Anda di halaman 1dari 23

1

Otitis Eksterna Difus Akut


Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

BAB I
PENDAHULUAN
Otitis eksterna difus akut adalah infeksi dari liang telinga yang paling sering
terjadi. Terkenal juga sebagai Swimmers ear, Tropical ear, atau Singapore
ear.1,2 Biasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam. 3 Sering pada
cuaca yang panas dan lembab , paling sering terlihat pada orang yang sering
berenang terutama disebabkan oleh kelompok Pseudomonas dan kadang-kadang
juga Staphylococcus albus, Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes dan pada
keadaan tertentu dapat disebabkan oleh jamur.

2,4

Infeksi ini dapat terjadi sebagai

akibat faktor-faktor predisposisi tertentu seperti perubahan pH kulit, perubahan


lingkungan, dan trauma.2
Otitis eksterna umumnya timbul selama bulan musim panas saat temperatur
naik atau setiap saat sepanjang tahun di cuaca hangat. Pada umumnya, muncul
dengan frekuensi tinggi saat cuaca hangat dan lembab. Kurang lebih 10% orang
menderita penyakit ini dan 90 % nya adalah unilateral.1
Gejala yang ditemukan adalah kemerahan dan pembengkakan dari kulit di
liang telinga. Dapat juga gatal ( terutama pada awal gejala ) dan dapat memburuk
dan sakit. Dapat ditemukan cairan dari telinga atau penigkatan diantara kotoran
telinga. Jika liang menjadi tersumbat oleh pembengkakan atau sekresi
pandengeran dapat terganggu.5 Kadang sekret yang keluar berbau dan tidak
mengandung musin sperti yang sekret keluar dari kavum timpani pada otitis
media.3

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

2
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Kita dapat mendiagnosa penyakit ini dengan otoscope, dan pengambilan
swab untuk di test di laboratorium untuk bakteri atau jamur.5 Gambaran diagnostik
yang kita dapat antara lain adalah nyeri tekan tragus, nyeri hebat, pembengkakan
sebagian besar dinding kanalis, sekret yang sedikit, pendengaran normal atau
sedikit berkurang, mugkin ada adenopati regional yang nyeri tekan.2
Pengobatan harus dilakukan pada tahap awal dalam rangka untuk
mengurangi udem yang menyumbat liang telinga secara cepat. Untuk melengkapi
ini, biasanya dibutuhkan untuk memasukkan kasa ke dalam liang yang membawa
obat menuju kulit yang terkena. Obat topikal biasanya eektif walaupun adenopati
dan keadaan nya yang menindikasikan perlunya antibiotic sistemik.6

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

3
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

BAB II
EMBRIOLOGI, ANATOMI DAN FISIOLOGI
TELINGA LUAR
II. 1. Embriologi telinga luar

Gambar embriologi telinga luar

Liang telinga berasal dari celah brankial pertama dan arkus brankialis
pertama dan kedua. Menjelang persalinan normal, tonjolan kartilaginos bersatu
untuk membentuk aurikula dan aurikula berkembang dari posisi awal dekat
commisura lateralis dari mulut menuju ke area temporal. Saat telinga dalam
sedang berkembang, telinga tengah dan telinga luar juga mulai terbentuk. Pada
bagian luar dari kepala embrio, antara cabang brankial pertama dan kedua, sebuah
lengkung brankial berkembang bersamaan dengan keluarnya faring dari
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

4
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
kantongnya. Epitel pada bagian medial akhir dari lengkung faring pada suatu
ketika akan menyatu dengan bagian entoderm dari kantong faring pertama.
Setelah itu, selama terjadi proses pembesaran kepala, mesoderm tumbuh diantara
2 lapisan epithelial dan memisahkan lapisan tersebut. Mendekati akhir bulan ke
2,lengkung brankial masuk lebih dalam lagi ke sebuah tabung berbentuk corong.
Tabung ini, yang kemudian disokong oleh tulang tulang rawan dari telinga luar,
menggambarkan bagian terluar ke 3 dari meatus akustikus eksternus. Bagian
tengah dari corong ini kemudian membentuk suatu inti yang padat dari sel
epithelial yang tumbuh ke dalam untuk menyatu lagi dengan epitel bagian luar
dari kantong pharyngeal sampai hanya terbentuk lapisan tipis berupa jaringan ikat
yang bertujuan untuk memisahkan kedua lapisan epitel. lapisan dari jaringan ikat
ini,yang berasal dari mesenkim, akan menjadi tunika propia dari membran
timpani.7
Inti dari sel epithelial akan tetap padat sampai akhir kehidupan janin di
dalam kandungan ibu. Semetara itu jaringan ikat yang ada disekitar batas dari
membran timpani mulai terjadi proses penulangan pada kira kira bulan ke 3
kehamilan. Proses penulangan ini menyebabkan cincin timpani dapat berfungsi
untuk menyokong membran timpani. Akhirnya, pada bulan ke 7, saat seluruh
struktur dari telinga bagian dalam, tengah, dan luar berdiferensiasi, maka inti yan
padat tesebut terpisah, bagian pertama terdapat pada lapisa terdalam untuk
membentuk permukaan yang paling luar dari membran timpani, dan kemudian
berkembang, bergerak ke atas dan membuka ke arah luar untuk meyatu dengan
lumen dari meatus primitif. Tabung ini, yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan
yang diperluas dengan annulus timpani yang bertulang, menjadi bagian dalam ke
2 dari tiga meatus akustikus eksternus, bagian itulah yang dinamakan canalis
auditorius eksternus yang bertulang.7

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

5
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

II. 2.Anatomi telinga luar

Gambar anatomi telinga

Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna) dan liang telinga luar.1,9,10
Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin yang diliputi oleh kulit, kulit dapat
terlepas dari rawan dibawahnya oleh hematom atau pus, dan rawan yang nekrosis
dapat menimbulkan deformitas kosmetik pada pinna.8,9
Liang telinga melingkar ke atas dan ke belakang sehingga membentuk huruf
S dengan panjang kurang lebih 2,5 cm karena posisi obliq dari membran timpani,
bagian posterosuperior dari liang telinga kira-kira 6 mm lebih pendek daripada
bagian anteroinferior.1,9,10,11 Liang telinga terbagi menjadi bagian kartilago yang
terletak di 1/3 lateral

dan bagian tulang yang terletak 2/3 medial. 1,9 Epitel

skuamosa berkeratin melapisi seluruh liang telinga dan permukaan lateral


membran timpani, epitel ini mempunyai variasi ketebalan, yang paling tebal
adalah bagian kartilago, yang lebih tipis adalah bagian tulang yang tebalnya
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

6
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
kurang lebih 0.2 mm dan yang paling tipis dari semuanya adalah pada membran
timpani dimana jumlah lapisan dari sel-selnya semakin berkurang.11,12
Pada bagian kartilago liang telinga terdiri atas folikel rambut, kelenjar
sebasea, dan kelenjar apokrin ( serumen ) yang memproduksi serumen, kombinasi
sekresi kelenjar yang bercampur dengan sel epitel yang berdeskuamasi. 1 Kelenjar
sebasea mempunyai lokasi yang lebih superfisial di dermis, sedangkan kelenjar
serumen berlokasi lebih dalam pada dermis. Kelenjar sebaseus menghasilkan
sekret yang berminyak yag disebut sebum, kelenjar apokrin ( serumen )
menghasilkan sekret yang cairan berlemak yang opaque seperti susu. Serumen
adalah campuran dari kelenjar sebaseus dan kelenjar apokrin bersama dengan
epitel keratin yang berdeskuamasi dari stratum korneum.11 Pada bagian tulang
liang telinga, ditutupi dengan epitel adneksa yang erat.1

Seringkali

ada

penyempitan liang telinga pada perbatasan tulang dan rawan ini.8


Di depan liang telinga berbatasan dengan kelenjar parotis dan sendi
temporomandibularis, dibelakang berbatasan dengan prosesus mastoideus,
sementara ke atas liang terikat oleh fossa infratemporal dan basis tengkorak,
infeksi yang menyebar keatap liang dapat masuk kedalam struktur ini.1,10
Persediaan darah ke daun telinga dan lateral liang telinga didominasi dari
aurikula posterior dan superfisial temporal cabang dari arteri carotis eksterna.
Bagian medial liang dan permukaan lateral dari membran timpani diperdarahi
oleh cabang auricula dalam dari arteri maksilaris interna. Sedangkan darah vena
berasal dari superfisial temporal, mastoid, dan vena aurikula posterior sampai ke
vena eksternal dan internal jugular.11
Sensasi yang ke daun telinga dan liang telinga luar di suplai dari saraf
kutaneous dan kranial, dengan kontribusi dari cabang auriculotemporal yang
merupakan cabang dari saraf trigeminus ( V ), saraf fasial ( VII ), saraf
glossofaringeal ( IX ), dan saraf vagus ( X ) dan saraf aurikula terbesar berasal
dari pleksus servikal ( C2-3 ).10

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

7
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Aliran limfatik dari liang telinga adalah suatu saluran yang penting bagi
penyebaran infeksi. Secara anterior dan superior, aliran limfe liang telinga ke
kelenjar limfatik preaurikular di kelenjar parotis dan di nodul sevikal superior
dalam. Bagian inferior dari aliran limfe liang masuk ke nodul infra-aurikula dekat
angularis mandibularis. Dari posterior ,aliran limpatik menuju ke nodul
postaurikula dan nodul servikal superior dalam.10

Gambar histologi dari liang telinga luar

II. 3. Fisiologi telinga luar


Sampai tingkat tertentu pinna adalah suatu pengumpul suara, sementara
liang telinga karena bentuk dan dimensinya, dapat sagat memperbesar suara dalam
rentang 2 sampai 4 kHz; perbesaran pada frekuensi ini adalah yang paling
berbahaya jika ditinjau dari sudut trauma akustik.8

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

8
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Terdapat 3 sistem pertahanan makroskopik yang melindungi liang telinga
luar dan permukaan lateral membran timpani, yaitu tragus dan anti tragus, kulit
dengan selimut serumennya, dan isthmus liang telinga. Sekresi kelenjar akan
bercampur dengan epitel skuamosa yang lepas untuk membentuk suatu lapisan
asam dari serumen, yang merupakan pertahanan pertama dari infeksi liang
telinga.10
Liang telinga normalnya memiliki kemampuan self-protecting dan selfcleansing. Selimut serumen secara bertahap bekerja melalui jalan dari isthmus ke
arah lateral dari liang telinga dan dilepaskan ke luar. Alat-alat dan pembersihan
yang berlebihan dari liang telinga mengganggu pertahanan pertama ini dan dapat
menyebabkan infeksi.10

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

9
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

BAB III
OTITIS EKSTERNA DIFUS AKUT
III. 1. Definisi
Otitis eksterna difus akut adalah suatu peradangan yang sering disertai
dengan infeksi yang menyeluruh di liang telinga dan berlansung kurang dari 6
minggu.12 merupakan kasus yang terdapat pada musim panas dan merupakan
bentuk yang paling banyak dari otitis eksterna.6

III. 2. Etiologi, Predisposisi dan Faktor resiko


Etiologi dari otitis eksterna difus akut terbagi atas 6 penyebab yaitu:
III. 2. 1. Idiopatik
Dalam keadaan tertentu, kita tidak menemui suatu alasan
yang jelas mengapa otitis eksterna difus dapat berkembang
dan hal ini harus dipertimbangkan sebagai idiopatik. Dalam
keadaan tertentu juga, diperkirakan kombinasi dari berbagai
faktor dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini, untuk
alasan yang tidak jelas.11
III. 2. 2. Traumatik
Suatu reaksi yang alami untuk mengorek atau menggaruk
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

10
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
telinga yang gatal dengan apa saja yang ada ( jari, korek api,
kertas, atau jepit rambut ). Melalui ini dapat memberikan
kepuasan kepada pasien, tapi dapat melukai kulit dan dapat
memudahkan infeksi sekunder timbul. Sebagai tambahan alatalat untuk mengorek itu sendiri dapat menyebabkan iritasi atau
reaksi alergi.11
III. 2. 3. Iritasi
Banyak bahan kimia saat di dipakai di kulit akan menimbulkan
iritasi daripada reaksi alergi. Perbedaan antara kedua reaksi
adalah iritasi akan timbul pada semua orang bila pemakaian
bahan iritan yang cukup lama dan dalam konsentrasi yang
cukup tinggi. Reaksi iritasi lebih berat jika permukaan kulit
basah dan bila mekanisme pertahanan alami kurang baik.
Reaksi alergi hanya muncul pada beberapa orang yang setelah
terkena alergen mengalami reaksi hipersensitifitas tipe VI.11
III. 2. 4. Alergi
Di keadaan tertentu dimana alergi muncul, adalah dari obat
topikal yang telah dimasukkan ke liang dan di dalam keadaan
ini hal tersebut harus mempertimbangkan sebagai penyebab
daripada pencetus dari kondisi ini. Alergen yang paling sering
adalah antibiotik ( misalnya neomisin, framisetin, gentamisin,
polimiksin),antibakterial(misalnya clioquinol),dan antihistamin.
Penyebab lainnya adalah logam dan nikel yang sering terdapat
di kertas atau penjepit rambut yang sering digunakan untuk
menggaruk telinga. Diperkirakan satupertiga sampai duapertiga
dari pasien yang ada di rumah sakit dengan penyakit ini,
terdapat suatu alergi dan terutama karena obat topikal.11
III. 2. 5. Bakteri / jamur
Bakteri yang paling sering menyebabkan keadaan ini adalah
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

11
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Pseudomonas spp., Proteus spp., dan Staphylococcus aureus.
Pada kenyataannya ditemukannya organisme pada keadaan ini,
tidak berarti bahwa bakteri ini yang bertanggungjawab. Bakteri
secara bertahap berkumpul pada setiap kulit yang meradang
misalnya

kulit yang terkena luka bakar

menimbulkan gejala.

dan

ketika

Biasanya bakteri berkumpul pada kulit

dari telinga karena kebersihan yang kurang dan tangan yang


tidak dicuci.

Jamur tidak sering terlihat tumbuh pada liang

telinga, di negara yang bukan negara tropis, jamur merupakan


penyebab sekunder yang biasanya menyertai penggunaan dari
tetes telinga antibiotik-steroid.11
III. 2. 6. Cuaca / Lingkungan
Mereka yang bekerja pada cuaca yang panas dan lembab akan
mendapatkan bahwa penyakit ini lebih sering muncul daripada
di cuaca dingin. Ada banyak alasan mengapa ini terjadi, yaitu
lebih banyak orang yang akan pergi berenang di cuaca panas
dan

jika

mekanisme

pertahanan

kulit telah berkurang,

kombinasi dari telinga yang basah dan mungkin iritasi dari


bahan kimia pada air kolam renang, menyebabkan kondisi yang
dapat menjadi rusak. Hal ini dibuktikan pada perenang; insiden
dari penyakit ini berhubungan dengan waktu yang dihabiskan
untuk berenang. Walaupun telinga terinfeksi dengan air kolam
renang, tapi

diragukan

bahwa air

yang biasanya tidak

terkontaminasi dengan bakteri dapat menimbulkan penyakit


ini.11
Kondisi predisposisi penyakit ini antara lain adalah alergi, psoriasis,
eczema, dermatitis seboroik, penurunan pH liang telinga ( dapat karena adanya air
secara berulang ), iritasi, dan luka pada liang yang disebabkan pembersihan yang
kasar dengan menggunakan kapas atau objek lainnya.

Usaha untuk

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

12
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
membersihkan liang telinga dapat mendorong debris dan serumen lebih dalam
lagi; sehingga terjadi akumulasi yang menyebabkan air terjebak, maka dapat
terjadi maserasi pada kulit yang memudahkan terjadinya infeksi. 13
Faktor resiko antara lain adalah riwayat otitis eksterna terdahulu, berenang,
menyelam, atau ikut dalam aktiftas yang berhubungan dengan air, menggunakan
penyumbat telinga, cuaca yang panas dan lembab, penggunaan alat bantu dengar,
keberadaan eczema, rinitis alergi, atau asma, komorbiditas seperti diabetes
mellitus, AIDS, leukopenia, atau malnutrisi.4

III. 3. Epidemiologi
Kurang lebih 10 % orang menderita otitis eksterna difus akut pada satu
waktu tertentu di hidup mereka.1,11,13 Hal ini sering terjadi iklim yang panas dan
lembab dan 5 kali lebih sering terjadi pada perenang. Puncak prevalensi adalah 45
54 tahun pada wanita dan 65 74 pada pria.14

III. 4. Patofisiologi
Liang telinga luar secara anatomi di desain agar terlindungi dari
masuknya benda asing dan infeksi. Tragus membantu melindungi lubang liang
telinga dari benda asing. Pada bagian anterior liang dari lateral ke medial, bagian
yg sempit, rambut di bagian luar liang telinga dan kelenjar sebasea dan apokrin
juga melindungi liang telinga. Serumen dengan reaksi asamnya mampu
melindungi lapisan epitel skuamosa, serumen tersebut terdapat dalam bagian luar
dari canal telinga yang menghasilkan lapisan kimia untuk melindungi dari infeksi
dan sumbatan akibat benda asing.15
Banyak faktor yg dapat mengganggu stabilitas dari telinga, pd individu yg
sensitif bisa dirasakan adanya serumen pada liang telinga yang menandakan
bahwa liang telinga tidak bersih. Serumen bersifat hidrofobik dan asam ( pH 4 5
);dan terdiri atas lyzosim dan immunoglobulin yang dapat bersifat bakteriostatik
dan bakterisida. Membersihkan serumen dpt menghilangkan lapisan yg dpt
melindungi dari infeksi. Keasaman pH di liang telinga dapat menghambat
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

13
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
pertumbuhan bakteri dan jamur. Jika liang telinga berulang kali terkena air, seperti
saat berenang atau saat menyelam, hal ini dapat menyingkirkan serumen dari liang
telinga dan melarutkan beberapa elemen yang dapat larut air. Hal ini dapat
memudahkan penetrasi oleh bakteri. Mencuci telinga dengan air yang bersabun
dapat meninggalkan lapisan alkalis sepanjang dinding liang. Hal ini juga dapat
memudahkan pasien terkena penyakit ini. Liang yang sempit atau serumen yang
banyak dapat menyebabkan terkumpulya air di liang telinga saat berenang dan
menyebabkan otitis eksterna difus.15,16
Saat liang telinga dibersihkan dengan alat-alat tertentu , dapat
menyebabkan abrasi dari barier epitel dan menyebabkan masuknya bakteri ke
dalam jaringan. Perasaan penuh yang disebabkan karena otitis media serosa dapat
menyebabkan pasien menggaruk dan mengorek telinga dan menyebabkan otitis
eksterna. Peradangan ringan yang disebabkan karena garukan di saat gatal akan
menyebabkan garukan berulang, siklus ini terus berlangsung hingga menjadi
infeksi. 15
Banyak kondisi sistemik,seperti anemia, kekurangan vitamin, gangguan
endokrin dan bentuk-bentuk dari dermatitis dapat menurunkan daya tahan tubuh
terhadap adanya infeksi.15
Timbulnya jamur pada liang telinga lebih sering terjadi pada riwayat
penggunaan antibiotik topikal. Kualitas air, yang dilihat dari banyaknya bakteri,
tidak berhubungan dengan insiden dari otitis eksterna pada perenang.15

III. 5. Patologi
Patologi dasar dari otitis eksterna difus adalah dari dermatitis (eczema)
yang bisa terdapat di mana saja di kulit dan dapat dibedakan atas dasar histologi
nya antara satu jenis kelainan dengan kelainan lain atau antara satu jenis penyebab
dengan penyebab lainnya.11
Ada banyak tahapan yang dilalui oleh lesi. Pertama terdapat tahap akut
dengan hiperemia dan udem interselular. Saat udem meningkat menjadi vesikel
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

14
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
kecil yang terdiri dari sekret serosa dan disertai dengan beberapa sel radang.
Tahap selanjutnya, vesikel tersebut pecah dan sekret serosa mengalir ke
permukaan kulit. Perbatasan antara stratum granulosum dan korneum menjadi
hilang dengan adanya produksi dari sel keratosis (parakeratosis). Walaupun
kondisi ini bersifat reversibel namun dapat menjadi fibrosis kronis dan memasuki
tahap indurasi.11
Walaupun kerusakan sekunder dari kelenjar serumen yaitu dengan
hilangnya sekresi yang melindungi menjadi berpustul merupakan suatu alasan
mengapa terjadi kegagalan resolusi dari beberapa pasien, namun tidak ada
kejadian histologi yang dapat mendukung terjadinya hal ini. Pada keadaan
peradangan kulit lainnya tidak ditemukan adanya kerusakan dari fungsi sebasea.11

III. 6. Gejala Klinik


Gejala pencetusnya adalah gatal atau pruritus didalam liang telinga yang
merupakan awal dari peradangan.6
Saat otitis eksterna difus semakin

memburuk, gatal di liang telinga

berkembang menjadi rasa sakit. Setiap gerakan dari telinga atau liang telinga
bagian kartilago, seperti mengunyah, dapat menghasilkan rasa sakit. Rasa sakit
juga bertambah saat menarik telinga bagian luar. Eksudasi dan pembengkakan
sekarang dapat menyebabkan berkurangnya pendengaran bahkan sampai
terjadinya obstruksi dari liang.6,14,17,18
Sekret liang telinga diawali dengan sekret yang cair tapi segera menjadi
purulen dan tebal saat bercampur dengan nanah dan hasil deskuamasi epitel.
Sekret yang keluar biasanya berwarna kuning, kuning kehijauan, seperti nanah
atau berbau busuk.6,17,18

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

15
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

III. 7. Diagnosa

Gambar otitis eksterna difus

Diagnosa dimulai dengan menanyakan pada pasien tentang riwayat


penyakit telinga yang pernah dideritanya, berapa lam berlangsungnya penyakit
tersebut, seberapa berat penyakit tersebut dan apakah sering mengorek telinga
dengan alat-alat tertentu.9
Rasa sakit, rasa penuh, gatal, dan pendengaran yang berkurang adalah 4
gejala mayor, walaupun tidak semua pasien mengalami setiap gejala ini. 9 Pasien
biasanya juga mengeluhkan gejala-gejala sebagai berukut : keluarnya cairan yang
awalnya encer kemudian menjadi kental, tinitus, demam ( jarang terjadi ) dan
mengenai kedua telinga ( sangat jarang terjadi ).4
Pemeriksaan dilakukan dengan menarik daun telinga ke atas dan ke
belakang secara perlahan. Ini mungkin menimbulkan sakit pada pasien.
Pembersihan dari liang telinga sangat penting dalam mengevaluasi, mendiagnosa,
dan mengobati. Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi pada rongga laing telinga
dan kulit disekitarnya. Pembersihan dengan suction dapat memudahkan kita
dalam menginspeksi kondisi telinga dan memudahkan dalam pemberian obat.

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

16
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Setelah pembersihan dengan suction, dapat dilakukan pembersihan lagi dengan
aplikator yang digulung dengan kapas.9,10,18,19
Dengan alat bantu otoskop atau mikroskop kita dapat menemukan keadaan
berikut : tragus yang melunak, liang telinga yang udem dan eritem, sekret purulen,
eczema pada daun telinga, periaurikular dan servikal adenopati. 4,9 Pada stadium
awal, kulit liang telinga menunjukkan peradangan ringan dengan eritem dan udem
yang minimal. Berkembangnya penyakit ini ditunjukkan dengan meningkatnya
udem pada kulit dan eksudat yang bertambah banyak. 10 Pemeriksaan ini sangat
membantu kita dalam menemukan faktor spesifik yang merupakan etiologi dari
setiap kasus penyakit ini.15

Gambar otitis eksterna difus akut

Membran timpani harus dapat dilihat untuk menentukan apakah infeksi


pada liang telinga luar disebabkan oleh otitis media akut dengan perforasi dan
sekret atau kondisi yang telah lama terjadi seperti otitis media kronis dengan atau
tanpa cholesteatom.10
Studi laboratorium biasanya tidak diperlukan dalam menentukan diagnosis
dari otitis eksterna.. Tapi bagaimanapun juga, kultur jenis kuman gram dapat
membantu jika pasien dalam keadaan imunocompromised atau terjadi kegagalan
pengobatan atau juga jamur yang dicurigai sebagai penyebabnya. 4,15 Untuk kultur
bakteri kita sebaiknya mengambil hapusan telinga dari bagian medial liang telinga
yang dapat terlihat, hal ini untuk mengurangi kemungkinan terkontaminasi.
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

17
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Dilaporkan bahwa keberadaan bakteri tidak berhubungan dengan gejala klinik
yang timbul karena sensitivitasnya ditentukan untuk sistemik dan bukan topikal.
Bagaimanapun, mengidentifikasikan organisme, dan khususnya membedakan
jamur dari infeksi bakteri dapat menjadi suatu terapi yang penting.20
Pemeriksaan radiologi dapat berguna jika dicurigai terjadi infeksi yang
invasif atau ditegakkannya diagnosis mastoiditis. CT Scan adalah pemeriksaan
yang terpilih dan dapat memberikan gambaran yang lebih baik jika terdapat erosi
tulang. MRI dapat menjadi pilihan alternatif dan juga dapat digunakan jika
pembesaran jaringan ikat yang menjadi masalah utama.4

III. 8. Diagnosa banding


Diagnosa banding dari keadaan ini antara lain adalah : 1. Serumen yang
menyumbat dapat menyebabkan rasa sakit dan kurang pendengaran, 14

2. Otitis

media dirasakan sangat sakit tapi saat gendang telinga pecah rasa sakit akan
berkurang dan sekret baru mengalir,14 3. Sekret yang telah lama mengalir dan
berhubungan dengan otitis media supurativ kronik dan mungkin adanya
cholesteatom,14 4. Rasa sakit dapat merupakan refer pain dari sinus spenoid, gigi,
leher atau tenggorokan,14 5. Otitis eksterna nekrosis,biasanya dijumpai pada orang
tua yang enderita diabetes melitus, sering disertai dengan paralisis nervus fasial,
pada pemeriksaan fisik akan didapati adanya peradangan dengan jaringan
granulasi pada perbatasan antara kartilago dengan tulang.1,9 6. Otitis eksterna
bulosa, merupakan kondisi yang sangat menyakitkan dimana bula atau vesikelnya
berada pada bagian tulang dari liang telinga.vesikel biasanya bersifat hemoragik
dan tidak boleh dipecahkan, karena dapat menyebabkan infeksi sekunder,9

7.

Granular eksternal otitis, biasanya muncul pada awal tahap otitis eksterna nekrosis
dimana terdapat granula kecil atau yang besar pada liang telinga. Kondisi ini dapat
terjadi pasien yang tidak melengkapi terapinya pada saat terkena otitis eksterna,9
8. Perikondritis dan kondritis, perikondiritis merupakan radang dari perikondrium
dan kondritis adalah peradangan dari kartilago, yang dapat di ikuti atau menjadi
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

18
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
komplikasi berupa infeksi dari liang telinga luar,9 9. furunkulosis dan karbunkel,
adalah keadaan yang merupakan hasil dari infeksi gram positif, biasanya
Staphylococcus, dari folikel rambut,9

10. penyakit dermatitis lainnya, 9

11.

Keganasan pada liang telinga luar, pada tahap awal akan muncul sebagai infeksi
dan sering kali salah menduganya, rasa sakir pada rongga mastoid adalah tanda
penting dari keganasan.8

III. 9. Penatalaksanaan
Pengobatan otitis eksterna difus akut harus dilakukan pada saat tahap awal
untuk meredakan udem yang menutupi liang telinga. Untuk melengkapinya ,
biasanya dibutuhkan kasa halus yang dimasukkan ke dalam liang untuk membawa
obat ke kulit yang sakit.tampon yang kecil sangat baik digunakan dalam hal
ini.tampon dimasukkan secara perlahan dengan forceps Hartmann . Pasien diberi
tahu untuk memasukkan obat tetes ke kasa satu sampai dua kali sehari. Dalam
waktu 48 jam, tampon harus dikeluarkan dari liang karena peningkatan ukuran
dari lumen setelah jangkawaktu ini obat harus dimasukkan lansung ke dalam liang
telinga.6
Obat topikal biasanya sangat berguna walaupun ada indikasi adenopati dan
toksin yang memerlukan antibiotik sistemik.6
Pengobatan yang disarankan adalah membersihkan liang telinga dengan
kasa atau suction, mengurangi rasa sakit, jika dicurigai ada infeksi bakteri
diberikan asam asetic topikal yang dikombinasi dengan antibiotik atau
kortikosteroid , dan jika ada indikasi sistemik maka diberi antibiotik oral, jika
dicurigai ada infeksi jamur superfisial diberikan asam asetic saja atau dengan
kortikosteroid, atau anti-infeksi yang dikombinasi dengan kortikosteroid, jika
dicurigai ada dermatitis kontak, bahan iritan atau yang menimbulkan alergi harus
disingkirkan, jika liang telinga membengkak harus dipikirkan untuk memasukkan
semacam sumbu sehingga obat dapat menjalar ke seluruh sisi liang telinga tapi
harus dimasukkan oleh orang yang telah ahli.20
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

19
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Untuk infeksi dipakai tetes telinga asam asetic 2%, prednisolon-neomisin /
betametason - neomisin / flumetason - clioquinol, gentamisin/hidrokortison, tetes
telinga gentamisin dan flucloxacillin. Untuk peradangannya dipakai tetes telinga
kortikosteroid. Untuk analgesiknya dipakai paracetamol, codein yang dikombinasi
dengan paracetamol dan ibuprofen.20

III. 10. Komplikasi


Komplikasi dari otitis eksterna difus akut antara lain adalah otitis eksterna
nekrosis, mastoiditis, kondritis dari aurikula, erosi dari tulang basis tengkorak. 4
dapat juga terjadi stenosis dari liang telinga, selulitis, parotitis.1 selain itu dapat
juga terjadi kronis otitis eksterna jika terjadi lebih dari 6 minggu dan penyebaran
infeksi ke area tubuh lainnya.4,17,18

III. 11. Pencegahan


Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan telinga
seperti menghilangkan kebiasaan dalam mengorek telinga yang dapat membuat
trauma dengan menggunakan kapas atau alat-alat lainnya, hindari mencuci telinga
dengan air sabun karena dapat membuat keadaan pH liang telinga menjadi alkali,
hindari berenang di air yang kotor, pastikan liang telinga tidak terisi dengan air
setelah berenang atau mandi,dengan mengeringkannya .4,17,18
Tetes telinga untuk pencegahan adalah kombinasi dari perbandingan 2:1
dari 70 % isopropil alkohol dan asam asetic dapat digunakan pada setiap kali
setelah berenang untuk mencegah terjadinya kekeringan atau atau perubahan
keasaman dari liang telinga.4 Campuran 1:1 antara alkohol dan vinegar putih yang
dipakai setelah berenang dapat mencegah tumbuhnya bakteri. 17,18 Penggunaan
asam asetic 2 % dapat menjaga lingkungan fisiologi yang normal dialam liang
setelah terkena air. 1

III. 12. Prognosis


_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

20
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Banyak kasus dari penyakit ini sembuh secara spontan setelah beberapa
minggu atau beberapa bulan. Tahap akut memiliki kecenderungan untuk sembuh,
walaupun resiko rekuren belum diketahui.12
Otitis eksterna difus akut memiliki respon yang baik pada pengobatan,tapi
komplikasi dapat muncul jika tidak diobati. Beberapa individual dengan masalah
kesehatan yag tersembunyi, seperti diabetes, mungkin dapat lebih mudah untuk
mendapatkan komplikasi seperti maligna otitis eksterna. 17,18

BAB IV
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

21
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

RINGKASAN
Otitis eksterna difus akut disebut juga swimmers ear adalah penyakit pada
liang telinga luar dimana terjadi peradangan, infeksi yang terjadi kurang dari 6
minggu. Banyak terjadi pada cuaca yang panas dan lembab dimana orang lebih
sering pergi berenang. Telinga yang kemasukan air setelah berenang akan
kehilangan perlindungannya yaitu serumen sehingga bakteri dengan mudah dapat
bertumbuh.
Gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal, pendengaran berkurang,
rasa penuh dan rasa sakit. Dari pemeriksaan akan kita dapatkan liang telinga yang
udem dan eritem. Juga ditemukan adanya sekret yang pada awalnya encer
kemudian segera menjadi purulen.
Pengobatan

terutama

adalah

untuk

membersihakn

liang

telinga,

mengurangi rasa sakit, pencegahan atau pengobatan infeksi, dan pengurangan


udem.
Prognosis dari penyakit ini sebenarnya dapat segera sembuh jika diobati
dengan benar namun dapat juga menjaid komplikasi ke arah yang lebih berat dan
kronis.

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

22
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_

DAFTAR PUSTAKA
1. Otitis externa
http://pedsinreview.aappublications.org/
4. Otitis externa
www.emedicine.com
5. Otitis externa (swimmers ear)
www.BBC.co.uk
11.Otitis externa
www.aafp.org
12. Otitis Externa
www.merck.com
13. Otitis externa and painful, Discharging ears
www.patient.co.uk
16. Swimmers ear
http://adam.about.com
17. Swimmers ear
www.nlm.nih.gov/medlineplus.com

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang paling dalam kami naikkan kepada TUHAN yang
Maha Esa, karena atas bantuan Nya, hikmat Nya dan berkat Nya saja kami dapat
menyelesaikan refarat ini. Dan tanpa anugrah Nya kami pun tidak sanggup
menyelesaikan refarat ini.
Kepada yang kami hormati dokter pembimbing kami, dr.Krisnabudhi,
Sp.THT , kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas dedikasi nya
dan kesabaran nya dalam membimbing kami selama menjalani kepaniteraan THT
_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

23
Otitis Eksterna Difus Akut
Audrey Haryanto(406067093)
_________________________________________________________________
_
Kepala dan Leher di RSUD cibinong. Budi baik dan ketulusan dokter tidak akan
dapat kami balas , sekiranya biarlah Tuhan saja yang membalas semua kebaikan
dokter pada kami. Kami pun tidak akan melupakan semua kebaikan,ketulusan dan
semua ajaran yang telah dokter berikan secara tulus kepada kami. Kami juga
memohon maaf dengan tulus atas segala kesalahan yang telah kami perbuat
selama di kepaniteraan THT-Kepala dan Leher ini.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada dr.martinus atas kebaikannya
pada kami. Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada rekan-rekan satu
kepaniteraan atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Juga kepada semua
pihak yang telah membantu lancarnya pembuatan refarat ini.
Dan pada akhirnya kami selaku penuis memohon maaf atas setiap
kesalahan yang terdapat di refarat ini. Biarlah sekiranya refarat ini menjadi
berguna. Terima kasih dan Tuhan memberkati kita semua.

_______________________________________________________________
Kepaniteraan Ilmu Penyakit THT ( 04 Desember 2006 06 Januari 2007 )
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

Anda mungkin juga menyukai