Anda di halaman 1dari 9

Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah Pendidikan, Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Unhas selaku perguruan tinggi
bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi pelopor membentuk Tridarma Perguruan
Tinggi tersebut menjadi dalam satu kegiatan yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan.
Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal dari kurikulum pendidikan tinggi
strata satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi,
pengikat dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap isi
kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis
dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat diperkaya dengan pengalaman di
lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/ menganalisis, menarik
kesimpulan, merumuskan masalah yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan
masalah dari berbagai alternatif yang ada dari data kondisi dan situasi wilayah kerja dan
kemampuannya.
Pengabdian kepada Masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah, melembaga, dan langsung kepada
masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus,
dan dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Masyarakat yang cenderung menerapkan pola sederhana
dalam setiap kehidupannya, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat
memberikan masukan tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih
modern diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola pikir
interdisiplin dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN dilandasi oleh
kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan
satu dengan yang lain. Dengan demikian pendekatan monodisiplin menjadi kurang efektif,
sehingga usaha pemecahan masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan
pendekatan interdisipliner maupun pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukkan KKN bertolak
dari permasalahan yang didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi yang
sudah, sedang atau akan dipelajarinya.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalama belajar baru, yang tidak akan pernah
diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus merasakan memiliki
pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan
tanah airnya, serta tentang dirinya sendiri yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum
menjadi sarjana.
Universitas Hasanuddin sebagai institusi keilmuan telah menetapkan mahasiswa untuk
melaksanakan kuliah kerja nyata di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan
partisipasi Universitas Hasanuddin dalam peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat
ini, KKN Gelombang 90 Periode Juni - Agustus Tahun 2015 yang bekerja sama dengan KODAM

VII WIRABUANA salah satunya berlokasi di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene,


Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan.

1.2 Tujuan KKN


KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan
kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat
dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan
manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan
pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk
pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar kelas, dan
membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan Tinggi bukan merupakan
suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi keterkaitan dan saling
ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara Perguruan Tinggi sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan masyarakat sebagai pihak yang
menerapkan hasil pengembangan tersebut.
Secara ringkas, ada 4 tujuan harus dicapai melalui pelaksanaan KKN yaitu:
1.

Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata
pembangunan
Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-KKN, seperti
pengalaman belajar mengenai potensi kelurahan dan masyarakat, membuat rencana
pembangunan dan pemberdayaan kelurahan, berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat,
menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun masyarakat.

2.

Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan


mahasiswa.

3.

Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.

4.

Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

1.3 Manfaat KKN


Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu
mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi. Masing-masing akan
memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner,
sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi, dan
seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari
masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
e. Mendewasakan cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
f.

Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan


pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.

g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk
sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
i.

Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan memecahkan


masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam
diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.

2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi


a.

Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan


melaksanakan pembangunan.

b.

Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat


sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin
kelanjutan upaya pembangunan.
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program-program
pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan
di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian.

c. Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata berguna
bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,
sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain
melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan KKN
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 90 Universitas Hasanuddin
yaitu selama 55 hari terhitung sejak 29 Juni 2015 sampai dengan 22 Agustus 2015 bertempat di
Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
1.5 Langkah-langkah dan Metode Kegiatan
Kegiatan tersebut mencakup tiga hal pokok yaitu pengabdian masyarakat, pemerintahan
dan pengajaran, adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) tersebut adalah dengan membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Pendekatan Persuatif
Pendekatan ini menitikberatkan kepada ide, sikap, dan usaha-usaha masyarakat atas dasar
perubah kontak terarah dan selektif yang datangnya dari pihak luar sehingga menimbulkan
motivasi, kreasi dan inovasi bagi masyarakat untuk mampu berpikir dan berbuat sesuai dengan
kebenaran.
2. Pendekatan Empirik, Normatik dan Edukatif
Yaitu kepedulian terhadap norma-norma yang berlaku baik norma tersirat maupun norma
yang tersurat di masyarakat.
3. Pendekatan Andragogi

Yaitu sistem pembelajaran dengan prinsif partisipasi dan seni untuk membantu
masyarakat setempat dalam belajar dan membelajarkan.
4. Pendekatan Kelembagaan
Pendekatan yang memperhitungkan keterkaitan dan kesepadanan dengan dinas instansi
pemerintah maupun swasta dan organisasi sosial dalam mempercepat proses pembangunan dan
daya pikir modern, kreatif dan inovatif.

BAB II
GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUMAMPUA

II.1

Kondisi Geografis
Secara geografis Kelurahan Tumampua berada di wilayah kecamatan Pangkajene yang

terletak 0,1 Km dari ibu kota Kecamatan dan 1 Km dari ibu kota Kabupaten Pangkep.
Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Tumampua adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene

Sebelah Selatan

: Kelurahan Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene

Sebelah Timur

: Kelurahan Paddoang doangan Kecamatan Pangkajene

Sebelah Barat

: Kelurahan Jagong Kecamatan Pangkajene

Secara administratif Kelurahan Tumampua dengan luas wilayah 122 Ha Pada Ketinggian
< 50 m dari permukaan air laut terdiri dari 2 Lingkungan, 7 RW dan 19 RT.
Dengan Penggunaan tanah sebagai daerah persawahan seluas 64,67 Ha, Perkarangan
38,40 Ha, Tambak 7,93 Ha, dan Kebun 11,20 Ha.
II.2 Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin
Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan
membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam
pembagiannya, secara umum penduduk dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
Dan hal ini berlaku pula dalam penghitungan jumlah penduduk di Kelurahan Tumampua ini. Di
bawah ini disajikan data mengenai jumlah penduduk Kelurahan Tumampua berdasarkan data
Profil Desa dan Kelurahan Tumampua. Data jumlah penduduk ini merupakan data tersaji dari
pemerintah setempat. Kelurahan Tumampua mempunyai jumlah penduduk 8.016 jiwa yang

terdiri dari 2.017 Kepala Keluarga tersebar dalam 7 RW dan 19 RT dengan perincian Laki-laki
3.842 jiwa dan perempuan 4.174.

II.3 Mata Pencaharian


Kelurahan Tumampua adalah Kelurahan yang mana telah mulai menggunakan dan
memanfaatkan potensi dan non fisik yang dimilikinya. Sebahagian besar penduduk Kelurahan
Tumampua bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta pengusaha kecil dan
mengengah, dapat dilihat pada tabel

Anda mungkin juga menyukai