Hidroponik
Friday, December 18th, 2015 - Hidroponik, Sayuran
Advertisement
Teknik Sederhana Bercocok Tanam Sayuran Hidroponik Sayuran merupakan sumber vitamin
dan mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dengan memanfaatkan halaman
pekarangan, berbagai jenis sayuran dapat dihasilkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan sendiri.
Namun tidak demikian halnya di daerah perkotaan, halaman pekarangan pada umumnya sempit,
dan tidak jarang sudah dilapisi dengan semen sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk bertanam
sayuran.
Teknologi hidroponik bisa menjadi alternative. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa
ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon. Hidroponik dengan cara
ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana
saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi
akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya.
Sebagaimana sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar
matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan
intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman. Tanaman yang cocok
ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim,
bayam, kangkung dan sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65
kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun.
Gambar dan penjelasanya dibawah ini diharapkan dapat membantu Anda menjadi lebih mudah
memahami teknologi hidroponik sederhana ini.
Media tanam Rockwool. Rockwool terbuat dari batuan volcanic yang di panaskan
sedemikian rupa sehingga akhirnya terbentuk serat-serat. Media ini steril dari sumber
hama, penyakit dan gulma
Benih sayur. Berbagai jenis sayuran daun danpat di tanam dengan teknologi ini. Misalnya
kangkung, selada, pakcoy, caisim dan sebagainya.
Nutrisi hidroponik Karena pada system hidroponik, tanaman mendapatkan unsur hara
dari larutan, maka larutan tersebut harus mengandung nutrisi.
Semai. Semaikan benih ke media yang sudah disiapkan. Pilih benih yang bernas (berisi).
Gunakan pinset. Benih dibenamkan ke media sedalam kira-kira 2-5 mm
Penyiraman Benih yang sudah disemai disiram sampai media tanam menjadi basah.
Gunakan air bersih, belum menggunakan pupuk.
Tutup kit dengan plastic selama 3-5 hari. Tujuannya agar media jadi lembab dan selalu
hangat sehingga perkecambahan akan mudah. Benih akan berkecambah setelah 3-5 hari.
Isi hidroponik kit dengan larutan nutrisi sampai menyentuh bagian bawah dari media
tanam. Hidroponik kit harus diletakan pada tempat yang datar, mendapat sinar matahari
dan sebaiknya tidak kena hujan. Apabila nutrisi berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi.
Setelah 30 hari, sayuran bisa dipanen, tergantung jenis sayuran dan sinar matahari.
Teknik ini sangat minim pemeliharaan.[tk]
Tags:
139
Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan menanam
sendiri sayuran. Yang jadi masalah adalah tidak semua orang mempunyai lahan untuk menanam
sayuran. Oleh karena itu ada cara dimana anda bisa menanam sayuran dengan memanfaatkan air
sebagai media pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik.
Bagi yang mempunyai hobi berkebun, cara hidroponik ini dapat menghilangkan stress. Tapi
bagaimana ya cara membuat tanaman hidroponik? Jangan khawatir, pada artikel ini akan
dibahas cara menanam hidroponik sehingga hasilnya bisa dikonsumsi oleh keluarga.
Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga tidak
memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya
tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat
parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.
Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah
lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik akan
menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. yang pastinya sehat buat kita semua
dan anak-anak.
Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang
ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik
langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini juga membuat tanaman
tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang diperlukan untuk
pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman.
Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan karena
tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena hidroponik tidak
memerlukan penyiraman sama sekali.
Alat:
1. Botol plastik air mineral bekas,
2. Gelas plastik bekas air mineral,
3. Jerigen plastik bekas minyak goreng,
4. Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
5. Nutrisi hidroponik.
6. Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata
merah). Pilih yang paling mudah didapat.
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari
barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan
tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas.
Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi
limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.
2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan
bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya untuk
pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
Peralatan:
Timbangan digital
Alat pengaduk
Cara membuat:
Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi
sedikit sambil diaduk aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai
volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada
endapan)
Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk aduk hingga
penuh (mencapai volume 100 liter).
Video Tutorial 2
Atau anda bisa lihat kumpulan video hidroponik di sini. Jadi selamat mencoba.