ETIOLOGI a. Stroke hemoragik yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang
disebabkan kerusakan pembukluh darah otak sehuingga menyebabkan pendarahan pada area tersebut. b. Stroke non hemoragik yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga distribusi oksigen dan nutrisi kearea yang mendapat suplai terganggu. FAKTOR RESIKO a. Hipertensi b. Penyakit Jantung c. Diabetes Melitus d. Merokok e. Makanan yang tidak sehat a. Gangguan motorik : kelemahan atau kelumpuhan separuh TANDA DAN GEJALA anggota gerak,gangguan volunter, gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi. b. Gangguan sensoris : gangguan perasaan, kesemutan, rasa tebal-tebal, c. Gangguan bicara :sulit berbahasa (disfasia), tidak bisa bicara (afasia motorik), tidak bisa memahami bicara orang (afasia sensoris), d. Gangguan Kognitif a. Breathing Excercise adalah salah satu bentuk latihan PENATALAKSANAAN pernafasan yang ditunjukkan untuk mencegah penurunan fungsional sistem respirasi. b. Latihan dengan mekanisme reflek postur gangguan tonus otot (spastisitas) secara posturalpada pasien stroke, dapat mengakibatkan gangguan gerak. Melalui latihan dengan mekanisme reflek postur dengan cara mengontrol spastisitas secara postural mendekati status normal, maka seseorang akan lebih mudah untuk melkukan gerakan volunter dan mengontrol spastisitas otot secara postural. c. Latihan menghambat pola spastisitas seperti latihan menghambat spastisitas pada tangan dan tungkai serta latihan mengontrol tungkai. Latihan ini bertujuan untuk menurunkan spastisitas serta dapat melakukan gerakan yang selektif hingga menuju ke aktifitas fungsional seperti latihan menghambat ektensor tungkai khususnya pada kaki untuk mempersiapkan tungkai saat berjalan agar tidak terjadi droop foot. d. Latihan Weight bearing untuk mengontrol spastisitas pada ekstremitas dalam keadaan spastis. Melalui latihan ini diharapkan mampu merangsang kembali fungsi pada persendian untuk menyangga.latihan ini berupa mengenalkan kembalibentuk permukaan benda yang bervariasi kepada yang lumpuh agar kembali terbentuk mekanisme feed back gerakan yang utuh. e. Latihan keseimbangan dan koordinasi pada pasien stroke stadium recovery sebaiknya dilakukan dengan gerakan aktif dari pasien dan dilakukan pada posisi terlentang,duduk dan berdiri. Latihan aktif dapat melatih keseimbangan dan koordinasi untuk membantu pengembalian fungsi normal serta melalui latihan perbaikan koordinasi dapat meningkatkan stabilitas postur atau kemampuan mempertahankan tonus kearah normal. f. Latihan fungsional seperti latihan briging, latihan duudk keberdiri dan latihan jalan. Latihan briging untuk mobilisasi pelvik agar dapat stabil dan menimbulkan gerakan ritmis saat berjalan.