Anda di halaman 1dari 45

A.

Identitas Klien
Inisial klien
Tempat, tanggal lahir
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Pendidikan
Perkerjaan
Alamat

No. RM
: 035958
: Tn. A
: Mamal, 07 April 1950 Tanggal masuk RS : 24 Desember 2016
: Laki-laki
Jam Masuk
: 23:30:03 WIB
: Duda
Ruang
: Saraf (L)
: Kristin
: SD
Dokter yang merawat: : Tidak Berkerja
StrokeBetuah
:Dusun Tanjung Lalang,Diagnosa
RT 01/Medis
RW 01 :Desa
Kecamatan Terentsng, Kabupaten Kubu Raya.

Saudara Yang Mudah Dihubungi


Nama
: Tn. A
Tangal Lahir
: 08 Febuari 1980
Umur
: 36 tahun
Hubungan dengan Klien
: Anak
Alamat
:B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Anak klien Tn. A mengatakan bahwa akhir-akhir ini tidak ada keluhan-keluhan
sakit dari klien, klien tidak tampak saki, klien tampak sehat seperti hari-hari biasa.
2. Kronologis sehingga klien masuk RS :
Tanggal 23 Desember 2016 malam, setelah makan malam klien tidur sekitar jam
20.00 WIB. Tanggal 24 Desember 2016 pagi sekitar jam 05.00 WIB salah satu
cucu klien pergi ke kamar klien untuk membangunkan klien, namun klien tidak
bangun. Klien ditemukan tiadak sadar, dengan posisi masih terbaring ditempat
tidurnya dan seperti orang menggigil juga mengorok. Kemudian klien dibawa ke
puskesmas Radak. Dari puskesmas Radak dirujuk ke RSUD Dr. Soedarso
Pontianak.
3. Hasil pengkajian hari ini :
a. Kesadaran somnolent, dengan nilai GCS :
- Eye
:3
- Verbal
:2
- Motorik : 4
- Nilai
:9
b. Tanda-tanda Vital :
TD
: 145/78 mmHg
N
: 88 x/menit
RR
: 20 x/menit
S
: 36,8 0C
c. SPO2 : 98 %
d. Klien tampak badrest total.
e. Tangan dan kaki klien di restrain.
f. Terpasang O2 3 LPM dengan selang nasal kanul.
g. Terpasang NGT.
h. Terpasang kateter dengan jumlah urine 150 cc berwarna kuning pekat.

i. Tagan kanan terpasang infus dengan cairan Assering 20 TPM..


j. Terdengar bunyi gungling pada saat ekspirasi.
k. Sesekali terdengar klien batuk berdahak, namun klien tidak bisa mengeluarkan
dahaknya.
4. Tindakan Pengobatan
5. Harapan keluarga dengan dilakukan berbagai macam perawatan di RS klien dapat
segera sembuh.
C. Riwayat Penyakit Yang Lalu
1. Penyakit
a. Kecelakan dan Hospitalisasi
Anak klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat kecelakaan dirawat di
RS sebelumnya.
b. Operasi
Anak klien mengatakan klien belum pernah dioperasi sebelumnya.
c. Penyakit Yang Paling Sering Diderita
Anak klien mengatakan, ayahnya mempunyai kesehatan yang baik dan jarang
sakit. Menurut anak klien tidak ada penyakit yang sering diderita klien.
2. Alergi
Anak klien mengatakan klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat,
debu dan alergi lainnya.
3. Imunisasi
Pada pengkajian tidak ditemukan riwayat imunisasi klien karena anak klien tidak
mengetahuinya.
4. Kebiasaan
a. Merokok
Anak klien mengatakan merupakan perokok aktif, 1 bungkus rokok habis
dalam 2-4 hari, klien merokok semenjak masih muda atau sekitar puluhan
tahun yang lalu.
5. Pola Tidur
a. Sebelum sakit :
Anak klien mengatakan klien mempunyai kebiasaan tidur awal malam setiap
harinya sekitar pukul 19.00 WIB dan bangun pagi sekitar 05.00 06.00 WIB.
Klien jarang tidur siang.
b. Masuk RS :
Badrest total.
6. Pola Aktivitas
a. Sebelum sakit :
Anak klien mengatakan klien suka berolahraga, hanya sesekali klien menyapu
halaman dan bertukang.
b. Masuk RS :

Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran dan bedrest
total.
7. Pola Nutrisi
a. Sebelum masuk RS :
Anak klien mengatakan sebelum sakit klien mempunyai nafsu makan yang
baik, ferkuensi makan 3 x/hari; pagi, siang, malam. Dengan menu yang
bervariasi setiap harinya. Porsi makan 1 porsi habis. Anak klien mengatakan
klien tidak mau makan Anjing. Klien minum 7-8 gelas/hari.
b. Masuk RS :
Klien makan dan minum via. NGT 6 x/hari / 4 jam. Diet cair 200 cc/ 4 jam.
8. Pola Kerja
a. Sebelum masuk RS
Anak klien mengatakan sudah 5 tahun keluarga melarang klien berkerja
sebagai petani. Klien hanya beristirahat dirumah setiap harinya, namun
kadang-kadang klien menyapu rumah dan bertiukang.
b. Masuk RS
Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurnan kesadaran da bedrest
total.
9. Pola Eliminasi
a. Sebelum masuk RS
Tidak bisa dikajikarena anak klien tidak mengetahui pola BAB dan BAK
klien.
b. Masuk RS
Terpasang pempers dan kateter tetap, BAB 1-2 x/hari, warna kuning lembek
dan berserat. BAK : warna kuning pekat, urine/24 jam 1.200 cc.
10. Pola Kebersihan Diri
a. Sebelum masuk RS
Anak klien mengatakan klien mandi 2 kali sehari setiap harinya yaitu pagi dan
sore secara mandiri terkadang di wc rmah, terkadang di anak sungai dekat
rumah. Klien mandi menggunakan sabun dan shampo. Klien tidak sikat gigi
karena klien sudah ompong.
b. Masuk RS
Dimandikan di tempat tidur setiap pagi.
D. Riwayat Keluarga
1. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Garis Keturunan
= Garis Perkawinan

= Meninggal
2. Faktor Resiko Penyakit Dalam Keluarga
a. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan
klien.
b. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit infeksi,
Hipetensi, DM dan lain-lain.
c. Adanya faktor resiko penyakit dalam keluarga yaitu kebiasaan merokok dan
minum-minuman berakohol oel karena adat dan suku, agama klien da
keluarga.

E. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan
Anak klien mengatkan lingkungan sekitar rumah tinggal klien bersih, mempunyai
kamar mandi dan toilet dirumah, pembuangan sampah dengan cara dibakr, aliran
limbah dialirkan di parit.
2. Bahaya kesehatan polutan
Rumah klien berada dikampung jauh dari perkotaan. Tidak ada pabrik di sekitar
rumah klien, rumah klien berada di tepi jalan tetapi jalan kecil tepi sungai.
Sehingga bebas dari poluta asap dan limbah pabrik.

F. Riwayat Psikososial
1. Bahasa yang digunakan
Menrut anak klien, dalam kehidupan sehari-hariklien menggunakan bahasa dayak.
2. Organisasi di masyarakat
Anak klen mengatakan klien tidak mengikuti rganisasi masyarakat yang ada di
lingkungan sekitar rumah klien.
3. Sumber dukungan dimasyarakat
Tidak dapat dikaji.

4. Suasana hati
Tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Inspeksi :
Rambut muali beruban, kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga, tidak
tampak ada lesi, ketombw dan benjolan.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan, nyeri tidak terkaji.
2. Mata
a. Inspeksi :
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera uniterik, pupil kontraksi
terhadap rangsangan cahaya. Tajam pengelihatan tidak dievaluasi.
b. Palpasi :
Nyeri tiadak dapat dikaji.
3. Hidung
a. Inspeksi :
Bentuk hidung simetris, terpasang selang NGT dan selang O 2 via. Nasal kanul
3 LPM, indara penciuman klien tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penrunan kesadaran.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya kelainan pada tulang hidung, nyeri tidak terkaji.
4. Telinga
a. Inspeksi :
Bentuk telinga simetris (+/+), tidak tampak adanya serumen (-/-), sistem
pendengaran tidak dapat di evaluasi.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan, nyeri tidak dapat dikaji.
5. Mulut
a. Inspeksi :
Bibir tampak sianosis, kebersihan mulut cukup terjaga (dilakukan oral hygiene
setiap pagi), gigi ompong.
6. Leher
a. Inspeksi :
Tidak ada lesi dan tidak tampak adanya pembesaran kelenjar thyroid.
b. Palpasi :
Tidak teraba benjolan, nyeri tekan tidak dapat dikaji, denyut nadi carotis
teraba 86 x/menit, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening.
7. Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, tampak adanya
garis putih (stretc mark) diseluruh lapang dada; RR : 21 x/menit.
2) Palpasi :
Nyeri tekan tidak dapat dikaji, tidak teraba massa, tidak teraba krepitasi,
vokal fremitus tidak dilakukan.
3) Auskultasi :
Suara paru terdengar ronchi, suara nafas terdengar gungling.

4) Perkusi :
Terdengar sonor diseluruh lapang paru.
b. Jantung
1) Inspeksi :
Tidak terlihat iktus kordis
2) Palpasi :
Nyeri tidak terkaji, tidak teraba benjolan.
3) Auskultasi :
Terdengar S1 dan S2 reguler, mumur (-) dan gallop (-).
4) Perkusi :
Terdengar redup pada area lapang jantung.
8. Abdomen
a. Inspeksi :
Tidak terdapat adanya lesi dan benjolan diseluruh kuadran dan region.
b. Palpasi :
Tidak teraba adanyabenjolan / massa, nyeri tekan tidak terkaji.
c. Perkusi :
Terdengar pekak hepar di kuadran kanan atas abdomen, timpani diseluruh
lpang abdomen.
d. Auskutasi :
Terdengar bising usus.
9. Genetalia
a. Inspeksi :
Kebersihan terjaga, terpasang kateter dan pempers, bantuk penis dan scrotum
normal.
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas :
1) Inspeksi :
Tidak tampak adanya lesi, benjolan, dan defromitas. Terpasang infus di
tangan kanan dengan cairan Assering 20 TPM, tangan kanan di restrain,
tangan kiri terpasang oksimetri. Tangan kiri tampak tidak ada pergerakan,
kekuatan otot tangan kanan 1, tangan kiri 0.
2) Palpasi :
Tidak teraba adanya benjolan / massa, nyeri tidak terkaji.
b. Ekstrimatas bawah
1) Inspeksi :
Tidak tampak adanya benjolan dan deformitas, kaki kanan direstrain
kekuatan otot kaki kanan 1 dan kiri 0.
2) Palpasi :
Tidak teraba massa, nyeri tekan tidak dapat dikaji.
Tonus otot :

Keterangan :
0 = tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.

1 = terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerekan pada


persendian yang harus digerakan oleh otot tersebut.
2 = didapat gerakan, tetapi gerekan ini tidak mampu melawan gaya gravitasi.
3 = dapat mengadakan gerakan melawan gaya gravitasi.
4 = dapat melawan gaya gravitasi dan dapat juga mengatasi sedikit tahanan
yang di berikan.
5 = tidak ada kelumpuhan.
11. Kulit
a. Inspeksi :
Kebersihan kulit terjaga, warna kulit sawo matang, kulit lembab, tampak
keriput.
b. Palpasi :
Tugor kulit kembali > 2 detik.
H. Pemeriksaan Sistem Saraf.
1. Tingkat kesadaran samnolen, GCS : E : 3; V: 2; M : 4.
2. Saraf kranial :
a. Nervus olfaktorius (N. I) :
Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
b. III, IV, VI okularis :
Hanya dilakukan pemeriksaan pupil berupa : pupil isokor (+/+), kontraksi
terhadap rangsangan cahaya (+/+).
c. Optikus (N. II) :
Tidak dapat dikaji.
d. Trigeminus (N. V), Abdusen (N. VI), Fasialis (N. VII), Vestibulokoklear (N.
VIII), Glosofaringeus (N. XI), Vagus (N. X) :
Tidak dapat dikaji.
e. Assesorius (N. XI) :
Terjadi kelumpuhan pada ekstremtas sebelah kiri, klien tampak sesekali
menggerakkan kepalanya.
f. Hipoglosus (N. XII) :
Tidak dapat dikaji.
3. Sensibilitas : tidak dapat dikaji.
4. Refleksi fisiologi :
a. Bisep
: (+/-)
b. Trisep
: (+/-)
c. Patela
: (+/-)
d. Achiles
: (+/-)
5. Refleks patologis :
a. Hoffman dan troner : (-/-)
b. Babinski
: (-/-)
c. Chaddock
: (-/-)
d. Opencheim : (-/-)

Pemeriksaan Saraf Kranial :


1. Nervus Olfaktorius (N.I)
Pemeriksaan nervus olfaktorius tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
2. Nervus Optikus (N.II)
Pemeriksaan daya pengelihatan (visus) dan lapang pandang tidak dapat dikaji
karena klien mengalami penurunan kesadaran.
3. Nervus Okularis (okulomotoris N.III, Trochlearis IV dan Abdusen VI)
Pemeriksaan nervus okularis yang meliputi pemeriksaan gerakan bola mata dan
pemeriksaan kelopak mata tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran, sedangkan pemeriksaan pupil, sebagai berikut :
- Diameter pupil 3 mm.
- Pupil isokor.
- Bentuk bulatan pupil teratur.
- Pupil kontrasi terhadap rangsangan cahaya.
4. Nervus Trigeminus (N.V)
Pemeriksaan nervus trigeminus yang meliputi fungsi motorik, fungsi sensorik,
refleks kornea dan refleks masseter tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
5. Nervus Fasialis (N.VII)
Pemeriksaan fungsi pendengaran dan fungsi vestribular (keseimbangan) tidak
dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
6. Nervus Akustikus (N.VIII)
Pemeriksaan fungsi pendengaran dan fungsi vestibular (keseimbangan) tidak
dapat dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
7. Nervus Glosofaringeus (N.IX)
Pemeriksaan nervus glosofaringeus tidak dapat dikaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
8. Nervus Vagus (N.X)
9. Nervus Aksesorius (N.XI)
Teraba otot sternokleidomastoideus sebelah kiri menegang.
10. Nervus Hipoglosus (N.XII)
Nervus hipolgosus tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan
kesadaran.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
a. Darah Rutin (24 Deember 2016)
Parameter
WBC
LYM #
MID #
GRA #
LYM %
MID %
GRA %

Hasil
11,0 K/L
0,8 K/L
0,9 K/L
9,3 K/L
7,2 %
8,0 %
84,8 %

Normal
4,0 K/L
1,0 K/L
0,1 K/L
2,0 K/L
50,0 %
10,0 %
80,0 %

4,41 M/L

6,20 M/L

RBC
-HGB
HTC
MCV
MCH
-MCHC
RDW
PLT
MPV
-PCT
PDW

10,7 g/dl
35,4 %
80,2 fl
24,3 pg
30,2 g/dl
12,8 %

17,0 g/dl
55,0 %
100,0 fl
26,0 pg
31,0 g/dl
10,0 %

167 K/L
7,8 f/l
0,13 %
13,7 %

150 K/L
7,0 f/l
0,20 %
10,0 %

b. Kimia Darah (24 Desember 2016)


Pemeriksaan
Gula darah sewaktu
UREUM
Kreatinin

Hasil
139 mg/dl
41,6 mg/dl
0,7 mg/dl

Nilai Rujukan
70 15 mg/dl
13,0 43,0 mg/dl
0,6 1,4 mg/dl

2. Rontgen
a. Thorax
Belum dilakukan pemeriksaan foto thorax
b. CT-Scan
Belum dilakukan pemeriksaan CT-Scan.
c. Eco cardografi
Belum ada dilakukan pemeriksaan.
J. Terapi Pengobatan
a. Piracetam
b. Citicollin
c. Ranitidin
d. Cefotaxim
e. Sucrafalt sy
f. Micardis
g. Manitol

3 gr
250 mg
50 mg
1 gr
15 cc
80 mg
125 cc

4x1
2 x II
2x1
3x1
3x1

IV
IV
IV
IV
Oral
Oral
T.O 4 x

ANALISA DATA
Data
Ds : Do :
- suara nafas terdengar
gungling.
- auskultasi paru terdengar

Masalah
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas

Etiologi
hemoragik
defisit motorik
refleks batuk menurun

ronchi saat ekspirasi.


- Terpasang O2 menggunakan
selang nasal kanul 3 LPM.
- Kadang-kadang terdengar
batuk berdahak namun klien
tidak bisa mengeluarkan
dahak.
- SPO2 : 96 %
- RR : 20 x/menit
- Kesadaran samnolen
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen.
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 147/78 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 0C
SPO2 : 96 %

ketidak efektifan bersihan


jalan nafas

Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral

Oklusi vaskuler
Aliran darah terhambat
Eritrosit bergumpal,
endotel rusak
Cairan plasma hilang
Edema cerebral
Peningkatan TIK

Ds : Do :
- Kesadaran samnolen
- GCS : 9 ( E : 3; V : 2; M : 4)
- Terpasng NGT

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

Ketidakefektifan perfusi
jaringan
Penurunan N.X (vagus)
dan N.XI (glosofaringeus)
Proses menelan tidak
efektif
Refluks
Disfagia
Anoreksia

Ds : Do :
- Klien bedrest total.
- Kesdaran samnolen.
- Kelumpuhan

Hambatan mobilitas fisik

pola

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Disfungsi N.XI Assorius
Penurunan fungsi motorik
dan muskoloskeletal

ekstremitas kiri.
Tonus otot : 1 0
1 0

Kelemahan pada1 /
keempat ekstremitas
Hemiparase / plegi kanan
dan kiri

Ds : Do :
- Klien bedrest total.
- Penurunan kesadaran.

Resiko kerusakan intergritas


kulit

Hambatan mbilitas fisik


Hemiparase / plegi kanan
dan kiri
Tirah baring lama
Luka dekubitus

Ds :Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- Paralisis pada ekstremitas
sebelah kiri
- Kekuatan tonus otot : 1 0
1 0
- TTV :
TD : 150/37 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,6 0C
Ds :
Do :
- Klien terpasang kateter.
- Urine 200 cc dengan warna
kuning muda.
- CTR < 2 detik.
- Tugor
kulit
abnormal
(lambat).
- TTV :
TD : 150/37 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,6 0C
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).

Resiko peningkatan TIK

Resiko keruskan intergritas


kulit
Oklusi vaskuler
Aliran darah terhambat
Eritrosit menggumpal,
endotel rusak
Cairan plasma hilang
Edema cerebral
Resiko peningkatan TIK

Resiko volume cairan

Resiko pneumonia

Disfungsi nervus assesorius


Penurunan fungsi motorik
dan muskuloskeletal

Klien bedrest total sudah 6


hari.
Suara nafas gurgling.

Kelemahan dikedua
ekstremitas
Hemiparase kiri
Tirah baring lama
Kongesti pada paru
belakang bawah
Kuman yang tadinya
komersal berkembang biak
menjadi patogen dan
menimbulkan radang

Ds: Do :
- Klien
hanya
berbaring
ditempt tidur.
- Kebersihan mulut kurang.
- Kebersihan kuku kurang.
- Badandan mulut klien saat
siang tercium bau.
- Klien tampak dibantu dalam
mandi,
berpakaian
dan
makan.
- GCS : samnolen
- Klien terpasang NGT.
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.

Defisit perawatan diri

pnemunia
Gangguan neuromuskular,
penurunan kesadaran.

Risiko infeksi

Tindakan pemasangan
infus

Risiko infeksi

Tindakan pemasangan
kateter

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Ketidakefektifan
Setelah dilakukan tindakan
bersiahan jalan
keperawatan selama 3 x 24
nafas b.d obstruksi jam diharapkan jalan nafas
jalan nafas,
bersih, dengan kriteria hasil :
penurunan refleks 1. Suara nafas bersih.
2. Tidak ada sianosis dan
batuk, mukus
dispnea.
dalam jumlah
3.
Mampu mengeluarkan
berlebihan
sputum.
4. Pernafasan dalam rentang
normal.
5. Tidak ada suara nafas
abnormal.

Ketidakseimbanga
n perfusi jaringan
cerebral b.d
obstruksi vaskular

Hambatan
mobilitas fisik b.d
ganggua
neuromuskular
(N.XI Assesorius)

1.

Rencana Tindakan
Keperawatan
Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan.
Monitor respirasi
dan status O2
(SPO2).
Posisikan klien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
Lakukan chest
fisioterapi.

Rasional

1. Untuk menentukan
adanya obstruksi dan
jenis obstruksi jalan
2.
nafas.
2. Menentukan kepatenan
jalan nafas.
3.
3. Memungkinkan jalan
nafas dapat lancar
dan memaksimalkan
oksigenasi agar tidak
4.
terjadisumbatan.
4. Untuk membantu
mengeluarkan sekret
yang menempel di
brongkus.
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat
1. Monitoring adanya
keperawatan selama 3 x 24
kesadaran klien.
peningkatan dan
2. Monitor TTV
jam diharapkan masalah
penurunan kondisi
setiap 2 jam.
ketidakefektifan perfusi
klien.
3.
Posisi
kepala
2.
Monitoring
perubahan
jaringan serebral berkurang
ditinggikan
sedikit
TTV secara periodik
dengan kreteria hasil :
dengan
posisi
dan lebih insentif.
1. Mendemonstrasikan status
netral.
3.
Menurunkan
tekanan
sirkulasi yang ditandai
4. Berikan O2 sesuai
arteri
dan
dengan :
indikasi.
meningkatkan
- Tekanan sistole dan
drainase dan
diastole dalam rentang
meningkatkan
normal.
- Tingkat kesadaran
sirkulasi/perfusi
membaik.
cerebral.
- TTV dalam batas
4. Menentukan hipoksia
normal.
yang dapat
- SPO2 dalam rentang
menyebabkan
normal.
vasodilatasi cerebral
dan tekanan
meningkatkan/
terbentuknya edema.
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat
1. Mengetahui tingkat
keperawatan selama 3 x 24
mobiliasi klien
kemampuan dalam
2.
Berikan
latihan
jam diharapkan masalah
mobilisasi
pergerakan
sendi
2.
Mempertahankan
mobilitas fisik dapat
ROM pasif
atau meningkatkan
berkurang, dengan kriteria
3.
Tinggikan
kepala
kekuatan dan
hasil :
dan
tangan
ketahanan otot
1. Bertambahnya kekuatan
3.
Meningkatkan
otot
aliran balik vena
2. Tidak terjadi kontraktur

sendi

Resiko
Setelah dilakukan tindakan
ketidakseimbangan keperawatan selama 3 x 24
nutrisi kurang dari
jam diharapkan tidak terjadi
kebutuhan tubuh
gangguan nutrisi, dengan
b.d kelemahan otot kriteria hasil:
menelan
1. Tidak terjadi penurunan
BB
2. Hb dan Albumin dalam
rentang normal

dan mecegah
terbentuknya edema
1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Letak kepala lebih
tinggi pada waktu
selama dan
sesudah makan
3. Cek residu
sebelum
menyonde
4. Hati hati dalam
menyonde
terhadap
masuknya udara
5. Berikan sonde
susu bubuk 100
cc / 4 jam sekali
6. Bersihkan atau
bilas air putih
selang NGT setiap
selesai menyonde

1. Untuk mengetahui
adanya alergi
terhadap jenis
makanan
2. Mencegah
terjadinya aspirasi
dan karena daya
gravitas
3. Mencegah aspirasi
dan mengetahui
pengosongan
lambung terhadap
makanan
4. Mencegah
terjadinya singultus
( cekukan )
5. Memberi nutrisi
secara berkala dan
periodik membantu
dalam pengenuhan
nutrisi klien
6. Makanana yang
tersisa di selang
NGT akan menjadi
sarang patogen
yang dapat
menyebabkan
infeksi
Resiko kerusakan
Setelah dilakukan tindakan 1. Masase dan beri
1. Merilekskan otot
integritas kulit b.d
keperawatan selama 3 x 24
pelembab pada
-otot sendi serta
hambatan mobilitas jam diharapkan faktor
bagian belakang
memberi
fisik
kerusakan integritas kulit
klien
kelembapan kulit
2.
Pertahankan
seprei
2.
Mengurangi
tidak terjadi, dengan kriteria
serapi dan sedatar
kekuatan gesekan
hasil :
mungkin,
tidak
ada
dan penekanan yang
1. Perfusi jaringan normal
2. Tidak ada tanda tanda
lipatan
dapat menimbulkan
3.
Monitor
kulit
infeksi
lecet pada tubuh
adanya kemerangan
bagiain belakang
dan pecah pecah
klien
4. Pertahankan
3. Mendeteksi secara
lingkungan tempat
dini gejala awal
tidur dalam
muncul luka
keadaan bersih dan
dekubitus
seprei dalam
4. Mengurangi dan
keadaan kering
mengantisipasi area
5. Tingkatkan intake
yang dapat menjadi

nutrisi

Resiko peningkatan
TIK b.d edema
serebral

Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda dan


keperawatan selama 3 x 24
gejala peningkatan
jam diharapkan peningkatan
TIK ( TD, nadi,
TIK tidak terjadi dengan
GCS, respirasi,
kriteria hasil :
pupil unilateral )
2. Tinggikan kepala
1. Terjadi peningkatan
tempat tidur 15
kesadaran
2. TTV dalam rentang
30 derajat kecuali
normal
ada kontra indikasi
3. Tidak adanya papilidema 3. Hindari lesi leher
atau rotasi >45
derajat

Resiko kekurangan
volume cairan
b.d ????????????

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan kekurangan
volume cairan tidak terjadi,
dengan kriteria hasil :
1. TTV dalam rentang
normal
2. Tidak ada tanda tanda
dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,
membran mukosa
lembab
3. Balance cairan normal

Resiko pneumonia
b.d tirang baring

Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi /


keperawatan selama 3 x 24
kedalaman
jam diharapkan pneumonia
pernafasan dan
tidak terjadi dengan kriteria
gerakan pernafasan
2.
Auskultasi suara
hasil :
nafas dan catat
1.
adanya suara nafas
tambahan
3. Tinggikan posisi
kepala tempat tidur

1. Monitor tanda
tanda hidrasi
2. Monitor vital sign
3. Pantau intake dan
output cairan
4. Hitung balance
cairan

sarang patogen
5. Nutrisi yang
adekuat membantu
dalam menngkatkan
imunitas dan
penyembuhan luka
1. Deteksi
peningkatan TIK
untuk melakukan
tindakan lebih
lanjut
2. Meningkatkan
kepala tempat tidur
dapat membantu
drainage vena untuk
mengurangi
kongesti vena
3. Fleksi dan rotasi
ekstrem leher
menggang cairan
serebrospinal dan
drainage vena dari
rongga intrakranial
1. Deteksi dini
terjadinya
dehidrasi /
kekurangan volume
cairan
2. TD menurun dan
nadi menurun salah
satu tanda dan
gejala kekurangan
volume cairan
3. Sebagai data dasara
untuk menghitung
balance cairan
4. Menilai keseimbang
cairan
1. Takipnea /
pernafasan dangkal
dan gerakan dada
tidak simetris sering
terjadi karena
ketidaknyamanan
pergerakan dinding
dada dan / atau
cairan paru
2. Mengetahui ada
tidaknya obstruk

jalan nafas
( kebersihan jalan
nafas )
3. Posisi semi fowler
dapat
memaksimalkan
ventilasi
Defisit perawatan
diri b.d

Resiko infeksi b.d


tindakan
pemasangan infus

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan klien
mampu melakukan
perawatan diri dengan
kriteria hasil :
1. Mampu melakukan tugas
fisik yang paling dasar
dan aktivitas perawatan
pribadi secara mandiri
dengan atau tanpa alat
bantu
2. Mampu makan secara
mandiri
3. Mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapi
secara mandiri
denganatau tanpa alat
bantu
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan infeksi tidak
terjadi dengan kriteria hasil :
1. Klien bebas dari tanda
dan gejala infeksi
2. Jumlah leukosit dalam
jumlah normal

1. Dukung
kamandirian dalam
berpakaian,
berhias, dan bantu
klien jika
diperlukan
2. Memfasilitasi gigi
klien menyikat
3. Memfasilitasi diri
mandi klien
4. Pastikan posisi
klien yang tepat
untuk memfasilitasi
mengunyah dan
menelan
5. Berikan bantuan
sampai klien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri
1. Bersihkan
lingkungan setelah
dipakai klien
2. Instruksikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan
saat berkunjung
dan setelah
berkunjung
meninggalkan klien
3. Tingkatkan intake
nutrisi
4. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan

1. Agar tidak
terjadi infeksi
dan terpapar
oleh kuman
atau bakteri
2.

Resiko infeksi b.d


pemasangan kateter

Setelah dilakukan tindakan 1. Bersihkan


keperawatan selama 3 x 24
lingkungan setelah
jam diharapkan infeksi tidak
dipakai klien
terjadi dengan kriteria hasil : 2. Instruksikan pada
pengunjung untuk
1. Klien bebas dari tanda
mencuci tangan
dan gejala infeksi
2. Jumlah leukosit dalam
saat berkunjung
jumlah normal
dan setelah
berkunjung
meninggalkan klien
3. Tinggakan intake
nutrisi
4. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
27
Desemb
er 2016

Diagnosa
Keperawatan

Tindakan Keperawatan
( DAR )

Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - auskultasi paru terdengar ronchi
refleks batuk,
saat ekspirasi.
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan selang
jumlah
nasal kanul 3 LPM.
berlebihan

- Kadang-kadang terdengar batuk


berdahak namun klien tidak bisa
mengeluarkan dahak.
- SPO2 : 96 %
- RR : 20 x/menit
- Kesadaran samnolen
Action

1. Mengauskultasi suara nafas, catat


adanya suara tambahan.
2. Memonitor respirasi dan status O2
(SPO2).

Evaluasi
Keperawatan
S:
O:
- suara nafas
masih
terdengar
gurgling
- auskultasi
suara paru
masih ronchi
saat ekspirasi
- masih
menggunakan
nasal canul 3
LPM
- SPO2 97%
- RR 21 x /
menit
- Kesadaran
masih
samnolen

TT
D

3. Memposisikan klien untuk


memaksimalkan ventilasi.
4. melakukan chest fisioterapi.

Selasa,
27
desembe
r 2016

Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi suara paru ronchi
- SPO2 96%
- RR 20 x / menit
- Posisi klien semi fowler
- Tepukan tepukan di lapang
toraks dan toraks bagian
belakang
- Aliran O2 3 LPM via nasal canul
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 147/78 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 0C
SPO2 : 96 %
Action
1. memonitor tingkat kesadaran
klien.

2. Memonitor TTV setiap 2 jam.


3. memposisi kepala ditinggikan
sedikit dengan posisi netral.
4. memberikan O2 sesuai indikasi.

Selasa,
27
Desemb
er 2016

Hambatan
mobilitas fisik
b.d ganggua
neuromuskular

Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 12.00 wib
TD: 146/82 mmHg
Nadi : 105 x / menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 36,40C
SPO2 : 95 %
- Posisi semi fowler
- O2 3 LPM via nasal canul
Data
Ds : Do :
- Klien bedrest total.

A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 4

S:O:
-

Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E :
3, V: 2, M:
4)
- TD : 146/82
mmhg
- Nadi : 94
x / menit
- RR : 24 x /
menit
- Suhu :
36,40C
- SPO2 : 96%
A : - masalah
belum teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 - 4

S:O:
- klien masih
bedrest

(N.XI Assesorius) -

Kesdaran samnolen.
Kelumpuhan pola ekstremitas
kiri.
Tonus otot : 1 0
1 0

Action
1. mengkaji tingkat mobiliasi klien
2. memberikan latihan pergerakan
sendi ROM pasif
3. mininggikan kepala dan tangan
Respon
- klien mengalami penurunan
kesadaran, mobilisasi klien
memerlukan bantuan total
- memberikan latihan ROM pasif
kepada keempat ekstremitas
- posisi klien semi fowler

Selasa,
27
Desemb
er 2016

Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen
tubuh b.d
- GCS : 9 ( E : 3; V : 2; M : 4)
kelemahan otot
- Terpasng NGT
menelan

Action
1. mengkaji adanya alergi makanan
2. meletakkan kepala lebih tinggi
pada waktu selama dan sesudah
makan
3. mengecek residu sebelum
menyonde
4. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
5. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
6. membersihkan atau bilas air putih
selang NGT setiap selesai
menyonde
Respon
- anak klien mengatakan klien tidak
mempunyai riwayat alergi
- posisi semi fowler pada sewaktu
selama dan sesudah menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan pengecekan

kesadaran
masih
samnolen
kelumpuhan
pada
ekstremitas
kiri
tonus otot :
1 0
1
0

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi 1 - 3
S:O:
- klien masih
samnolen
- masih
menggunakan
NGT
- menggunakan
infus RL 20
TPM
- tidak adanya
aspirasi
- tidak adanya
cekukan
- selang NGT
tampak masih
bersih
A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 2
5.
- Menyonde 4
jam
kemudian

Selasa,
27
Desemb
er 2016

residu
tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
klien tidak cekukan
klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
menyonde jam 10.00 wib
selang NGT kembali bersih

Resiko kerusakan Data


integritas kulit
Ds : b.d hambatan
Do :
mobilitas fisik
- Klien bedrest total.

Penurunan kesadaran.

Action
1. Memasase dan beri pelembab
pada bagian belakang klien

2. Mempertahankan seprei serapi


dan sedatar mungkin, tidak ada
lipatan
3. Memonitor
kulit
adanya
kemerangan dan pecah pecah
4. Mempertahankan
lingkungan
tempat tidur dalam keadaan bersih
dan seprei dalam keadaan kering
5. Meningkatkan intake nutrisi

yaitu jam
14.00 wib ,
dan
intervensi
nomor 6
S:O:
- Area tempat
tidur klien
seprei, bantal,
selimut dalam
keadaan bersih
dan kering
- Seprei
terpasang rapi
dan tidak
tampak ada
lipatan
- Klien masih
bedrest total
- GCS masih 9
A : masalah belum
teratasi

Respon
- Pijatan lembut pada bagian
P : lanjutkan
belakang klien dan
intervensi 1- 5
memberikan lotion
- Seprei rapi dan terik ( tidak ada
lipatan )
- Klien tidak tampak ada
kemerahan dan pecah - pecah
pada area kulit bagian belakang
- Seprei bersih dan kering

CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
28
Desemb
er 2016

Diagnosa
Keperawatan

Tindakan Keperawatan
( DAR )

Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan

Evaluasi Keperawatan

S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)

TT
D

- SPO2 : 99 %
- RR : 18 x/menit
- Kklien dalam posisi semi
fowler

posisi klien semi


fowler
terpasang O2
menggunakan
nasal canul 3
LPM
SPO2 : 99%
RR : 19 x / menit

Action
5. Mengauskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan.
6. Memonitor respirasi dan
status O2 (SPO2).

Selasa,
28
desembe
r 2016

Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 150/73 mmHg
N : 83 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,4 0C
SPO2 : 99 %
Action
5. memonitor tingkat kesadaran
klien.

6. Memonitor TTV setiap 2 jam.


7. Memonitor aliran oksigen dan
status oksigen

Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 145/77 mmHg
Nadi : 93 x / menit
RR : 21 x / menit
Suhu : 36,60C
SPO2 : 99 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 144/65 mmHg

A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2

S:O:
-

Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 136/79
mmhg
Nadi : 95 x /
menit
RR : 24 x /
menit
Suhu : 36,60C

A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 - 3

Selasa,
28
Desemb
er 2016

- N : 88 x / menit
- RR : 18 x / menit
- SPO2 : 99 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
2 0
Action
4. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
5. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM
pasif kepada keempat
ekstremitas
- posisi klien 30 derajat

Selasa,
28
Desemb
er 2016

S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
2 0
2
0
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan

S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
- menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
tidak adanya
7. meletakkan kepala lebih tinggi
cekukan
pada waktu selama dan
8.
9.
10.
11.

sesudah makan
mengecek residu sebelum
menyonde
berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde

A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi

Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko kerusakan Data


integritas kulit
Ds : b.d hambatan
Do :
mobilitas fisik
- lama klien bedrest total +- 5

S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi

Action
P : lanjutkan
6. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
7. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
8. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral

Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS

Kelumpuhan / Paralisis pada


ekstremitas sebelah kiri
Kekuatan tonus otot : 1 0
1 0
TTV :
TD : 150/37 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,6 0C

Action
4. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
5. Memberi posisi semi fowler
6. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat

9 (E : 3; V : 2;
M : 4)
TTV
TD : 136/79
mmHg
N : 95 x / menit
RR: 24 x menit
S : 36,60C

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Respon
TD : 150/73 mmHg
N : 83 x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,40C
GCS : 9 ( E3, V2, M4)
Pupil isokor (+/+)
Posisi semi fowler 300
Tidak terjadi fleksi leher dan
rotasi >450

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.

S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 150/37 mmHg
- Infus assering 20
N : 80 x/menit
TPM
RR : 18 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :136/79
mmHg
Action
N : 95 x / menit
5. Memonitor tanda tanda
RR: 24 x menit
hidrasi
S : 36,6 0C
6. Memonitor vital sign
7. Memantau intake dan output
cairan

A : masalah belum

8. Menghitung balance cairan


Respon
- Mukosa mulut kering
- Turgor kulit kering
- TTV
TD : 145/77 mmHg
N : 93x/menit
RR : 21 x /menit
S : 36,60C
- Cairan masuk : 900 cc
- Cairan keluar :400cc
- IWL :300cc
- Balance cairan : + 200 cc/ 12
jam

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko
pneumonia b.d
tirang baring

Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.
Action
4. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
5. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
6. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur

teratasi
P : lanjutkan
intervensi

S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Respon
- RR : 24 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Defisit perawatan
diri b.d

Data
S:Ds: O:
Do :
- Klien masih
- Klien
hanya
berbaring
berbaring
ditempt tidur.
ditempat tidur
- Kebersihan mulut kurang.
- Klien masih

Kebersihan kuku kurang.


dibantu dalam
Badandan mulut klien saat
perawatan diri
siang tercium bau.
- GCS :supor
- Klien tampak dibantu dalam - Masih terpasang
mandi, berpakaian
dan
NGT
makan.
A:
- GCS : samnolen
- Masalah belum
- Klien terpasang NGT.
teratasi
Klien masih dalam
Action
keadaan :
6. Mendukung kamandirian dalam
- Belum sadar
berpakaian, berhias, dan bantu
sepenuhnya
klien jika diperlukan
- Klien masih
7. Memfasilitasi gigi klien,
dibantu secara
menyikat
total oleh
8. Memfasilitasi diri mandi klien
perawat
9. Memastikan posisi klien yang
tepat untuk memfasilitasi
mengunyah dan menelan
10. Memberikan bantuan sampai
klien sepenuhnya dapat
mengasumsikan perawatan diri

P : lanjutkan
intervensi 1 5

Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM

Action
6. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
7. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci

A:
- Masalah belum
teratasi ditandai

tangan saat berkunjung dan


setelah berkunjung
meninggalkan klien
8. Meninggikan intake nutrisi
9. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
10. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan

dengan :
- Klien masih
terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi

Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
-

Selasa,
28
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
6. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
7. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
8. Meninggikan intake nutrisi
9. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
10. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5

sebelum dan sesudah masuk


ruangan HCU
Klien diberikan nutrisi 1 x / 4
jam
Tidak ada gejala dan tanda
-tanda infeksi sistemik dan
lokal
Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
29
Desemb
er 2016

Diagnosa
Keperawatan

Tindakan Keperawatan
( DAR )

Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan

- SPO2 : 98 %
- RR : 20 x/menit
- Kklien dalam posisi semi
fowler
Action

7. Mengauskultasi suara nafas,


catat adanya suara tambahan.
8. Memonitor respirasi dan
status O2 (SPO2).

Selasa,
29
desembe
r 2016

Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular

Evaluasi Keperawatan

S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)
- posisi klien semi
fowler
- terpasang O2
menggunakan
nasal canul 3
LPM
- SPO2 : 99%
- RR : 19 x / menit
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2

S:O:
-

Kesadaran
masih

TT
D

GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
TTV :
TD : 140/70 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4 0C
SPO2 : 99 %

Action
8. memonitor tingkat kesadaran
klien.

9. Memonitor TTV setiap 2 jam.


10. Memonitor aliran oksigen dan
status oksigen

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 150/75 mmHg
Nadi : 95 x / menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 36,80C
SPO2 : 98 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 140/75 mmHg
- N : 88 x / menit
- RR : 20 x / menit
- SPO2 : 98 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
3 0
Action
6. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
7. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM

samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 140/75
mmhg
Nadi : 98 x /
menit
RR : 25 x /
menit
Suhu : 36,50C

A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 3

S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
3 0
3
0
A : masalah belum
teratasi

pasif kepada keempat


ekstremitas
posisi klien 30 derajat

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan

P : lanjutkan
intervensi

S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
tidak adanya
12. meletakkan kepala lebih tinggi
cekukan
pada waktu selama dan
sesudah makan
13. mengecek residu sebelum
menyonde
14. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
15. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
16. membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde

A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi

Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko kerusakan Data


integritas kulit
Ds : b.d hambatan
Do :
mobilitas fisik
- lama klien bedrest total 5

S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi

Action
P : lanjutkan
9. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
10. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
11. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral

Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS
- Kelumpuhan / Paralisis pada
9 (E : 3; V : 2;
ekstremitas sebelah kiri
M : 4)
- Kekuatan tonus otot : 1 0
- TTV
1 0
- TD : 133/80
- TTV :
mmHg
TD : 155/67 mmHg
- N : 96 x / menit
N : 88 x/menit
- RR: 25 x menit
RR : 20 x/menit
- S : 36,80C
0
S : 36,6 C
Action
7. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
8. Memberi posisi semi fowler
9. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat
Respon
TD : 155/80 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,40C

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

GCS : 9 ( E3, V2, M4)


Pupil isokor (+/+)
Posisi semi fowler 300
Tidak terjadi fleksi leher dan
rotasi >450

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.

S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 155/67 mmHg
- Infus assering 20
N : 87 x/menit
TPM
RR : 20 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :140/75
mmHg
Action
N : 95 x / menit
9. Memonitor tanda tanda
RR: 22 x menit
hidrasi
S : 36,6 0C
10. Memonitor vital sign
11. Memantau intake dan output
cairan
12. Menghitung balance cairan
Respon
- Mukosa mulut kering
- Turgor kulit kering
- TTV
TD : 125/77 mmHg
N : 95x/menit
RR : 24 x /menit
S : 36,60C
- Cairan masuk : 900 cc
- Cairan keluar :400cc
- IWL :300cc
- Balance cairan : + 200 cc/ 12
jam

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko
pneumonia b.d
tirang baring

Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling

Action
7. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
8. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
9. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Respon
- RR : 25 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Defisit perawatan
diri b.d

Data
Ds: Do :
- Klien
hanya
berbaring
ditempt tidur.
- Kebersihan mulut kurang.
- Kebersihan kuku kurang.
- Badandan mulut klien saat
siang tercium bau.
- Klien tampak dibantu dalam
mandi, berpakaian
dan
makan.
- GCS : samnolen
- Klien terpasang NGT.

S:O:
- Klien masih
berbaring
ditempat tidur
- Klien masih
dibantu dalam
perawatan diri
- GCS :supor
- Masih terpasang
NGT
A:
- Masalah belum
teratasi
Klien masih dalam
Action
keadaan :
11. Mendukung kamandirian dalam
- Belum sadar
berpakaian, berhias, dan bantu
sepenuhnya
klien jika diperlukan
- Klien masih
12. Memfasilitasi gigi klien,
dibantu secara
menyikat
total oleh
13. Memfasilitasi diri mandi klien
perawat
14. Memastikan posisi klien yang
tepat untuk memfasilitasi
mengunyah dan menelan
15. Memberikan bantuan sampai
klien sepenuhnya dapat
mengasumsikan perawatan diri

P : lanjutkan
intervensi 1 5

Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM

Action
11. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
12. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
13. Meninggikan intake nutrisi
14. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
15. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan

A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi

Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan

Selasa,
29
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
11. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
12. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
13. Meninggikan intake nutrisi
14. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
15. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien diberikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada gejala dan tanda
-tanda infeksi sistemik dan
lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5

CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
Tanggal
waktu
Selasa,
30
Desemb
er 2016

Diagnosa
Keperawatan

Tindakan Keperawatan
( DAR )

Ketidakefektifan
Data
bersiahan jalan
Ds : nafas b.d
Do :
obstruksi jalan
- suara nafas terdengar gungling.
nafas, penurunan - Ronci di lapang aru ( + / + )
refleks batuk,
saat ekspirasi
mukus dalam
- Terpasang O2 menggunakan
jumlah
selang nasal kanul 3 LPM.
berlebihan

- SPO2 : 99 %
- RR : 20 x/menit

Evaluasi Keperawatan

S:
O:
- suara nafas masih
terdengar gurgling
- masih terdengar
ronchi diseluruh
lapang dada ( + /
+)
- posisi klien semi
fowler

TT
D

- Kklien dalam posisi semi


fowler

terpasang O2
menggunakan
nasal canul 3
LPM
SPO2 : 98%
RR : 19 x / menit

Action
9. Mengauskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan.
10. Memonitor respirasi dan
status O2 (SPO2).

Selasa,
30
desembe
r 2016

Respon
- suara nafas terdengar Gurgling
- auskultasi : ronchi di lapang
paru saaatekspirasi
- SPO2 96%
- RR 21 x / menit
Ketidakseimbang Data
an perfusi
Ds : jaringan cerebral
Do :
b.d obstruksi
- Kesadaran samnolen.
vaskular
- GCS : 9 (E : 3; V : 2; M : 4)
- TTV :
TD : 145/76 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
SPO2 : 98 %
Action
11. memonitor tingkat kesadaran
klien.

12. Memonitor TTV setiap 2 jam.


13. Memonitor aliran oksigen dan
status oksigen

Respon
- Kesadaran klien samnolen
- TTV jam 16.00 wib
TD: 150/75 mmHg
Nadi : 95 x / menit
RR : 22 x / menit
Suhu : 36,60C
SPO2 : 98 %
- O2 3 LPM via nasal canul
TTV jam 18
- TD : 145/68 mmHg
- N : 90 x / menit
- RR : 19 x / menit

A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi 1 - 2

S:O:
-

Kesadaran
masih
samnolen
dengan nilai
GCS 9 ( E : 3,
V: 2, M: 4)
TTV jam 20.00
wib
TD : 140/80
mmhg
Nadi : 95 x /
menit
RR : 23 x /
menit
Suhu : 36,50C

A : - masalah belum
teratasi
P : - lanjutkkan
intervensi 1 3

Selasa,
30
Desemb
er 2016

- SPO2 : 97 %
Hambatan
Data
mobilitas fisik
Ds : b.d ganggua
Do :
neuromuskular
- Klien bedrest total.
(N.XI Assesorius) - Klien tampak lemah
- Kesadaran samnolen.
- Kelumpuhan pada
ekstremitas kiri.
- Tonus otot : 1 0
4 0
Action
8. memberikan latihan
pergerakan sendi ROM pasif
9. memberikan posisi semi
fowler
Respon
- memberikan latihan ROM
pasif kepada keempat
ekstremitas
- posisi klien 30 derajat

Selasa,
30
Desemb
er 2016

S:O:
- klien masih
bedrest
- kesadaran masih
samnolen
dengan GCS 9
( E3, V2, M4)
- kelumpuhan
pada ekstremitas
kiri
- tonus otot :
4 0
4
0
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Resiko
Data
ketidakseimbanga Ds : n nutrisi kurang
Do :
dari kebutuhan
- Kesadaran samnolen dengan
tubuh b.d
nilai GCS : 9 ( E : 3; V : 2;
kelemahan otot
M : 4)
menelan

S:O:
- klien masih
samnolen
- masih terpasang
NGT
- menggunakan
- Terpasng NGT
- Terpasang infus assering 20
infus assering 20
TPM
TPM
- tidak mengalami
aspirasi
Action
17. meletakkan kepala lebih tinggi - tidak adanya
cekukan
pada waktu selama dan
sesudah makan
18. mengecek residu sebelum
menyonde
19. berhati hati dalam menyonde
terhadap masuknya udara
20. memberikan sonde susu bubuk
100 cc / 4 jam sekali
21. membersihkan atau bilas air
putih selang NGT setiap
selesai menyonde

A : masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi

Respon
- posisi semi fowler pada
sewaktu selama dan sesudah
menyonde
- tidak ada cairan lambung yang
keluar saat dilakukan
pengecekan residu
- tidak ada udara yang masuk
selama proses menyonde
- klien tidak cekukan
- klien tidak mengalami aspirasi
saat menyonde
- menyonde jam 10.00 wib
- selang NGT kembali bersih

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko kerusakan Data


integritas kulit
Ds : b.d hambatan
Do :
mobilitas fisik
- lama klien bedrest total +- 5

S:O:
- Area tempat tidur
klien rapi, bersih
hari
dan kering
kesadaran klien samnolen A : masalah belum
dengan GCS 9 (E3, V2, M4) teratasi

Action
P : lanjutkan
12. Mempertahankan seprei serapi intervensi 1- 3
dan sedatar mungkin, tidak
ada lipatan
13. Memonitor kulit adanya
kemerangan dan pecah
pecah
14. Mempertahankan lingkungan
tempat tidur dalam keadaan
bersih dan seprei dalam
keadaan kering

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko
peningkatan TIK
b.d edema
serebral

Respon
- Seprei
dalam
keadaan
bersih, rapi dan tidak ada
lipatan & kering
- Tidak ditemukan adanya
kemerahan dan pecah pecah pada area kulit
bagian belakang
Data
S:Ds :O:
Do :
- Kesadarn masih
- Kesadaran samnolen, GCS :
samnolen,
9 (E : 3; V : 2; M : 4)
dengan nilai GCS
- Kelumpuhan / Paralisis pada
9 (E : 3; V : 2;

ekstremitas sebelah kiri


Kekuatan tonus otot : 1 0
1 0
TTV :
TD : 160/47 mmHg
N : 87 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,7 0C

Action
10. Memantau tanda dan gejala
peningkatan TIK
11. Memberi posisi semi fowler
12. Menghindari fleksi leher atau
rotasi >45 derajat

M : 4)
TTV
TD : 140/79
mmHg
N : 96 x / menit
RR: 26 x menit
S : 36,40C

A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Respon
TD : 155/74 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,40C
GCS : 9 ( E3, V2, M4)
Pupil isokor (+/+)
Posisi semi fowler 300
Tidak terjadi fleksi leher dan
rotasi >450

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko
Data
kekurangan
Ds :
volume cairan b.d Do :
????????????
- Klien terpasang kateter.

S:O:
- Urine 2000 cc
di urin bag
- Urine 200 cc dengan warna
berwarna kunig
kuning muda.
muda
- CTR < 2 detik.
- CRT , 2 detik
- Tugor
kulit
abnormal - Turgor kulit
(lambat).
abnormal
- TTV :
( lambat )
TD : 156/57 mmHg
- Infus assering 20
N : 86 x/menit
TPM
RR : 19 x/menit
- TTV
S : 36,6 0C
TD :140/69
mmHg
Action
N : 94 x / menit
13. Memonitor tanda tanda
RR: 21 x menit
hidrasi
S : 36,7 0C
14. Memonitor vital sign
15. Memantau intake dan output
cairan
16. Menghitung balance cairan
Respon

A : masalah belum
teratasi

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko
pneumonia b.d
tirang baring

Mukosa mulut kering


Turgor kulit kering
TTV
TD : 151/76 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 22 x /menit
S : 370C
Cairan masuk : 900 cc
Cairan keluar :400cc
IWL :300cc
Balance cairan : + 200 cc/ 12
jam

Data
Ds : Do :
- Kesadaran samnolen, GCS :
9 (E: 3; V: 2; M: 4).
- Klien bedrest total sudah 6
hari.
- Suara nafas gurgling.
Action
10. Memonitor frekuensi /
kedalaman pernafasan dan
gerakan pernafasan
11. Mengauskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
12. Meninggikan posisi kepala
tempat tidur

P : lanjutkan
intervensi

S:O:
- Kesadaran masih
samnolen dan
dengan GCS 9
(E3, V2, M4)
- Suara nafas
gurgling
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Respon
- RR : 24 x / menit
- Pergerakan dinding dada
simetris saat statis dan dinamis
(+/+)
- Suara nafas gurgling,
terdengar suara gurling di
seluruh lapang dada (+/+)
- Posisi klien semi fowler

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Defisit perawatan
diri b.d

Data
S:Ds: O:
Do :
- Klien masih
- Klien
hanya
berbaring
berbaring
ditempt tidur.
ditempat tidur
- Kebersihan mulut kurang.
- Klien masih
- Kebersihan kuku kurang.
dibantu dalam
- Badandan mulut klien saat
perawatan diri

siang tercium bau.


- GCS :supor
- Klien tampak dibantu dalam - Masih terpasang
mandi, berpakaian
dan
NGT
makan.
A:
- GCS : samnolen
- Masalah belum
- Klien terpasang NGT.
teratasi
Klien masih dalam
Action
keadaan :
16. Mendukung kamandirian dalam
- Belum sadar
berpakaian, berhias, dan bantu
sepenuhnya
klien jika diperlukan
- Klien masih
17. Memfasilitasi gigi klien,
dibantu secara
menyikat
total oleh
18. Memfasilitasi diri mandi klien
perawat
19. Memastikan posisi klien yang
tepat untuk memfasilitasi
mengunyah dan menelan
20. Memberikan bantuan sampai
klien sepenuhnya dapat
mengasumsikan perawatan diri

P : lanjutkan
intervensi 1 5

Respon
- Memberikan nutrisi masih via
NGT
- Klien masih dibantu dalam
membersihkan mulutnya
- Klien masih di bantu saat
mandi
- Memberikan bantuan secara
penuh oleh perawat dalam
memfasilitasi kebersihan klien
- Klien masih di bantu klien

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d tindakan
pemasangan infus

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang infus di
tangan kanan, aboket 22,
cairan infus RL 20 TPM.
- Leukosit : 11,0 K/L.

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Infus masih
terpasang ditangan
sebelah kanan
dengan RL 20
TPM

Action
16. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
17. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung

A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih

meninggalkan klien
18. Meninggikan intake nutrisi
19. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
20. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan

terpasang
infus dan
masih
beresiko
terinfeksi
P: lanjutkan intervensi

Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tangan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU
- Klien d berikan nutrisi 1 x / 4
jam
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
-

Selasa,
30
Desemb
er 2016

Resiko infeksi
b.d pemasangan
kateter

Data
Ds : Do :
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang Kateter
- Leukosit : 11,0 K/L.
Action
16. Membersihkan lingkungan
setelah dipakai klien
17. Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan klien
18. Meninggikan intake nutrisi
19. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
20. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
Respon
- Membersihkan dan merapikan
tempat tidur klien setiappagi
- Pengunjung mencuci tanggan
sebelum dan sesudah masuk
ruangan HCU

S:O:
- Klien masih
tampak lemah
- Masih terpasang
kateter
A:
- Masalah belum
teratasi ditandai
dengan :
- Klien masih
terpasang
kateter
- Resiko infeksi
masih bisa
terjasi
P : lanjutkan
intervensi 1 5

Klien diberikan nutrisi 1 x / 4


jam
Tidak ada gejala dan tanda
-tanda infeksi sistemik dan
lokal
Perawat selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai