Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PELAKSANAAN FISIOTERAPI STROKE

Jeumpa Hospital

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


/SPO-SK/RSJH/2017 1 2/2

ETIOLOGI a. Stroke hemoragik yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang


disebabkan kerusakan pembukluh darah otak sehuingga
menyebabkan pendarahan pada area tersebut.
b. Stroke non hemoragik yaitu gangguan fungsi saraf yang
disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga
distribusi oksigen dan nutrisi kearea yang mendapat suplai
terganggu.
FAKTOR RESIKO a. Hipertensi
b. Penyakit Jantung
c. Diabetes Melitus
d. Merokok
e. Makanan yang tidak sehat
a. Gangguan motorik : kelemahan atau kelumpuhan separuh
TANDA DAN GEJALA
anggota gerak,gangguan volunter, gangguan keseimbangan,
gangguan koordinasi.
b. Gangguan sensoris : gangguan perasaan, kesemutan, rasa
tebal-tebal,
c. Gangguan bicara :sulit berbahasa (disfasia), tidak bisa bicara
(afasia motorik), tidak bisa memahami bicara orang (afasia
sensoris),
d. Gangguan Kognitif
a. Breathing Excercise adalah salah satu bentuk latihan
PENATALAKSANAAN
pernafasan yang ditunjukkan untuk mencegah penurunan
fungsional sistem respirasi.
b. Latihan dengan mekanisme reflek postur gangguan tonus otot
(spastisitas) secara posturalpada pasien stroke, dapat
mengakibatkan gangguan gerak. Melalui latihan dengan
mekanisme reflek postur dengan cara mengontrol spastisitas
secara postural mendekati status normal, maka seseorang
akan lebih mudah untuk melkukan gerakan volunter dan
mengontrol spastisitas otot secara postural.
c. Latihan menghambat pola spastisitas seperti latihan
menghambat spastisitas pada tangan dan tungkai serta latihan
mengontrol tungkai. Latihan ini bertujuan untuk menurunkan
spastisitas serta dapat melakukan gerakan yang selektif
hingga menuju ke aktifitas fungsional seperti latihan
menghambat ektensor tungkai khususnya pada kaki untuk
mempersiapkan tungkai saat berjalan agar tidak terjadi droop
foot.
d. Latihan Weight bearing untuk mengontrol spastisitas pada
ekstremitas dalam keadaan spastis. Melalui latihan ini
diharapkan mampu merangsang kembali fungsi pada
persendian untuk menyangga.latihan ini berupa mengenalkan
kembalibentuk permukaan benda yang bervariasi kepada yang
lumpuh agar kembali terbentuk mekanisme feed back gerakan
yang utuh.
e. Latihan keseimbangan dan koordinasi pada pasien stroke
stadium recovery sebaiknya dilakukan dengan gerakan aktif
dari pasien dan dilakukan pada posisi terlentang,duduk dan
berdiri. Latihan aktif dapat melatih keseimbangan dan
koordinasi untuk membantu pengembalian fungsi normal
serta melalui latihan perbaikan koordinasi dapat
meningkatkan stabilitas postur atau kemampuan
mempertahankan tonus kearah normal.
f. Latihan fungsional seperti latihan briging, latihan duudk
keberdiri dan latihan jalan. Latihan briging untuk mobilisasi
pelvik agar dapat stabil dan menimbulkan gerakan ritmis saat
berjalan.

Anda mungkin juga menyukai