Identitas Klien
Inisial klien
Tempat, tanggal lahir
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Pendidikan
Perkerjaan
Alamat
No. RM
: 035958
: Tn. A
: Mamal, 07 April 1950 Tanggal masuk RS : 24 Desember 2016
: Laki-laki
Jam Masuk
: 23:30:03 WIB
: Duda
Ruang
: Saraf (L)
: Kristin
: SD
Dokter yang merawat: : Tidak Berkerja
StrokeBetuah
:Dusun Tanjung Lalang,Diagnosa
RT 01/Medis
RW 01 :Desa
Kecamatan Terentsng, Kabupaten Kubu Raya.
Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran dan bedrest
total.
7. Pola Nutrisi
a. Sebelum masuk RS :
Anak klien mengatakan sebelum sakit klien mempunyai nafsu makan yang
baik, ferkuensi makan 3 x/hari; pagi, siang, malam. Dengan menu yang
bervariasi setiap harinya. Porsi makan 1 porsi habis. Anak klien mengatakan
klien tidak mau makan Anjing. Klien minum 7-8 gelas/hari.
b. Masuk RS :
Klien makan dan minum via. NGT 6 x/hari / 4 jam. Diet cair 200 cc/ 4 jam.
8. Pola Kerja
a. Sebelum masuk RS
Anak klien mengatakan sudah 5 tahun keluarga melarang klien berkerja
sebagai petani. Klien hanya beristirahat dirumah setiap harinya, namun
kadang-kadang klien menyapu rumah dan bertiukang.
b. Masuk RS
Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurnan kesadaran da bedrest
total.
9. Pola Eliminasi
a. Sebelum masuk RS
Tidak bisa dikajikarena anak klien tidak mengetahui pola BAB dan BAK
klien.
b. Masuk RS
Terpasang pempers dan kateter tetap, BAB 1-2 x/hari, warna kuning lembek
dan berserat. BAK : warna kuning pekat, urine/24 jam 1.200 cc.
10. Pola Kebersihan Diri
a. Sebelum masuk RS
Anak klien mengatakan klien mandi 2 kali sehari setiap harinya yaitu pagi dan
sore secara mandiri terkadang di wc rmah, terkadang di anak sungai dekat
rumah. Klien mandi menggunakan sabun dan shampo. Klien tidak sikat gigi
karena klien sudah ompong.
b. Masuk RS
Dimandikan di tempat tidur setiap pagi.
D. Riwayat Keluarga
1. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Garis Keturunan
= Garis Perkawinan
= Meninggal
2. Faktor Resiko Penyakit Dalam Keluarga
a. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan
klien.
b. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit infeksi,
Hipetensi, DM dan lain-lain.
c. Adanya faktor resiko penyakit dalam keluarga yaitu kebiasaan merokok dan
minum-minuman berakohol oel karena adat dan suku, agama klien da
keluarga.
E. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan
Anak klien mengatkan lingkungan sekitar rumah tinggal klien bersih, mempunyai
kamar mandi dan toilet dirumah, pembuangan sampah dengan cara dibakr, aliran
limbah dialirkan di parit.
2. Bahaya kesehatan polutan
Rumah klien berada dikampung jauh dari perkotaan. Tidak ada pabrik di sekitar
rumah klien, rumah klien berada di tepi jalan tetapi jalan kecil tepi sungai.
Sehingga bebas dari poluta asap dan limbah pabrik.
F. Riwayat Psikososial
1. Bahasa yang digunakan
Menrut anak klien, dalam kehidupan sehari-hariklien menggunakan bahasa dayak.
2. Organisasi di masyarakat
Anak klen mengatakan klien tidak mengikuti rganisasi masyarakat yang ada di
lingkungan sekitar rumah klien.
3. Sumber dukungan dimasyarakat
Tidak dapat dikaji.
4. Suasana hati
Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Inspeksi :
Rambut muali beruban, kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga, tidak
tampak ada lesi, ketombw dan benjolan.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan, nyeri tidak terkaji.
2. Mata
a. Inspeksi :
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera uniterik, pupil kontraksi
terhadap rangsangan cahaya. Tajam pengelihatan tidak dievaluasi.
b. Palpasi :
Nyeri tiadak dapat dikaji.
3. Hidung
a. Inspeksi :
Bentuk hidung simetris, terpasang selang NGT dan selang O 2 via. Nasal kanul
3 LPM, indara penciuman klien tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penrunan kesadaran.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya kelainan pada tulang hidung, nyeri tidak terkaji.
4. Telinga
a. Inspeksi :
Bentuk telinga simetris (+/+), tidak tampak adanya serumen (-/-), sistem
pendengaran tidak dapat di evaluasi.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan, nyeri tidak dapat dikaji.
5. Mulut
a. Inspeksi :
Bibir tampak sianosis, kebersihan mulut cukup terjaga (dilakukan oral hygiene
setiap pagi), gigi ompong.
6. Leher
a. Inspeksi :
Tidak ada lesi dan tidak tampak adanya pembesaran kelenjar thyroid.
b. Palpasi :
Tidak teraba benjolan, nyeri tekan tidak dapat dikaji, denyut nadi carotis
teraba 86 x/menit, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening.
7. Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, tampak adanya
garis putih (stretc mark) diseluruh lapang dada; RR : 21 x/menit.
2) Palpasi :
Nyeri tekan tidak dapat dikaji, tidak teraba massa, tidak teraba krepitasi,
vokal fremitus tidak dilakukan.
3) Auskultasi :
Suara paru terdengar ronchi, suara nafas terdengar gungling.
4) Perkusi :
Terdengar sonor diseluruh lapang paru.
b. Jantung
1) Inspeksi :
Tidak terlihat iktus kordis
2) Palpasi :
Nyeri tidak terkaji, tidak teraba benjolan.
3) Auskultasi :
Terdengar S1 dan S2 reguler, mumur (-) dan gallop (-).
4) Perkusi :
Terdengar redup pada area lapang jantung.
8. Abdomen
a. Inspeksi :
Tidak terdapat adanya lesi dan benjolan diseluruh kuadran dan region.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanyabenjolan / massa, nyeri tekan tidak terkaji.
c. Perkusi :
Terdengar pekak hepar di kuadran kanan atas abdomen, timpani diseluruh
lpang abdomen.
d. Auskutasi :
Terdengar bising usus.
9. Genetalia
a. Inspeksi :
Kebersihan terjaga, terpasang kateter dan pempers, bantuk penis dan scrotum
normal.
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas :
1) Inspeksi :
Tidak tampak adanya lesi, benjolan, dan defromitas. Terpasang infus di
tangan kanan dengan cairan Assering 20 TPM, tangan kanan di restrain,
tangan kiri terpasang oksimetri. Tangan kiri tampak tidak ada pergerakan,
kekuatan otot tangan kanan 1, tangan kiri 0.
2) Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan / massa, nyeri tidak terkaji.
b. Ekstrimatas bawah
1) Inspeksi :
Tidak tampak adanya benjolan dan deformitas, kaki kanan direstrain
kekuatan otot kaki kanan 1 dan kiri 0.
2) Palpasi :
Tidak teraba massa, nyeri tekan tidak dapat dikaji.
Tonus otot :
Keterangan :
0 = tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.
Hasil
11,0 K/L
0,8 K/L
0,9 K/L
9,3 K/L
7,2 %
8,0 %
84,8 %
Normal
4,0 K/L
1,0 K/L
0,1 K/L
2,0 K/L
50,0 %
10,0 %
80,0 %
4,41 M/L
6,20 M/L
RBC
-HGB
HTC
MCV
MCH
-MCHC
RDW
PLT
MPV
-PCT
PDW
10,7 g/dl
35,4 %
80,2 fl
24,3 pg
30,2 g/dl
12,8 %
17,0 g/dl
55,0 %
100,0 fl
26,0 pg
31,0 g/dl
10,0 %
167 K/L
7,8 f/l
0,13 %
13,7 %
150 K/L
7,0 f/l
0,20 %
10,0 %
Hasil
139 mg/dl
41,6 mg/dl
0,7 mg/dl
Nilai Rujukan
70 15 mg/dl
13,0 43,0 mg/dl
0,6 1,4 mg/dl
2. Rontgen
a. Thorax
Belum dilakukan pemeriksaan foto thorax
b. CT-Scan
Belum dilakukan pemeriksaan CT-Scan.
c. Eco cardografi
Belum ada dilakukan pemeriksaan.
J. Terapi Pengobatan
a. Piracetam
b. Citicollin
c. Ranitidin
d. Cefotaxim
e. Sucrafalt sy
f. Micardis
g. Manitol
3 gr
250 mg
50 mg
1 gr
15 cc
80 mg
125 cc
4x1
2 x II
2x1
3x1
3x1
IV
IV
IV
IV
Oral
Oral
T.O 4 x
ANALISA DATA
Data
Ds : Do :
- suara nafas terdengar
gungling.
- auskultasi paru terdengar
Masalah
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
Etiologi
hemoragik
defisit motorik
refleks batuk menurun
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral
Oklusi vaskuler
Aliran darah terhambat
Eritrosit bergumpal,
endotel rusak
Cairan plasma hilang
Edema cerebral
Peningkatan TIK
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen
- GCS : 9 ( E : 3; V : 2; M : 4)
- Terpasng NGT
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Ketidakefektifan perfusi
jaringan
Penurunan N.X (vagus)
dan N.XI (glosofaringeus)
Proses menelan tidak
efektif
Refluks
Disfagia
Anoreksia
Ds : Do :
- Klien bedrest total.
- Kesdaran samnolen.
- Kelumpuhan
pola
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Disfungsi N.XI Assorius
Penurunan fungsi motorik
dan muskoloskeletal
ekstremitas kiri.
Tonus otot : 1 0
1 0
Kelemahan pada1 /
keempat ekstremitas
Hemiparase / plegi kanan
dan kiri
Ds : Do :
- Klien bedrest total.
- Penurunan kesadaran.
Ds :Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- Paralisis pada ekstremitas
sebelah kiri
- Kekuatan tonus otot : 1 0
1 0
- TTV :
TD : 150/37 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,6 0C
Ds :
Do :
- Klien terpasang kateter.
- Urine 200 cc dengan warna
kuning muda.
- CTR < 2 detik.
- Tugor
kulit
abnormal
(lambat).
- TTV :
TD : 150/37 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,6 0C
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
Resiko pneumonia
Kelemahan dikedua
ekstremitas
Hemiparase kiri
Tirah baring lama
Kongesti pada paru
belakang bawah
Kuman yang tadinya
komersal berkembang biak
menjadi patogen dan
menimbulkan radang
Ds: Do :
- Klien
hanya
berbaring
ditempt tidur.
- Kebersihan mulut kurang.
- Kebersihan kuku kurang.
- Badandan mulut klien saat
siang tercium bau.
- Klien tampak dibantu dalam
mandi,
berpakaian
dan
makan.
- GCS : samnolen
- Klien terpasang NGT.
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
pnemunia
Gangguan neuromuskular,
penurunan kesadaran.
Risiko infeksi
Tindakan pemasangan
infus
Risiko infeksi
Tindakan pemasangan
kateter
Ketidakseimbanga
n perfusi jaringan
cerebral b.d
obstruksi vaskular
Hambatan
mobilitas fisik b.d
ganggua
neuromuskular
(N.XI Assesorius)
1.
Rencana Tindakan
Keperawatan
Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan.
Monitor respirasi
dan status O2
(SPO2).
Posisikan klien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
Lakukan chest
fisioterapi.
Rasional
1. Untuk menentukan
adanya obstruksi dan
jenis obstruksi jalan
2.
nafas.
2. Menentukan kepatenan
jalan nafas.
3.
3. Memungkinkan jalan
nafas dapat lancar
dan memaksimalkan
oksigenasi agar tidak
4.
terjadisumbatan.
4. Untuk membantu
mengeluarkan sekret
yang menempel di
brongkus.
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat
1. Monitoring adanya
keperawatan selama 3 x 24
kesadaran klien.
peningkatan dan
2. Monitor TTV
jam diharapkan masalah
penurunan kondisi
setiap 2 jam.
ketidakefektifan perfusi
klien.
3.
Posisi
kepala
2.
Monitoring
perubahan
jaringan serebral berkurang
ditinggikan
sedikit
TTV secara periodik
dengan kreteria hasil :
dengan
posisi
dan lebih insentif.
1. Mendemonstrasikan status
netral.
3.
Menurunkan
tekanan
sirkulasi yang ditandai
4. Berikan O2 sesuai
arteri
dan
dengan :
indikasi.
meningkatkan
- Tekanan sistole dan
drainase dan
diastole dalam rentang
meningkatkan
normal.
- Tingkat kesadaran
sirkulasi/perfusi
membaik.
cerebral.
- TTV dalam batas
4. Menentukan hipoksia
normal.
yang dapat
- SPO2 dalam rentang
menyebabkan
normal.
vasodilatasi cerebral
dan tekanan
meningkatkan/
terbentuknya edema.
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat
1. Mengetahui tingkat
keperawatan selama 3 x 24
mobiliasi klien
kemampuan dalam
2.
Berikan
latihan
jam diharapkan masalah
mobilisasi
pergerakan
sendi
2.
Mempertahankan
mobilitas fisik dapat
ROM pasif
atau meningkatkan
berkurang, dengan kriteria
3.
Tinggikan
kepala
kekuatan dan
hasil :
dan
tangan
ketahanan otot
1. Bertambahnya kekuatan
3.
Meningkatkan
otot
aliran balik vena
2. Tidak terjadi kontraktur
sendi
Resiko
Setelah dilakukan tindakan
ketidakseimbangan keperawatan selama 3 x 24
nutrisi kurang dari
jam diharapkan tidak terjadi
kebutuhan tubuh
gangguan nutrisi, dengan
b.d kelemahan otot kriteria hasil:
menelan
1. Tidak terjadi penurunan
BB
2. Hb dan Albumin dalam
rentang normal
dan mecegah
terbentuknya edema
1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Letak kepala lebih
tinggi pada waktu
selama dan
sesudah makan
3. Cek residu
sebelum
menyonde
4. Hati hati dalam
menyonde
terhadap
masuknya udara
5. Berikan sonde
susu bubuk 100
cc / 4 jam sekali
6. Bersihkan atau
bilas air putih
selang NGT setiap
selesai menyonde
1. Untuk mengetahui
adanya alergi
terhadap jenis
makanan
2. Mencegah
terjadinya aspirasi
dan karena daya
gravitas
3. Mencegah aspirasi
dan mengetahui
pengosongan
lambung terhadap
makanan
4. Mencegah
terjadinya singultus
( cekukan )
5. Memberi nutrisi
secara berkala dan
periodik membantu
dalam pengenuhan
nutrisi klien
6. Makanana yang
tersisa di selang
NGT akan menjadi
sarang patogen
yang dapat
menyebabkan
infeksi
Resiko kerusakan
Setelah dilakukan tindakan 1. Masase dan beri
1. Merilekskan otot
integritas kulit b.d
keperawatan selama 3 x 24
pelembab pada
-otot sendi serta
hambatan mobilitas jam diharapkan faktor
bagian belakang
memberi
fisik
kerusakan integritas kulit
klien
kelembapan kulit
2.
Pertahankan
seprei
2.
Mengurangi
tidak terjadi, dengan kriteria
serapi dan sedatar
kekuatan gesekan
hasil :
mungkin,
tidak
ada
dan penekanan yang
1. Perfusi jaringan normal
2. Tidak ada tanda tanda
lipatan
dapat menimbulkan
3.
Monitor
kulit
infeksi
lecet pada tubuh
adanya kemerangan
bagiain belakang
dan pecah pecah
klien
4. Pertahankan
3. Mendeteksi secara
lingkungan tempat
dini gejala awal
tidur dalam
muncul luka
keadaan bersih dan
dekubitus
seprei dalam
4. Mengurangi dan
keadaan kering
mengantisipasi area
5. Tingkatkan intake
yang dapat menjadi
nutrisi
Resiko peningkatan
TIK b.d edema
serebral
Resiko kekurangan
volume cairan
b.d ????????????
Resiko pneumonia
b.d tirang baring
1. Monitor tanda
tanda hidrasi
2. Monitor vital sign
3. Pantau intake dan
output cairan
4. Hitung balance
cairan
sarang patogen
5. Nutrisi yang
adekuat membantu
dalam menngkatkan
imunitas dan
penyembuhan luka
1. Deteksi
peningkatan TIK
untuk melakukan
tindakan lebih
lanjut
2. Meningkatkan
kepala tempat tidur
dapat membantu
drainage vena untuk
mengurangi
kongesti vena
3. Fleksi dan rotasi
ekstrem leher
menggang cairan
serebrospinal dan
drainage vena dari
rongga intrakranial
1. Deteksi dini
terjadinya
dehidrasi /
kekurangan volume
cairan
2. TD menurun dan
nadi menurun salah
satu tanda dan
gejala kekurangan
volume cairan
3. Sebagai data dasara
untuk menghitung
balance cairan
4. Menilai keseimbang
cairan
1. Takipnea /
pernafasan dangkal
dan gerakan dada
tidak simetris sering
terjadi karena
ketidaknyamanan
pergerakan dinding
dada dan / atau
cairan paru
2. Mengetahui ada
tidaknya obstruk
jalan nafas
( kebersihan jalan
nafas )
3. Posisi semi fowler
dapat
memaksimalkan
ventilasi
Defisit perawatan
diri b.d
1. Dukung
kamandirian dalam
berpakaian,
berhias, dan bantu
klien jika
diperlukan
2. Memfasilitasi gigi
klien menyikat
3. Memfasilitasi diri
mandi klien
4. Pastikan posisi
klien yang tepat
untuk memfasilitasi
mengunyah dan
menelan
5. Berikan bantuan
sampai klien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri
1. Bersihkan
lingkungan setelah
dipakai klien
2. Instruksikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan
saat berkunjung
dan setelah
berkunjung
meninggalkan klien
3. Tingkatkan intake
nutrisi
4. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan
1. Agar tidak
terjadi infeksi
dan terpapar
oleh kuman
atau bakteri
2.
CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
27
Desemb
er 2016
Diagnosa
Keperawatan
Tindakan Keperawatan
( DAR )
Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - auskultasi paru terdengar ronchi
refleks batuk,
saat ekspirasi.
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan selang
jumlah
nasal kanul 3 LPM.
berlebihan
Evaluasi
Keperawatan
S:
O:
- suara nafas
masih
terdengar
gurgling
- auskultasi
suara paru
masih ronchi
saat ekspirasi
- masih
menggunakan
nasal canul 3
LPM
- SPO2 97%
- RR 21 x /
menit
- Kesadaran
masih
samnolen
TT
D
Selasa,
27
desembe
r 2016
Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi suara paru ronchi
- SPO2 96%
- RR 20 x / menit
- Posisi klien semi fowler
- Tepukan tepukan di lapang
toraks dan toraks bagian
belakang
- Aliran O2 3 LPM via nasal canul
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 147/78 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 0C
SPO2 : 96 %
Action
1. memonitor tingkat kesadaran
klien.
Selasa,
27
Desemb
er 2016
Hambatan
mobilitas fisik
b.d ganggua
neuromuskular
Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 12.00 wib
TD: 146/82 mmHg
Nadi : 105 x / menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 36,40C
SPO2 : 95 %
- Posisi semi fowler
- O2 3 LPM via nasal canul
Data
Ds : Do :
- Klien bedrest total.
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 4
S:O:
-
Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E :
3, V: 2, M:
4)
- TD : 146/82
mmhg
- Nadi : 94
x / menit
- RR : 24 x /
menit
- Suhu :
36,40C
- SPO2 : 96%
A : - masalah
belum teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 - 4
S:O:
- klien masih
bedrest
(N.XI Assesorius) -
Kesdaran samnolen.
Kelumpuhan pola ekstremitas
kiri.
Tonus otot : 1 0
1 0
Action
1. mengkaji tingkat mobiliasi klien
2. memberikan latihan pergerakan
sendi ROM pasif
3. mininggikan kepala dan tangan
Respon
- klien mengalami penurunan
kesadaran, mobilisasi klien
memerlukan bantuan total
- memberikan latihan ROM pasif
kepada keempat ekstremitas
- posisi klien semi fowler
Selasa,
27
Desemb
er 2016
Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen
tubuh b.d
- GCS : 9 ( E : 3; V : 2; M : 4)
kelemahan otot
- Terpasng NGT
menelan
Action
1. mengkaji adanya alergi makanan
2. meletakkan kepala lebih tinggi
pada waktu selama dan sesudah
makan
3. mengecek residu sebelum
menyonde
4. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
5. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
6. membersihkan atau bilas air putih
selang NGT setiap selesai
menyonde
Respon
- anak klien mengatakan klien tidak
mempunyai riwayat alergi
- posisi semi fowler pada sewaktu
selama dan sesudah menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan pengecekan
kesadaran
masih
samnolen
kelumpuhan
pada
ekstremitas
kiri
tonus otot :
1 0
1
0
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi 1 - 3
S:O:
- klien masih
samnolen
- masih
menggunakan
NGT
- menggunakan
infus RL 20
TPM
- tidak adanya
aspirasi
- tidak adanya
cekukan
- selang NGT
tampak masih
bersih
A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 2
5.
- Menyonde 4
jam
kemudian
Selasa,
27
Desemb
er 2016
residu
tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
klien tidak cekukan
klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
menyonde jam 10.00 wib
selang NGT kembali bersih
Penurunan kesadaran.
Action
1. Memasase dan beri pelembab
pada bagian belakang klien
yaitu jam
14.00 wib ,
dan
intervensi
nomor 6
S:O:
- Area tempat
tidur klien
seprei, bantal,
selimut dalam
keadaan bersih
dan kering
- Seprei
terpasang rapi
dan tidak
tampak ada
lipatan
- Klien masih
bedrest total
- GCS masih 9
A : masalah belum
teratasi
Respon
- Pijatan lembut pada bagian
P : lanjutkan
belakang klien dan
intervensi 1- 5
memberikan lotion
- Seprei rapi dan terik ( tidak ada
lipatan )
- Klien tidak tampak ada
kemerahan dan pecah - pecah
pada area kulit bagian belakang
- Seprei bersih dan kering
CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Diagnosa
Keperawatan
Tindakan Keperawatan
( DAR )
Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan
Evaluasi Keperawatan
S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)
TT
D
- SPO2 : 99 %
- RR : 18 x/menit
- Kklien dalam posisi semi
fowler
Action
5. Mengauskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan.
6. Memonitor respirasi dan
status O2 (SPO2).
Selasa,
28
desembe
r 2016
Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 150/73 mmHg
N : 83 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,4 0C
SPO2 : 99 %
Action
5. memonitor tingkat kesadaran
klien.
Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 145/77 mmHg
Nadi : 93 x / menit
RR : 21 x / menit
Suhu : 36,60C
SPO2 : 99 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 144/65 mmHg
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2
S:O:
-
Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 136/79
mmhg
Nadi : 95 x /
menit
RR : 24 x /
menit
Suhu : 36,60C
A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 - 3
Selasa,
28
Desemb
er 2016
- N : 88 x / menit
- RR : 18 x / menit
- SPO2 : 99 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
2 0
Action
4. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
5. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM
pasif kepada keempat
ekstremitas
- posisi klien 30 derajat
Selasa,
28
Desemb
er 2016
S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
2 0
2
0
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan
S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
- menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
tidak adanya
7. meletakkan kepala lebih tinggi
cekukan
pada waktu selama dan
8.
9.
10.
11.
sesudah makan
mengecek residu sebelum
menyonde
berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde
A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi
Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih
Selasa,
28
Desemb
er 2016
S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi
Action
P : lanjutkan
6. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
7. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
8. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral
Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS
Action
4. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
5. Memberi posisi semi fowler
6. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat
9 (E : 3; V : 2;
M : 4)
TTV
TD : 136/79
mmHg
N : 95 x / menit
RR: 24 x menit
S : 36,60C
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Respon
TD : 150/73 mmHg
N : 83 x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,40C
GCS : 9 ( E3, V2, M4)
Pupil isokor (+/+)
Posisi semi fowler 300
Tidak terjadi fleksi leher dan
rotasi >450
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.
S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 150/37 mmHg
- Infus assering 20
N : 80 x/menit
TPM
RR : 18 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :136/79
mmHg
Action
N : 95 x / menit
5. Memonitor tanda tanda
RR: 24 x menit
hidrasi
S : 36,6 0C
6. Memonitor vital sign
7. Memantau intake dan output
cairan
A : masalah belum
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Resiko
pneumonia b.d
tirang baring
Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.
Action
4. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
5. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
6. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Respon
- RR : 24 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Defisit perawatan
diri b.d
Data
S:Ds: O:
Do :
- Klien masih
- Klien
hanya
berbaring
berbaring
ditempt tidur.
ditempat tidur
- Kebersihan mulut kurang.
- Klien masih
P : lanjutkan
intervensi 1 5
Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM
Action
6. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
7. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
-
Selasa,
28
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
6. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
7. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
8. Meninggikan intake nutrisi
9. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
10. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5
CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Diagnosa
Keperawatan
Tindakan Keperawatan
( DAR )
Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan
- SPO2 : 98 %
- RR : 20 x/menit
- Kklien dalam posisi semi
fowler
Action
Selasa,
29
desembe
r 2016
Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
Evaluasi Keperawatan
S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)
- posisi klien semi
fowler
- terpasang O2
menggunakan
nasal canul 3
LPM
- SPO2 : 99%
- RR : 19 x / menit
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2
S:O:
-
Kesadaran
masih
TT
D
GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
TTV :
TD : 140/70 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4 0C
SPO2 : 99 %
Action
8. memonitor tingkat kesadaran
klien.
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 150/75 mmHg
Nadi : 95 x / menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 36,80C
SPO2 : 98 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 140/75 mmHg
- N : 88 x / menit
- RR : 20 x / menit
- SPO2 : 98 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
3 0
Action
6. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
7. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 140/75
mmhg
Nadi : 98 x /
menit
RR : 25 x /
menit
Suhu : 36,50C
A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 3
S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
3 0
3
0
A : masalah belum
teratasi
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan
P : lanjutkan
intervensi
S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
tidak adanya
12. meletakkan kepala lebih tinggi
cekukan
pada waktu selama dan
sesudah makan
13. mengecek residu sebelum
menyonde
14. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
15. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
16. membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde
A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi
Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih
Selasa,
29
Desemb
er 2016
S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi
Action
P : lanjutkan
9. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
10. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
11. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral
Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS
- Kelumpuhan / Paralisis pada
9 (E : 3; V : 2;
ekstremitas sebelah kiri
M : 4)
- Kekuatan tonus otot : 1 0
- TTV
1 0
- TD : 133/80
- TTV :
mmHg
TD : 155/67 mmHg
- N : 96 x / menit
N : 88 x/menit
- RR: 25 x menit
RR : 20 x/menit
- S : 36,80C
0
S : 36,6 C
Action
7. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
8. Memberi posisi semi fowler
9. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat
Respon
TD : 155/80 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,40C
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.
S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 155/67 mmHg
- Infus assering 20
N : 87 x/menit
TPM
RR : 20 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :140/75
mmHg
Action
N : 95 x / menit
9. Memonitor tanda tanda
RR: 22 x menit
hidrasi
S : 36,6 0C
10. Memonitor vital sign
11. Memantau intake dan output
cairan
12. Menghitung balance cairan
Respon
- Mukosa mulut kering
- Turgor kulit kering
- TTV
TD : 125/77 mmHg
N : 95x/menit
RR : 24 x /menit
S : 36,60C
- Cairan masuk : 900 cc
- Cairan keluar :400cc
- IWL :300cc
- Balance cairan : + 200 cc/ 12
jam
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko
pneumonia b.d
tirang baring
Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling
Action
7. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
8. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
9. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Respon
- RR : 25 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Defisit perawatan
diri b.d
Data
Ds: Do :
- Klien
hanya
berbaring
ditempt tidur.
- Kebersihan mulut kurang.
- Kebersihan kuku kurang.
- Badandan mulut klien saat
siang tercium bau.
- Klien tampak dibantu dalam
mandi, berpakaian
dan
makan.
- GCS : samnolen
- Klien terpasang NGT.
S:O:
- Klien masih
berbaring
ditempat tidur
- Klien masih
dibantu dalam
perawatan diri
- GCS :supor
- Masih terpasang
NGT
A:
- Masalah belum
teratasi
Klien masih dalam
Action
keadaan :
11. Mendukung kamandirian dalam
- Belum sadar
berpakaian, berhias, dan bantu
sepenuhnya
klien jika diperlukan
- Klien masih
12. Memfasilitasi gigi klien,
dibantu secara
menyikat
total oleh
13. Memfasilitasi diri mandi klien
perawat
14. Memastikan posisi klien yang
tepat untuk memfasilitasi
mengunyah dan menelan
15. Memberikan bantuan sampai
klien sepenuhnya dapat
mengasumsikan perawatan diri
P : lanjutkan
intervensi 1 5
Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM
Action
11. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
12. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
13. Meninggikan intake nutrisi
14. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
15. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
Selasa,
29
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
11. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
12. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
13. Meninggikan intake nutrisi
14. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
15. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien diberikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada gejala dan tanda
-tanda infeksi sistemik dan
lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5
CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Diagnosa
Keperawatan
Tindakan Keperawatan
( DAR )
Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan
- SPO2 : 99 %
- RR : 20 x/menit
Evaluasi Keperawatan
S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)
- posisi klien semi
fowler
TT
D
terpasang O2
menggunakan
nasal canul 3
LPM
SPO2 : 98%
RR : 19 x / menit
Action
9. Mengauskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan.
10. Memonitor respirasi dan
status O2 (SPO2).
Selasa,
30
desembe
r 2016
Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 145/76 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
SPO2 : 98 %
Action
11. memonitor tingkat kesadaran
klien.
Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 150/75 mmHg
Nadi : 95 x / menit
RR : 22 x / menit
Suhu : 36,60C
SPO2 : 98 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 145/68 mmHg
- N : 90 x / menit
- RR : 19 x / menit
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2
S:O:
-
Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 140/80
mmhg
Nadi : 95 x /
menit
RR : 23 x /
menit
Suhu : 36,50C
A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 3
Selasa,
30
Desemb
er 2016
- SPO2 : 97 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
4 0
Action
8. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
9. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM
pasif kepada keempat
ekstremitas
- posisi klien 30 derajat
Selasa,
30
Desemb
er 2016
S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
4 0
4
0
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan
S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
- menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
17. meletakkan kepala lebih tinggi - tidak adanya
cekukan
pada waktu selama dan
sesudah makan
18. mengecek residu sebelum
menyonde
19. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
20. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
21. membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde
A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi
Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih
Selasa,
30
Desemb
er 2016
S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi
Action
P : lanjutkan
12. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
13. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
14. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral
Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS
- Kelumpuhan / Paralisis pada
9 (E : 3; V : 2;
Action
10. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
11. Memberi posisi semi fowler
12. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat
M : 4)
TTV
TD : 140/79
mmHg
N : 96 x / menit
RR: 26 x menit
S : 36,40C
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Respon
TD : 155/74 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,40C
GCS : 9 ( E3, V2, M4)
Pupil isokor (+/+)
Posisi semi fowler 300
Tidak terjadi fleksi leher dan
rotasi >450
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.
S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 156/57 mmHg
- Infus assering 20
N : 86 x/menit
TPM
RR : 19 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :140/69
mmHg
Action
N : 94 x / menit
13. Memonitor tanda tanda
RR: 21 x menit
hidrasi
S : 36,7 0C
14. Memonitor vital sign
15. Memantau intake dan output
cairan
16. Menghitung balance cairan
Respon
A : masalah belum
teratasi
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Resiko
pneumonia b.d
tirang baring
Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.
Action
10. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
11. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
12. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur
P : lanjutkan
intervensi
S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Respon
- RR : 24 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Defisit perawatan
diri b.d
Data
S:Ds: O:
Do :
- Klien masih
- Klien
hanya
berbaring
berbaring
ditempt tidur.
ditempat tidur
- Kebersihan mulut kurang.
- Klien masih
- Kebersihan kuku kurang.
dibantu dalam
- Badandan mulut klien saat
perawatan diri
P : lanjutkan
intervensi 1 5
Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM
Action
16. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
17. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
meninggalkan klien
18. Meninggikan intake nutrisi
19. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
20. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
-
Selasa,
30
Desemb
er 2016
Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter
Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
16. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
17. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
18. Meninggikan intake nutrisi
19. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
20. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5