Bab V
Bab V
5.1
No
1.
2.
3.
4.
Permasalahan
Rendahnya
tingkat
pengetahuan dan
pemahaman
warga tentang TB
Belum
terjadwalnya
penyuluhan
berkala tentang
TB di Kecamatan
Kalipare
Rendahnya
angka Case
Detection Rate
(CDR) TB di
Kecamatan
Tirtoyudo yang
belum mencapai
target nasional
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang gejala TB
DM 1
M S F
Magnitude-Seriousness-Feasibility
DM 2
DM 3
DM 4
DM 5
DM 6
M S F M S F M S F M S F M S F
KP 1
M S F
5.
Terdapat kasus
putus
pengobatan TB
4 4
6.
Kurangnya
pemahaman dan
kesadaran
penderita TB
tentang
penularan
penyakit TB
Keterangan:
DM1
: Dokter Muda 1
DM 2 : Dokter Muda 2
DM 3 : Dokter Muda 3
DM 4 : Dokter Muda 4
DM 5 : Dokter Muda 5
DM 6 : Dokter Muda 6
KP 1
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Permasalahan
Rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman
warga tentang TB
Belum terjadwalnya penyuluhan berkala tentang TB
di Kecamatan Tirtoyudo
Rendahnya angka Case Detection Rate (CDR) TB di
Kecamatan Tirtoyudo yang belum mencapai target
nasional
Terdapat kasus putus pengobatan TB
Kurang pahamnya masyarakat dan kader kapan
waktu pemeriksaan dahak yang benar
Kurangnya pemahaman dan kesadaran penderita
TB tentang penularan penyakit TB
Peringkat
3
4
1
2
6
5
merasa malu melakukan penyuluhan kepada warga. Di sisi warga sendiri terdapat rasa
kurang percaya pada kemampuan kader TB dalam memberikan penyuluhan tentang TB.
Sedangkan dari sisi penderita TB, didapati masih kurangnya pengetahuan penderita TB
tentang TB. Sejalan dengan penderita TB, warga desa juga memiliki pengetahuan yang
rendah tentang TB. Penemuan kasus baru juga dihambat oleh perasaan takut dikucilkan
oleh masyarakat bila terdiagnosa TB.
PMO (Pengawas Menelan Obat) yang merupakan bagian dari strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse), strategi dalam pengobatan TB yang sudah
diberlakukan Pemerintah sejak tahun 1995 masih merupakan istilah asing bagi warga desa
Taman Kuncaran. Kurangnya pemahaman dan kesadaran fungsi PMO dalam pengobatan
TB, tenaga kesehatan kurang memberikan sosialisasi mengenai penyakit TB, tingkat
pendidikan warga desa yang minim, juga merupakan daftar masalah yang ditemukan di
Kecamatan Tirtoyudo khususnya di Desa Taman Kuncaran yang turut berkontribusi pada
tingginya angka tersangka TB namun angka pasien yang berhasil diperiksa dahak untuk
menegakkan diagnosis TB masih rendah dan masih jauh di bawah target nasional CDR
(Case Detection Rate) TB. Setelah temuan masalah diidentifikasi, dilakukan skoring dengan
menggunakan metode NGT (Nominal Group Technique) dan analisis PEARL (Priopriety,
Economic feasibility, Acceptability, Resources, Legality) untuk menentukan prioritasnya,
sebagaimana dijabarkan dalam tabel 5.3 berikut.
Akar Permasalahan
DM 1
DM 2
DM 3
DM 4
Total
Man
1
32
Kurangnya kepercayaan
warga pada kemampuan
kader TB dalam
memberikan penyuluhan
tentang TB
31
Kurangnya pengetahuan
penderita TB tentang TB
26
22
Kurangnya pengetahuan
warga tentang TB
25
20
32
23
16
17
28
10.
Penderita TB tidak
mengetahui cara
mengeluarkan dahak yang
efektif
Kurangnya pemahaman
dan kesadaran fungsi
PMO dalam pengobatan
TB
Tenaga kesehatan kurang
memberikan sosialisasi
mengenai penyakit TB
Tingkat pendidikan warga
desa yang minim
Warga memilih
memeriksakan diri ke
mantri atau puskesmas di
daerah lain
Material
1.
Sumber informasi kader
TB hanya berasal dari
lembar balik yang hanya
memuat informasi TB
2.
24
17
22
2.
21
3.
31
18
19
14
3.
Media/tempat untuk
membawa sputum tidak
tersedia
Method
1.
4.
5.
6.
Penyampaian materi TB
oleh Kader TB yang
kurang menguasai tampak
kurang menarik meski
dengan menggunakan
lembar balik
Tidak ada upaya untuk
melakukan pemeriksaan
sputum terhadap keluarga
pasien termasuk anak
pasien penderita TB
Belum optimalnya sistem
yang melibatkan kader
dalam pemeriksaan
sampel sputum
Environment
1.
23
2.
13
18
3.
Masalah
Kader TB merasa
malu melakukan
penyuluhan pada
warga
Solusi
DM 1
DM 2
Menyematkan
nama Duta Anti
TB pada para
Kader TB dan
melatih Kader
memberikan
penyuluhan
dalam kelompokkelompok kecil
DM
3
7
DM
4
8
Total
28
2.
Kurangnya
pemahaman dan
kesadaran fungsi
PMO dalam
pengobatan TB
Kurangnya
kepercayaan
warga
terhadap
kemampuan kader
3.
TB
memberikan
penyuluhan
tentang TB.
dalam
Memberikan
motivasi dengan
pembicara dr.
Harun Al Rasyid,
MPH pada kader
TB untuk aktif
dalam program
TB
Memberikan
penyuluhan
kepada seluruh
kader TB,
penderita, dan
keluarga
penderita di
Desa Taman
Kuncaran
tentang peran
PMO dalam
pengobatan TB
Memberikan
bekal
pemahaman
serta media
edukasi kepada
kader TB terpilih
untuk melakukan
penyuluhan
kepada
masyarakat
Mengadakan
pertemuan
antara kader TB
dan warga
dengan melatih
kader berbicara
pada warga
tentang TB
dengan
pendampingan
Dokter Muda
Dokter Muda
menyampaikan
pada warga
bahwa kader TB
sudah
berkompeten
menyampaikan
materi tentang
TB
32
27
23
31
22
Sumber informasi
kader TB hanya
berasal
dari
hanya
memuat
informasi
dengan
TB
sangat
terbatas.
Kurangnya
5.
pengetahuan
penderita tentang
TB.
6.
Tidak adanya
sarana atau
media edukasi
publik (poster dll)
sebagai sumber
edukasi dan
informasi
kesehatan di Desa
Memberikan
buku saku pada
masing-masing
kader TB berisi
informasi dasar
tentang TB dan
tentang PMO
serta
mengadakan
bedah buku saku
dalam
pertemuan
dengan Kader
Memberikan
lembar balik
tambahan bagi
Kader TB
dengan disertai
informasi baru
tentang PMO
dan TB-HIV
Memberi
penyuluhan
secara door to
door ke rumah
penderita agar
suasana privasi
dalam kunjungan
membuat
penyuluhan lebih
efektif
Menyampaikan
video edukatif
yang mudah
dipahami tentang
TB
Membuat poster
tentang informasi
dasar TB dan
alur pemeriksaan
dahak untuk
diletakkan di
ruang pelayanan
Puskesmas
Menitipkan
brosur berisi
informasi dasar
tentang TB pada
29
24
25
27
31
30
Puskesmas
untuk diberikan
pada pasien
yang berobat
Memberikan
lembar balik
yang menarik
pada warga
berisi informasi
dasar tentang TB
dengan bahasa
yang mudah
dicerna
22
Keterangan:
DM 1 : Perwakilan Dokter Muda 1
DM 2 : Perwakilan Dokter Muda 2
DM 3 : Perwakilan Dokter Muda 3
SP 1
7. Pembuatan sarana dan media edukasi untuk kader berupa lembar balik untuk
edukasi kader kepada warga.
8. Membuat poster tentang informasi dasar TB dan alur pemeriksaan dahak untuk
diletakkan di ruang pelayanan Puskesmas.
9. Menitipkan brosur berisi informasi dasar tentang TB pada Puskesmas untuk
diberikan pada pasien yang berobat.