Latar Belakang
Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi
perkembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Di Indonesia, dengan semakin
meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduknya, maka kebutuhan energi listrik
juga mengalami peningkatan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi ketersediaan
listrik
bakar,
pengoptimalan
tersebut diatas pergantian pemakaian bahan bakar merupakan alternatif yang dapat
ditempuh untuk dilakukan.
Harga bahan bakar minyak yang mahal, mengharuskan PT PLN mengkaji ulang
semua Pembangkit Listrik Tenaga termal yang menggunakan minyak sebagai bahan
bakar utama pembangkit uapnya. Selain itu, besarnya subsidi pemerintah ke PT. PLN
dalam penyediaan listrik setiap tahunnya terutama pembangkit listrik berbahan bakar gas
alam. Subsidi tersebut sebagian besar digunakan untuk mengurangi kerugian operasional
PLTGU yang berbahan gas alam. Penyebab kerugian adalah besarnya selisih biaya bahan
bakar per kWh daya pembangkitan terhadap harga jual (tarif listrik) ke konsumen. Oleh
karena itu, perlunya analisa perhitungan bahan bakar sehingga biaya produksi energi
listrik lebih ekonomis.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlunya dilakukan penelitian ini guna
mengetahui konsumsi bahan bakar pada pembangkit dalam penyediaan energi listrik
secara ekonomis.
Perumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka proposal ini dapat dirumuskan suatu
pokok permasalahan, yaitu :
Pembatasan Maslah
Penulisan hanya ingin membicarakan mengenai analisa perbandingan bahan bakar pada
unit pembangkit di PLTGU Tambak lorok untuk pemakaian bahan bakar
yang berlebih
akibat yang ditimbulkan sistem operasi serta penjadwalan pada PLTGU Blok II di unit I Dan
II .
Penggunaan gas alam adalah salah satu sumber energi yang paling bersih (memiliki
intensitas karbon yang rendah), teraman dan paling berguna dari semua sumber energi.
Kita telah mengetahui bahwa kebutuhan akan bahan bakar energi semakin hari semakin
meningkat karena faktor: pertumbuhbuhan ekonomi , pertumbuhan penduduk, pembangunan
daerah maka dari itu penghematan energi sangatlah di perlukan guna sebagai cadangan energi
di masa yang akan datang.
Tujuan
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang jelas mengenai perhitungan
konsumsi bahan bakar pada pembangit PLTGU Tambak Lorok. Dan pada gilirannya penulis ini juga
untuk memenuhi syarat kelulusan/pencapaian gelar sarjana.
Metode Penelitian
Manfaat
Manfaat yang di harapkan penulis dari skripsi ini adalah :
1. Untuk menghitung konsumsi bahan bakar perunit pada PLTGU Tambaklorok .
2. Menentukan jadwal operasi di unit yang terpasang di PLTGU TambakLorok..
3. Untuk memberikan peritungan nilai ekonomis yang lebih efisien di 2017.
Sistematika Penulisan
Adapaun sistematik penulisan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
BAB I.
Pendahuluan
ini berisi
tentang
Gsmbaran umum,
gas turbin
genertor, komponen
Penutup
Pada bagian ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dan bab ini juga merupakan bab
terakhir dari saluran pembahasan.
Pembangkit listrik Tenaga Gas Uap adalah kombinasi dari PLTGU dan PLTU
prinsipnya gas buang dari PLTGU dimanfaatkan untuk memanaskan air menjadi uap lalu
digunakan untuk memutar turbin uap dari PLTU. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pemakaian bahan bakar itu sendiri. Dengan kata lain, satu bahan bakar digunakan
untuk mengoperasikan dua pembangkit sekaligus. Hal ini meningkatkan efisiensi bahan
bakar yang mulanya 2,5% - 4,5% menjadi 5% -7%. Pengendalian bahan bakar dilakukan oleh
serangkaian control yang disebut SPEEDTRONIC
TM
ini mengendalikan PLTGU dengan cara mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang
dipakai. Referensi untuk mengatur jumlah bahan bakar sendiri didapatkan dari kecepatan,
temperature dan proses start up. Pada proses start up jumlah bahan bakar yang dipakai
sinkron dengan kecepatanya. Artinya semakin cepat putaran turbin semakin banyak pula
bahan bakar yang dipakai. Turbin gas di PLTGU mempunyai system bahan bakar ganda. Disupply dengan system bahan bakar gas maupun system bahan bakar cair.
Mesin Pembangkit
PLTU
Tambak Lorok 1
Tambak Lorok 2
Tambak Lorok 3
PLTGU
Tambak Lorok GTG
1.1
Tambak Lorok GTG
1.2
Tambak Lorok GTG
1.3
Tambak Lorok STG
1.4
Tambak Lorok GTG
2.1
Tambak Lorok GTG
2.2
Tambak Lorok GTG
2.3
Tambak Lorok STG
2.4
PLTG
Sunyaragi 1
Sunyaragi 2
Sunyaragi 3
Sunyaragi 4
Cilacap 1
Cilacap 2
Total Daya Terpasang
Daya Terpasang
GE
GE
Mitsubishi
1978
1978
1983
109,65 MW
GE
1993
109,65 MW
GE
1993
109,65 MW
GE
1993
188,00 MW
GE
1997
109,65 MW
GE
1993
109,65 MW
GE
1993
109,65 MW
GE
1993
188.00 MW
GE
1997
20,03 MW
20,03 MW
20,10 MW
20,10 MW
29,00 MW
26,00 MW
1.469,16 mw
Alsthom
Alsthom
Alsthom
Alsthom
Westinghouse
Westinghouse
1976
1976
1976
1976
1975/76
1975/77
Analisa
BAB V PENUTUP
Tahun
Operasi
50,00 MW
50,00 MW
200,00 MW
Data
Merek
Mesin
Daftar Pustaka
Halaman Lampiran