serikat. Misalnya, sebuah perusahaan AS dapat menerbitkan
obligasi berdenominasi dolar yang akan dibeli oleh investor di Belgia, Jerman, atau Swiss.
Melalui pasar Eurobond, perusahaan dan pemerintah yang membuat terbitan obligasi dapat
menarik para investor yang jauh lebih besar dibandingkan yang umumnya tersedia di pasar
lokal.
Pasar obligasi asing (foreign bond market) adalah sebuah pasar internasional untuk surat
hutang jangka panjang. Sebuah obligasi asing adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan atau pemerintah asing dalam mata uang sang investor dan dijual di pasar dalam

negeri si investor. Sebuah obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan AS dalam mata
uang Swiss franc dan dijual di Swiss adalah obligasi asing. Meskipun pasar obligasi asing
lebih kecil dibandingkan pasar Eurobond, banyak emiten yang telah menemukan hal ini
sebagai cara yang menarik untuk memanfaatkan pasar hutang di seluruh dunia.
Pada akhirnya, pasar ekuitas internasional memungkinkan perusahaan untuk menjual blok
saham kepada investor di sejumlah negara yang berbeda secara bersamaan. Pasar ini
memungkinkan bagi perusahaan untuk meningkatkan sejumlah modal yang lebih besar
dibandingkan yang bisa dilakukan di setiap pasar tunggal. Penjualan ekuitas internasional
sangat diperlukan bagi pemerintah yang telah menjual BUMN kepada investor swasta.
Peran Pasar Modal
Dari sudut pandang perusahaan, peran pasar modal adalah menjadi pasar cair dimana
perusahaan dapat berinteraksi dengan investor untuk memperoleh sumber pembiayaan
eksternal yang berharga. Dari perspektif investor, peran pasar modal menjadi pasar yang
efisien untuk mengalokasikan dana untuk penggunaan yang paling produktif. Hal ini terutama
berlaku untuk sekuritas yang diperdagangkan secara aktif di pasar broker atau dealer pasar,
dimana persaingan di antara kekayaan yang memaksimalkan investor untuk menentukan
dan mempublikasikan harga yang diyakini mendekati nilai sebenarnya.
Harga dari setiap sekuritas ditentukan oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar. Jika
pasar efisien, harga dari sebuah saham adalah estimasi tak terbias dari nilai sebenarnya, dan
perubahan dalam harga mencerminkan informasi baru yang telah dipelajari oleh investor dan
bertindak atasnya. Misalnya, suatu saham tertentu saat ini diperdagangkan pada nilai $40 per
saham. Jika perusahaan ini mengumumkan bahwa penjualan dari produk baru telah lebih
tinggi dari yang diharapkan, investor akan menaikkan perkiraan mereka tentang nilai saham
yang layak. Pada nilai $40, saham ini relatif murah, sehingga sementara akan ada pembeli
yang lebih banyak dibandingkan penjual yang ingin memperdagangkan saham, dan harga
harus naik untuk mengembalikan keseimbangan di pasar. Semakin efisien suatu pasar, maka
akan semakin cepat seluruh proses ini bekerja. Secara teori, bahkan informasi yang hanya
diketahui orang dalam mungkin dapat mulai tergabung dalam harga saham seperti yang
diterangkan pada box Focus on Ethics (Fokus pada Etika) di halaman 40.
Tidak semua orang setuju bahwa harga di pasar keuangan seefisien seperti yang dijelaskan
dalam paragraf sebelumnya. Para pendukung keuangan behavioral (behavioral finance), yaitu

sebuah bidang baru yang memadukan ide-ide dari keuangan dan psikologi, berpendapat
bahwa harga saham dan harga surat berharga lainnya dapat menyimpang dari nilai-nilai
sebenarnya untuk waktu yang lama. Mereka menunjukkan beberapa episode seperti misalnya
runtuhnya harga saham di internet di akhir 1990an dan kegagalan pasar untuk secara akurat
menilai risiko sekuritas berbasis hipotek di krisis keuangan baru-baru ini muncul sebagai
contoh prinsip bahwa harga saham kadang-kadang bisa sebagai ukuran value yang sangat
tidak akurat.
Seberapa efisienkah harga di pasar keuangan? Ini adalah pertanyaan yang akan diperdebatkan
untuk waktu yang lama. Jelas bahwa harga tidak bergerak sebagai respon atas informasi baru,
dan untuk sebagian besar investor dan manajer perusahaan, saran terbaik mungkin adalah
untuk perlu berhati-hati ketika membuat bertaruh di pasar. Upaya untuk mengidentifikasi
sekuritas dimana pasar memiliki nilai atas saham itu berlebih atau kurang sangatlah sulit
untuk dilakukan, dan sangat sedikit orang yang telah menunjukkan kemampuan mereka untuk
bertaruh terhadap pasar dengan benar untuk waktu yang panjang.
2.2 Krisis Keuangan
Pada musim panas dan musim gugur tahun 2008, sistem keuangan AS, dan sistem keuangan
di seluruh dunia, tampaknya berada di ambang kehancuran. Masalah dalam sector keuangan
menyebar ke industri-industri lainnya, dan resesi global yang parah pun terjadi. Di sub bab
ini, kita menguraikan beberapa penyebab dan konsekuensi utama dari krisis tersebut.
LEMBAGA KEUANGAN DAN KEUANGAN REAL ESTATE
Dalam film klasik Its a Wonderful Life, tokoh sentralnya adalah George Bailey, yang
menjalankan sebuah lembaga keuangan yang disebut sebagai Bailey Building and Loan
Association. Dalam sebuah adegan utama dalam film itu, pelarian bank segera terjadi dan
deposan menuntut bahwa George mengembalikan uang yang mereka investasikan di Bailey
Building. George memohon salah satu orang untuk tetap menyimpan dananya di bank,
dengan mengatakan:
Anda berpikir bahwa tempat ini semuanya salah, seolah-olah saya punya uang di
brankas. Uang itu tidak ada di sini. Uang anda di rumah Joe. Letakknya di sebelah
rumah anda dan kemudian rumah Kennedy, dan rumah Bu Maklin, dan ratusan
orang lainnya. Anda meminjamkan mereka uang untuk membangun, dan kemudian

mereka akan membayar kembali kepada anda sebisa mereka. Apa yang akan anda
lakukan, akan menyita mereka?
Adegan ini menawarkan sebuah gambaran yang relatif realistis tentang peran lembaga
keuangan yang dimainkan dalam mengalokasikan kredit untuk investasi di perumahan real
estate untuk beberapa tahun. Bank lokal mengambil deposito dan memberikan pinjaman
kepada peminjam lokal. Namun, sejak tahun 1970an, sebuah proses yang disebut sebagai
sekuritisasi telah mengubah cara bagaimana pembiayaan perumahan dijalankan. Sekuritisasi
mengacu pada proses pengumpulan hipotek atau pinjaman jenis lain dan kemudian menjual
klaim atau sekuritas terhadap pengumpulan tersebut yang di pasar sekunder. Sekuritas ini,
yang disebut sebagai sekuritas yang didukung atau diagun dengan hipotek, bisa dibeli oleh
investor, dana pensiun, reksadana, atau hampir semua investor lainnya. Ketika pemilik rumah
membayar pinjaman mereka, pembayaran tersebut akhirnya mengalir ke tangan investor yang
memegang surat berharga berbasis hipotek. Oleh karena itu, risiko utama yang terkait dengan
surat berharga berbasis hipotek adalah bahwa pemilik rumah mungkin tidak mampu, atau
mungkin memilih untuk tidak membayar pinjaman mereka. Bank pada masa sekarang ini
masih meminjamkan uang kepada individu yang ingin membangun atau membeli rumah
baru, tetapi mereka biasanya menyatukan pinjaman mereka dan menjualnya kepada
organisasi yang melakukan sekuritisasi dan meneruskannya ke para investor di seluruh dunia.
HARGA RUMAH YANG JATUH DAN KREDIT PERUMAHAN YANG MENUNGGAK
Sebelum krisis keuangan tahun 2008, sebagian besar investor melihat sekuritas dengan
agunan hipotek sebagai investasi yang relatif aman. Gambar 2.2 pada halaman 42
menggambarkan salah satu alasan utama untuk pandangan ini. Angka ini menunjukkan
perilaku dari Standard & Poor Case-Shiller Index, yaitu sebuah barometer harga rumah di
sepuluh kota besar di AS, di setiap bulan mulai dari bulan Januari 1987 sampai Februari
2010. Secara historis, penurunan indeks relatif jarang terjadi, dan antara bulan Juli tahun
1995 dan April 2006 indeks terus naik bahkan tanpa ada penurunan. Ketika harga rumah
meningkat, kesenjangan antara apa yang dihutang oleh peminjam pada sebuah rumah dan
nilai rumah semakin melebar. Pemberi pinjaman akan membolehkan peminjam yang
memiliki kesulitan pembayaran untuk membuat pembayaran pada mereka hipotek untuk
memanfaatkan ekuitas perumahan ini untuk membiayai kembali pinjaman mereka dan
menurunkan pembayaran mereka. Oleh karena itu, kenaikan harga rumah membantu menjaga
tarif KPR pada standar rendah dari pertengahan tahun 1990an sampai tahun 2006.

Berinvestasi di real estate dan sekuritas berbasis hipotek tampaknya melibatkan resiko yang
sangat kecil selama periode ini.
Sebagian karena investasi real estate tampaknya relatif aman, pemberi pinjaman mulai
mengendorkan standar mereka kepada peminjam. Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang
luar biasa dalam kategori pinjaman yang disebut sebagai subprime mortgage. Subprime
mortgage adalah pinjaman hipotek yang dibuat untuk peminjam dengan pendapatan rendah
dan yang memiliki sejarah kredit yang lebih buruk dibandingkan peminjam "prime".
Seringkali, kredit yang diberikan kepada debitur subprime memiliki suku bunga yang dapat
disesuaikan dan bukan bersifat tetap. Hal ini membuat peminjam subprime menjadi rentan
jika suku bunga naik, dan banyak dari peminjam (dan pemberi pinjaman) mengasumsikan
bahwa kenaikan harga rumah akan memungkinkan peminjam untuk membiayai kembali
pinjaman mereka jika mereka kesulitan melakukan pembayaran. Sebagian melalui
pertumbuhan subprime hipotek, bank dan lembaga keuangan lainnya secara bertahap
meningkatkan investasi mereka dalam pinjaman real estate. Pada tahun 2000, pinjaman real
estate menyumbang kurang dari 40 persen dari portofolio kredit bank-bank besar secara total.
Pada tahun 2007, pinjaman real estate tumbuh lebih dari setengah dari semua pinjaman yang
dibuat oleh bank-bank besar, dan sebagian dari pinjaman ini dalam kategori subprime juga
meningkat.
Sayangnya, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.2, harga rumah turun hampir tanpa
jeda dari bulan Mei tahun 2006 sampai Mei 2009. Selama periode tiga tahun tersebut, harga
rumah turun rata-rata lebih dari 30 persen. Maka menjadi tidak mengherankan, ketika pemilik
rumah mengalami kesulitan melakukan pembayaran hipotek mereka, pendanaan ulang tidak
lagi sebagai sebuah pilihan, dan tingkat pelanggaran dan penyitaan mulai menanjak. Pada
tahun 2009, hampir 25 persen dari peminjam subprime mengalami keterlambatan jadwal pada
pembayaran hipotek mereka. Beberapa peminjam mengakui bahwa nilai rumah mereka jauh
lebih kecil dari jumlah hutang mereka pada hipotek, sekedar meninggalkan rumah mereka
dan membiarkan pemberi pinjaman untuk menyita.
KRISIS KEPERCAYAAN TERHADAP BANK
Dengan tingkat pelanggaran yang meningkat, nilai surat berharga berbasis hipotek mulai
jatuh, dan demikian pula dengan nasib lembaga keuangan yang telah berinvestasi di aset real
estat. Pada bulan Maret 2008, Federal Reserve menyediakan pembiayaan untuk akuisisi
(yaitu, penyelamatan) dari Bear Stearns oleh JPMorgan Chase. kemudian pada tahun itu,

Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan. Sepanjang tahun 2008 dan 2009, Federal
Reserve, pemerintahan Bush, dan akhirnya pemerintahan Obama mengambil langkahlangkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencoba untuk menopang sektor
perbankan dan merangsang ekonomi, namun tindakan ini tidak bisa sepenuhnya mencegah
krisis.
Gambar 2.3 menunjukkan perilaku dari Indeks Perbankan dari Standard & Poor, yaitu sebuah
indeks yang melacak saham bank. Saham bank mengalami penurunan sebesar 81 persen sejak
bulan Januari 2008 dan Maret 2009, dan jumlah kegagalan bank semakin meroket. Menurut
Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), hanya ada tiga bank gagal pada tahun 2007.
Pada tahun 2008 jumlah itu naik dengan faktor delapan sampai 25 bank gagal, dan jumlah ini
meningkat hampir enam kali dengan 140 kegagalan pada tahun 2009. Sementara ekonomi
mulai pulih pada tahun 2010, kegagalan bank terus terjadi pada kecepatan yang tinggi,
dengan 139 lembaga yang gagal dalam 10 bulan pertama tahun itu.
EFEK TUMPAHAN DAN RESESI BESAR
Ketika bank berada di bawah tekanan keuangan yang kuat pada tahun 2008, mereka mulai
memperketat standar pinjaman mereka dan secara dramatis mengurangi jumlah pinjaman
yang mereka dibuat. Sebagai buntut dari kebangkrutan Lehman Brothers, pinjaman di pasar
uang menurun sangat tajam. Perusahaan yang mengandalkan pasar uang sebagai sumber
pendanaan jangka pendek menemukan bahwa mereka tidak bisa lagi mengumpulkan uang
dalam pasar ini atau bisa melakukannya hanya pada tingkat yang sangat tinggi.
Akibatnya, pebisnis mulai menimbun uang tunai dan mengurangi pengeluaran, dan kegiatan
ekonomi menurun. Produk domestik bruto (PDB) menurun di lima dari enam kuartal dimulai
pada kuartal pertama tahun 2008, dan ekonomi menumpahkan lebih dari 8 juta pekerjaan
pada tahun 2008-2009 karena tingkat pengangguran mencapai 10 persen. Kongres
meloloskan paket stimulus $862.000.000.000 untuk mencoba menghidupkan kembali
ekonomi, dan Federal Reserve mendorong suku bunga jangka pendek mendekati 0 persen.
Pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010, ada tanda-tanda bahwa secara bertahap
pemulihan ekonomi telah dimulai, namun pasar kerja tetap stagnan, dan sebagian besar
prakiraan menyerukan pertumbuhan ekonomi yang lesu.
Mungkin pelajaran yang paling penting dari episode ini adalah tentang betapa pentingnya
lembaga keuangan bagi ekonomi modern. Berdasarkan beberapa ukuran, resesi tahun 2008

sampai 2009 adalah resesi yang terburuk yang dialami Amerika Serikat sejak masa Depresi
Besar. Memang ada banyak persamaan antara dua kontraksi ekonomi. Keduanya didahului
dengan periode pertumbuhan ekonomi yang cepat, meningkatnya harga stok, dan gerakan
oleh bank ke lini bisnis baru, dan kedua terlibat dalam krisis besar di sektor keuangan. Resesi
terkait dengan krisis perbankan cenderung lebih parah dari resesi lainnya karena begitu
banyak bisnis yang bergantung pada kredit untuk dapat beroperasi. Ketika lembaga keuangan
mengurangi pinjaman, aktivitas di sebagian besar industri lainnya juga melambat.
2.3. Regulasi Pasar dan Institusi Keuangan
Sub bab sebelumnya membahas tentang bagaimana rentannya institusi keuangan di negaranegara modern berada dalam keadaan krisis. Sebagian untuk menghindari tipe-tipe
permasalahan semacam ini, pemerintah yang biasanya mengatur institusi keuangan dan pasar
melebihi sector-sektor lainnya dalam ekonomi. Sub bab ini memberikan tinjauan tentang
landskap peraturan keuangan di Amerika Serikat.
Berbagai regulasi yang mengatur institusi keuangan
Seperti yang telah disebutkan di sub bab sebelumnya, Kongres mengesahkan UndangUndang Steagall Glass (Glass-Steagall Act) di tahun 1933 selama masa-masa sulit dalam
Krisis Besar (Great Recession). Pada awal tahun 1930an muncul serangkaian kepanikan
perbankan yang menyebabkan sebagian besar dari dua-pertiga dari bank-bank di negara AS
mengalami kegagalan. Kesulitan di sektor perbankan dan faktor-faktor lainnya berkontribusi
terhadap kontraksi ekonomi terburuk dalam sejarah AS, dimana produksi industri turun lebih
dari 50 persen, tingkat pengangguran naik sampai 25 persen, dan harga saham turun sekitar
86 persen. Glass-Steagall Act berupaya meredakan ketakutan publik tentang industri
perbankan dengan membangun Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) yang
memberikan asuransi deposit, yang secara efektif menjamin bahwa setiap orang tidak akan
kehilangan uang mereka bila mereka menyimpan uang tersebut di bank yang mengalami
kegagalan. FDIC juga diberikan kewenangan untuk meneliti bank-bank secara teratur untuk
menjamin bahwa bank-bank tersebut aman dan sehat. Glass-Steagall Act juga menghambat
semua institusi yang mengambil dari keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas seperti misalnya
perdagangan dan pertanggungan asuransi, dengan demikian secara efektif memisahkan bank
komersial dari bank investasi.

Seiring perjalanan waktu, berbagai institusi keuangan menghadapi tekanan persaingan baik
dari bisnis dari dalam negeri dan luar negeri yang terlibat dalam pemfasilitasian pemberian
pinjaman atau pembuatan pinjaman secara langsung. Karena perusahaan-perusahaan ini tidak
menerima deposit atau berlokasi diluar Amerika Serikat, mereka tidak tunduk pada regulasi
yang sama seperti bank-bank dalam negeri. Sebagai akibatnya, bank-bank dalam negeri mulai
kehilangan pangsa pasar dalam bisnis inti mereka. Muncul tekanan untuk menolak GlassSteagall Act untuk memampukan bank-bank di Amerika Serikat untuk bersaing secara efektif,
dan di tahun 1999 Kongres mengundangkan dan Presiden Clinton menandatangani GrammLeach-Bliley Act, yang memampukan bank-bank komersial, bank investasi, dan perusahaan
asuransi untuk berkonsolidasi dan bersaing dalam bisnis di berbagai aktivitas.
Pada masa setelah munculnya krisis keuangan dan resesi yang belum lama ini terjadi,
Kongres mengesahkan peraturan yaitu Dodd-Frank Wall Street Reform Act dan Consumer
Protection Act di bulan Juli 2010. Ketika dicetak, undang-undang yang baru ini memiliki
ratusan halaman dan menuntut penciptaan beberapa agen baru termasuk Financial Stability
Oversight Council (Dewan Pengawasan Stabilitas Keuangan), Office of Financial Research
(Kantor Penelitian Keuangan), dan Bureau of Consumer Financial Protection (Biro
Perlindungan Keuangan Konsumen). Undang-undang ini juga menyelaraskan tugas-tugas
dari beberapa agen atau badan yang lama dan menuntut agar badan yang lama dan yang baru
untuk membuat laporan ke Kongres secara teratur. Ketika buku ini akan dicetak, berbagai
badan yang terpengaruh atau diciptakan oleh undang-undang baru ini sedang menulis aturan
yang merinci tentang bagaimana ketentuan dari undang-undang yang baru ini akan
diterapkan, maka persisnya tentang bagaimana perundangan yang baru akan mempengaruhi
institusi keuangan dan pasar masih belum jelas.
Regulasi yang mengatur pasar keuangan
Ada dua legislasi yang diloloskan selama masa Depresi Besar-Besaran (Great Depression)
yang memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap peraturan tentang pasar keuangan. Undangundang Sekuritas (Securities Act) tahun 1933 mengenakan aturan baru yang mengatur
penjualan sekuritas baru. Yaitu bahwa undang-undang tahun 1933 dimaksudkan untuk
mengatur aktivitas di pasar utama dimana sekuritas pada awalnya diterbitkan ke publik.
Undang-undang ini didisain untuk memastikan bahwa para penjual sekuritas yang baru
memberikan penyingkapan secara luas kepada calon pembeli dari sekuritas tersebut.

Peraturan Pertukaran Sekuritas (Securities Exchange Act) tahun 1934 mengatur perdagangan
sekuritas sekunder seperti misalnya saham dan obligasi. Undang-undang sekuritas tahun 1934
juga menciptakan Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC), dimana agen utama
bertanggungjawab dalam menerapkan undang-undang sekuritas federal. Disamping
penyingkapan yang dituntut bagi para penerbit sekuritas berdasarkan Peraturan Sekuritas
tahun 1933, Peraturan Pertukaran Sekuritas 1934 menuntut agar penyingkapan dilakukan
secara berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dimana sekuritas mereka
diperdagangkan di pasar sekunder. Perusahaan-perusahaan tersebut harus membuat 10-Q
filing setiap kuartalnya dan 10-K filing setiap tahunnya. Formulir 10-Q dan 10-K berisi
informasi secara rinci tentang performa keuangan dari perusahaan yang bersangkutan selama
periode yang relevan. Sekarang ini, formulir-formulir tersebut tersedia secara online lewat
situs-situs SEC yang dikenal sebagai EDGAR (Electronic Data Gathering, Analysis, and
Retrieval/Pengumpulan, Analisis dan Pengambilan Kembali Data Elektronik). Peraturan
tahun 1934 juga mengenakan batasan-batasan tentang tingkatan dimana insider (orang
dalam) perusahaan, seperti misalnya para manajer senior dapat melakukan perdagangan di
sekuritas perusahaan mereka.
2.4. Pajak Usaha Bisnis
Pajak merupakan fakta kehidupan dan usaha bisnis, seperti perorangan, harus membayar
pajak atas penghasilan. Penghasilan atas kepemilikan tunggal dan kerjasama dikenakan pajak
sebagai penghasilan bagi setiap pemilik; penghasilan korporat dimasukkan kedalam pajak
korporat.
Tanpa memandang bentuk hukumnya, semua usaha bisnis dapat memperoleh dua bentuk
penghasilan, yaitu keuntungna biasa dan keuntungan modal. Berdasarkan undang-undang
yang sekarang ini diperlakukan, kedua bentuk penghasilan ini diperlakukan secara berbeda
untuk entitas yang masuk kedalam pajak korporat. Walaupun demikian, amandemen
seringkali dibuat terhadap kitab undang-undang perpajakan, khususnya ketika kondisi
ekonomi mengalami perubahan dan ketika ketika kontrol partai terhadap cabang-cabang
pemerintahan di legislatif dan eksekutif mengalami pergeseran.
Penhasilan Biasa

Penghasilan biasa dari sebuah perusahaan adalah penghasilan yang didapat lewat penjualan
barang atau jasa. Penghasilan biasa di tahun 2010 dikenakan pajak berdasarkan nilai yang
dgambarkan dalam daftar besaran pajak dalam Tabel 2.1.
Contoh 2.2. Webster Manufacturing, Inc., yaitu sebuah perusahaan kecil yang memproduksi
pisau dapur, memiliki penghasilan sebelum terkena pajak sebesar $250,000. Pajak pada
penghasilan ini dapat ditemukan dengan menggunakan daftar besaran pajak dalam Tabel 2.1:
Besaran pajak secara total

=
=
=

$22,250 + [0.39 ($250,000 - $100,000)]


$22,250 + (0.39 $150,000)
$22,250 + $58,500 = $80,750

Dari sudut pandang keuangan, cukup penting untuk memahami perbedaan antara besaran
pajak rata-rata dan pajak marjinal, penanganan penghasilan bunga dan deviden, dan efek dari
potongan pajak.
Besaran Pajak Marjinal versus Pajak Rata-Rata
Besaran pajak marjinal menunjukkan nilai dimana besarnya dollar dari penghasilan
berikutnya dikenakan pajak. Dalam struktur pajak korporat sekarang ini, nilai pajak marjinal
adalah 15 persen bila perusahaan mendapatkan kurang dari $50,000. bila sebuah perusahaan
mendapatkan lebih dari $50,000 tetapi kurang dari $75,000, maka nilai pajak marjinalnya
adalah sebesar 25 persen. Ketika penghasilan sebuah perusahaan naik, nilai pajak marjinal
yang dihadapi perusahaan tersebut mengalami perubahan seperti yang ditunjukkan dalam
Tabel 2.1. Dalam contoh diatas, bila pendapatan dari Webster Manufacturing meningkat
menjadi $250,000, maka $1 terakhir akan dikenakan pajak pada nilai marjinal sebesar 39
persen.
Nilai pajak rata-rata yang dibayarkan pada penghasilan biasa dari perusahaan ini dapat
dikalkulasikan dengan membagi pajaknya dengan penghasilan yang dapat dikenakan. Bagi
sebagaian besar perusahaan, nilai pajak rata-rata tidak setara dengan nilai pajak marjinal
karena nilai pajak mengalami perubahan seiring tingkat penghasilan. Pada contoh diatas, nilai
pajak marjinal dari Webster Manufacturing adalah sebesar 39 persen, tetapi besaran pajak
rata-rata adalah sebesar 32,3 persen ($80,750 $250,000). Untuk setiap perusahaan besar
dengan pendapatan ratusan juta atau bahkan milyaran dollar, nilai pajak rata-rata mendekati

nilai marjinal 35 persen di kelompok teratas (top bracket) karena sebagian besar penghasilan
perusahaan dikenakan pajak pada nilai tersebut.
Di sebagian besar keputusan bisnis yang dibuat oleh para manajer, yang penting adalah nilai
pajak marjinalnya. Untuk menyederhanakan penjelasan, contoh dalam buku ini akan
menggunakan nilai pajak dengan dibulatkan 40 persen. Yang berarti bahwa baik nilai pajak
rata-rata dan nilai pajak marjinal setara dengan 40 persen.
Penghasilan Bunga dan Deviden
Dalam proses penentuan penghasilan yang dapat dikenakan pajak, setiap bunga yang
diterima oleh perusahaan dimasukkan sebagai penghasilan biasa (ordinary income). Di sisi
lain, deviden diperlakukan secara berbeda. Perlakuan yang berbeda ini memoderasi efek
pajak ganda (double taxation), yang terjadi ketika pendapatan sebuah perusahaan yang telah
dikenakan pajak didistribusikan sebagai deviden kas kepada para pemegang saham, yang
harus membayar pajak atas deviden sampai nilai maksimum sebesar 15 persen. Deviden yang
diterima oleh perusahaan pada saham umum dan saham khusus yang dikuasai di perusahaan
lainnya masuk kedalam pengecualian pajak 70 persen. Sebagai akibatnya, pengecualian
deviden mengeliminasi sebagian besar potensi tanggungan pajak dari deviden yang diterima
oleh perusahaan kedua dan berikutnya.
Pengeluaran Yang Dapat Dikenakan Potongan Pajak
Dalam mengkalkulasikan pajak mereka, perusahaan dibolehkan untuk memotong
pengeluaran pengoperasian, serta pengeluaran bunga. Deduktibilitas pajak dari pengeluaranpengeluaran ini akan mengurangi biaya mereka setelah terkena pajak. Contoh dibawah ini
menggambarkan manfaat dari deduktibilitas pajak.
Contoh 2.3
Dua perusahaan yaitu Debt Co, dan No-Debt Co., keduanya berharap di tahun berikutnya
akan mendapatkan penghasilan sebelum dikenakan bunga dan pajak sebesar $200,000.
Selama tahun yang sedang berjalan, Debt Co harus membayar $30,000 dalam bentuk bunga.
No-Debt Co tidak memiliki hutang dan oleh karenanya tidak memiliki pengeluaran bunga,
kalkulasi dari pendapatan setelah dikenakan pajak untuk kedua perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
Debt Co
Pendapatan sebelum dikenakan bunga dan

No-Debt Co
$200,000
$200,000

pajak
Dikurangi: Pengeluaran bunga
Pendapatan sebelum terkena pajak
Dikurangi: Pajak (40%)
Pendapatan setelah terkena pajak

30,000
$170,000
$68,000
$102,000

0
$200,000
$80,000
$120,000

Selisih dalam pendapatan setelah terkena


pajak

$18,000

Debt Co memiliki pengeluaran bunga $30,000 lebih banyak dibandingkan No-Debt Co.,
tetapi pendapatan Debt Co setelah terkena pajak hanya sebesar $18,000 dibandingkan
pendapatan No-Debt Co. Perbedaaan ini dikarenakan adanya fakta bahwa potongan
pengeluaran bunga Debt Co sebesar $30,000 menghasilkan penghematan pajak sebesar
$12,000 ($68,000 untuk Debt Co versus $80,000 untuk No-Debt Co). jumlah ini dapat
dikalkulasikan secara langsung dengan mengalikan besaran pajak dengan jumlah pengeluaran
bunga (0,40 $30,000 = $12,000). Sama halnya, biaya setelah kena pajak $18,000 dari
pengeluaran bunga dapat dikalkulasikan secara langsung dengan mengalikan 1 dikurangi nilai
pajak dengan jumlah pengeluaran pajak [(1 0.40) $30,000 = $18,000].

Deduktibilitas pajak dari pengeluaran mengurangi biaya aktual mereka (setelah terkena
pajak) bagi perusahaan sepanjang perusahaan dipandang masih menguntungkan. Bila sebuah
perusahaan mengalami kerugian bersih (net loss) dalam satu tahun, tanggungan pajaknya
telah menjadi nol, bahkan dalam kasus ini, kerugian dalam satu tahun dapat digunakan untuk
menutupi pajak yang dibayarkan pada keuntungan di tahun-tahun sebelumnya, dan di
beberapa kasus, kerugian dapat diteruskan untuk mengimbangi penghasilan dan pajak yang
lebih kecil di tahun-tahun berikutnya. Catat bahwa baik untuk tujuan akuntansi dan pajak,
bunga merupakan sebuah pengeluaran yang dapat dikenakan potongan pajak, sedangkan
deviden tidak demikian adanya. Karena deviden tidak dapat dikenakan potongan pajak, biaya
setelah terkena pajak setara dengan jumlah deviden. Maka deviden kas $30,000 memiliki
biaya setelah terkena pajak sebesar $30,000.
Keuntungan Modal
Bila sebuah perusahaan menjual sebuah aset modal (seperti misalnya saham yang dikuasai
sebagai sebuah investasi) dengan jumlah yang lebih besar dari pembayaran untuk aset, maka
selisih antara harga penjualan dan harga pembelian dinamakan sebagai sebuah keuntungan

modal. Bagi perusahaan, keuntungan modal ditambahkan pada penghasilan biasa dari
perusahaan dan dikenakan pajak dengan besaran korporat reguler.
Contoh 2.4
Ross Company, yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat farmasi, memiliki
pendapatan pengoperasian sebelum terkena pajak sebesar $500,000 dan baru saja menjual
sebuah aset senilai $150,000 yang dibeli dua tahun yang lalu senilai $125,000. Karena aset
ini dijual dengan jumlah yang lebih besar dari harga pembelian awal, ada keuntungan modal
sebesar $25,000 (harga penjualan $150,000 harga pembelian awal $125,000). Penghasilan
perusahaan yang dapat dikenakan pajak akan senilai total $525,000 ($500,000 penghasilan
biasa ditambah keuntungan modal $25,000). Dengan mengalikan penghasilan mereka yang
dapat dikenakan pajak dengan 40% menghasilkan tanggungan pajak Ross Company sebesar
$210,000).

Anda mungkin juga menyukai