Anda di halaman 1dari 12

Proposal Permohonan Penyertaan Modal

Usaha BUMDes
by BUMDes Ganjaran on Februari 10, 2018

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah
dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya diperlukan upaya
sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola asset ekonomi strategis di
desa sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi
perdesaan. Dalam konteks demikian, BUM Des pada dasarnya merupakan bentuk konsolidasi
atau penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa. Beberapa agenda yang biasa
dilakukan antara lain :

Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam


pengelolaan asset ekonomi desa.

 Mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi nilai


tawar baik dalam jaringan pasar.
 Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang dikembangkan.
 Menguatkan kelembagaan ekonomi desa.
 Mengembangkan unsure pendukung seperti, informasi pasar, dukungan teknologi dan
manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi maupun dukungan
pembinaan dan regulasi.

BUM Des merupakan instrument pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis
potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran
ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu,
keberadaan BUM Des juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan
asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat secara optimal.

Dasar Pemikiran
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana
diamanatkan dalam Bab X dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 yang menyatakan Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang disebut BUMDes. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa dengan harapan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sertaDesa.
Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan hal-hal yang telah diuraikan dalam pemaparan sebelumnya, penyusunan
proposal ini dimaksudkan untuk menyampaikan sejumlah informasi yang dianggap perlu
untuk diketahui oleh pihak-pihak terkait seperti perorangan, Badan Hukum dan instansi
pemerintah baik tingkat Desa maupun tingkat jajaran selanjutnya yang memberikan perhatian
besar terhadap upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi mayarakat menuju
kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Peniangan.

Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut :

Mendukung penguatan kegiatan usaha masyarakat dalam menjalin kerjasama dengan


berbagai pihak yang memiliki potensi dibidang peningkatan usaha masyarakat.

dan membina masyarakat dalam kegiatan usaha sehingga menjadi sumber penghasilan yang
mampu menumbuhkan motivasi dan inovasi dalam dunia usaha.

ketahanan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha yang dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.

Mempererat tali silaturahmi antar warga masyarakat melalui suatu wadah kegiatan yang
positif dan produktif dalam Badan Usaha Milik Desa.

Rencana Kegiatan
1) Sasaran dan Target Kegiatan
Sasaran kegiatan ini meliputi pengelolaan aset ekonomi dan potensi Desa, serta sentra
kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Desa Ganjaran. Sedangkan target kegiatan
di fokuskan kepada :

Masyarakat produktif, seperti ibu rumah tangga, remaja serta individu dan kelompok
masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi.

Masyarakat prasejahtera, yang mempunyai penghasilan tidak tetap.

2) Jenis Kegiatan Usaha


Jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh BUM Des “MR.JAS” meliputi :

a) Unit Usaha Jasa keuangan.


Unit usaha jasa ini yakni menyediakan jasa pembukaan tabungan, penyetoran tabungan,
pembayaran, serta transfer, yang telah bekerja sama dengan Bank BNI sebagai mitra. Unit
usaha ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakan Desa Peniangan yang jauh dari akses
lembaga keuangan.

b) Unit Usaha Perdagangan (Kios PARATANI).


Kegiatan usaha perdagangan yang akan dilakukan adalah jual beli sarana produksi pertanian
(saprotan) / Toko Pertanian berupa bibit, obat-obatan dan pupuk . Potensi usaha ini dapat
dilihat jumlah luas lahan pertanian yang ada di sekitaran wilayah Desa Ganjaran seluas 368
Ha meliputi lahan kering dan sawah. Selain menjual sarana produksi pertanian , BUMDes
juga akan memberikan pendampingan penyuluhan berkaitan dengan pertanian.

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA KEGIATAN.

Penjelasan sederhana mengenai rencana anggaran dan biaya serta analisa usaha setiap
kegiatan unit usaha di BUM Des MR.JAS “Kios PARATANI” Desa Ganjaran, meliputi:

Usaha Perdagangan

Kegiatan yang dilakukan adalah jual alat2 sarana pertanian / Toko Pertanian berupa bibit,
obat-obatan dan pupuk.

Rincian kebutuhan usaha perdagangan "Kios PARATANI" adalah sebagai berikut:

Modal kerja

- Sewa tempat @ 1.000.000 x 1 tahun = Rp. 1.000.000

- Etalase @ 1.850.000 x 2 buah = Rp. 3.700.000

- Rak rangka besi @ 700.000 x 3 set = Rp. 2.100.000

- Komputer = Rp. 3.000.000

- Gaji karyawan @ 500.000 x 1 bulan = Rp. 500.000

- Meja @ 1 unit = Rp. 500.000

- Kursi Nopoli @ Rp. 165.000 x 5 buah. = Rp. 835.000

- Skat Kios + Desain Ruangan. = Rp.5.000.000

- Oprasional tahap awal @ 460.000 x 1 = Rp. 460.000 +

Total Modal Kerja = Rp. 17.095.000.-

Modal usaha
Total modal usaha = Rp. 61.901.000

Total Modal kerja dan modal Usaha = Rp. 17.095.000 + Rp. 61.901.000

= Rp.78.996.000

Estimasi Laba kotor per Bulan

Total Penjualan – Total Modal usaha :


65.595.000 – 61.901.000 = Rp. 3.694.000

Total keuntungan kotor per bulan :


Rp. 3.695.000

Biaya-Biaya yang dikeluarkan per bulan

- Penyusutan sewa : Rp. 150.000


- Penyusutan peralatan (etalase) : Rp. 95.000.
- Biaya operasional : Rp. 460.000

Total biaya penyusutan dan oprasional : Rp. 705.000


Estimasi Laba Bersih per Bulan

Estimasi laba Kotor – Biaya yang dikeluarkan : Rp. 3.695.000 – Rp.705.000 Estimasi Laba
Bersih : Rp. 2.990.000

Estimasi keuntungan Pertahun = 2.990.000 x 12 : Rp. 35.880.000

Rasio keuntungan pertahun = Rp. 35.880.000 : Rp. 78.996.000 x 100% = 45,42%

PENUTUP

Sebuah harapan besar yang ingin dicapai melalui terbentuknya Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) MR.JAS (Makmur Rejeki Jaya Abadi Sentosa) Desa Ganjaran, serta dengan
adanya potensi Desa dan dukungan berupa material maupun non material, dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pengurus BUMDesa dan masyarakat
dalam kegiatan perekonomian di Desa Ganjaran.

Hal tersebut dapat terealisasi sesuai dengan rencana, tentunya atas motivasi dan bantuan baik
dari instansi pemerintah terkait (pemerintahan Desa) maupun pihak-pihak lain yang peduli
melalui program-program yang intensif dan berkelanjutan. Dimana program tersebut tidak
hanya secara efektif melibatkan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) MR.JAS
(Makmur Rejeki Jaya Abadi Sentosa) dalam pelaksanaannya, tetapi juga melibatkan peran
aktif komponen masyarakat lain yang mempunyai kesamaan misi, demi kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat Desa Ganjaran.
PROPOSAL DANA

BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDESA )


“NIAGA UTAMA”
DESA PENIANGAN
KEC MARGA SEKAMPUNG KAB LAMPUNG TIMUR

No : 01 / BUMDes-NU/2017
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Penyertaan Modal Usaha BUMDes

Kepada :
Yth. Bapak Kepala Desa Peniangan
Di
PENIANGAN

Dengan hormat,

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semoga kita selalu
mendapat bimbingan dan Ridho-Nya, Amin.

Bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat serta
mengurangi jumlah pengangguran terutama golongan keluarga prasejahtera di wilayah Desa
Peniangan Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur, maka kegiatan
tersebut sangat membutuhkan peran aktif dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah
Desa Peniangan.

Sehubungan dengan maksud tersebut, kami yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa
(BUM Des) “NIAGA UTAMA” Desa Peniangan Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten
Lampung Timur, memohon kiranya Bapak Kepala Desa Peniangan Berkenan Memberikan
penyertaan modal usaha untuk melancarkan kegiatan usaha yang kami upayakan agar dapat
terealisasi sesuai dengan program yang direncanakan.

Demikian permohonan ini kami sampaikan, semoga Bapak Kepala Desa Peniangan dapat
mengabulkan pengajuan penyertaan modal usaha ini. Atas perhatian, dukungan serta
kebijaksanaannya kami ucapkan terima kasih.
Peniangan, 24 Maret 2017
Direktur,

BUDI HARTONO

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas segala karunia dan rahmatNya
yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Proposal permohonan penyertaan modal usaha BUM Des
“NIAGA UTAMA”

Proposal ini disusun untuk memberikan informasi dan gambaran umum tentang berbagai
kegiatan serta rencana yang telah ditetapkan. Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan maupun penyampaian proposal, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun serta dukungan dari berbagai pihak berupa
material maupun non material sangat kami sambut dengan tangan terbuka demi perbaikan
kami dimasa mendatang.

Harapan kami, semoga dengan tersampaikannya proposal ini dapat menggugah hati dari
berbagai pihak untuk bekerja sama demi upaya pemberdayaan sumberdaya masyarakat
melalui pengembangan dan penguatan usaha ekonomi masyarakat.

Peniangan, 24 Maret 2017


Direktur,

BUDI HARTONO
I.PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah
dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya diperlukan upaya
sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola asset ekonomi strategis di
desa sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi
perdesaan. Dalam konteks demikian, BUM Des pada dasarnya merupakan bentuk
konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa. Beberapa agenda yang
bias dilakukan antara lain :
 Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam
pengelolaan asset ekonomi desa,
 Mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi nilai
tawar baik dalam jaringan pasar,
 Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang dikembangkan,
 Menguatkan kelembagaan ekonomi desa,
 Mengembangkan unsure pendukung seperti, informasi pasar, dukungan teknologi dan
manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi maupun dukungan pembinaan
dan regulasi.

BUM Des merupakan instrument pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis
potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran
ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu,
keberadaan BUM Des juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan
asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat secara optimal.

1. Dasar Pemikiran

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana


diamanatkan dalam Bab X dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 yang menyatakan Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang disebut BUM Des. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa dengan harapan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sertaDesa.

2. Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan hal-hal yang telah diuraikan dalam pemaparan sebelumnya, penyusunan
proposal ini dimaksudkan untuk menyampaikan sejumlah informasi yang dianggap perlu
untuk diketahui oleh pihak-pihak terkait seperti perorangan, Badan Hukum dan instansi
pemerintah baik tingkat Desa maupun tingkat jajaran selanjutnya yang memberikan perhatian
besar terhadap upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi mayarakat menuju
kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Peniangan.
Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut :
1. Mendukung penguatan kegiatan usaha masyarakat dalam menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak yang memiliki potensi dibidang peningkatan usaha
masyarakat.
2. Mewadahi dan membina masyarakat dalam kegiatan usaha sehingga menjadi
sumber penghasilan yang mampu menumbuhkan motivasi dan inovasi dalam
dunia usaha.
3. Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha yang dapat
menciptakan lapangan pekerjaan.
4. Mempererat tali silaturahmi antar warga masyarakat melalui suatu wadah kegiatan
yang positif dan produktif dalam Badan Usaha Milik Desa.

3. Rencana Kegiatan
a. Sasaran dan Target Kegiatan
Sasaran kegiatan ini meliputi pengelolaan aset ekonomi dan potensi Desa, serta sentra
kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Desa Peniangan. Sedangkan target
kegiatan di fokuskan kepada :
 Masyarakat produktif, seperti ibu rumah tangga, remaja serta individu dan
kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi.
 Masyarakat prasejahtera, yang mempunyai penghasilan tidak tetap.
b. Jenis Kegiatan Usaha
Jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh BUM Des “NIAGA UTAMA” meliputi :
 Unit Usaha Jasa keuangan
Unit usaha jasa ini yakni menyediakan jasa pembukaan tabungan, penyetoran tabungan,
pembayaran, serta transfer, yang telah bekerja sama dengan Bank BNI sebagai mitra. Unit
usaha ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakan Desa Peniangan yang jauh dari akses
lembaga keuangan.
 Unit Usaha Perdagangan

Kegiatan usaha perdagangan yang akan dilakukan adalah jual beli sarana produksi pertanian
(saprotan) / Toko Pertanian berupa bibit, obat-obatan dan pupuk . Potensi usaha ini dapat
dilihat jumlah luas lahan pertanian yang ada di sekitaran wilah Desa Peniangan seluas 300 Ha
dan dapat dilakukan proses budidaya sebanyak 3 kali dalam setahun, dimana pelaku
utamanya sebanyak lebih dari 800 orang petani. Selain menjual sarana produksi pertanian ,
BUMDes juga akan memberikan pendampingan penyuluhan berkaitan dengan pertanian
jagung.

II.RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA KEGIATAN

Penjelasan sederhana mengenai rencana anggaran dan biaya serta analisa usaha setiap
kegiatan unit usaha di BUM Des “NIAGA UTAMA” Desa PENIANGAN, meliputi:
1. Unit Usaha Perdagangan
Kegiatan yang dilakukan adalah jual beli sarana produksi pertanian (saprotan) / Toko
Pertanian berupa bibit, obat-obatan dan pupuk.
Rincian kegiatan usaha perdagangan saprotan adalah sebagai berikut:
a. Modal kerja
- Sewa tempat @ 1.000.000 x 5 tahun = Rp. 5.000.000
- Etalase @ 1.500.000 x 3 buah = Rp. 4.500.000
- Oprasional tahap awal @ 2.400.000 x 1 = Rp. 2.400.000 +

Total Modal Kerja =Rp. 11.900.000.-

b. Modal usaha

No Nama Barang Harga Satuan Totat Estimasi Total


Beli Harga Jual

1 -Bibit Bisi 18 295.000 10 2.950.000 310.000 3.100.000


5kg
2 -Bibit Pioner 345.000 35 12.075.000 360.000 12.600.000
P27 5kg
3 -Bibit NK 212 330.000 10 3.300.000 350.000 3.500.000
5kg
4 -Obat 57.000 20 1.140.000 63.000 1.260.000
Gramaxon 1L
5 -Obat Noxon 53.000 30 1.590.000 60.000 1.800.000
1L
6 -Obat Roundap 42.000 30 1.260.000 55.000 1.650.000
Plus 1L
7 -Obat Supremo 53.000 30 1.590.000 60.000 1.800.000
1L
8 -Obat Andal 24.000 20 480.000 28.000 560.000
400ml
9 - Obat CBA 23.000 20 460.000 28.000 560.000
400ml
10 -Obat Counvey 275.000 7 1.925.000 285.000 1.995.000
1L
11 -Obat Convey 160.000 4 640.000 180.000 720.000
500Ml
12 -Obat Kayabas 232.000 9 2.088.000 250.000 2.250.000
1L
13 -Obat Kayabas 132.000 4 528.000 150.000 600.000
500Ml
14 -Pupuk 145.000 70 10.150.000 150.000 10.500.000
Phonska
15 -Pupuk Urea 105.000 145 15.225.000 110.000 15.950.000

16 -Pupuk SP 130.000 50 6.500.000 135.000 6.750.000

Total 464 63.100.000 65.595.000

Total modal usaha Rp. 63.100.000

Total Modal kerja dan modal Usaha =Rp. 11.900.000 + Rp.63.100.000 = Rp.75.000.000

c. Estimasi Laba kotor per Bulan

Total Penjualan – Total Modal usaha : 65.595.000 – 63.100.000 =


Rp. 3.544.000
Total keuntungan kotor per bulan : Rp. 2.859.000

d. Biaya-Biaya yang dikeluarkan per bulan


- Penyusutan sewa : Rp. 85.000
- Penyusutan peralatan (etalase) : Rp. 75.000
- Biaya operasional : Rp. 650.000
Total biaya penyusutan dan oprasional : Rp. 800.000

e. Estimasi Laba Bersih per Bulan


Estimasi laba Kotor – Biaya yang dikeluarkan : Rp. 2.859.000 – Rp.800.000 Estimasi
Laba Bersih : Rp. 2.095.000
Estimasi keuntungan Pertahun = 2.095.000 x 12 : Rp. 24.708.000

Rasio keuntungan pertahun = Rp. 24.708.000 : Rp. 75.000.000 x 100% = 32,94%

III.PENUTUP

Sebuah harapan besar yang ingin dicapai melalui terbentuknya Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) NIAGA UTAMA Desa PENIANGAN, serta dengan adanya potensi Desa dan
dukungan berupa material maupun non material, dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap pengurus BUMDesa dan masyarakat dalam kegiatan perekonomian di
Desa PENIANGAN.

Hal tersebut dapat terealisasi sesuai dengan rencana, tentunya atas motivasi dan bantuan baik
dari instansi pemerintah terkait (pemerintahan Desa) maupun pihak-pihak lain yang peduli
melalui program-program yang intensif dan berkelanjutan. Dimana program tersebut tidak
hanya secara efektif melibatkan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) NIAGA
UTAMA dalam pelaksanaannya, tetapi juga melibatkan peran aktif komponen masyarakat
lain yang mempunyai kesamaan misi, demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Desa
PENIANGAN

Anda mungkin juga menyukai