Anda di halaman 1dari 25

Kanker Lambung

Dan Aspek Radiologisnya

Disusun oleh:
ALBERTO KOSASIH
(406127022)
KEPANITERAAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 0

Ca lambung pernah menjadi kanker paling umum kedua di dunia. Di sebagian besar Negara
maju, tingkat Ca Lambung telah menurun secara drastis selama setengah abad terakhir. Di
Indonesia, Ca Lambung saat ini merupakan kanker yang paling umum dan menempati
peringkat ke 14. Penurunan Ca Lambung di kaitkan dengan meluasnya penggunaan
pendingin, yang telah memiliki beberapa efek menguntungkan, yaitu peningkatan konsumsi
buah-buhan segar dan sayuran, asupan garan menurun, penurunan kontaminasi makanan oleh
senyawa karsinogenik yang timbul dari pembusukan produk daging unrefrigerated. Garam
dan makanan asin dapat merusak mukosa lambung, dan dapat menyebabkan peradangan dan
peningkatan sintesis DNA dan proliferasi sel. Faktor lain yang mungkin berhubungan dengan
penurunan tingkat Ca Lambung yaitu rendahnya infeksi Helicobacter pylori kronis, berkat
sanitasi yang baik dan penggunaan antibiotic dan semakin meningkatnya skrining di beberapa
Negara. Namun demikian, Ca Lambung masih merupakan penyebab paling umum kedua
yang menyebabkan kematian terkait kanker di dunia.Terutama karena kebanyakan pasien
datang dengan penyakit yang sudah semakin lanjut. Bahkan pasien dengan kondisi yang baik
dan telah melakukan reseksi bedah kuratif seringkali meninggal karena penyakit Ca Lambung
berulang. Namun, 2 studi telah menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dengan terapi
adjuvant yaitu suatu studi dengan menggunakan kemoradiasi pasca operasi dan menggunakan
kemoterapi pra operasi dan pasca operasi yang menunjukkan penurunan jumlah kematian.

BAB II
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 1

Lambung
Gaster (lambung) merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar dan mempunyai
tiga fungsi :
Menyimpan makanan-pada orang dewasa gaster mempunyai kapasitas sekitar 1500 ml;
Mencampur makanan dengan getah lambung untuk membentuk chymus yang setengah
cair;
Mengatur kecepatan pengiriman chymus ke usus halus sehingga pencernaan dan absorpsi
yang efisien dapat berlangsung. Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari
permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica an umbilicalis. Sebagian
besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J
dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura,
curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior.
Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster
sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan tranversum pada orang
pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan
kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang
sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernapasan. Lokasi Ca Gaster di
klasifikasikan berdasarkan hubungannya dengan panjang lambung. Sekitar 40 % dari
kanker berkembang di bagian bawah, 40% di bagian di bagian tengah dan 15% di bagian
atas, 10% melibatkan lebih dari 1 bagian dari organ. Sebagian besar penurunankejadian Ca
Gaster dan kematian di Amerika Serikat pernah terkena Ca pada bagian bawah lambung.
Kejadian adenokarsinoma di kardia sebenarnya telah menunjukkan peningkatan
secarabertahap.
Anatomi Lambung
Abdomen ialah rongga terbesar di dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas
dari diafragma sampai pelvis bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian
abdomen yang sebenarnya, yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar, dan pelvis yaitu
rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas permukaan abdomen adalah garis yang ditarik
pada permukaan tubuh dari processus xiphoideus sterni ke kanan dan ke kiri mengikuti arcus
costarum, kemudian ke caudal sepanjang tepi lateral m.latissimus dorsi sampai crista iliaca,
selanjutnya ke anterior sampai symphisis (ossium) pubis). Rongga atau ruang di dalam
abdomen disebut cavitas abdominis. Dinding abdomen atau batas cavitas abdominis adalah:
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 2

Cranial : diafragma (sekat rongga badan)


Dorsal : vertebrae lumbales dan ligamenta serta otot-otot yang terdapat di
sekitar atau melekat padanya
Lateral : fascia lumbodorsalis dan sisi lateral dari musculi : obliquus externus, obliquus
internus dan transversus abdominis
Ventral : vagina musculi recti dan m.rectus abdominis, bagian ventral musculi : obliquus
externus, obliquus internus, transversus abdominis dan aponeurosisnya, ligamentum
inguinale
Caudal : facies intestenalis ossis ilei dan bidang semu yang melalui linea
terminalis ossis coxae
Abdomen oleh sepasang bidang semu vertikal (planum sagitale dextrum et sinistrum) dan
sepasang bidang semu horisontal (planum transpyloricum di cranial dan planum trans
tuberculare/intertuberculare di caudal) dibagi menjadi 9 regiones, yakni:
Region epigastrium
Region hypochondrium
Region umbilicalis
Region lateralis
Region hypogastrium
Region inguinalis
Proyeksi viscera pada permukaan abdomen penting untuk menduga kedudukan normal
sebagian besar viscera abdominis. Penentuan fisik diagnosis lebih lanjut adalah secara
palpasi, perkusi dan auskultasi. Bila ada indikasi dan diperlukan, dapat dipikirkan
pemeriksaan radiologis.

Lapisan Lambung
Lambung terdiri atas empat lapisan :
1. Lapisan peritoneal
Lapisan luar yang merupakan lapisan serosa.
2. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis
Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot usofagus
Serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 3

sfinkter; dan berada di bawah lapisan pertama,

Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor

(lengkung kecil).
3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
4. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak
kerutanatau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua
selselitu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran
kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler
yang bercabangcabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder.
Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari
bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa
daerah lambung.
Pendarahan dan Persarafan Gaster
Arteri berasal dari cabang truncus coeliacus. Arteri gastrica sinistra berasal dari truncus
coeliacus. Arteri gastrica dextra bersal dari arteria hepatica communis. Arteri gastricae breves
bersal dari arteriaa lienalis. Arteri gastroomentalis sinistra berasal dari arteria splenica. Arteri
gastroomentalis dextra berasal dari arteria gastroduodenalis. Vena mengalirkan dari ke dalam
sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.
Vena gastrica breves dan vena gastroomentalis sinistra bermuara ke dalam vena lienalis. Vena
gastroomentalis dextra bermuara ke dalam vena mesenterica superior. Persarafan termasuk
serabut-serabut simpatis yang berasal dari plexus coeliacus dan serabut-serabut parasimpatis
dari nervus vagus dextra dan sinistra.
Fisiologi Lambung
Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi, berikut fungsi
Lambung:
1. Fungsi motorik
Fungsi reservoir

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 4

Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan
bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah
tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh saraf vagus dan
dirangsang oelh gastrin.
Fungsi mencampur
Memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan
getah lambung melalui kontraksi otot yang mengelilingi lambung.
Fungsi pengosongan lambung
Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume,
keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan kerja.
Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal.
2. Fungsi pencernaan dan sekresi
Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL
Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di makan, peregangan
antrum, rangsangan vagus
Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus bagian
distal.
Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung serta berfungsi sebagai
pelumas sehingga makanan lebih mudah untuk diangkut.

Proses Pencernaan Makanan Di Lambung


1. MEKANIK
Beberapa menit setelah makanan memasuki perut, gerakan peristaltik yang lembut dan
berriak yang disebut gelombang pencampuran (mixing wave) terjadi di perut setiap 15-25
detik. Gelombang ini merendam makanan dan mencampurnya dengan hasil sekresi
kelenjar lambung dan menguranginya menjadi cairan yang encer yang disebut chyme.
Beberapa mixing wave terjadi di fundus, yang merupakan tempat penyimpanan utama.
Makanan berada di fundus selama satu jam atau lebih tanpa tercampur dengan getah
lambung. Selama ini berlangsung, pencernaan dengan air liur tetap berlanjut.
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 5

Selama pencernaan berlangsung di perut, lebih banyak mixing wave yang hebat dimulai
dari tubuh dan makin intensif saat mencapai pilorus. Pyloric spinchter hampir selalu ada
tetapi tidak seluruhnya tertutup. Saat makanan mencapai pilorus, setiap mixing wave
menekan sejumlah kecil kandungan lambung ke duodenum melalui pyloric spinchter.
Hampir semua makanan ditekan kembali ke perut. Gelombang berikutnya mendorong
terus dan menekan sedikit lagi menuju duodenum. Pergerakan ke depan atau belakang
(maju/mundur) dari kandungan lambung bertanggung jawab pada hampir semua
pencampuran yang terjadi di perut.
2. KIMIAWI
Prinsip dari aktivitas di perut adalah memulai pencernaan protein. Bagi orang dewasa,
pencernaan terutama dilakukan melalui enzim pepsin. Pepsin memecah ikatan peptide
antara asam amino yang membentuk protein. Rantai protein yang terdiri dari asam amino
dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di
lingkungan yang sangat asam di perut (pH=2) dan menjadi inaktif di lingkungan yang
basa. Pepsin disekresikan menjadi bentuk inaktif yang disebut pepsinogen, sehingga tidak
dapat mencerna protein di sel-sel zymogenic yang memproduksinya. Pepsinogen tidak
akan diubah menjadi pepsin aktif sampai ia melakukan kontak dengan asam hidroklorik
yang disekresikan oleh sel parietal. Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa,
khususnya setelah pepsin diaktivasi. Mukus menutupi mukosa untuk membentuk
hambatan antara mukus dengan getah lambung.
Enzim lain dari lambung adalah lipase lambung. Lipase lambung memecah trigliserida
rantai pendek menjadi molekul lemak yang ditemukan dalam susu. Enzim ini beroperasi
dengan baik pada pH 5-6 dan memiliki peranan terbatas pada lambung orang dewasa.
Orang dewasa sangat bergantung pada enzim yang disekresikan oleh pankreas (lipase
pankreas) ke dalam usus halus untuk mencerna lemak. Lambung juga mensekresikan renin
yang penting dalam mencerna susu. Renin dan Ca bereaksi pada susu untuk memproduksi
curd. Penggumpalan mencegah terlalu seringnya lewatnya susu dari lambung menuju ke
duodenum (bagian pertama dari usus halus). Rennin tidak terdapat pada sekresi lambung
pada orang dewasa.
Enzim dan Hormon yang Berperan dalam Pencernaan di Lambung:

Hormon Gastrin
Kerja Makna fisiologis merangsang sekresi asam dan pepsin

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 6

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mempermudah pencernaan merangsang sekresi factor intrinsic


Mempermudah absorpsi dalam usus merangsang sekresi enzim pancreas
Mempermudah pencernaan merangsang peningkatan aliran empedu hati
Mempermudah pencernaan merangsang pengeluaran insulin
Mempermudah metabolisme glukosa merangsang pergerakan lambung & usus
Mempermudah pencampuran mempermudah relaksasi reseptif lambung lambung
dapat dengan mudah meningkatkan volume, tanpa meningkatkan tekanan

meningkatkan tonus istirahat


7. Mencegah refluks lambung waktu pencampuran dan pangadukan menghambat
pengosongan lambung
8. Memungkinkan pencampuran seluruh isi lambung sebelum diteruskan ke usus

Enzim pepsin: mengubah protein menjadi pepton


Enzim rennin: mengendapkan kasein dalam susu
Enzim lipase: memecah lemak menjadi asam lemak
HCl: mmbunuh kuman dan mengasamkan makanan

BAB III
KANKER LAMBUNG
Epidemiologi
Pada tahun 1993 kanker lambung merupakan kanker yang paling umum kedua yang dapat
menyebabkkan kematian setelah kanker paru di AS danEropa. Sekitar 600.000 kasus baru
terdiagnosa setiap tahunnya, dan hampir dua pertiga dari pasien meninggal, hal ini
disebabkan karena angka harapan hidup 5 tahun yang mengecewakan yaitu tetap dibawah 20
%. Pada decade terakhir kanker gaster bagian distal dan proksimal mengalami penurunan
yangcukup drastis, berdasarkan data dari Surveillance Epidemiology and End Results (SEER)
terlihat adanya penurunan insiden dari 11.7 per 100.000 penduduk pada tahun 1975 menjadi
8.8 per 100.000 penduduk pada tahun2002 di Amerika Serikat .Untuk jenis adenokarsinoma
pada 30 tahun mengalami peningkatan lima sampai enam kali lipat. Jepang dan Korea
memiliki tingkat kanker lambung tertinggi di dunia. Daerah insiden tinggi untuk noncardia
adenokarsinoma lambung meliputi Asia Timur, Eropa Timur, dan America selatan. Tingkat
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 7

insiden rendah ditemukan di Asia Selatan, Afrika Utara dan Timur, Amerika Utara, Australia,
dan Selandia Baru (Clark, R et al. 2006).Faktor lingkungan berperan dalam pembentukan dari
kanker gaster, dan paparan lingkungan pada awal kehidupan merupakan hal yang esensial
dalam pembentukan kanker gaster. Kanker lambung banyak terjadi pada laki- laki dari pada
perempuan, di Jepang 69,2 per 100 000 terjadi pada laki-laki dan28,6 per 100 000 pada
perempuan. Selain jenis kelamin ras juga dapat mempengaruhi yaitu untuk ras yang berkulit
putih memiliki resiko lebih tinggidibandingkan dengan orang yang berkulit hitam
.Adenokarsinoma merupakan jenis Ca Gaster tersering, sekitar 90%-95% dari semua
keganasan pada lambung. Selain itu kanker yang terjadi pada lambung, berbeda-beda
lokasinya. Di Amenrika Serikat selama beberapa decade terakhir kanker pada setengah distal
lambung telah menurun kejadiannya. Sebaliknya, kanker di kardia junction dan
gastroesophageal telah meningkat pesat. Incident Ca Gaster telah meningkat secara dramatis,
terutama pada pasien yang lebih muda. (<40thn)
Insiden Kanker lambung di Indonesia berdasarkan penelitian denganmelakukan pemeriksaan
endoskopi saluran cerna bagian atas (SCBA) dan diperkuat dengan pemeriksaan
histopatologi.Kejadian karsinoma lambung pada laki- laki lebih banyak diban dingkan
perempuan. Angka kejadian teringgi pada umur 50-59 tahun.Keluhan yang terbanyak adalah
nyeri epigastrium,pemeriksaan histopatologiumumnya jenis adenokarsinoma, gambaran
endoskopi sesuai klasifikasiBorrmann III dengan lokasi terbanyak pada daerah antrum .
Etiologi
Kanker lambung mungkin sering multifaktorial, baik keturunan atau karena dipengaruhi oleh
lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang terlibat dalam perkembangan Ca Gaster meliputi:
diet, infeksi Helicobakter Pylori, riwayat operasi lambung, polip adenomatosa, gastritis
atrofik kronis dan paparan radiasi.
1. Diet
Menurut penelitian diet kaya sayuran acar, ikan asin, garam dan daging asap
berkolerasi dengan peningkatan kejadian Ca Gaster. Diet yang meliputi buah-buahan
dan sayuran
2. Rokok
Merokok dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker perut tergantung dari seberapa
banyak (dosis) rokok yang di konsumsi, baik untuk jumlah rokok atau durasimerokok.
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 8

Sebuah analisisa dari 40 studi memperkirakan bahwa resiko itu meningkat sekitar 1,51,6 kali lipat dan lebih tinggi pada pria.
3. Infeksi Helicobacter Pylori
Infeksi bakteri H. Pylori kronis adalah faktor risiko terkuat untuk Ca Gaster. H. Pylori
menginfeksi kira-kira 50% dari populasi di dunia. Hanya strain H. Pylori tertentu
berhubungan erat dengan keganasan, karena bakteri tersebut mampu mengakibatkan
peradangan dalam jumlah yang luas. Selain itu daerah yang terjadi radang tersebut
dapat bertransformasi menjadi maligna, karena respon tubuh kita terhadap peradangan
sehingga mengeluarkan IL sehingga tambah memperparan peradangan dan
peningkatan sekresi asam lambung. Contohnya IL-17A dan IL-17F yaitu sitokin
inflamasi yang memainkan peranan penting dalam peradangan. H Pylori infeksi
berkaitan dengan gastritis atrofik kronis dan pasien dengan riwayat gastritis lama
memiliki risiko 6 kali lipat menjadi Ca Gaster. Menariknya insiden ini sangat kuat
untuk tumor yang terletak di antrum dan fundus dari lambung. Namun tampaknya
tidak berlaku utnuk tumor yang berasal dari kardiak. Peranan H.pylori dalam
menginisiasi cedera mukosa danterjadinya gastritis atropik kronis telah diketahui
dengan baik.
Pada pasien yang menjalani reseksi karena kanker gaster tipe intestinal, teridentifikasi
H.pylori pada jaringan nonkanker pada hampir 90% pasien, bila dibandingkan dengan
32% kanker gaster tipe difuse.Beberapa penelitian juga melaporkan hubungan yang
signifikan antara infeksi H.pylori dan kanker gaster, terutama kanker gaster distal.
Pembentukan kanker gaster berhubungan dengan meningkatnya level antibody
immunoglobulin G dan paling tinggi ketika interval antara infeksi H.pylori dan
diagnosis kanker gaster lebih dari 10 tahun. Peneliti lainnya juga menemukan
tingginya infeksi H.pylori pada pasien dengan kanker gaster tipe intestinal namun
tidak pada kanker gaster tipe difuse.Meskipun H.pylori di perhitungkan oleh World
Health Organization (WHO) sebagai carcinogen kelas 1.
4. Riwayat Operasi Lambung
Adanya riwayat operasi lambung sebelumnya terlibat sebagai risiko. Alasannya adalah
operasi yang mengubah pH normal lambung menyebabkan perubahan metaplastik dan
displastik dalam sel lumen. Penelitian retrospektif menunjukkan bahwa persentase
kecil pasien yang melakukan pengangkatan polip memiliki bukti karsinoma invasive

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 9

dalam polip. Penemuan ini telah menyebabkan beberapa penelitian menyimpulkan


bahwa polip mungkin mewakili kondisi premaligna.
5. Faktor Genetik
Sekitar 10% dari kasus Ca Gaster memiliki riwayat keluarga dengan Ca Gaster.Faktor
genetik yang terlibat dalam Ca Gaster masih belum di pahami, meskipun mutasi
spesifik telah di identifikasi dari pasien Ca Gaster. Sebagai contoh mutasi Germiline
Truncating dari E-kaderingen (CDH1) yang terdeteksi pada 50% Ca Gaster jenis
difus, dan mutasi ini memiliki pola pewarisan dominan autosomal dengan penetrasi
yang sangat tinggi.
6. Ulkus Gaster
Ca Gaster dapat berkembang di bagian lambung yang pernah di lakukan gastrektomi
parsial. Untuk tukak lambung dan ulkus lambung secara tersendiri dapat berkembang
menjadi keganasan
7. Obesitas
Obesitas meningkatkan risiko. Ca Gaster kardiak
8. Terpapar Radiasi
Korban ledakan bom atom memiliki tingkat penigkatan Ca Gaster. Populasi lain yang
terkena radiasi juga mungkin memiliki peningkatan Ca Gaster
Patogenesis
Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma lambung yang palingsering terjadi dan
menyebabkan sekitar 2,6 % dari semua kematian akibat kanker. Laki-laki lebih sering
terserang dan sebagian besar kasus timbulsetelah usia 40 tahun.Penyebab kanker lambung
tidak diketahui tetapi dikenal faktor-faktor predisposisi tertentu. Faktor genetik memegang
peranan penting,dibuktikan karsinoma lambung lebih sering terjadi pada orang dengan
golongan darah A. Selain itu faktor ulkus gaster adalah salah satu faktor pencetus terjadinya
karsinoma gaster .Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena lambung
masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul setelahmassa tumor cukup membesar
sehingga bisa menimbulkan gangguan anoreksia, dan gangguan penyerapan nutrisi di usus
sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan yang akhirnya menyebabkan kelemahan
dangangguan nutrisi. Bila kerja usus dalam menyerap nutrisi makananterganggu maka akan
berpengaruh pada zat besi yang akan mengalami penurunan yang akhirnya menimbulkan
anemia dan hal inilah yang menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan, penurunan
pemenuhan kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering terjadi .
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 10

Pada stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar bisa mengakibatkan hepatomegali. Tumor
yang sudah membesar akan menghimpit atau menekan saraf sekitar gaster sehingga impuls
saraf akan terganggu, hal inilah yang menyebabkan nyeri tekan epigastrik. Adanya nyeri
perut, hepatomegali, asites, teraba massa pada rektum,dan kelenjar limfe supraklavikuler kiri
yang membesar menunjukkan penyakit yang lanjut dan sudah menyebar. Bila terdapat ikterus
obstruktiva harus dicurigai adanya penyebaran di portahepatik .Kasus stadium awal yang
masih dapat dibedah untk tujuan kuratif memberikan angka ketahanan hidup 5 tahun sampai
50 %. Bila telah ada metastasis ke kelenjar limfe angka tersebut menurun menjadi 10
%.Kemoterapi diberikan untuk kasus yang tidak dapat direseksi ataudioperasi tidak radikal.
Kombinai sitostatik memberikan perbaikan 30-40% untuk 2-4 bulan .Pembedahan dilakukan
dengan maksud kuratif dan paliatif. Untuk tujuan kuratif dilakukan operasi radikal yaitu
gastrektomi (subtotal atautotal) dengan mengangkat kelejar limfe regional dan organ lain
yang terkena. Sedangkan untuk tujuan paliatif hanya dilakukan pengangkatan tumor yang
perforasi atau berdarah.

Patologi
Kebanyakan Ca Gaster adalah Adenokarsinoma (90-99%), yang lain adalah limfoma,
leiomiosarkom, dan lain-lain. Kebanyakan lokasi tumor berada pada daerah antropilorik,
kurvatura minor lebih banyak dari pada kurvatura mayor. Karsinoma Gaster berasal dari
perubahan epitel pada membran mukosa gaster, yang berkembang pada bagian bawah gaster,
sedangkan pada atrofi gaster didapatkan pada bagian atas gaster dan secara multisenter.
Karsinoma gaster terlihat beberapa bentuk:
Seperempat berasal dari propia yang berbentuk fungating dan tumbuh ke lumen sebagai
Massa

Seperempat berbentuk tumor yang berulserasi


Massa yang tumbuh melalui dinding menginvasi lapisan otot
Penyebarannya melalui dinding yang dicemari penyebaran pada permukaan (8%)
Berbentuk linitisplastika (10-15%)
Sepertiganya karsinoma tidak berbentuk

Lokasi Ca Gaster

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 11

Lokasi dari tumor primer penting untuk perencanaan operasi. Mayoritas kanker gaster berada
pada distal gaster, tetapi akhir-akhir ini terdapat migrasi pada tumor kearah proksimal, dan
diperkirakan distribusi kanker gaster 40% distal, 30% tengah,30% proximal.7 Pada penelitian
dari data the Gastric Cancer Registry of Japan yang meneliti hubungan kanker gaster dan
lokasi kanker di Jepang yang melibatkan 171721 kasus kanker gaster dari tahun 1975-1989
didapatkan bahwa insiden tumor pada sepertiga atas gaster pada usia muda meningkat dengan
perlahan, dan terdapat peningkatan insiden yang signifikan pada pria usia 50 tahun dan
wanita 70 tahun. Insiden dari tumor sepertiga distal menurun secara signifikan pada pria
dan wanita tetapi tumor yang berada pada sepertiga tengah.
Klasifikasi
Dua bentuk tipe histologi dari kanker gaster, yaitu intestinal dan diffuse. Tipe intestinal
muncul dari lesi prekanker seperti atropi gaster atau intestinal metaplasia pada gaster; lebih
sering muncul pada pria, pada populasi usia lanjut dan memperlihatkan tipe histologis yang
dominan dimana kanker gaster merupakan epidemic, yang menyarankan adanya faktor
lingkungan yang berperan dalam hal etiologi. Tipe diffuse tidak muncul dari lesi prekanker
yang telah ada sebelumnya, yang memperlihatkan tipe histologi utama pada area endemic,
muncul lebih sering pada wanita dan berusia muda, dan mempunyai hubungan yang tinggi
dengan kondisi familial (golongan darah tipe A), yang menyarankan adanya faktor genetik
yang berperan dalam hal etiologi. Perubahan insiden dari kanker lambung diantara populasi
seiring waktu atau antara populasi secara geografis merefleksikan adanya perbedaan atau
perubahan dalam hal insidensi kanker gaster tipe intestinal.Secara morfologik Ca Gaster di
bagi menjadi dua tipe:
9. Adenokarsinoma tipe Intestinal
Varian intestinal diperkirakan berasal dari sel mucus lambung yang mengalami metaplasia
intestinal pada gastritis kronis. Pola kanker ini cenderung berdiferensiasi baik dan
merupakan tipe yang sering ditemukan pada populasi beresiko tinggi. Karsinoma tipe
intestinal adalah pola yang frekuensinya terus berkurang di Amerika Serikat. Karsinoma
tipe ini timbul setelah usia 50 tahun dengan predominasi laki-laki 2:1 Kanker gaster tipe
intestinal memperlihatkan progresi klasik karsinogenesis yang mirip dengan kanker kolon.
Paparan dari lingkungan (contohnya diet tinggi garam, diet rendah vitamin C/E, infeksi H.
Pylori) mengakibatkan terjadinya gastritis superfisial kronik, yang kemudian akan
berprogresi dari atrophic gastritis ke intestinal metaplasia, dysplasia, dan akhirnya kanker.
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 12

Tumor tipe intestinal lebih sering terjadi pada usia lanjut dan pada jenis kelamin laki-laki,
alterasi genetik termasuk mutasi gen berikut: microsatellite instability, DCC (deleted in
colorectal cancer), dan APC (adenomatous polyposis coli). Lesi prekanker, seperti
atrophic gastritis dan intestinal metaplasia, merupakan target utama dalam mencegah
kanker gaster tipe intestinal.
2. Adenokarsinoma tipe Difus
Varian difus diperkirakan timbul denuvo dari sel mucus lambung asli, tidak berkaitan
dengan gastritis kronis, dan cenderung kurang berdiferensiasi. Yang lebih penting
karsinoma lambung difus tidak banyak berubah frekuensinya dalan 60 thn terakhir dan
sekarang membentuk sekitar separuh dari karsinoma lambung di Amerika Serikat.
Karsinoma tipe difus timbul pada usia lebih dini tanpa predominasi laki-laki. Kanker
gaster tipe diffuse merupakan penyakit yang sering terjadi pada usia muda dan seringkali
pada jenis kelamin wanita. Bentuk familial telah dikenali, begitu pula hubungannya
dengan golongan darah tipe A. tumor tipe diffuse merupakan diferensiasi dengan signetring cells. Penyebaran seringkali melalui transmural dan lymphatic.Metastase seringkali
muncul lebih dini dikarenakan daya kohesinya kecil dan prognosisnya lebih buruk.Pada
tipe intestinal, gastritis sangat jarang terjadi pada kanker gaster tipe dffuse.
Adapun klasifikasi lain daru kanker lambung ,antara lain:
Early gastric cancer (tumor ganas lambung dini). Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi,
gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas :
1. Tipe I (pritrured type)
Tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada mukosa dan sub mukosa yang
berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau
tanpa ulserasi.
2. Tipe II (superficial type)
Dapat dibagi atas 3 sub tipe.
a.

Tipe II.a. (Elevated type)


Tampaknya sedikit elevasi mukosa lambung. Hampir seperti tipe I, terdapat sedikit
elevasi dan lebih meluas dan melebar.

b. Tipe II.b. (Flat type)


Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada
warna mukosa.
c.

Tipe II.c. (Depressed type)

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 13

Didapatkan permukaan yang iregular dan pinggir tidak rata (iregular) hiperemik /
perdarahan.
3. Tipe III. (Excavated type)
Menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan sering disertai kombinasi seperti tipe II
c dan tipe III atau tipe III dan tipe II c, dan tipe II a dan tipe II c.
Advanced gastric cancer (tumor ganas lanjut). Menurut klasifikasi Bormann dapat dibagi atas
1. Bormann I.
Bentuknya berupa polipoid karsinoma yang sering juga disebut sebagai fungating dan
mukosa di sekitar tumor atropik dan iregular.
2. Bormann II
Merupakan Non Infiltrating Carsinomatous Ulcer dengan tepi ulkus serta mukosa
sekitarnya menonjol dan disertai nodular. Dasar ulkus terlihat nekrotik dengan warna
kecoklatan, keabuan dan merah kehitaman. Mukosa sekitar ulkus tampak sangat
hiperemik.
3. Bormann III.
Berupa infiltrating Carsinomatous type, tidak terlihat bats tegas pada dinding dan
infiltrasi difus pada seluruh mukosa.
4. Bormann IV
Berupa bentuk diffuse Infiltrating type, tidak terlihat batas tegas pada dinding dan
infiltrasi difus pada seluruh mukosa.

Faktor Risiko
Faktor risiko untuk Ca Gaster antara lain
Infeksi Helicobacter Pylori
Diet tinggi garam,diet tinggi nitrat (nitrosamin) sebagai pengawet, makanan yang di asap

Perokok
Atrofi Lambung
Disamping itu ada juga faktor-faktor risiko yang mempermudah terjadinya Ca Gaster:
Lanjut Usia (50-70thn)

Jenis Kelamin
Diet rendah buah-buhan dan sayuran
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 14

Metaplasia Usus
Anemia Pernicious
Polip adenomatosa lambung
Riwayat Ca Gaster dalam keluarga
Operasi lambung sebelumnya
Alkohol
Faktor Risiko Menurut Tipe Kanker
1. Adenokarsinoma Tipe-Intestinal
Makanan
Nitrit yang berasal dari nitrat (ditemukan dalam makanan dan air minum, dan
digunakan sebagai pengawet daging), makanan yang di asap, acar, asupan garam

berlebihan, menurunnya buah-buahan dan sayuran segar.


Gastritis Kronis dengan metaplasia Intestinal
Infeksi Helicobakter Pylori dan Anemia Pernisiosa
Kelainan Anatomi
Setelah gastrektomi distal subtotal

2. Adenokarsinoma Tipe-Difus
Faktor risiko belum di ketahui, kecuali mutasi herediter E-kaderin (jarang ditemukan),
sering tidak terdapat infeksi helicobacter pylori dan gastritis kronis.
Gejala Klinis
Sekitar 25% pasien Ca Gaster datang dengan penyakit lokal, 31% hadir dengan penyakit
regional dan 32% hadir dengan penyakit metastasis jauh. Penyakit awal tidak memiliki gejala
yang berhubungan, namun beberapa pasien dengan keluhan ringan sering di diagnosis dengan
Ca Gaster dini. Sebagian besar gejala Ca Gaster mencerminkan penyakit lanjut, pasien
mungkin mengeluh gangguan pencernaan, mual muntah, disfagia,kepenuhan postpandrial,
kehilangan nafsu makan, melena, hematemesis dan penurunan berat badan. Namun demikina
secara umum keluhan utama Ca Gaster adalah :
Penurunan BB
Nyeri epigastrium
Muntah
Keluhan pencernaan
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 15

Anoreksia
Keluahan umum
Disfagia
Kelemahan
Sendawa
Hematemesis
Regurgitasi
Dan lekas kenyang

Komplikasi
1. Perforasi
Dapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronik.
2. Hematemesis.
Hematemesis yang masif dan melena dapat terjadi pada tumor ganas lambung sehingga
dapat menimbulkan anemia.
3. Obstruksi.
Dapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat daerah pilorus yang disertai keluhan
mintah-muntah.
4. Adhesi.
Jika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi perlengketan dan infiltrasi dengan
organ sekitarnya dan menimbulkan keluhan nyeri perut.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis berupa berat badan menurun dan anemia.
Pasien dengan penyakit Ca Gaster lanjut dapat hadir dengan perut yang membesar atau teraba
massa pada abdomen. Jika telah terjadi metastasis ke hati dapat terjadi hepatomegali dan
terabahati yang irregular. Dan kadang-kadang kelenjar linfe klavikula teraba.
Diagnosis Dan Staging
Endoskopi
Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 16

Endoskopi adalah metode diagnosis yang paling sensitive dan spesifik pada pasien yang
dicugai menderita Ca gaster. Endoskopi memungkinkan untuk melihat langsung lokasi tumor.
Selain itu ada juga USG Endoskopi dapat memaksimalkan staging tumor dan dapat
mengetahui kedalaman invasi tumor dan melihat sejauh mana limfadenopatiperigastrik. USG
endoskopi saat ini yang paling sering digunakan untuk menilai kedalaman invasi tumor .
Karpeh dan kawana-kawan mengkombinasikan USG endoskopik dengan laparoskopi agar
mendapatkan informasi tentang keterlibatan kelenjar. Karena USG endoskopik kurang akurat
dalam menentukan status kelenjar getah bening.
CT-scan
CT-scan adalah modalitas yang paling sering di gunakan untuk mendeteksi Ca Gaster karena
dapat mendeteksi metastasis ke hati regional dan limfadenopati jauh dan dapat memprediksi
invasi langsung dari struktur yang berdekatan. CT-scan memiliki sensitivitas 88% untuk
mendeteksi tumor, infiltrasi tumor 58% dan pembesaran getah bening.
Biopsi
Biopsy memiliki akurasi diagnostik yang baik. Prosedur ini relative aman dan sederhana,
prosedur ini juga merupakan metode utama untuk mendapatkan diagnostic jaringan yang
dicurigai. Biopsy lesipun harus mencakup setidaknya 6 spesimen yang di ambil dari seluruh
lesi ganas.
Rontgen
Rontgen dada dilakukan untuik mengevaluasi metastasis.
Pemeriksaan Darah pada Tinja
Pada tumor ganas gaster sering di dapatkan perdarahan dalam tinja (occult blood) untuk
itu perlu dilakukan pemeriksaan tes Benzidin
Sitologi
Pemeriksaan papanicolaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung
dengan hasil 80-90%. Tentu pemeriksaan ini harus dilengkapi dengan pemeriksaan biopsi
Komite Bersama 2006 Amerika pada Kanker (AJCC) Manual Staging Kanker menyajikan
sistem TNM klasifikasi berikut untuk karsinoma lambung.

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 17

Gambaran Radiologis
Gambar Ro, Usg dan Ct-scan
Lambung mengalami distensi da sering membesar dengan isi lambung yang jumlahnya
meningkat. Pemeriksaan dengan barium meal menunjukkan adanya sisa makanan pada
lambung, disertai penundaan keluarnya barium dari lambung atau duodenum, tergantung
pada letak dan derajat obstruksi. Aktivitas peristaltik dapat meningkat, walaupun lebih sering
menghilang dan lambung menjadi atonik. Penyempitan dan iregularitas terjadi akibat proses
fibrosis, spasme, dan edema atau akibat infiltrasi keganasan.
Kanker

lambung

kadang-kadang

Nampak

dalam

foto

polos

abdomen

sebagai

gambaranabnormalitas pada kontur gaster atau adanyagambaran massa soft tissue yang masuk
kedalam kontur gaster. Jarang ditemukan musinyang diproduksi kanker yang akanmemberikan gambaran
area kalsifikasi. Padastudi barium, karsinoma gaster tampakgambaran polypoid, ulcerative atau
lesi infiltrat
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan barium real dapat menunjukkan bentuk-betuk karsinoma lambung berikut:

Jenis Polipoid: berupa massa jaringan lunak yang menyebabkan defek pengisian dalam

lambung.
Jenis ulserasi: berupa daerah yang mengalami ulserasi yang terbatas di dalam tepi

lambung.
Jenis infiltrasi difus: infiltrasi submukosa difus dengan invasi ke otot menyebabkan
lambung menjadi kaku, kecil dan memiliki distensi yang buruk; plastika linitis atau

lambung botol kulit/ leather bottle stomach.


Jenis infiltrasi lokal: suatu area fokal dari mukosa yang ireguler dan penyempitan pada
lokasi tumor.

Pencegahan
Kanker lambung dapat dicegah dengan cara-cara di bawah ini, untuk mengurangi risiko
kanker perut dengan membuat perubahan kecil kehidupan sehari-hari Anda. Sebagai contoh,
cobalah untuk:

Makan lebih banyak buah dan sayuran. Cobalah untuk memasukkan lebih banyak
buah

dan sayuran ke dalam makanan setiap hari. Memilih berbagai jenis buah-

buahan dan sayuran berwarna.


Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 18

Mengurangi jumlah makanan diasap dan asin yang anda makan. Lindungi perut Anda
dengan membatasi makanan ini. Coba dengan bumbu dan cara lain untuk penyedap

makanan yang tidak menambahkan natrium.


Berhenti merokok. Merokok meningkatkan risiko kanker perut, dan juga banyak jenis
kanker lainnya.

Terapi
Untuk terapi kanker lambung penanganan kuratif yang telah terbukti adalah pembedahan,
pilihan pembedahan tergantung dari sejauh mana invasi tumor pada dinding gaster dan
penyebaran limfatik. Namun meskipundemikian penyakit ini dapat muncul kembali secara
regional dan distant padasetidaknya 80% pasien. Untuk terapi adjuvant dilakukan
chemotherapy yang ketika digunakan akan memperbaiki tingkat survival, chemotherapy telah
berhasil untuk menangani kanker gastrointestinal, namun keuntungan survival dari
penggunaan chemotherapy pada adenocarcinoma gaster tidak terlalusignifikan. Meskipun
demikian terdapat beberapa strategi sehingga chemotherapy dapat memberikan keuntungan.
Penelitian dimasa yang akandatang berkembang menjadi beberapa bagian. Bagian pertama
meneliti peranan chemotherapeutics terbaru (terutama oxaliplatin, irinotecan, dan oral5-FU
prodrugs seperti capecitabine dan S-1), dan yang meneliti peranan targeted therapies
(cetuximab dan bevacizumab). Indikator prognostik yang paling penting pada kanker gaster
secara histologis, yaitu keterlibatankelenjar limfe dan dalamnya invasi tumor.
Pengobatan
Kemoterapi dan terapi radiasi
Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah
untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup. Kemoterapi dan terapi
penyinaran bisa meringankan gejala. Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada
limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih
lama bahkan bisa sembuh total.
Reseksi bedah.

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 19

Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah


pembedahan. Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahab sudah dapat
dilakukan sebagai tindakan paliatif. Reaksi kuratif akan berhsil bila tidak ada tanda
metastasis di tempat lain, tidak ada sisa Ca pada irisan lambung, reseksi cairan sekitar
yang terkena, dari pengambilan kelenjar limfa secukupnya.
Obat multiple (fluorosil, mitomisin C dan doksorubisin)
Di antara obat yang di gunakan adalah 5 FU, trimetrexote, fluorosil, mitomisin C,
doksorubisin, hidrourea, epirubisin dan karmisetin dengan hasil 18 30 %.
Hiperalimentasi (nutrisi intravena).
Nutrisi intravena yag disuntikan melalui intravena yang berfunsi untuk menggantikan
nutrisi karena kanker lambung ini. Karena kanker lmbung ini proses penyerapan
nutrisi yang terjadi di lambung terganggu dan mengakibatkan kekurangan nutrisi dari
kebutuhan yang diperlukan. Maka diberikan hiperalimentasi ini.

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 20

BAB IV
LAMPIRAN

Gambaran CA Lambung

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 21

Foto polos abdomen Ca Lambung

UGG Abdomen Adenocarcinoma Lambung

USG Abdomen CA Lambung

CA Lambung ,jenis plastika linitis dengan kontraksi pada lambung

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 22

CA Lambung,massa besar pada badan lambung

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 23

DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, A.W., dkk. Eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI
De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. EGC. Jakarta
Rasad S. 2005. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Balai Penerbit FK UI: Jakarta
Bukowski M.R, Novick C.A, Renal Cell Carcinoma : Molekuler Biologi, Imunology, and
Clinical Management,
http: //www.New England Journal Of Medicine.com.2003.

Kepaniteraan Radiologi RS Royal Taruma Periode 8 April 11 Mei 2013

Page 24

Anda mungkin juga menyukai