Anda di halaman 1dari 2

INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Pengaturan dokter jaga konsultan


2. Konsultasi medis ke dokter konsultan
3. Pengaturan jadual jaga dokter IGD
4. Perubahan jadual jaga dokter IGD
5. Pengaturan jadual jaga dokter IGD
6. Penanggulangan musibah massal dalam RS
7. Penanggulangan musibah kebakaran
8. Penanggulangan musibah massal diluar RS
9. Penanganan penderita keracunan
10. Penanganan pasien dngan jaminan asuransi di IGD
11. Pelayanan pasien GD triage ESI I
12. Observasi pasien pro RI selama di IGD (kondisi stabil)
13. Observasi pasien pro RI selama di IGD (kondisi tdk stabil)
14. Pengadaan obat dan cairan infus di IGD
15. Pengadaan alat life saving
16. Penggantian obat life saving
17. Memberikan ventilasi manual
18. Memasang oropharingeal tube
19. Memasang ETT
20. Memasang nasopharingeal tube
21. Akses ambulan menuju IGD
22. Pembuatan visum et repertum
23. Pasien Death On Arrival (DOA)
24. Pasien Death On Resusitation (DOR)
25. Pelatihan dan Pengembangan SDM IGD
26. Kasus kegawatan di unit/instalasi pelayanan
27. Orientasi dokter baru di IGD
28. Pendaftaran pasien rawat jalan baru
29. Pendaftaran pasien rawat jalan lama
30. Pendaftaran pasien rawat inap umum

31. Penerimaan pasien rawat inap dengan surat pengantar


32. Penerimaan pasien rawat inap atas rujukan dokter yang tidak punya SIP
33. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD tanpa surat pengantar
34. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD atas permintaan sendiri
35. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (dengan pemberitahuan)
36. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (tanpa pemberitahuan)
37. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna netra)
38. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna rungu, tuna wicara)
39. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna daksa)
40. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna grahita)
41. Penerimaan pasien dengan usia lanjut
42. Penerimaan pasien WNA
43. Mengatasi hambatan komunikasi karena kendala bahasa
44. Transfer pasien IGD ke RS lain
45. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan bronkoskopi.
46. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan EEG
47. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan endoskopi
48. Transfer pasien ke RS lain untuk mendapatkan pelayanan Jamkesmas
49. Transfer pasien ke RS lain karena ruang perawatan penuh
50. Transfer pasien ke RS lain tidak tersedianya peralatan medis atau
51. penunjang medis yang diperlukan
52. Skrining pasienTriage
53. Observasi pasien di IGD
54. Pemesanan ambulan
55. Transfer pasien dari IGD ke US
56. Transfer pasien dari IGD ke IRI
57. Transfer pasien dari IGD ke IPI
58. Transfer pasien dari IGD ke UH
59. Transfer pasien dari IGD ke RM
60. Transfer pasien dari IGD ke RO
61. Transfer pasien dari IGD ke IKO
62. Penundaan pelayanan karena dokter tidak ada di tempat atau terlambat
63. Penundaan pelayanan karena menunggu persetujuan keluarga
64. Penundaan pelayanan karena menunggu jaminan asuransi
65. Penundaan tindakan ODC karena menunggu jaminan asuransi
66. Penundaan pasien MRS karena tempat belum tersedia
67. Pemesanan kamar perawatan dari luar RSPN
68. Mempersiapkan pasien rujuk dengan pesawat terbang
69. Transfer pasien dalam kondisi kritis
70. Mengatasi hambatan komunikasi pd px dg kendala fisik
71. Penetapan DPJP dan Tatalaksana Pelayanannya
72. Informed Consent

Anda mungkin juga menyukai